type='text/javascript'/>/>

Sabtu, 24 Maret 2012

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun Part 8



Didalam tandu, Wol tak dapat bernafas dan flashback tentang Hwon kembali muncul dan membingungkannya, itu ingatan siapa...

Min Hwa membekukan 2 sendok dalam salju dan sedang mencoba mengobati matanya yang bengkak karena begadang semalam, berharap matanya akan seperti semula. Ia terus berbisik "menyusut-lah..." dan yeom datang. Min Hwa me...natap suaminya dan ia mengatakan ia begitu merinduka Yeom hingga ia berhalusinasi. Yeom : Apakah aku tampak seperti halusinasi? Min Hwa kembali meletakkan sendok dimatanya, tapi Yeom menurunkan tangan Min Hwa. Min Hwa menatap Yeom. Yeom bertanya kenapa min hwa menghindarinya. Min Hwa berkata karena wajahnya lucu (karena matanya bengkak, jadi ia merasa wajahnya lucu).

Yeom berkata kalau wajah Min Hwa tak lucu. Min Hwa berkata Yeom bohong, kau tertawa. Yeom mengatakan ia tertawa karena Min Hwa terlihat cute. Min Hwa senang dan berkata apa aku benar2 lucu / imut? Yeom : Apakah kau pernah melihat aku berbohong? Min Hwa : Apakah kau tak akan meninggalkanku? Yeom : Bagaimana kau bisa bicara seperti itu? Min Hwa minta Yeom berjanji kalau ia tak akan meninggalkan Min Hwa apapun yang terjadi. Yeom berjanji.

Min Hwa senang dan memeluk Yeom. seul melihatnya dari jauh dan pergi (poor Seul.... Dia kan dulu suka sama Yeom, tapi dia sadar posisinya. Jangan2 sampe selama 8 tahun dia terus memperhatikan Yeom drai jauh... Oh....).

Shaman jang mencari Wol kemana-mana. Jansil menjelaskan waktu ia makan pancake, Wol pergi untuk mencari Seul. Seul datang dan bertanya ada apa. Shaman jang memarahi Sel : Apa yang kau lakukan, kau tak melindungi Ahgi? Bukankah aku mengatakan agar kau tak meninggalkan tempat ini? Seul : Apa yang salah? Apa sesuatu terjadi pada nona? Seorang wanita membawa surat dari pria yang menculik Wol. 'Karena kau menolak kembali ke istana, kami mengambil putrimu. Jika kau ingin menemuinya, maka datanglah ke istana.'

Seul bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Shaman Jang mengatakan agar Seul dan Jansil bersiap-siap. Jansil bertanya apa mereka akan pindah lagi? Seul bertanya bagaimana dengan nona? Shaman Jang berkata agar mereka berhenti berbicara dan segera mengemasi barang2 mereka. (Jadi selama ini mereka hidup berpindah-pindah ya...).

Akhirnya mereka membuka tandu dan mengeluarkan Wol. seorang pria mengatakan ada masalah besar, sepertinya gadis itu sudah mati. Pria satunya memeriksa nnafas Wol dan mengatakan kalau Wol masih hidup dan harus segera memanggil tabib.

Wol bangun dan mendorong pria itu, Ia lari. Hidungnya berdarah. para pengawal pria itu mengejar Wol.

Yang Myung juga sedang kabur dari orang-orang yang menginginka ia untuk naik tahta. Mereka minta waktu 1 menit saja, karena mereka bukan orang jahat. Mereka berkata Myung berjalan terlalu cepat. Myung kali ini menyamar tapi mereka tetap mengenalinya.

Wol berlari, kabur dari orang-orang itu. Ia berlari ke arah seorang biarawan. Diaminta tolong karen aia sedang dikejar. Biarawan menyembunyikannya dengan cara memeluk Wol. Wol kaget dan tanya apa yang dilakukan biarawan itu.

Dan ternyata dia adalah Yang Myung. Myung tanya apa Wol tak mengenalnya. Myung membuka topinya dan bertanya lagi apa Wol benar-benar tak mengenalinya. Myung menangis. Pria yang mengejar Wol muncul. Mereka berkata pemandangannya sungguh indah, seorang biarawan dan shaman saling memeluk.

Myung melindungi Wol dibelakangnya. Myung menyuruh mereka minggir dan berkata kalau mereka menyentuh Wol maka mereka akan mati. Myung berkelahi dengan mereka kemudian ia membawa Wol lari.
Saat mereka berlari, mereka berpegangan tangan. Myung bertanya apakan Wol benar-benar seorang shaman. Wol menjawab iya. Myung : Apa kau benar-benar tak mengenaliku? Wol : Aku minta maaf tapi ini pertama kalinya kau melihatmu. Myung berkata jika kau pergi kebelakang gerbang dan mengikuti jalan itu, disana ada sebuah tempat (Onshil), tunggu aku disana. Myung : Apakah kau akan menungguku disana? Wol setuju.

Myung berkelahi dengan para pria itu. Wol berlari, tapi ia tertangkap. Myung medengar suara jeritan dan ketika itu seorang pria memukul kepalanya dengan tongkat. (Sediiiiiihhh....................).
Myung terjatuh dan kepalanya berdarah. Wol dimasukkan dalam sebuah ruangan yang terkunci.

Nenek bertemu seseorang dan bertanya : Apakah dia mengatakan kalau ia tak ingin kembali? Pria itu berkata 'ya'. Nenek : Apakah kau yakin sudah mengatakan bahwa aku mencarinya? Pria itu mengiyakan lagi. Pria itu berkata ia tak bisa membawa Shaman jang kembali, tapi ia membawa putri shaman Jang yang juga seorang shaman. Pria itu mengatakan shaman jang pasti akan bergerak. Pria itu bertanya apan Nenek pernah mendengar mengenai Jimat manusia? Ia menjelaskan bahwa orang itu akan menyerap penyakit kedalam tubuhnya, dan tak ada yang lebih baik dari itu. nenek berfikir. mereka akan memberika Hwon teh sebelum tidur dan segalanya akan berlangsung saat Hwon tidur. nenek bertanya apakah dia bisa mempercayai kemampuan anak itu. Nenek berkata hanya ada satu bulan tersisa sampai Hwon dijadwalkan tidur dengan Ratu. Ia ingin kesehatan Hwon pulih sampai saat itu. Pria itu berkata ia akan membantu Hwon dan ratu untuk tidur bersama. (Well, selama menikah mereka belum tidur bareng. Kemungkinannya karena Raja sebelumnya meninggal sehingga masa berkabung 3 tahun mereka ngga boleh tidur bareng -sama dengan putri Min Hwa- dan juga Hwon yang selalu menghindari tidur dengan ratu, saat waktunya tidur, dia pasti mengeluh sakit dan banyak alasan lainnya (source: dramatized)).

Shaman Kerajaan menemui Wol dan bertanya apakah Wol adalah putri dari Shaman jang. Wol bertanya siapa dia. Shaman kerajaan : Kau tahu apa yang harus kau lakukan malam ini? Wol : aku diseret kemari tanpa penjelasan, bagaimana aku bisa tahu? Shaman : Apa gunanya orang sepertimu tahu. Kau hanya akan melakukan apa yang diberitahukan. Shaman meminta yang lain menyiapkan keperluan Wol. Mereka menyeret Wol lagi, Dan Wol berkata untuk memanggil Shaman Jang, karena tanpa izin ibu angkatnya ia tak bisa pergi. Wol ditampar (?). Dia mengatakan Wol kurang ajar dan mengatakan 'kau pikir kau siapa?'. Shaman mengancam Wol :Aku akan menjelaskan padamu, ditempat ini, jika kau membuka mulutmu atau menggunakan tanganmu, maka kau akan mati.

Hwon mengulangi perkataan Won : Jadi, dia menghilang tanpa jejak? Woon mengiyakan. Hwon : Dia pasti hantu. Hwon bergumam. Woon mengatakan ia akan mencarinya lagi. Hwon berkata tak usah karena itu adalah mimpi yang berlangsung satu malam dan ia salah (mengira Wol adalah Yeon Woo). Hwon berkata sekarangndia lebih baik, karena mereka tak akan bertemu lagi. Hyung Sun datang mengatakan tabib datang membawa obat, Hwon menyuruh mereka masuk.

Tabib memberikan beberapa jenis teh dengan bunga-bunga didalamnya. Hwon menanyakan jenis teh itu. Hwon bertanya apa alasannya memasukkan obat tidur. Tabib mengatakan itu adalah perintah. Hyung Sun mengatakan Hwon kesulitan untuk tidur, jadi lebih baik meminumnya. Hwon berkata teh itu akan membantunya tidur nyenyak. Hwon ingat Wol berkata bahwa dia hanya seorang Shaman. Hwon : Aku tak akan memimpikan hal konyol itu. Dia meminum tehnya.

Wol dipaksa untuk mandi dan ia menangis terus. Dia berpakaian dan siap. Shaman kerajaan mencoba menutup mata Wol dengan kain.

Woon melihat Hwon sedang tidur. Seseorang berkata kalau mereka mengirim jimat untuk Raja. Woon keluar dan menemui jimat manusia itu (Wol) dan ia melihat bulan.

Orang itu membawa Wol sementara Woon berdiri diluar dan menunggu mereka. Penjaga menghentikan mereka, dan orang itu menjelaskan Wol adalah jimat, dan memberikannya jalan. Woon ingin mengambil kain penutup mata Wol, tapi orang itu menghentikannya dan mengatakan kekuatan Wol akan hilang kalau matanya dibuka. Woon membawa Wol kekamar Hwon. Wol dipersilakan duduk, Hyung Sun juga disana. Hyung Sun dan orang itu meninggalkan Wol dan woon disana. Wol membuka penutup matanya.

Wol melihat Hwon dan tampak terkejut. Woon menatap Wol dan tampak kaget juga. Wol menatap Hwon dan meraih tangannya dan menyentuk dahi Hwon. Hwon berbisik 'Yeon Woo' berulang kali, dan air mata jatuh dalam tidurnya. Wol menyentuh Dahi Hwon, dan ada kilasan masa lalu saat Hwon memanggil namanya dan saat mereka menyaksikan pertunjukan boneka bersama.

Hwon tersenyum mengingat kenangan itu dalam mimpinya.

Wol juga tersenyum menatapnya..

Yang Myung tebangun. kepalanya diperban. Dia merasa melihat wajah Yeon Woo / Wol dan tersenyum, tapi Yeom memanggil namanya. Yeom bertanya bagaimana keadaan Myung. Myung roboh didepan pintu makanya ia membawa Nyung kesitu dan Yeom Tanya apa Myung ingat.

Wol melangkah keluar dan mengikuti oarng itu. Dia berbalik dan melihat kembali ke arah kamar Hwon. Pria itu lalu menuntunnya pergi dari sana.

Shaman kerajaan meninggalkan Wol sendirian dalam sebuah ruangan.

Hwon bangun dan minum sesuatu. Ia bertanya apakah sepanjang malam ada seseorang yang datang ke sampingnya dan tinggal? Hyung sun mengatakan seorang Tabib datang untuk menulis jimat. Hyung Sun tanya apa Hwon merasa nyaman. Hwon : Jimat? aku benci hal-hal seperti itu. tapi tubuhku terasa lebih ringan. (Memang seharusnya Bulan ada disisi matahari. Oia, kemana perginya The Moon That Embraces The Sun milik Yeon Woo? Pin Rambut itu? atau tepatnya tusuk konde?).


Hwon berjalan diluar dan memuji dayang dapur istana bahwa ia menikmati sarapannya dan mengatakan itu lezat. Dayang bertanya-tanya apa yang terjadi pada Hwon karena biasanya ia dingin. Mereka ingin memberikan sarapan yang sama lagi agar bisa melihat wajah Hwon yang seperti itu setiap hari





Hwon bertemu dengan para mentrinya dan mengatakan semua yang diberika padanya sempurna. mereka tak punya banyak waktu, tapi mereka melakukannya dengan baik. Hwon dengan sinis mengatakan semua terlihat sempurna tanpa kesalahan dan bla bla bla. Hwon bertanya apa yang terjadi pada mereka yang ditangkap. Mentri mengatakan mereka dikirim pulang. Hwon : Bagaimana dengan dia (Ayah dari anak kumuh itu, yang dijanjika Hwon akan mengembalikannya), aku mengatakan untuk menemukannya. Mentri berkata dia ada diluar. Hwon memberi pujian untuk tindakan Mentri yang cepat.






Hwon memanggil pria itu dan bertanya apakah dia adalah P (aku nggak tahu namanya). Pria itu mengatakan iya. Hwon berkata kau memiliki banyak penderitaan selama waktu itu. P berkata dibanding dengan orang lain, ia lebih baik. Hwon berkata itu bagus dan menanyakan apa pekerjaan yang ditugaskan pada P. P melihat pada mentri. P mengatakan ia bekerja di jembatan.

Hwon bisa melihat orang itu berbohong karena ia melihat tangan P kering dan retak. Hwon bertanya itu artinya kau sudah melihat jembatan itu dari dekat dan bertanya bagaimana. P menjawab itu indah. Hwon berkata alasannya mencari P adalah karena P punya anak laki-laki yang baik. Hwon berkata anak P menjaga kakaknya, diusia muda ia bekerja untuk melindungi keluarganya, itu membuatku berfikir apa yang aku lakukan untuk orang-orangku. Hwon menyuruh P pulang kerumah dan menjaga anak-anaknya dengan baik. P berterima kasih.

Menteri membayar suap untuk P karena mengatakan sesuai kesepakatan karena sudah berbohong pada raja. Yoon menambahkan jika P mengungkapkan kebenaran, maka Yoon akan mengambil nyawa anak-anaknya, jadi ia menyuruh P hati-hati. P mengiyakan.

P lari dengan uangnya dalam hutan tapi ia dikelilingi bandit. P bertanya mengapa mereka melakukan itu. Mereka akan membunuhnya tapi Woon muncul dan menyelamatkannya. Woon membiarkan sati bandit hidup.

Hwon bertanya apa Woon membantu P pulang dengan selamat. Woon mengiyakan. Hwon berkata Woon melakukannya dengan baik. Woon bertanya bagaimana Hwon tahu? Hwon tanya apa? Woon : bagaimana anda tahu dan mengirimku? Hwon berkata tangan pria itu, itu bukan tangan yang biasa untuk pekerjaan jembatan. jadi hwon memiliki firasat. Hwon bertanya-tanya kenapa P berbohong dan kenapa orang itu ingin dibunuh, apa yang mereka sembunyikan. Hwon mengatakan apa yang ia pikirkan dan Woon khawatir dan berkata jika itu benar maka itu adalah perang. Woon khawatir. Hwon bilang jangan khawatir karena itu belum waktuna. Sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan,aku masih hidup.

Para mentri dan Yoon bertemu membahas Hwon. Mereka berkata tak tahu kapan Hwon akan mencekik mereka. Seseorang berkata bagaimanapun mereka membutuhkan ahli waris. Mereka bertanya apakah P sudah dibunuh. Dia mengatakan tentu saja. tapi seorang bandit masuk dengan cidera dan mentri bertanya apa yang terjadi. Bandit berkata ada pria lain mengenakan tutup wajah dan ia tak mengenalinya. Mentri tahu kalau itu pasti Woon. Yoon membunuh bandit itu. Yoon bertanya apakah ini adalah peringatan dari raja?



Nenek mengetahui bahwa setelah satu malam Wol mampu membuat Hwon sembuh dari penyakitnya, dan nenek jampir tak percaya itu. Pria itu mengatakan itu benra dan berkomentar Hwon telah mambaik dan bersemangat. Nenek percaya gadis itu memiliki kekuatan. Dia ingin melihat wajah gadis itu sendiri (Waduwh, kenal ga ya?).

Wol mengatakan nama "Ye...on Woo" dan bertanya apakah itu berarti kabut yang lembut (hujan gerimis ditengah kabut). Dia ingat bahwa Hwon memanggil nama Yeon Woo. Wol bingung : Orang seperti apa dia. Sepertinya ia memiliki kesan kuat dalam dirinya (Hwon). Seandainya aku orang itu, dan aku adalah Yeon Woo, mungkin aku menjadi kenyamanan baginya dalam waktu yang singkat. (kamu kan memang Yeon Woo~^^).

Nenek menuju kamar Wol. Shaman kerajaan menghalangi jalannya dan nenek marah.Shaman Kerajaan berkata tubuh Wol masih belum sembuh setelah menyerap penyakit semalam. Tapi Nenek tetap ingin melihat. lalu Shaman jang datang dan membungkuk.

Shaman jang dan Nenek bertemu dan bertanya kenapa Shaman jang mengabaikan orang-orangnya saat ia memanggil Jang kembali, ia minta alasan Jang. Shaman jang mengatakan itu sebuah kesalah pahaman bagaimana ia bisa mengabaikan Nenek. Shaman jang berkata ia melakukan perjalanan jauh kesana kemari, ada banyak kotoran ditubuhnya makanya ia tak bisa betemu dengan nenek. Dia berencana membersihkan tubuhnya baru betemu dengan nenek, tapi orang-orang itu keburu menculik Wol. nenek tertawa dan berkata kau datang karena takut putri shamanmu diculik. Shaman jang berkata, sebelum anak itu jadi putriku, anda adalah orang yang memberi saya posisi di istana, jadi bagaimana aku bisa mengatakan kalau ia diculik. Nenek bertanya mengapa Shaman jang menyembunyikannya bertahun-tahun. Shaman jang berkata selama 8 tahun, ia takut dan ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali. nenenk tanya jadi waktnya sudah tiba? Shaman Jang mengiyakan. Nenek mengatakan itu artinya ia bisa melihat cicitnya tumbuh. Shaman Jang berkata pada dirinya sendiri bahwa bagaimanapun Ratu tak bisa mendapat anak sekarang.
Shaman Jang tahu shaman kerajaan sedang menguping, lalu ia berkata ia akan kembali menjadi Shaman kerajaan jika Nenek memberi perinta menyingkirkan shaman kerajaan yang sekarang. nenek berkata Shaman jang tetap keras kepala. Nenek berkata : kau dengar itu? pemimpin SeongSucheon sudah kembali, kau bisa meninggalkannya sekarang (nenek memecat Shaman kerajaan). Nenek meminta Shaman jang juga membawa Wol. Shaman jang bertanya kenapa. Nenek mengatakan karena gadis itu Hwon sudah membaik. nenek berkata ia ingin memuji gadis itu jadi panggil dia. Shaman jang : Itu tak bisa. Nenek : kenapa? Shaman jang berkata setelah menyerap penyakit, roh jahat akan berkeliaran disekitarnya jadi nenek tak bisa menemuinya sekarang karena itu akan menular. Dia juga tak boleh keluar, karena dia akan kehilangan kekuatannya jadi Shaman jang minta Wol tetap diruangannya untuk menyimpan energinya dan nenek tak bisa bertemu dengannya.

Seul terus mengecek dan memutar-mutar tubuh Wol untuk memastikan Wol baik-baik saja. Seul bertanya apakah Wol yakin kalau ia tak terluka. Wol berkata kalau ia pusing. Seul menegur Wol : Aku bilang kau tak boleh keluar. Apakah kau seorang anak berusia 7 tahun? kenapa kau tak mendengarkan? Wol : Aku pergi mencarimu. Seul minta maaf dan mengatakan semua salahnya. Jansil menangis dan berkata saat itu ai sedang makan pancake jadi ia menyesal. Wol berkata tak apa-apa.

Shaman jang meminta Seul dan jansil keluar dengan berteriak.. Seul membawa Jan sil keluar dan membiarkan Wol dan Shaman jang berbicara.

Shaman muda bergosip dan berbicara bahwa Wol akan dilatih, bahwa Wol adalah putri angkat Shaman jang makanya ia bisa jadi shaman kerajaan. Gadis lain berkata Wol harus punya kemampuan karena ia akan menjaga raja. Gadis lain mengatakan siapa tahu Wol dipilih bukan karena bakatnya tapi orang lain dibelakangnya. Jansil berteriak pada shaman muda lainnya dan bertanya apakan mereka tahu siapa yang mereka bicarakan -orang itu adalah.....- Jansil akan mengatakan 'bulan' tapi Seul menutup mulut Jansil dan Seul berkata Wol adalah nona muda mereka.

Shaman Jang memakaikan pakaian tertutup lagi pada Wol dan Wol bertanya kenapa Jang melakukannya lagi. Shaman Jang mengatakan mereka harus pergi sekarang. Wol mengatakan tidak bisa, padahal jang tahu raja sedang tak sehat. Shaman Jang berkata ia akan mengurusnya, tapi Wol bagaimanapun ahrus kabur bersama Seul. Wol : Aku tak dapat melakukannya. Aku tak bisa membuatkalian mejadi penjahat karena aku. Shaman Jang berkata jika Wol melakukan hal itu, artinya Wol akan melakukan pekerjaan itu. Wol mengatakan itu hanya untuk satu bulan, dan yang harus ia lakukan hanya melihat Hwon tidur. Shaman jang : Bagaimana kau bisa bertindak bukan seperti dirimu dan membuat masalah yang lebih besar. Wol berkata ia baik-baik saja. Ia mengatakan ia tak melakukan sesuatu yang buruk. Wol berkata ia akan membantu menyingkirkan masalah itu, meski sedikit (penyakit Hwon).

Shaman Jang mengatakan : kau tak mendengarkanku. aku memberitahumu untuk menghindari orang asing dan jangan masukkan mereka kehatimu dan jangan membuat hubungan. Shaman jang mengatakan apa yang harus dilakukan jimat manusia : Anda bukanlah apa-apa. Kau hanya jimat manusia. Bahkan jika kau memiliki mata, kau tak bisa melihat apa-apa. Bahkan jika kau memiliki mulut, kau tak bisa mengatakan apa-apa. Dari saat kau masuk, sampai ia bangun, kau harus menghilang seperti ini, bahkan jika kau ada didekatnya, kau takbisa betemu dengannya-Bahkan jika kau bertemu, kamu tak bisa.... itu adalah yang jimat manusia lakukan. Apakah kau masih mau melakukan itu? katakan padaku. kau masih ingin melakukannya?
Wol mengatakan itu pekerjaan untuk menghibur seseorang yang terluka. Wol : Bahkan jika aku memiliki mata, aku tak akan melihatnya.Bahkan jika aku memiliki mulut, aku tak akan membukanya. tak peduli apapun, aku tak akan membiarkan ia tahu keberadaanku. Aku tahu apa yang kau khawatirkan. Orang itu adalah raja, dan aku hanya seorang Shaman yang menyerap penyakit. Tidak akan terjadi, kau tak usah khawatir.
(Wah, kenapa ini membuat aku menangis ya? itu adalah hal yang dilakukan oleh jimat manusia. seandainya saat itu Wol menyadari kalau dia adalah Yeon Woo dan ia harus melakukan itu, aku yakin Wol menangis, dan ia tetap melakukannya demi Hwon.)

Ibu Yeom sedang menyulam dengan Putri Min Hwa. Min Hwa bertanya apa yang ibu pikirkan. Min hwa minta ibu melihat burung yang ia sulam, ibu salah menebaknya sehingga Min Hwa kecewa. Min Hwa berkata aku kira aku tak bisa menggunakan ini. ia menutupi sulamannya. Ibu mengatakan kalau Min Hwa pasti bisa.Ibu mengatakan itu memang terlihat seperti burung hanya saja buat kakinya lebih panjang dan sayapnya lebih tinggi. Min Hwa berkata apa itu artinya ia bisa membuat sulaman yang mengesankan seperti yang ibu katakan. Ibu menawarkan bantuan tapi min hwa ingin menyelesaikannya sendiri karena itu untuk Yeom. Ibu mengatakan ia akan membantu Min Hwa kapan saja kalau ia butuh bantuan. (Jadi ingat Yeon Woo dan ibu lagi menyulam).

Min Hwa pergi kekamar Yeom dan mencarinya. Yeom masuk dan bertanya apa yang dilakukan Min Hwa dikamarnya. Min Hwa terbata-bata memanggil 'suami' pada Yeom dan bertanya apa Yeom kaget. Yeom tanya apa yang membawa Min Hwa kesitu. Min Hwa berka tiba2 marah dan mengatakan terlalu banyak. Yeom bertanya apa ia melakukan sesuatu yang salah lagi. Min Hwa : mengapa kau selalu bertanya : apa yang membawamu kemari' tidak bisakah kau berkata 'aku merindukamu'. Yeom Minta maaf. Min Hwa berkata jiak Yeom menyesal maka peluk dia. Min Hwa memeluknya dan bertanya apakah aku akan kekamarku malam nanti. Yeom mengatakan kakak Min Hwa ada disini. (Myung datang didepan pintu). Min Hwa bergumam : kakakku tak disini sekarang, jadi..... Min Hwa melihat Myung. (mulanya ia tak melihat Myung, hahahhha).

Myung berkata jangan khawatirkan tentang aku, lakukan saja apa yang ingin kalian lakukan. Aku tak melihat apa-apa. Min Hwa kesal : Aku benar-benar membencimu, kakak! Yeom bertanya Myung dari mana saja, kenapa tak beristirahat. Myung berkata aku harusnya menghilang dan tak mengganggu. Myung mengatakan ia akan pergi karena ada Min Hwa. Yeom mengatakan tubuh Myung masih belum pulih.

Myung berkata ia sudah cukup baik. aku akan pergi jadi selesaikan apa yang tadi kalian lakukan. Myung sedikit pusing jadi Min Hwa memintanya untuk tidak pergi. Min Hwa berkata dengan luka seperti itu kemana ia akan pergi. Jika kau pergi maka suamiku akan khawatir. pergilah setelah kau sehat. Selama kau disini aku tak akan kesini. Min Hwa jengkel dan sedikit mendorong Myung. Myung mengatakan ia sakit dan mengatakan agar tak membanting pintu. (Min Hwa kesal karena rencananya selalu diganggu Yang Myung, tapi ia juga menyayangi kakaknya itu).
Hwon sedang push up. Hyung Sun memberitahu Hwon agar segera meminum tehnya sebelum jimat datang. Hwon mengatakan jangan memperhatikannya, ia melakukannya karena ia ingin. Hyung Sun khawatir Hwon akan sakit lagi. Hwon berkata ia lebih sehat dari pada senbelumnya. Hyung Sun berfikir Hwon akan kehilangan energi yang ia peroleh, karean ini sudah setengah jalan dari proses penyembuhan. Hwon bilang Hyung sun terlalu banyak bicara. Hwon mengatakan darahnya sedang panas makanya ia melakukan itu. Hyung sun akhirnya berfikir bahwa berarti Hwon aka tidur dengan Ratu dan memiliki ahli waris.

Hyung sun menatap Hwon dan Hwon bertanya mengapa Hyung Sun menatapnya seperti itu. Hyung Sun : Anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan. Anda akan mendapatkan ahli waris yang tampak seperti anda dan ratu. Hwon marah dan berteriak : Apa yang sedang kau bicarakan? Mengapa kau tidak berfikir lebih dalam? Itu sebabnya aku tak suka bicara denganmu hari ini. Aku tak tahan melihatmu! berbalik! Hyung Sun menangis dan berbalik (hahahahahah). Hwon bertanya : kau menangis sekarang? Hyung Sun menjelaskan bukan itu - untuk sesaat ia mengatakan dulu Hwon tak seperti itu. Hwon sedikit melunak dan memberitahukan ia akan minum teh, agar hyung sun berhenti menangis. Hwon berteriak karena tehnya panas.

Hyung Sun tersenyum. hwon memberitahu Hyung Sun untuk menghadap dinding lagi.

Wol pergi kekamar Hwon lagi. Woon menyambutnya. Wol tunduk padanya dan masuk kedalam.

Wol duduk dan melihat Hwon tidur. Dalam hati ai berkata : Kau terlihat baik hari ini. kau terlihat lebih baik dari sebelumnya, itu bagus. Jangan cemberut. Ketika kau tersenyum kau terlihat lebih baik. Hwon mengingat masa lalunya lagi dan kenangan tentang Yeon Woo. Hwon tersenyum dalam tidurnya dan Wol juga tersenyum. (Selama ini Hwon nggak bisa tidur karena yang ada diingatannya selalu saat Yeon Woo sakit dan meninggal. Kenangan sedih yang selalu ada dalam ingatannya makanya ia ga bisa tidur. Sekarang yang ia mimpikan adalah kenangan bahagianya, karena Yeon Woo ada disampingnya -Yeon Woo adalah bulan yang apabila terlalu dekat dengan matahari maka ia akan hacur, tapi ia ditakdirkan berada disisi matahari-).

Hwon dan Woon keluar dan mereka terlihat baik dan bersinar sehingga dayang pingsan. Ketika mereka bersama-sama mereka terlihat seperti gambar. Para dayang bertanya-tanya apa rumor itu benar (kalau Hwon adalah Gay) karena ia bergaul dengan Hwon dan tak akrab dengan ratu.

Mereka bertanya-tanya apakah itu karena hwon memiliki seseorang yang tampan disampingnya jadi ia menutup matanya dari yang lain. Bo Kyung mendengar itu dan marah.

Bo Kyung berfikir bagaimanapun ia tak pernah melihat Hwon tersenyum seperti itu padanya (senyuman Hwon untuk woon). Bo Kyung berbalik dan pergi. Dayang bertanya bokyung akan kemana. Bo Kyung mengatakan ia akan menemui Hwon, dayangnay menghentikannya dan mengatakan bo kyung tak bisa. Bo Kyung mengatakan biarkan ia pergi sendiri menemui Raja karena ia tak bisa menunggu lagi. Ayahnya datang dan bertanya ada apa.

Ayahnya mengingatkan Bo Kyung bahwa diistana dinding punya mata dan telinga jadi ia harus bersikap lebih baik. Ia menyuruh Bo Kyung berprilaku baik sampai malam Hwon dan Bo Kyung bersama-sama. Bo Kyung mengatakan ia akan berhari-hati. Ayahnya bergumam mengapa Bo Kyung tak bisa memegang hati pria. Jika kau memiliki ahli waris, kita tak perlu melakukan hal ini. Bo Kyung marah dan berkata ia ingin menemui ibunya.

Mentri Yoon bertemu Hwon dan mengatakan sudah lama Hwon tak menggunakan pakaian itu. Yoon juga mengatakan pada Hyung Sun agar Hwon jangan terlalu lelah karena Hwon baru pulih.

Hwon berterima kasih pada perhatian Yoon dan juga karena mengirimnya di SPA. Hwon berkata ia jadi berkeringat dan merileks kan tubuhnya. Yoon mengatakan itu bagus dan lain kali ia akan mengirim Hwon ke SPA lagi.

Hwon menyentuh dahinya dan mengingat tangan Yeon Woo / Wol dikepalanya. Woon menanyakan mengapa Hwon begitu, apakah hwon merasa tak baik. Hwon mengatakan ia baik-baik saja. Hyung Sun mengatakan pembawa teh sudah datang dan Hwon menyuruh mereka masuk. Hwon mengambil teh dan ingat kata-kata Yoon, 'aku akan mengirimnya lagi'. Ia tak meminumnya dan meminta Woon merasakan teh itu. Hwon : Apa yang aku katakan terakhir kali membebani pikiranmu. jangan khawatir, aku bilang ini belum waktunya.

Hwon meminum tehnya tapi ia tak bisa meminumnya semuanya.

Shaman jang pergi ke ruangan shaman yang menakutkan dan mengigil. Dia mengatakan sesuatu tentang serigala yang menutupi kegelapan.

Wol duduk disamping Hwon dan berkata : Apakah hari ini anda baik-baik saja. Aku dengar kau jauh lebih baik. aPakah kau tahu-untuk pertama kalinya aku fikir, akan baik jika aku datang ke istana, jadi aku dapat membantumu, bahwa aku bisa melindungimu disisiku, itu bagus.

Wol menyentuh kening Hwon dan mengingat Hwon (seolah-olah ingatannya kembali). Tiba-tiba tangannya bergetar dan Hwon terbangun dan membuka matanya.

Hwon memegang tangan Wol dan menjatuhkan badannya. Hwon : Siapa kau? katakan padaku siapa kau sebenarnya?

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun Part 7

Seul, Janshil, dan Yeon-woo mengantar kepergian shaman Jang. Shaman Jang meminta Yeon-woo pulang. Yeon-woo membuka penutup kepalanya. Ia ingin ikut dengan shaman Jang jadi ia mohon jangan melarangnya mengantar kepergian shaman Jang. Tampaknya hubungan Shaman Jang dan Yeon-woo sudah seperti ibu dan anak.
Shaman Jang kembali menutupi kepala Yeon-woo.
“Mengapa Ibu angkat melakukan itu?”
“Selama aku pergi, pastikan kau menghindari bertemu orang asing.”

“Apakah akan ada tamu hari ini?” tanya Yeon-woo.
“Tidak peduli bagaimanapun, kau tidak boleh menaruh mereka dalam hatimu dan jangan berinteraksi dengan mereka. Apa kau mengerti?”
Janshil berteriak perahunya sudah datang.
Yang Myung ada di perahu itu. Ia melihat ada banyak orang di pelabuhan. Ia bertanya pada seseorang mengapa ada begitu banyak orang. Orang itu bertanya apakah Yang Myung tidak tahu kalau Raja akan mengunjungi kota ini pada hari ini.
Yang Myung berkata dalam hatinya, “Yeon-woo, kau mempertemukan aku dengan Yang Mulia.”

Ia turun dari perahu dan berjalan melewati Yeon-woo dan yang lainnya. Tapi ia tidak melihat Yeon-woo. Yeon-woo meminta shaman Jang menyampaikan salamnya pada ahli nujum (pria yang menggali kuburan Yeon-woo). Shaman Jang menyuruh Seul membawa Yeon-woo langsung pulang ke rumah.
“Jika kau tidak percaya padaku, mengapa kau tidak membawaku saja dan meninggalkan Janshil di sini?” gurau Seul.
Shaman Jang berkata ia lebih takut dengan masalah yang akan ditimbulkan Janshil daripada Seul. Jadi Seul tidak perlu cemburu.

Seul dan Yeon-woo berjalan pulang. Mereka senang bisa bebas sejenak dan memutuskan berjalan-jalan sebentar. Seorang pria mengumumkan Raja akan melewati kota ini. Seul terkejut dan langsung berkata tidak pada Yeon-woo bahkan sebelum Yeon-woo mengatakan apapun. Yeon-woo langsung memasang tampang memelas tapi Seul menguatkan hatinya dan menolak. Yeon-woo semakin memelas tapi Seul berkata tidak dan menarik Yeon-woo pergi.
Yang Myung kemudian melewati tempat yang sama dan mendengar pengumuman itu. Pria itu membagi-bagikan pengumuman dan Yang Myung langsung mengambil satu. Ia tersenyum.

Hwon dan rombongannya mulai mendekati kota. Ia ingin tirai tandu dibuka. Kasim Hyung menasihatinya agar tidak membuka tirai karena cuaca sangat dngin. Tapi Hwon memerintahkan tirai dibuka.
Mereka berhenti dan kaisim Hyung membuka tirai tandu.
“Rakyat keluar dari rumah mereka untuk melihatku jadi bagaimana bisa aku mengecewakan mereka dengan menutup wajahku.”
Kasim Hyung menyarankan agar Hwon tersenyum. Hwon berpikir hal itu tidak tepat.
“Apa kau pikir mudah menemukan seorang Raja dengan wajah seperti ini?
Kasim Hyung mengernyitkan wajahnya. Woon tersenyum.
Mereka berjalan memasuki kota (eh kecuali Hwon tentunya, dia sih naik tandu hehehe^^)

Rakyat berbaris untuk melewati pembatas untuk memasuki jalan yang akan dilalui Raja. Yeon-woo dan Seul ikut berada dalam barisan (hehe Seul luluh juga sama wajah imut Yeon-woo). Seul mengingatkan Yeon-woo berjanji hanya melihat satu menit saja. Yeon-woo berjanji.
Ternyata para pengawal hanya memilih rakyat yang berpakaian bangsawan saja. Rakyat yang terlihat miskin tidak diperbolehkan masuk dan melihat Raja. Seorang ibu membawa anaknya untuk melihat Raja. Mereka orang miskin. Tapi pengawal mengusirnya. Ibu anak itu memohon, anaknya sangat ingin melihat Raja. Tapi pengawal itu malah mendorong si ibu hingga jatuh.
Yeon-woo yang berada di belakang ibu itu langsung menolong ibu itu berdiri. Ia menghampiri dan menegur si pengawal yang telah bersikap kasar.
“Apa kau bilang orang miskin dan rendahan tidak berhak melihat Raja? Mana ada hukum seperti itu?”

Pengawal itu marah ada seorang gadis yang berani menentangnya, memang Yeon-woo siapa. Yeon-woo mengaku ia seorang shaman. Pengawal itu berkata beraninya Yeon-woo menatapnya seperti itu. (shaman dianggap rakyat kelas bawah dan biasanya rakyat dari kelas rendah tidak boleh langsung menatap wajah rakyat dengan kasta di atasnya).
Pengawal itu mengangkat tangan hendak memukul Yeon-woo tapi Seul menangkap pergelangan tangan pengawal itu.
“Sebelum aku memotongnya, turunkan tanganmu,” ancam Seul.

Pengawal itu mengejek Seul, berkata Seul seperti pria yang kewanitaan. Seul hendak mengeluarkan pedangnya tapi Yeon-woo menahannya.
Yeon-woo menatap tajam pengawal itu dan berkata,” Apakah aku perlu memberitahu mengapa istrimu meninggalkan rumah?’
“Apa?” tanya pengawal itu terkejut.
“Itu karena kebiasaanmu minum. Setiap kali kau mabuk, kau memukulnya. Dia tidak punya pilihan lain selain mencari pria lain.”
Pengawal lain bertanya pada pengawal itu, apakah istrinya benar-benar meninggalkan rumah karena selingkuh. Sepertinya pengawal itu telah berbohong sebelumnya mengenai kepergian istrinya. Pengawal itu menyuruh Yeon-woo tutup mulut. Yeon-woo berkata sejak kepergian istrinya, pengawal itu pasti minum setiap kali ingat istrinya. Sekarang seluruh tubuh pengawal itu dipenuh alkohol dan jika ia tidak berhenti minum maka hidupnya tidak akan lama lagi. Paling lama satu tahun.
Pengawal itu marah dan hendak memukul Yeon-woo. Tapi pengawal lain menahannya. Berbahaya jika memukul seorang shaman.
Dari belakang barisan Yang Myung berlari ke arah lain dan mengalihkan perhatian para pengawal itu. Para pengawal mengejar Yang Myung. Yeon-woo mengangkat tali pembatas dan membiarkan semua orang melewatinya agar bisa melihat Raja.

Seul menegur Yeon-woo yang telah bersikap sebagai seorang shaman. Shaman Jang sudah mengingatkan agar Yeon-woo tidak melakukan hal itu. Yeon-woo berkata ia hanya melakukan apa yang seorang shaman lakukan jadi apa salahnya. Seul berkata itu namanya penipuan, jika seorang shaman yang tidak memiliki kemampuan supranatural berpura-pura memilikinya. Tapi Seul penasaran juga bagaimana Yeon-woo bisa tahu mengenai pengawal itu.
Yeon-woo mengetahui orang itu pemabuk dari instingnya. Ia bisa mencium bau alkohol dari nafas pengawal itu dan karena hidung pengawal itu merah berarti ia peminum berat. Pengawal itu juga ringan tangan terhadap wanita jadi saat ia mabuk pasti ia lebih mudah lagi memukul wanita.
“Tapi bagaimana Nona bisa tahu mengenai istrinya?”
Yeon-woo berkata pengawal itu tidak bisa menahan kemarahannya saat melihat Seul (yang dikiranya pemuda tampan) jadi pasti istrinya melarikan diri dengan pria muda yang lebih tampan. Istrinya pasti belum lama meninggalkan rumah (karena kemarahan pengawal tu belum reda).
Seul bertanya bagaiman Yeon-woo bisa tahu mengenai kondisi kesehatan pengawal itu. Yeon-woo berkata sebelum istrinya pergi, ia seorang pemabuk. Bayangkan setelah istrinya meninggalkannya, ia pasti minum lebih banyak lagi. Itulah sebabnya kesehatannya bermasalah.
Seul mengakui kehebatan Yeon-woo dan menyuruhnya membuka toko (meramal). Seul bertanya mengapa Yeon-woo bersikap sepeti tadi. Yeon-woo berkata pengawal itu hendak melakukan kekerasan jadi ia harus disadarkan. Entah berapa banyak pukulan yang telah diterima istrinya hingga ia lari dari rumah.

Yang Myung tertangkap para pengawal. Yang Myung tidak terlihat takut dan dengan nada bergurau menyuruh mereka meletakkan senjata. Yeon-woo melihat dari jauh dan tersenyum. Rombongan Raja hendak melintasi tepat itu jadi para pengawal melepaskan Yang Myung.

Semua orang berlutut. Yeon-woo dan Seul ikut berlutut. Yang Myung melangkah ke barisan depan dan berlutut.
Seekor kupu-kupu kuning (sekali lagi….takdir^^) terbang mendekati Yeon-woo. Ia mengangkat wajahnya dan berdiri untuk melihat kupu-kupu itu. Seul panik melihat Yeon-woo tidak berlutut.
Yang Myung mengangkat wajahnya untuk melihat Hwon dan Woon. Ia tersenyum (sepertinya ia pun merindukan mereka). Yang Myung melihat ke arah Yeon-woo ketika Seul berusaha menyuruh Yeon-woo membungkuk kembali. Yang Myung tidak mengenalinya dan membungkuk kembali.

Yeon-woo tidak membungkuk. Ia malah tertegun melihat Hwon. Tiba-tiba air matanya mengalir tanpa bisa ditahan. Yang Myung tersentak, ia sepertinya menyadari sesuatu. Mulai terjadi keributan karena para pengawal hendak menangkap Yeon-woo.
Seul menarik tangan Yeon-woo dan membawanya pergi. Yang Myung mengejar mereka.

Hwon bertanya ada kejadian apa. Kasim Hyung berkata ada seorang wanita yang tidak membungkuk jadi para pengawal mengejarnya. Ia akan menutup tirai tandu Hwon sekarang.
Seul dan Yeon-woo melarikan diri sambil berpegangan tangan. Yeon-woo samar-samar ingat saat ia berlari dengan Hwon pada pertemuan pertama mereka.
Seul menyembunyikan Yeon-woo. Para pengawal berlari melewati tempat persembunyian mereka. Demikian juga dengan Yang Myung.
Seul memarahi Yeon-woo karena telah berani tidak membungkuk di depan Raja dan malah menatapnya. Yeon-woo terpana, air matanya terus mengalir.
“Seul.”
“Ada apa?”
“Apaka kau dan aku pernah melarikan diri seperti in?”
“Jiak hal seperti ini terjadi sampai dua kali, apa Nona pikir kita akan tetap hidup?”
“Kalau begitu ini kenangan siapa?” tanya Yeon-woo bingung.

Yang Myung mencari-cari Yeon-woo ke sana kemari. Ia berpikir telah melihat “”Yeon-woo” dan memegang pundaknya tapi ternyata itu gadis yang salah. Ia meminta maaf pada gadis itu.
Dengan sedih Yang Myung berkata pada dirinya sendiri, apa yang ia harapkan, Yeon-woo telah mati dan dikuburkan di dalam tanah.
Bath time^^ Hwon terlihat kesal. Kasim Hyung mencoba menghibur. Ia bertanya apa temperatur airnya atau aromanya tidak sesuai?
“Itu menggangguku,” kata Hwon
Kasim Hyung mengira dirinya yang dimaksud oleh Hwon. Dengan wajah sedih ia memalingkan wajahnya menghadap tembok. Hahaha…kebiasaan lama tidak hilang ya…
“Bukan, bukan kau,” kata Hwon.
Kasim Hyung tersenyum kembali. Hwon berkata ia tidak suka melihat hanya rakyat yang berpakaian bagus saja. Bagaimana bisa tidak ada minyak yang mengaliri wajah mereka (keringet kali ya maksdunya^^). Kasim Hyung berkata para rakyat hendak memperlihatkan sisi baik mereka saja. Hwon berkata ia tidak datang kemari setelah 5 tahun hanya untuk itu.
Kasim Hyung berkata Hwon baru saja datang dan menyarankan agar Hwon melupakannya. Tapi Hwon malah mengajak Woon ikut mandi. Para dayang terkejut dan memalingkan wajah.

Kaism Hyung batuk-batuk dan cepat-cepat menyuruh para dayang keluar. Ia protes bagaimana bisa Hwon bercanda seperti itu di saat banyak rumor beredar.
“Rumor? Rumor apa?”
“Karena Yang Mulia menjaga jarak dengan Ratu dan membiarkan Pengawal Woon tetap berada di sisi Yang Mulia terus menerus maka orang-orang berkata ….,” Kasim Hyung tidak berani meneruskan kata-katanya.
Kasim Hyung meminta Hwon jangan bercanda seperti itu lagi.
“Kalau begitu apa kau mau ikut mandi bersamaku?” tanya Hwon.
Kasim Hyung kaget dan otomatis menutupi dadanya dengan tangan. Ia buru-buru kabur dengan alasan hendak memeriksa sesuatu.
“Akhirnya hanya tinggal kita berdua,” kata Hwon pada Woon.

Kasim Hyung berusaha menguping di luar kamar mandi. Ia telah mengenal Hwon begitu lama, apa jangan-jangan Hwon sudah berganti selera? Ia kembali berusaha menguping. Yang Myung muncul dan bertanya mengapa kasim Hyung mondar-mandir seperti itu. Kasim Hyung senang melihat Yang Myung.
Ia cepat-cepat memberitahu kedatangan Yang Myung pada Hwon. Ia berteriak di depan pintu kamar mandi tapi tidak ada jawaban. Kasim Hyung membuka pintu dan kamar mandi itu kosong.
“Yang Muliaaaaaaaa!!!” teriak Kasim Hyung.

Hwon bergidik. Woon bertanya mengapa Hwon seperti itu. Hwon berkata ia bisa mendengar teriakan kasim Hyung hingga ke sini. Ia dan Woon mengenakan pakaian bangsawan dan berjalan-jalan di kota.
Mereka melewati pemukiman penduduk yang sangat miskin. Hwon berkata sungguh berbeda dengan pemandangan yang tadi ia lihat di jalan. Di sini orang-orang kedinginan dan mengemis memohon pertolongan. Seorang anak tak sengaja menabrak Hwon dan buru-buru meminta maaf. Hwon membantu anak itu berdiri dan bertanya mengapa anak itu buru-buru.
Anak itu berkata kakak perempuannya sendirian di rumah jadi ia membawakan sayuran(yang sudah busuk). Hown menanyakan kedua orang tua anak itu. Anak itu berkata ibunya sudah meninggal karena sakit satu tahun lalu dan ayahnya di dalam penjara.
Hwon menanyakan nama ayah anak itu lalu memberi anak itu uang. Heon berjanji akan menemukan ayah anak itu dan mengirimnya pulang jadi ia minta anak itu menjaga kakaknya dengan baik. Anak itu diam.
“Anak ini…kau tidak percaya padaku, bukan? Aku seseorang yang berkedudukan tinggi.”
Anak itu berterimakasih dan berlari pergi.

Woon berkata ada seseorang yang mengikuti mereka. Hwon berkata ia tahu, “Orang itu pastilah hadiah dari ayah mertua.”
Tampaknya Menteri Yoon telah mengirim orang untuk memata-matai apapun yang Hwon lakukan.
“Karena ia telah mengikuti kita kemari. Mari kita bermain dengannya.” Hwon dan Woon berlari sekencang-kencangnya. Orang itu kaget dan berusaha mengikuti mereka.

Mereka berlari ke hutan hingga pria itu tidak bisa mengejar mereka. Hwon tertawa lepas. Ia terlihat senang sekali. Woon menyarankan agar mereka kemabli. Hwon menyetujuinya. Ia melihat ke langit dan berkata,”Hujan (Yeon-woo) akan turun.”
Hwon melihat bayangan Yeon-woo 13 tahun. Yeon-woo tersenyum padanya dan berlari memasuki hutan lebih dalam lagi. Tanpa sadar Hwon berlari mengikuti Yeon-woo. Woon dengan khawattir mengikuti Hwon.

Shaman Jang menemui ahli nujum yang pernah menolong mereka. Janshil tertidur di ujung ruangan. Shaman Jang bertanya apa ahli nujum memanggilnya karena Raja. Ahli nujum itu berkata keadaan Hwon tidak baik karena orang yang seharusnya melindungi istana dengan berada di sisi Yang Mulia sedang menjalani kehidupan lain.
Shaman Jang bertanya apa itu artinya Yeon-woo harus berada di sisi Hwon kembali. Ahli nujum itu berkata langit yang akan memperbaiki semuanya. Ia berkata Shaman Jang tahu persis takdir mereka tidak bisa dihentikan walau mereka telah mencobanya.
Shaman Jang bersikeras kehidupan itu telah diakhiri. Tapi kerinduan mereka tidak berakhir, kata ahli nujum. Shaman Jang berkata Yeon-woo tidak ingat-apa-apa dan tidak ada kerinduan dalam hatinya. Ahli nujum itu berkata ingatan Yeon-woo suatu saat akan kembali. Shaman Jang khawatir Yeon-woo kembali berada dalam bahaya. Ia tidak yakin Yeon-woo bisa melewati bahaya seperti itu lagi. Ahli nujum itu menghela nafas panjang.

Yeon-woo duduk termenung di rumahnya. Seul bertanya apa yang sedang Yeon-woo pikirkan.
“Aku tahu.”
“Apa?”
“Aku tahu apa yang kuingat barusan. Ingatan ini milik orang itu.”
“Apa?” tanya Seul khawatir.
“Aku ingat memori dan kesedihan orang itu. Apa kau tahu? Sekarang aku juga memiliki kemampuan itu.”
Seul tadinya khawatir Yeon-woo mengingat sesuatu tapi kata-kata terakhir Yeon-woo membuatnya lega.
Yeon-woo berkata sekarang ia benar-benar menjadi seorang shaman. Ia bangkit berdiri.
“Nona mau ke mana?”
“Aku hendak keluar dan menunggunya (shaman Jang).”
Seul mengikuti Yeon-woo keluar.

Hwon dan Woon berjalan di dalam hutan yang gelap dan diselimuti kabut. Hwon berkata mereka telah tersesat karena kabut itu. Woon meminta maaf. Hwon berkata tidak perlu meminta maaf, ini adalah perbuatannya. Hwon melihat sebuah cahaya dan berpikir apakah itu bulan (deuh Hwon ini, masa bulan ada di atas tanah)
Hwon dan Woon melihat seseorang berjalan mendekat. Hwon kembali membayangkan Yeon-woo 13 tahun. Yeon-woo berkata, “Hamba menunggu. Mengapa Yang Mulia baru datang sekarang?” Yeon-woo tersenyum.

Hwon terus menatap ke arah Yeon-woo dan tenyata itu Yeon-woo dewasa. Berdiri di depan mereka sambil memegang lentera. Hwon terpana. Yeon-woo terkejut melihat Hwon.

Yeon-woo membuat teh. Seul bertanya apa Yeon-woo tidak tahu siapa mereka. Yeon-woo menyuruh Seul jangan berisik dan berpura-pura tidak tahu. Seul protes Yeon-woo tahu Hwon orang istana tapi tetap membawanya masuk.
“Kalau begitu apa aku harus mengabaikan orang yang tersesat?”
Seul mengingatkan Shaman Jang telah menyuruh mereka agar menghindari orang asing. Yeon-woo berkata Shaman Jang tidak melarang mereka membantu orang asing.
Yeon-woo membawakan minuman untuk Hwon dan Woon. Hwon terus memandangi wajah Yeon-woo. Yeon-woo mempersilakan mereka minum dan beristirahat. Hwon bertanya Yeon-woo sedang menunggu siapa. Apa ia sedang menanti seseorang? (dari pita rambut Yeon-woo, Hwon tahu Yeon-woo belum menikah)

Yeon-woo berkata ia sedang menunggu ibu angkatnya. Ia hendak beranjak ketika Hwon bertanya bukankah Yeon-woo seorang shaman. Yeon-woo membenarkan.
Hwon melihat rak buku di rumah itu dan bertanya mengapa rumah seorang shaman seperti ini. Ia bertanya apakah buku-buku itu milik Yeon-wooo. Yeon-woo membenarkan.
Hwon berkata bagaimana Yeon-woo bisa menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dari buku. Maksudnya apa gunanya seorang shaman mambaca begitu banyak buku. Yeon-woo berkata ia menemukan kesukaan dalam mempelajari dunia ini melalui pandangan para cendekiawan. Hwon teringat akan perkataan Yeon-woo saat pertemuan mereka.
Hwon menatap Yeon-woo. Ia berkata dalam hatinya, “Tidak mungkin, seorang yang telah mati tidak bisa hidup kembali. Ia hanya mirip dengannya. Ini hanyalah mimpi.”

Hwon meraih minuman untuk menyingkirkan pikiran itu dari benaknya. Ia menyuruh Woon minum untuk menghangatkan diri. Tapi Woon tidak minum saat bertugas. Yeon-woo berkata Woon tidak melakukan tugas dengan baik. Woon tidak tahu siapa dirinya atau apa yang ada di dalam minuman itu jadi bagaimana bisa Woon tiak meminumnya (untuk menguji apakah minuman itu aman atau tidak bagi Hwon). Ia bertanya apakah Woon hanya menjaga Hwon dengan pedangnya saja.
Hwon terkejut Yeon-woo mengetahui siapa dirinya. Woon memegang pedangnya. Hwon menarik tangan Yeon-woo dan bertanya bagaimana ia bisa tahu Hwon adalah Raja negeri ini.

Sementara itu Yang Myung beristirahat di istana tempat Hwon akan menginap malam itu. Dalam pikirannya ia berbicara pada Yeon-woo. “Apa kau ingin melihat Yang Mulia? Walau kau tidak datang untuk melihatku, aku senang jika bisa melihatmu lagi. Dalam kehidupan selanjutnya, tolong lihatlah aku saja.” Dalam bayangannya Yeon-woo dewasa menangis melihat Hwon.
Hwon bertanya apakah Yeon-woo dulu pernah bertemu dengannya. Yeon-woo berkata ia hanya seorang shaman jadi bagaimana bisa ia mendapat kesempatan bertemu dengan Hwon. Hwon menuduh Yeon-woo berbohong. Ia mendesak Yeon-woo menjawab mengapa Yeon-woo mengenalinya. (Karena rakyat tidak boleh melihat wajah Raja maka tidak ada seorang pun di luar istana yang pernah melihat wajah Hwon).
Yeon-woo mengaku ia melihat Hwon tadi di jalan. Hwon melepaskan tangan Yeon-woo dan memalingkan wajahnya (kecewa karena ia mengira Yeon-woo adalah Yeon-woo tapi ternyata bukan Yeon-woo padahal sebenarnya memang Yeon-woo…nah bingung kan :p)

Hwon tertawa getir dan mengajak Woon kembali. Di luar rumah, Hwon berbalik dan menanyakan nama Yeon-woo. Yeon-woo menjawab dari dalam rumah, “Hamba tidak memiliki nama. Ibu angkat tidak ingin mengikat hamba dengannya dengan memberi nama. Orang-orang hanya memanggil hamba dengan panggilan agi (singkatan dari agasshi=nona)”
Hown melihat bulan di langit dan mengulangi ucapan Yeon-woo.
“Aku menamaimu Wol (bulan).” Hwon berkata ia memberi nama sebagai bayaran atas minumannya.
“Wol,” gumam Yeon-woo. Ia tersenyum. Sekarang ia memiliki nama. (Mulai sekarang aku juga akan menyebut Yeon-woo dengan sebutan Wol)

Hwon berjalan pulang dengan Woon. Mereka disambut Kasim Hyung yang cemas menunggu mereka. Ia bertanya apa Hwon mau melihatnya mati.
“Aku tidak mau melihatmu mati,” ujar Hwon tenang,
Kasim Hyung memarahi Woon karena telah membawa Raja pergi seperti itu. Hwon membela Woon, karena Woon menjaganya maka ia kembali dengan selamat.
Yang Myung menghampiri mereka dan membungkuk memberi hormat. Ia menanyakan keadaan Hwon dengan sopan. Hwon menatapnya.
“Mengapa kakak kemari? Setelah sekian lamanya kakak baru datang, apa kakak tidak akan memperlihatkan wajah?”
Yang Myung mengangkat wajahnya.
“Kakak tampan seperti biasanya,” ujar Hwon tersenyum.
Yang Myung tersenyum. Woon dan kasim Hyung ikut tersenyum. Mereka senang ketegangan di antara Hwon dan Yang Mung mencair.

Hwon menuangkan minuman dan ia minum bersama kakaknya. Hwon mengajak Woon ikut minum tapi Woon tidak beranjak sedikitpun. Yang Myung meminta Hwon menyerah. Woon tidak akan minum jika sedang bertugas.

Hwon bertanya apa Yang Myung mau bertaruh dengannya siapa yang bisa membuat Woon minum. Pemenangnya boleh mengatakan keinginannya.
“Kau dengar itu? Saat aku masih mengatakannya dengan baik-baik, kemarilah dan duduk minum bersamaku.” Ia bahkan menawarkan setengah dari kemenangannya. Woon hanya menatapnya jadi Yang Myung mengomel.
Hwon menyuruh Woon mendekat dan minum. “Ini adalah perintah.”
Woon mendekat dan minum. Yang Myung tertawa.

“Kakak.”
“Ya, aku kalah. Aku akan mendengarkan keinginan Yang Mulia,” Yang Myung tersenyum.
“Apa kakak masih memiiki anak itu di dalam hatimu? Jawab aku.”
“Yang Mulia,” senyum yang Myung menghilang.
“Bukankah kakak kalah? Jadi aku ingin mendengar jawaban kakak sekarang.”
“Walau ia masih berada di dalam hatiku, ia tetap sudah mati. Ketika kubilang aku akan melupakannya, aku merindukannya. Ketika aku merindukannya, aku dengan cepat melupakannya. Inilah hati manusia. Tidak ingin melupakan atau merindukannya, yang tertinggal di hatiku adalah ia tidak ada di dunia ini lagi. “
“Tidak ada di dunia ini lagi,” sahut Hwon. Keduanya minum dengan sedih.

Hwon kembali ke istana dan mengadakan rapat dengan para menteri. Ia memuji para menteri telah mengurus semuanya dengan baik di saat ia tidak ada. Tapi ia dengan sinis berkata mengapa ada pajak berlebih untuk sebuah proyek pembangunan. Menteri berkata proyek itu dipercepat karena merupakan hadiah untuk Ratu dan proyek itu telah disetujui Hwon sebelumnya. Dengan marah Hwon berkata ia tidak menyetujui membuat rakyat menderita.
Dia saat para pejabat menggunakan uang semena-mena, rakyat menderita kelaparan. Hwon meminta para menteri melaporkan semua pembukuan proyek itu. Dan besok seseorang harus bertanggung jawab atas penyalahgunaan dana itu. Para menteri jadi galau deh^^

Malam itu, Menteri Yoon diam-diam memanggil mantan shaman kepala (yang berbohong hingga Ah-ri dihukum mati). Menteri Yoon bertanya sudah berapa lama sejak shaman tua itu kembali ke istana. Ia menjawab, delapan tahun (sejak shaman Jang meninggalkan istana). Menteri Yoon berkata ia akan mengembalikan posisi shaman tua itu jika ia melakukan perintahnya. Ia bertanya apa shaman tua itu tahu kondisi kesehatan Hwon.
“Hamba dengar ia sehat, bukankah begitu?”
“Itulah yang mengkhawatirkan. Saat ia seharusnya sehat, ia jatuh sakit. Saat ia seharusnya sakit, ia malah sehat.”
Shaman tua itu mengerti apa yang diinginkan Menteri Yoon. Ia berkata ia telah menaruh sebuah jimat (guna-guna) di saat Raja pergi. Jadi kapanpun Menteri Yoon memberi perintah, ia akan melihat hasilnya. Menteri Yoon memberi isyarat agar dilakukan sebelum esok tiba.

Hwon duduk sendiri dan mengingat Wol. Kasim Hyung masuk dan melaporkan Ratu ingin bertemu. Hwon bertanya apakah Kasim Hyung lupa, ia tidak ingin bertemu siapapun. Kasim Hyung berlutut dan memohon. Para dayang ikut memohon. Akhirnya Hwon mengijinkan Bo-kyung masuk.

Bo-kyung menanyakan perjalanan Hwon. Hwon bertanya apa yang diinginkan Bo-kyung hingga malam-malam menemuinya. Melihat situasi yang baik di antara keduanya, kasim Hyung tersenyum dan keluar meninggalkan mereka berdua.
Bo-kyung berkata Hwon boleh mengambil selir kerajaan. Ia berkata Hwon membutuhkan pewaris. Dengan sedih ia berkata tidak memiliki alasan lagi untuk dikatakan pada Ibu Suri. Tidak masalah jika bukan darinya asalkan Hwon mendapat pewaris.
Hwon bertanya apa Bo-kyung benar-benar bermaksud demikian.
“Sebagai Ratu, bagaimana bisa hamba mengutamakan perasaan hamba.”
Dengan nada simpatik, Hown berkata ia tahu sekarang mengapa Bo-kyung menerima begitu banyak rasa hormat (dari seluruhp enghuni istana). Ia berkata betapa selama ini ia tidak mengetahui isi hati Bo-kyung. Pasti selama ini sulit bagi Bo-kyung untuk menahan sikap Hwon yang mengabaikan dirinya. Bo-kyung tersenyum.

“Aku akan menuruti usulmu (mengambil selir),” ujar Hwon.
Bo-kyung tertegun, “Yang Mulia.”
Hwon berkata ia tidak menyukai segalanya tentang Bo-kyung. Salah satunya adalah ia tidak suka Bo-kyung mengatakan hal-hal yang tidak dimaksudkannya (mengatakan Hwon boleh mengambil selir tapi ia sebenarnya tidak bermaksud demikian). Ia benci kepura-puraan Bo-kyung. Ia berkata jika Bo-kyung sudah selesai bicara, Bo-kyung sebaiknya kembali dan beristirahat.

Bo-kyung menahan kemarahannya dan berjalan ke luar. Di depan pintu ia bertanya berapa lama lagi ia harus menahan perasaannya. Hwon tiba-tiba merasakan rasa sakit di dadanya.
Bo-kyung terus meluapkan kemarahannya. Ia bertanya bagaimana bisa posisinya diambil oleh orang yang telah mati. Tidak bisakah Hwon melihat ketulusan hatinya? Berapa lama lagi ia harus bersaing dengan anak yang sudah mati? Hwon terus memegangi dadanya yang sakit saat Bo-kyung bicara membelakanginya. Lalu Hwon jatuh pingsan.

Bo-kyung berbalik. Ia kaget melihat Hwon tak sadarkan diri. Bo-kyung mendekati Hwon dan berteriak mencari pertolongan. Kasim Hyugn masuk dan memerintahkan memanggil tabib istana.
Tabib berdatangan ke kediaman Hwon. Di pilar tempat kediaman Hwon, tertempel sebuah kertas kuning (jimat guna-guna).

Ibu Suri Han dan ibu Suri Yoon membicarakan keadaan Hwon. Ibu Suri Yoon ingin pemimpin Seongsucheong (kantor astrologi) yang sebenarnya kembali ke istana. Penyebab semua ini adalah karena tidak adanya shaman Jang yang mengusir roh-roh jahat. Ehem…maksudnya Ibu Suri dan Yoon Dae-hyung? Ibu Suri Yoon juga ingin menghancurkan “penyakit” di antara Hwon dan Bo-kyung.
Setelah sadar, Hwon memerintahkan Woon mencari Wol. Ia berkata ada sesuatu dalam mata Wol yang membuat hatinya terasa berat.
“Yang Mulia,” Woon mencoba protes.
“Sepertinya ia menyembunyikan sesuatu dariku. Aku harus bertemu lagi dengannya dan memastikannya. Kau bilang tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya bukan? Mereka mirip. Jika ia masih hidup, ia akan berwajah seperti itu.”
Woon menuruti keinginan Hwon dan berkuda ke tempat Wol tapi rumah itu sudah kosong. Dan tampaknya penghuninya tergesa-gesa meninggalkan rumah itu.

Min-hwa menatap wajahnya di cermin dan berteriak kaget karena kantung matanya terlihat. Ia bertanya panik pada dayangnya apa yang harus ia lakukan dengan matanya. Dayang itu berkata tentu saja mata Min-hwa akan seperti itu karena Min-hwa tidak tidur semalaman. Ia sudah berusaha menasihati Min-hwa tapi ia tidak mau mendengarnya. Min-hwa berkeras dayang itu seharusnya bertahan sampai akhir.
“Aku sudah melakukan dosa yang membuatku pantas mati,”keluh dayang itu. Ia hendak mengambil kaca itu. Tapi Min-hwa tidak mau melepasnya. Ia khawatir Yeom akan membencinya jika melihat wajahnya seperti ini.

“Ia mungkin akan membuangku kan? Mengusirku? Aku akan mati karena penyakit?,“ lalu dengan dramatis ia berkata, “Aku tidak bisa menerima cinta dari orang yang kucintai dan aku tidak bisa menimang bayi yang berwajah mirip dengan suamiku walau sekali saja….Karena ia tidak bisa memaafkan aku. Oh suamiku….”
Ny. Shin masuk dan bertanya mengapa Min-hwa seperti tu. Min-hwa cegukan karena menangis.

Ny. Shin menegur Yeom, bagaimana ia bisa lupa tanggal yang telah ditentukan. Ia meminta Yeom memikirkan, tidak mudah bagi Min-hwa untuk membicarakan malam itu duluan. Ia berkata selama ini Min-hwa hanya memikirkan Yeom.
Yeom meminta maaf. Ia membaca sepanjang malam dan lupa (kok aku malah membayangkan Yeom muda ya waktu nulis adegan ini hihihhi…padahal masih cocok kok ya sama Min-hwa dewasa^^ harusnya ngga usah diganti hehehe).
Ny. Shin mengeluh Yeom mirip dengan ayahnya. Ia bertanya apa Yeom sengaja Min-hwa. Yeom menyangkalnya.
“Kalau begitu mengapa kau terus membiarkannya kesepian?”
Yeom beralasan Min-hwa masih terlalu muda dan ayahnya belum lama ini meninggal. Ny. Shin berkata Min-hwa sudah cukup usia untuk memiliki anak tapi Yeom bersikeras Min-hwa masih terlalu muda. Ny. Shin meminta Yeom menganggap Min-hwa sebagai istrinya. Ia mengingatkan berapa banyak yang telah Min-hwa lakukan untuk keluarga mereka. Bahkan ayahnya pernah meminta mereka tidak melupakan kebaikan Min-hwa. Yeom meminta ibunya jangan khawatir, ia akan mendengar nasihat ibunya.

Wol khawatir karena tidak menemukan Seul sejak pagi, Ia minta ijin pada Shaman Jang untuk mencarinya. Mereka sekarang tinggal di kota lain. Tapi shaman Jang berkata sudah pasti Seul pergi ke mana dan ia akan segera kembali jadi Wol tidak perlu mencarinya. Shaman Jang meminta Janshil membawa Wol masuk.
Beberapa orang datang mencari shaman Jang. Shaman Jang menyuruh Janshil dan Wol segera masuk tapi seorang dari mereka sempat melihat wajah Wol.

Para pria itu duduk di dalam rumah bersama Shaman Jang. Mereka membawa perintah Ibu Suri agar shaman Jang kembali ke istana. Keadaan Seongsucheong tidak begitu baik. Shaman Jang beralasan kemampuannya telah jauh berkurang. Para pria itu berkata Ibu Suri Yoon memerintahkan mereka membawa shaman Jang kembali ke istana tanpa peduli apapun.
Shaman Jang berkeras menolak permintaan mereka dan berkata ia mau beristirahat. Seorang pria bertanya apakah gadis yang barusan (Wol) adalah putri Shaman Jang, shaman yang didaftarkan namanya ke Seongsucheong beberapa tahun lalu oleh shaman Jang. Shaman Jang berkata ia akan pergi sendiri menemui Ibu Suri Yoon jadi sebaiknya mereka pergi sekarang.

Para pria itu meninggalkan rumah shaman Jang dengan khawatir. Mereka khawatir jika mereka pulang dengan tangan kosong, mereka akan mendapat hukuman dari Ibu Suri Yoon. Seorang dari mereka (yang sempat melihat Wol) memanggil beberapa pelayan.
Wol mencari Seul ke tukang besi tapi tak menemukanya. Ia berusaha menggunakan kemampuan supranaturalnya untuk menemukan Seul. Tapi tidak ada yang terjadi. Ia bertanya-tanya apakah kemampuannya sudah hilang? Kalau begitu dari mana datangnya semua kenangan itu. Ia ingat Hwon bertanya apakah dulu mereka pernah bertemu.

Beberapa pria menghalangi jalan Wol. Wol bertanya siapa mereka. Mereka menutupi kepala Wol dengan kain dan menariknya. Ia dikunci dalam sebuah tandu. Berada di dalam tandu, Wol teringat beradaddalam peti mati dan dikubur. Ia mulai kesulitan bernafas.
“Kenangan siapakah ini?” tanyanya panik.

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun Part 6

 Setelah Kasim Hyun Sung memberitahu Hwon bahwa Yeon Woo meninggal dalam pelukan ayahnya seperti ia sedang tertidur,Hwon berjalan terhuyung-huyung keluar,dan pengawal istana menghentikannya.Kasim Hyun Sung yang berjalan mengikutinya dari belakang juga turut menangis. "Tidak bisa Yang Mulia...Ratu memerintahkan agar Yang Mulia bisa tinggal seharian diaula istana Timur"Ujar Pengawal Istana menahan Hwon pergi. Hwon meminta pengawal istana membiarkannya pergi."Pergi...Pergi...lepaskan aku,aku bilang kalian semua lepas!Biarkan aku pergi"Teriak Hwon kesal sambil menangis.


Terdengar suara Hwon berkata bagaimana Raja adalah matahari dan bulan adalah istrinya,sehingga ia memberikan binyeo tusuk konde phoenix kepada Yeon Woo yang ia sebut bernama :"Bulan yang merangkul matahari."


"Putih adalah Bulan yang merangkul warna merah itu adalah matahari.Jadi aku memberi nama ini Bulan yang merangkul matahari"Ujar Hwon terakhir kalinya bertemu dengan Yeon Woo.


Hwon menangisi kematian Yeon Woo dengan ketidak berdayaannya bertemu terakhir kali pada jasad Yeon Woo.Ia marah sekaligus sedih karna ia sama sekali tidak bisa pergi dari Istana,sebab Perintah telah dikeluarkan untuk melarang Hwon pergi.

Pemakaman Yeon Woo dilakukan disebuah perbukitan hanya bersama keluarganya.Won turut hadir.Yeon Woo telah dimasukan kedalam peti mati,upacara tidak terlihat begitu mencolok. Ibu meratapi kepergian putrinya seolah tidak ingin peti mati tersebut ditanam didalam tanah,ia menangis sesenggukan memanggil nama putrinya.


Ayah Yeon Woo mencoba menahan pilu, perlahan peti tersebut dikuburkan kedalam tanah.

 Yang Myung datang terlambat setelah membawa kudanya melaju kencang menuju pemakaman Yeon Woo.Ia hanya bisa menangis berlutut ketanah ketika dia melihat peti mati Yeon Woo telah diturunkan kedalam tanah dan mulai dikuburkan.

Bo Kyung dan Ibunya menyambut kedatangan ayahnya.Mentri Yoon Dae Hyung berkata pada Putrinya bahwa ia tidak lama lagi akan masuk keistana dan meminta Bo Kyung mempersiapkan diri menjadi Putri Mahkota.


Ibu Bo Kyung bertanya padanya apakah itu artinya Bo Kyung akan menjadi Istri Pangeran?Bo Kyung berkata dengan keras :"Apakah dia sudah mati?"


Bo Kyung seolah bicara pada dirinya :"Apakah kau sudah membunuhnya?" Mentri Yoon berkata :"Hari Ini dia sudah meninggalkan dunia."

 Bo Kyung duduk dikamarnya dan mengambil gelang persahabatan Yeon Woo untuk Hwon.Dimana gelang tersebut jatuh saat ritual upacara penghapusan Roh Jahat diistana oleh Shaman Nok Young ketika Yeon Woo dibawa Hwon pergi keluar Istana.


Bo Kyung teringat nasihat ayahnya pada malam sebelumnya dimana Tuan Yoon Dae Hyung berkata apakah Bo Kyung ingin mendapatkan hati Putra Mahkota.Jika Bo Kyung ingin melakukannya maka ia harus membuang rasa bersalah dan kasihan terhadap Yeon Woo.


Ayahnya mengingatkan pada Bo Kyung :"Ingatlah kemarahan yang anda rasakan ketika sesuatu telah dicuri dari anda."Hal itu mengingatkan dirinya ketika ia menangis melihat Hwon dan Yeon Woo bersama-sama.


Bo Kyung menggenggam erat gelang tersebut,ia bergumam pada dirinya "Putri Mahkota."

 Hwon berdiri diluar kamarnya dan berpikir kembali atas ucapan Yeon Woo.Dimana Yeon Woo mengatakan kalau semua itu adalah kesalahan dirinya dan Hwon sama sekali tidak bersalah.Yeon Woo berkata kalau Hwon tidak boleh menyalahkan dirinya atas semua yang telah terjadi. Yang Myung berjalan pelan menemui Hwon,ia terlihat begitu marah dan menangis atas kematian Yeon Woo.Hwon menangis sambil menyapanya. "Kakak,bagaimana keadaan guru sekarang (Yeom)?dan apakah kakak melihat wajah terakhir Yeon Woo sebelum dia pergi?Kakak apa kau melihatnya?"Tanya Hwon sedih.


Yang Myung balik bertanya mengapa ia peduli hal itu?bukankah Hwon sama sekali tidak melakukan apa-apa untuk Yeon Woo,ketika Yeon Woo menderita,ketika ia diturunkan kedalam tanah yang dingin,Hwon sama sekali tidak melakukan apapun.


"Mengapa kau peduli hal itu?Yang Mulia, apa sebenarnya yang telah kau lakukan untuk Yeon Woo?Ketika dia diusir dari istana seperti orang kriminal,apa yang anda lakukan?ketika ia melayang-layang antara hidup dan mati,apa yang anda lakukan?"Tanya Yang Myung Sedih.


Hwon menunduk sedih. "Jangan,jangan katakan lagi..."Pinta Hwon sedih. "Ketika dia dimakamkan ditanah yang dingin,apa yang kau lakukan!? Saat orang tua dan kakaknya menangis begitudalam berduka.Apa yang sedang kau lakukan? Hal kecil apa yang telah Yang Mulia lakukan?!"Ujar Yang Myung.

Omo..ini benar-benar sangat menyakitkan,saya tahu ini adalah kemarahan Yang Myung yang begitu kecewa terluka melihat orang yang ia kasihi dan tidak mampu berbuat apapun,ia melihat Hwon yang memiliki kekuasaan namun sama sekali tidak bisa berbuat apapun.

Hwon berteriak padanya meminta Yang Myung berhenti bicara."Hyung....!". tapi Yang Myung kembali berteriak. "Kau adalah Putra Mahkota yang memiliki segalanya seperti kasih sayang raja,dan bukankah kita terkait erat seperti saudara sedarah,Yang Mulia? dan loyalitas sahabatku.Setidaknya harus satu,setidaknya bahkan satu juga tidak bisa menjadi milikku"Ujar Yang Myung menangis. "Hyung..." "Satu hal ... Satu-satunya hal seharusnya dapat saya minta untuk diri saya sendiri.Dia adalah satu-satunya yang benar-benar saya inginkan.Tetapi bahkan itu tidak dapat menjadi milikku?Satu-satunya hal. Aku hanya ingin satu hal.Tapi anda tidak bisa memberinya kepada saya?Jika itu aku, aku akan melindungi dia dengan semua yang saya miliki dan mengorbankan nyawaku.Aku akan melindunginya." Hwon terkejut mendengarnya,ia tidak menyadari perasaan Yang Myung untuk Yeon Woo.Yang Myung melanjutkan ucapannya bahwa jika sudah ia akan melakukan semua yang ia bisa,ia akan meletakan sesuatu pada barisnya untuk melindungi Yeon Woo.


"Yang Mulia,anda tidak bisa melindunginya"Ujar Yang Myung.Yang Myung kemudian pergi meninggalkan Hwon.

Ia berbicara pada dirinya sendiri."Pada kehidupan berikutnya dia akan menjadi milik-ku. Pada kehidupan berikutnya aku akan melindungi dirinya,bagaimanapun juga".Hwon terdiam setelah kepergian Hyungnya.

 Shaman Nok Young pergi menemui Ibu Suri.Ibu Suri merasa puas atas pekerjaan besar yang telah dilakukan Nok Young untuknya. "Kau telah bekerja keras..Ketika aku melihat dia tetap bertahan dalam waktu yang lama, aku mulai merasa cemas.Tapi, dengan melihat kemampuanmu ini bukan hanya omong kosong.Di masa yang akan datang, Aku juga akan melakukan yang terbaik untuk membantu Celestial Hall/Istana Bintang." (Ibu Suri mengatakan kalau ia sebelumnya tampak khawatir akan hal itu dimana akan memakan waktu yang lama melihat kematian Yeon Woo,namun ia menjadi puas setelah semuanya terjadi dan hal itu berkat kemampuan Nok Young).


Ibu Suri kemudian menjanjikan Nok Young untuk membuatkan tempat untuknya diIstana.Dan Nok Young tidak perlu khawatir akan ucapannya.

 Nok Young berkata kalau ia tidak pantas akan pujian itu,ia benar-benar tidak layak atas pujian Ibu Suri.Namun Nok Young mengatakan kalau hari ini ia meminta satu permintaan pada Ibu Suri.

 "Begitukah?katakan cepat padaku!"Pinta Ibu Suri.Nok Young mengatakan kalau dia datang untuk meminta izin meninggalkan Istana untuk sementara.Ibu Suri terkejut mendengar ucapan Nok Young ingin pergi


Nok Young membuat alasan bahwa membuat sihir pembunuhan telah melelahkan tubuhnya karna hal itu tabu(terlarang) serta sangat sulit dimana memisahkan nyawa dari hidupnya.


Jika Nok Young meninggalkan tempat sementara waktu,tubuh dan jantungnya yang sedikit terluka ringan akan kembali sembuh.Nok Young mengatakan kalau ia akan pergi kegunung Qingshui yang indah dimana ia ingin menyembuhkan kembali lukanya (Energi spritual).


Ibu Suri berkata hal itu akan menjadi masalah,karna ia tidak memiliki seorang shaman yang berbakat seperti Nok Young yang berada disekitarnya.


Nok Young berkata alasan ia pergi meninggalkan istana juga untuk menjaga hal yang tidak terduga dimana dalam kasus ini,keberadaannya dapat menghancurkan konspirasi mereka.


Ibu Suri bertanya apakah Nok Young akan kembali?Nok Young mengatakan tentu saja

 Malam itu,Yeon Woo membuka matanya didalam peti mati kuburannya.Seorang Pria tua menggali kuburan Yeon Woo dengan menggunakan sekop,hal itu diperintahkan oleh Shaman Nok Young.Nok Young meminta pria tersebut bekerja lebih cepat lagi sebelum mata hari terbit karna ia tahu Yeon Woo telah bangun.

 Yeon Woo terbangun didalam peti matinya,ia menoleh kesekeliling.Ia menyadari dimana dia dan ia mulai panik.Yeon Woo memukul peti matinya.Dia mengalami kesulitan bernafas.

 Seseorang tiba-tiba berjalan menuju pemakaman,Nok Young menyadari hal itu dan bertanya siapa itu?Yeon Woo hampir pingsan didalam peti matinya karna kekurangan asupan oksigen.Ternyata dia adalah Seol .Nok Young terkejut melihatnya,melihat seorang gadis yang kakinya terluka telah berjalan sejauh ini tanpa menggunakan alas kaki dengan menggengam bunga liar.


Ya,Seol jelas melarikan diri dari majikan barunya hanya untuk melakukan penghormatan terakhir pada Yeon Woo.

Yeon Woo seolah memanggil keluarganya :"Ayah,ibu,kakak,Yang Mulia...Yang Mulia...". Kenangan masa lalu terlintas dikepala Yeon Woo ia mendengar suara Hwon memanggil namanya.Ia melihat ayahnya yang sedang merebuskan obat memintanya untuk segera bangun.Dan kenangan saat ia pertama kali masuk istana serta suara Nok Young yang memintanya melarikan diri segera.Serta tangisan ibunya yang meratap kematian dirinya juga   Yeom.

 Dan ketika Yeon Woo kembali terbangun membuka matanya, dia sudah berada disebuah ruangan,dimana seorang gadis kecil menatap padanya.(Gadis ini adalah gadis yang dibawa Nok Young ketika Yang Myung juga bertemu dengannya dipasar). Yeon Woo bertanya siapa dia.

"Saya?Jansil."Ujarnya memberi tahu "Jan Shil.."Ujar Yeon Woo.Janshil pergi keluar untuk menyerukan hal itu pada Nok Young.

 Seol bergegas untuk menyambutnya dengan penuh semangat. "Agashi..sekarang anda sudah sadar...?"Tanya Seol .Namun Yeon Woo hanya menatapnya dengan tatapan kosong padanya.

Nok Young kemudian berjalan masuk didepan pintu.Yeon Woo bertanya padanya siapa dia?dan berbalik menatap Seol bertanya siapa Seol?
Seol menatap Nok Young seolah meminta penjelasan.

 Nok Young hanya diam memperhatikan Yeon Woo yang kebingungan tentang dirinya.Yeon Woo bertanya dimana ini?dan juga ia bertanya-tanya siapa dirinya?.Nok Young terkejut.Apakah ini efek samping dari obat yang telah diberikan olehnya?dimana ia akan menyajikan kesempurnaan kembali pertemuan mereka?

Jan Shil bercerita bersama Seol diluar.Jan Shil berkata jika Seol adalah orang yang baik namun juga menyedihkan,dimana seumur hidup harus menjadi bayangan dan melakukan semuanya dari bayangan orang lain.
Jan Shil berkata :"Jika kepingan salju terlalu dekat dengan api, maka mereka akan meleleh. Jadi pastikan dia tidak boleh terlalu dekat".

(Jan Shil mengatakan hal itu sebagai ramalan tentang Seol dengan Yeom,bahwa ia tidak boleh terlalu dekat juga jauh.Setiap karakter nama dalam penokohan disini semuanya memiliki arti nama dari huruf cina,dimana Seol berarti Salju dan Yeom berarti Api).

 Nok Young mengatakan kalau Yeon Woo adalah Shaman. "Nona,kau adalah wanita penyihir.Anda pingsan selama melakukan metode ritual besar .Hari ini anda bangun.Karna anda terlalu lelah setelah menguras energi menyebabkan anda trauma juga kehilangan ingatan.Jadi mulai sekarang aku akan menjagamu dan panggil aku Shinoemi (Ibu Dukun)"Ujar Nok Young. Yeon Woo menyela dan bertanya.."Keluarga.Keluarga saya dimana?" Dan Nok Young membuat alasan mengatakan tidak tahu bahwa ia menemukan Yeon Woo setelah ia melihatnya berkeliaran ,ia merasakan energi spritual dari dalam dirinya dan kemudian membawanya.

 Yeon Woo menangis dan bertanya apakah keluarganya telah membuangnya?karna mereka tahu didalam dirinya ada jiwa seorang shaman sehingga mereka membuangnya karna dia telah menjadi seorang shaman wanita?


Nok Young berkata :"Hal itu lebih baik untukmu,karna telah lupa penyebabnya.Karna ini adalah alasan satu-satunya anda untuk hidup seperti Shaman.Mungkin hal itu akan membuat anda lupa hal yang menyebabkan semua itu(masa lalu).Ya,kehidupan kedepan sebagai seorang Shaman Wanita".


Air mata Yeon Woo jatuh,ia mengerti ucapan Nok Young dan mengangguk setuju.

 Di Istana Hwon berjalan keluar dan tanpa sengaja bertemu Mentri Yoon berjalan bersama para kroninya.Yoon Dae Hyung mencoba menyapanya berkata kalau pada periode ini ia sangat mengkhawatirkan Hwon.


"Hal kecil apa yang harus dikhawatirkan?"Tanya Hwon "Menyalahkan dewan pengadilan Resmi karna tidak berhati-hati dalam memilih."Jawab Dae Hyung. Hwon berkata :"Manusia.Untuk dilahirkan,menjadi tua sakit dan mati yang kemudian pergi menuju surga.Semua orang akan melakukannya bukankah itu yang terjadi?"Ujar Hwon tersenyum penuh makna.


Lalu Mentri Yoon menjawab :"Dengan datang seperti ini.Hambamu tidak bisa menolak semua yang telah ditetapkan pada tubuh."


Hwon tertawa keras seakan mengejek Dae Hyung untuk keluar dari Istana yang telah duduk diposisinya. Hwon berkata :"Langit dan Bumi memiliki banyak cara bagaimana ia tidak akan memiliki pejabat pemerintahan kecil atau pejabat untuk menilai semua itu pada tubuhnya?Jika benar-benar ingin bertahan pada tubuh yang tinggal.Bahkan jika harus mendapatkan seseorang yang telah duduk pada posisinya ia akan memintanya keluar"

 Mentri Yoon terdiam sejenak,mengerti apa yang dikatakan Hwon padanya adalah ancaman untuk mengusirnya keluar Istana.Hwon kemudian berjalan pergi .Namun beberapa langkah kemudian langkahnya terhenti menoleh Mentri Yoon dan senyumnya menghilang berganti seringai tajam.

 Malam itu,Ayah Yeon Woo keluar rumah.Dia seolah melihat Yeon Woo sedang duduk membaca diluar.Ayah Yeon Woo tersenyum melihatnya dan berjalan beberapa langkah mendekati Yeon Woo seraya memanggil namanya.

Yeon Woo menoleh dan tersenyum pada Ayahnya.Namun seketika bayangan Yeon Woo menghilang.Ayah Yeon Woo menoleh kesana kemari namun ia tidak menemukan Yeon Woo Lagi.

Yeom telah pulang kerumah,dan ia melihat kesedihan ayahnya.Ia memegang tangan ayahnya untuk menghilangkan pikiran Ilusi pada Ayahnya,dimana air mata Yeom telah jatuh.Tuan Heo menoleh kemudian berbalik kedepan seolah tetap ingin menemukan bayangan Yeon Woo.

Tuan Heo berdiskusi bersama putranya Yeom mengenai Politik istana yang mengatur sedemikian rupa menjadikan menjadikan penyakit Yeon Woo adalah suatu kesalahan untuk mereka.Tuan Heo berkata meskipun ia menjadi tubuh yang bersalah (Tuan Heo diasingkan karna dianggap telah menyembunyikan penyakit putrinya) itu maka Yeom tetap harus melakukan kebaikan dan tidak boleh membenci pada Raja.

Yeom berkata kalau ia tidak bisa berpikir seperti itu.
"Bagaimana aku bisa merasakan sesuatu seperti itu?Aku hanya khawatir tentang pangeran yang sendirian"Ujar Hwon
"Meskipun tubuh anda berada pada ribuan mil jauhnya,Hal yang pertama tidak boleh anda lupakan adalah Putra Mahkota.Sampai suatu hari anda mampu berada disisi Yang Mulia untuk membantunya.Anda tentu harus belajar dan tidak boleh patah semangat"Ujar Tuan Heo

 "Saya akan mengingat ucapan anda.."Jawab Yeom.Seorang Pelayan memanggil Tuan Heo untuk keluar sebentar.Yeom berkata apa yang terjadi?Pelayan tersebut mengatakan kalau Nyonya Shin datang membawa seorang gadis .


 Tuan Heon membuka pintu dan melihat istrinya sedang makan bersama seorang gadis.Ia menyuapinya mengatakan kalau itu adalah menu labu favoritnya (menganggap dia adalah Yeon Woo). "Nyonya..."Panggil Tuan Heo.Nyonya Shin seolah tidak memperdulikan kedatangan suami dan putranya Yeom. "Dimana kau pergi setelah berkeliaran keluar meninggalkan rumah belakangan ini?.."Ujar Nyonya Sin seraya mengelus rambut gadis yang sedang makan. Gadis tersebut terlihat seperti seorang pengemis,dimana Nyonya Shin mengambilnya dari jalanan. Tuan Heo mengeraskan suaranya "Nyonya....".Dan gadis tersebut terlihat takut melihatnya.Ia terhenti mengunyah makanannya dan menjadi senggukan.

 Yeom kemudian duduk mendekatinya berkata apakah ia baik-baik saja?Yeom menjelaskan bahwa makanan dan pakaian telah ia siapkan untuknya,dan mengajak gadis itu pergi keluar bersamanya. Sementara Yeom mengantar gadis itu.Tuan Heo mendekati istrinya. "Yeon Woo...kenapa makanmu tidak pernah selesai,kau akan pergi kemana?"Ujar Nyonya Shin.Tuan Heo memohon agar Nyonya Shin berhenti memanggilnya. "Nyonya,anda masih ingin seperti ini sampai kapan...Tolong jangan seperti ini lagi Nyonya.Kumohon...!"Seru Tuan Heo.

Ia menangis mengatakan kalau Yeon Woo telah mati. "Yeon Woo kita telah mati.Sudah mati Nyonya..."Tangis Tuan Heo .Nyonya Shin meratap seolah bangun dari akal sehatnya menangis memanggil nama putrinya,ia menangis didalam pelukan suaminya.

Nok Young bertemu dengan seorang pria yang sebelumnya telah membantunya(Ia bernama Hye Gak dan juga seorang Peramal dari kerajaan,dan ia sepertinya mengetahui semua rahasia ini).
Hye Gak bertanya apakah semuanya baik saja?Karna akhir-akhir ini ia khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak terduga.
Hye Gak segera memberi isyarat agar semua keluar.Ternyata Nok Young pergi kesuatu tempat rahasia dengan Bantuan Hye Gak,Ia membawa Yeon Woo,Seol serta Jang Shil.

 Hye Gak ingin segera naik kekapal untuk sampai ketempat tujuannya.Seol dan Jan Shil telah naik kekapal. Namun Yeon Woo terhenti langkahnya sejenak ketika hendak naik keatas kapal.Nok Young meminta Yeon Woo untuk segera naik kekapal karna mereka buru-buru.Dan bertanya apakah Yeon Woo masih tidak enak badan?


Yeon Woo berkata bukan itu,ia hanya merasakan bahwa keluarganya mungkin masih berada disini.Ia berpikir jika dirinya pergi meninggalkan mereka maka mungkin selamanya ia tidak akan bertemu kembali dengan mereka.Yeon Woo menangis,Nok Young tersentuh.


Nok Young segera mengingatkan dirinya untuk naik cepat keatas perahu.

 Yeon Woo kemudian naik keatas kapal.

Nok Young kemudian berbicara dengan Hye Gak mengatakan kalau ia benar-benar merasa kurang enak karna selalu menempatkan Hye Gak dalam setiap masalahnya.

Hye Gak mengatakan kalau Nok Young tak perlu sungkan untuk datang meminta bantuannya setiap ia memerlukan bantuan.Nok Young mengatakan kalau ia akan pergi ketempat tertentu.Hye gak berharap Yeon Woo dikemudian hari ia akan melihatnya tersenyum.Dan Hye Gak bertanya apakah Nok Young akan kembali keistana Bintang?


Nok Young berkata kalau ia masih bingung bagaimana akan mengembalikan posisi Yeon Woo ketempat semula dan meminta Hye Gak menangani hal-hal disini setelah kepergiannya.Hye Gak berkata pada Nok Young kalau ia tidak boleh mengatakan hal itu pada siapapun . Khususnya pada Keluarga kerajaan,Nok Young tidak boleh berhubungan dengan siapapun sementara waktu.

Pemilik Perahu berkata apakah Nok Young tidak jadi naik kekapal?Nok Young lalu berkata pada Hye Gak untuk membantunya melindungi Istana bintang selama kepergiannya.Hye Gak meminta Nok Young lebih berhati-hati lagi dengan Yeon Woo yang pergi bersamanya,hal itu akan membahayakan Nok Yung.

Nok Young kemudian naik keatas perahu,dan Hye Gak mengantar kepergiannya,ia berteriak pada Nok Young untuk melindungi mereka (Terutama Yeon Woo).
Ia berteriak keras pada Perahu yang telah bergerak menjauh mengatakan pada Yeon Woo :"Lain kali jika kita bertemu lagi,anda harus tertawa...."

Yeon Woo tersenyum membalas lambaian tangan Hye Gak.Hye Gak ikut tersenyum dan berkata pada dirinya."Dengan menyembunyikan Bulan,kegelapan negara ini akan semakin tumbuh menjadi dalam.Tapi jika itu lilin,maka itu akan memudar/meleleh dan itu adalah bagian dari alam,dan suatu hari bulan akan menemukan sendiri cahayanya yang kemudian akan menjadi bulan penuh.Semoga bulan terus dilindungi."

Lambaian tangan Yeon Woo kemudian diturunkan oleh Seol.Yeon Woo sejenak menatap Seol.Seol bertanya kenapa ia melihatnya seperti itu?Yeon Woo balik bertanya mengapa Seol terus memanggilnya nona(Agashi)?
"Apa?itu karena...."Tanya Seol kaget mencoba menjelaskan.
"Kakak,Itu karena anda adalah bulan."Ujar Jan Shil
"Bulan?"

Nok Young bergegas menjelaskan bahwa Yeon Woo dikatakan bulan karna ia melayani dewa yang sangat kuat sehingga dia dihormati.
"Jadi karna saya seorang shaman,begitu..."Pikir Yeon Woo.Nok Young berpikir jika semua ini adalah kebohongan.Dia teringat saat dirinya berada didepan makam Shaman Ari,dimana ia menemukan pita merah bertuliskan tiga kata "Dua","Orang",kerja." Kemudian kata "Shaman".
Dimana hal itu mengartikan Nok Young harus menyelamatkan keduanya,Istana Bintang dan Bulan(Yeon Woo) serta suatu rencana.

Seol menangis,Yeon Woo bertanya mengapa dia menangis?Seol berkata tidak apa-apa.Yeon Woo menenangkannya mengatakan pada Seol agar tidak menangis.Namun Seol masih menangis.Nok Young Berpikir pada dirinya apakah masa depan Yeon Woo akan menjadi seorang Ratu(kembali keistana) ataukah tetap menjalani sisa hidupnya menjadi seorang shaman.

Ia berpikir jika semuanya sudah harus Yeon Woo jalani.


Bo Kyung bersiap menggantikan Yeon Woo sebagai Putri Mahkota yang baru.Ia sedang dirias menjadi seorang Pengantin.Ibu Bo Kyung masuk untuk melihat putrinya.Ia benar-benar kaget melihat Wajah Bo Kyung yang begitu cantik mengatakan kalau ia seperti peri yang turun kedunia.
Dan Ibunya duduk memberikan nasihat yang harus diingat oleh Bo Kyung mengatakan kalau Bo kyung adalah putri Mahkota yang nyata dan tak seorangpun akan menggantikan Posisinya.
Ia ingin Bo Kyung tidak terlalu memikirkan hal itu,dan ia harus tegas pada keinginannya.

Bo Kyung berkata kalau ia akan mengingat ucapan Ibunya dan tidak akan membiarkan orang lain merebut posisinya itu.Bahkan ia harus waspada.Ibu nya mengingatkan bahkan jika Bo Kyung lupa ia harus ingat bahwa dari awal posisi Putri Mahkota adalah miliknya.
"Dimasa depan tidak peduli siapapun itu,kau tidak boleh membiarkan orang lain merebut Posisi mu sebagai Permaisuri."Ujar Ibu Bo Kyung menambahkan.
Bo Kyung mengulangi ucapan ibunya meyakinkan dirinya bahwa dimasa depan ia tidak akan membiarkan orang merebut posisinya itu.


Upacara Pernikahan dimulai.

Kasim Hyun Sung bertindak sebagai pembawa acara mengatakan apa yang perlu dilakukan Hwon,dan Hwon kemudian memulainya.Sejenak Hwon berjalan kedepan dan berhenti menatap mentri Yoon Dae Hyung yang tersenyum ceria padanya.Ibu Bo Kyung juga tersenyum.Hwon masam kemudian terus berjalan kedepan membawa anak Itik menuju kowtow.
Hwon kemudian melakukan upacara Penghormatan dan sejenak menutup matanya.

Sementara upacara Pernikahan kakaknya dimulai,Putri Min Hwa berada didalam selimut terbebani oleh rasa bersalah dan ketakutan atas perannya dalam kematian Yeon Woo.Benar,dia tidak melakukan apapun tetapi Ibu Suri terampil memanipulasi kedalam pemikiran kekanak-kanakan mengatakan Min Hwa ikut andil(bertanggung jawab) dalam masalah ini.
Pikiran jahat ini begitu cerdas keluar dari Ibu Suri,dimana ia bisa mengikat Putri Min Hwa kesisinya,dengan membuat dia berpikir bahwa dia memainkan peran lebih besar atas kematian Yeon Woo lebih dari apa yang ia lakukan.

"Jangan khawatir.Mulai sekarang Putri bisa mencapai keinginannya."Ujar Ibu Suri yang terngiang dipikiran Min Hwa. Sambil menunggu Bo Kyung masuk ketandu,Hwon mendongak keatas sambil melihat hujan gerimis.

Hwon tersenyum sedih.

Pada waktu yang bersamaan tapi ditempat lain Yang Myung tersenyum menengadahkan tangannya ditengah hujan gerimis,ia ingat bagaimana ia bertemu dengan Yeon Woo ditengah hujan,Yang Myung melindungi dirinya(menutup kepala Yeon Woo) dengan lengan bajunya ketika hujan.Yang Myung tersenyum bersamaan Hwon tersenyum mendongak keatas menatap hujan gerimis yang jatuh.
Bahkan Hwon tidak menyadari Bo Kyung berjalan keluar menuju tandu.

Hyun Sung meminta Hwon mengangkat bendera berwarna yang digunakan sebagai tanda upacara.Bo Kyung menoleh kearah Hwon dengan tersenyum namun menyadari bahwa hati Hwon masih untuk Yeon Woo.Ya,Hwon menatap langit.Dimana Hwon hilang atas pikirannya mengingat kenangan bersama Yeon Woo dimana hujan gerimis yang diartikan sebagai arti namanya.

Hyun Sung berkata lembut seolah menyadarkan Hwon dari lamunannya bahwa Putri Mahkota telah keluar dan membiarkan dia masuk ketandu(Memintanya membukakan tirai).Serta meminta Hwon mengangkat bendera berwarna sebagai prosesi upacara pernikahan.

Hwon seolah tidak perduli ucapan Hyun Sung.Hwon meraih tangannya untuk menangkap tetesan hujan,dimana hal itu mengingatkan dirinya pada arti nama Yeon Woo.Ia tersenyum juga menangis."Ya hujan yang lembut mengartikan namanya..Benar-benar menyenangkan mendengar  namanya(nama yang cantik)"Gumam Hwon seraya meneteskan air mata mengingat percakapannya bersama Yeon Woo.

Bertahun-tahun kemudian....Kini Hwon telah tumbuh menjadi Raja muda yang tampan(Kim Soo Hyun).Ia berdiri diluar disebuah jembatan kecil didekat kolam yang tenang mengulurkan kedua tangannya seolah menangkap tetesan hujan.
Kasim Hyun Sung datang mengingatkan pada Hwon bahwa sudah saatnya pergi kembali keistana.Bertanya apakah ada sesuatu yang ingin Hwon makan atau juga teh panas atau satu gelas anggur yang hangat. "Yang Mulia...saya sudah memesankan teh panas,juga sebotol anggur yang hangat..."Ujar Hyun Sung. "Hyung Sun.."Ujar Hwon "Ya,Yang Mulia..."

"Bagaimana bisa...kau selalu banyak bicara"Tanya Hwon pada Hyun Sung yang tidak pernah berubah kebiasaannya.Hyun Sung menjelaskan bahwa mentri telah menunggu Hwon.Hwon berkata agar membiarkan mereka datang keluar.Hyun Sung bertanya kenapa?

"Cuaca ini sangat baik bukan,sehingga aku ingin melakukan pertandingan bola satu putaran."

Hwon bermain bola golf,ia memasukan bola golf merah tepat kesasaran.Seorang mentri berteriak senang berkata Bola bagus dan memujinya jika Raja Hwon semakin bagus bermain tiap harinya hingga kelangit .Para mentri berdiri disekitar Hwon bermain golf .Melihat mentri tersebut memuji Hwon bersama para mentri lainnya,Yoon Dae Hyung terlihat melotot kesal.

Hwon balas memuji mentri tersebut berkata jika Pujian lawan mainnya lah yang sampai kelangit,dan kemudian kembali melakukan permainan golfnya.Beberapa mentri mengikuti Raja Hwon dari belakang,dan Mentri Yoon berhenti sejenak menatap kesal pada mentri lawan main Hwon yang  terus memuji Hwon bagus.

Tapi ketika Hwon kembali ingin memukul bola,ia memegang dadanya merasakan sedikit sakit,semua mentri melihat hal itu.Hwon mengabaikan rasa sakitnya mencoba memasukan kembali bola,sayang bola tersebut gagal. Hwon berkata :"Kini giliran mentri perpajakanlah yang bermain." Dan kemudian lawan main Hwon memasukan bolanya tepat kedalam lubang.Ia tertawa melihat keberhasilannya.Hwon memuji lawan mainnya karena bermain baik.

"Kau Benar-benar berbakat,setelah sibuk dengan urusan negara,jadi kapan kau mulai bermain begitu hebat untuk ini?"Ujar Hwon sambil bertepuk tangan memujinya. Para mentri lainnya merasakan sedikit kekhawatiran juga ketakutan pada lawan main Hwon (juga seorang mentri).Mereka takut jika dia mengambil hati Hwon.

Lawan main Hwon berkata "Hamba hanya beruntung.Ini hanya karena lubang ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan tempat lain"


Hwon tertawa riang mendengar hal itu bersama para mentri lainnya dan kemudian berubah menjadi pertanyaan lebih tegas bertanya apakah mentri itu tahu dimana lubang terbesar


"Lalu dimana lubang terbesar diistana itu?Kau pasti lebih tahu"Ujar Hwon.Tawa mereka berubah menjadi kegelisahan ,berpikir apa maksud ucapan Hwon?


Mentri Perpajakan menjawab "Ha ha,bagaimana aku bisa tahu tentang itu..." Hwon diam lalu bicara serius berkata,"Baiklah...kalau begitu aku akan membawamu kesana..." Hwon kemudian pergi meninggalkan permainan golf dengan berjalan cepat .

Ternyata Hwon masuk keruang perpustakaan(Suatu tempat penyimpanan dokumen kerajaan),Mentri Yoon Dae Hyung dan lainnya mengikuti dari belakang.Ia kemudian mengambil sebuah kotak yang tersimpan sepertinya cukup lama,karna terlihat tampak berdebu.Hwon membuka kotak tersebut cukup kuat dan mengambil selembar kertas yang berada didalamnya.
Seorang Mentri berkata kalau Hwon tidak boleh seperti itu.
Hwon membaca gulungan kertas berisikan surat resmi yang ditujukan untuk pihak Istana.Hwon berucap mengatakan pertama Bagaimana rakyatnya semakin banyak kelaparan selama musim dingin tiba sementara para pejabat mencoba menyuap pemerintah supaya mereka mendapatkan keuntungan dari penderitaan Rakyat.
"Untuk ratusan orang dihukum kerja paksa,pakaian dan makanan keduanya menjadi sebuah masalah.Selama 12 bulan di musim dingin sepotong kulit anjing digunakan untuk bertahan hidup.Masalah tidak terpecahkan kemudian menyebabkan banyak rakyat mati". (Maksudnya : Rakyat dipaksa bekerja tanpa mendapatkan pakaian dan makanan dan terus bekerja hingga mereka mati kedinginan).
Hwon membuang gulungan kertas pertama lalu membuka gulungan kertas yang lain.

"Lalu Para petani miskin harus menyerahkan pajak mereka dimana jika mereka tidak mampu membayar pajak,tanah tersebut disita kembali.Dan para pejabat kerajaan bahkan menikahi putri mereka untuk dijadikan sebagai selir."Hwon tersenyum membacanya seolah mengejek mentri Yoon dan sekutunya bertanya-tanya sebenarnya mereka telah memiliki lebih dari 20 selir dan kemudian Hwon menatap para mentri bertanya bagaimana mereka memiliki selir hingga melebihi Istri yang dimiliki Raja.

Hwon berkata kalau mereka berhak untuk mengajukan banding.Lalu Hwon membuang gulungan kertas kedua dan mengambil gulungan kertas lainnya.Ia pun membacanya.
"Ini adalah surat menuduh Pejabat Kerajaan Yun Sun Il,menerima suap untuk membeli dan menjual posisi di pemerintahan.Jika ini Yun Sun Il...bukankah sepupu Menteri Perpajakan itu?"


Mentri Perpajakan membela diri berkata kalau itu hanyalah tuduhan palsu.Hwon melanjutkan gulungan kertas yang lain ."Dia memasukkan ke kantongnya sendiri atas gandum yang di berikan kepada rakyat.Dalam rangka untuk membangun sebuah monumen untuk dirinya sendiri, dia merelokasi orang tanpa izin.Dia memaksa rakyat menyerahkan tanahnya. Kemudian, memaksa rakyat untuk bekerja,membuat mereka sangat menderita dan menyalah gunakan kekuasaan".

Hwon berhenti membaca gulungan kertas.Ia tersenyum mengejek mengatakan isi surat resmi ini benar-benar membuat pembacanya(pendengarnya) sedih dan mencucurkan air mata.


Kemudian menuntut penjelasan pada mentrinya kenapa tidak ada satupun surat tersebut sampai ditangannya. "Tapi...kenapa tak satupun mengadukan hal ini padaku?"Ujar Hwon bertanya.
Salah seorang mentri dari mereka segera menjawab berkata kalau awalnya ia akan berencana untuk memeriksanya nanti.Hwon berkata kalau ia tidak bisa menanggung tuduhan dari Rakyat atas semua masalah ini.

Hwon berkata bukankah surat itu sudah ada sejak satu bulan lalu?.Lalu mentri itu membuat alasan kalau mereka tidak bisa sewenang-wenang memutuskan hal itu  menyampaikan pada Raja karna itu hanyalah masalah sepele yang bisa diselesaikan oleh mentri saja. "Isinya sangat sepele, jadi hamba memutuskan..."Jawab Mentri perpajakan.
Hwon marah menyela bertanya "Siapa kau yang menyebut ini masalah yang sepele?Apakah kau seseorang yang bisa menghakimi rasa sakit dan penderitaan rakyat?Ini adalah campur tangan terhadap komunikasi antara Raja dengan rakyatnya".

Hwon kemudian melanjutkan ucapannya dengan marah berkata,"Apa kalian tahu...?Ini adalah lubang terbesar diistana yang kumaksud.Ini adalah lubang terbesar (Birokrat dan politik mereka lah) yang memisahkan jalur komunikasi antara Raja dan rakyatnya.


"Lubang Terbesar...!"Teriak Hwon marah.Tak satupun mentri yang berani menjawab ucapannya.

Ketika pertemuan selesai,para Mentri berkumpul untuk membahas bagaimana Raja telah tumbuh dan kekuasaan Ratu Yoon telah berakhir(memudar).Mentri Yoon Dae Hyung hanya diam selama pembicaraan ini,karna ia tahu Hwon adalah ancaman untuknya.Seorang mentri dari mereka berkata kalau Ratu Yoon tampaknya tidak akan memiliki kekuatan besar untuk mengatur Istana dari balik tirainya.

Mereka berpikir jika Hwon tidak boleh mencampuri urusan yang tidak berguna dan mulai berbicara bagaimana salah satu Menteri mengejek semangat Raja yang baru, ia berkata kalau Raja seharusnya menggunakannya di ranjangnya.Rupanya, selama bertahun-tahun Hwon menolak untuk berbagi tempat tidur dengan Ratu Bo Kyung dan para menteri berspekulasi kalau ia hanya pura-pura sakit supaya tetap bisa tidur terpisah.

Salah satu menteri berpendapat kalau Raja tidak berpura-pura, karena ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi kesakitannya ketika jantungnya sakit lagi.Mereka merenungkan apa yang harus mereka perbuat pada Raja. Mereka bertanya-tanya apakah mereka bisa mengirim Raja ke suatu tempat dengan alasan untuk memulihkan kesehatannya.

Akhirnya, Menteri Yoon merespon pendapat mereka dan ia setuju dengan pemikiran mereka. Lebih baik kau melonggarkan cengkeraman kuatmu pada leher anjing daripada tetap menjaganya dalam cengkeramanmu dengan tujuan supaya anjing itu tetap dalam kendalimu. Anjing tidak akan mengigit jika pemiliknya baik padanya.

Mentri Yoon pergi menemui Ibu Suri berbicara bahwa para mentri menyarankan seorang selir untuk Hwon agar menghasilkan generasi berikutnya.Hal itu bertujuan agar selir tersebut menjadi orang yang disukai/sayangi Hwon supaya mereka bisa mendapatkan putra.
Ibu Suri menolak, putra mahkota harus berasal dari Ratu Bo Kyung.
Menteri Yoon menunjukkan kalau Raja menolak untuk menyempurnakan pernikahannya dengan Ratu Bo Kyung, dan hal itu berarti jika tanpa Selir,mereka tidak akan mendapatkan keturunan langsung.

Hal itu tentunya akan menjadi masalahnya, yang bisa selalu ada ancaman dari pihak Pangeran Yang Myung yang secara diam-diam mengumpulkan pendukung.Kata-kata Menteri Yoon itu membuat Ibu Suri menjadi khawatir.
Menteri Yoon pun mengusulkan agar Ibu Suri membantunya untuk mengambil beberapa kewenangan Raja, karena hanya Ibu Surilah yang punya pengaruh terhadap raja dengan mengusulkan agar Hwon pergi keluar istana untuk memulihkan kesehatannya.

Mentri Yoon pergi menemui Raja Hwon dan menyarankan tindakan ini.Hwon tahu jika ia tidak berada diistana maka mertua rajalah yang akan bertanggung jawab menggantikannya.
Namun ia sedikit menggodanya bertanya apakah Dae Hyung mengkhawatirkan kesehatannya?atau Dae Hyung khawatir tentang dirinya dimana antara hidup dan mati.Hwon berkata kalau Dae Hyung tidak perlu bicara seperti itu.Ia sedikit menggodanya bertanya apakah Dae Hyung mau pergi bersamanya?

Hwon memotong kata-katanya tepat pada inti masalahnya,jika Raja pergi meninggalkan Istana,selama ketidakhadirannya yang menggantikan adalah mertua Raja(Yoon Dae Hyung) yang akan bertanggungjawab atas masalah pengadilan.
"Aigoo. Aku hampir lupa.Jika Raja sedang tidak di istana,Kukku akan menggantikan Sugungdaejang yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi di istana.Menggantikanku mengurusi urusan rakyat bukankah itu adalah kesempatan yang baik.Anda pasti akan memilih tetap berada diistana"Ujar Hwon.

(Cha_sya :Kukku-Ayah mertua Raja,Sugungdaejang-seseorang yang bertanggung jawab saat Raja sedang di luar istana).Ha ha ..LOLO...Hwon mengatakan hal itu dengan santai dan terdengar menyenangkan, tapi pada dasarnya ia memberitahu Menteri Yoon kalau ia tahu bahwa Yoon sedang berniat untuk mengambil kekuasaannya.

Mentri Yoon terdiam mendengar ucapan Hwon.Lalu kasim Hyun Sung masuk mengatakan pada Hwon jika Ibu Suri ingin bertemu dengannya.
Hwon mengeluh lelah berkata kalau hari ini ia telah bertemu banyak orang.
"Aku selalu merasa Nenek akan megatakan hal yang sama sepertimu.Bagaimana pendapatmu?"Tanya Hwon tersenyum.Ya..Hwon tahu jika mentri Yoon dan Ibu Suri telah bersekongkol.

Hwon berjalan keluar dari kediamannya untuk pergi menemui Ibu Suri.Dalam perjalanannya Hwon berpapasan dengan Ratu Bo Kyung (Kim Min Seo).Bo Kyung berjalan mendekati Hwon dan menyapanya dengan hangat.
"Anda datang Yang Mulia..."Ujar Bo Kyung.Namun Hwon benar-benar dingin terhadapnya yang kemudian pergi meninggalkannya tanpa berbicara apapun.Senyum Bo Kyung hilang dan kemudian menghela nafas panjang mencoba menenangkan dirinya lalu kembali tersenyum dan berjalan mengikuti Hwon pergi menemui Ibu Suri.

Mereka bertemu dengan Ratu Han dan Ibu Suri yang menyuruh Hwon pergi dari istana untuk sementara waktu,demi kesehatannya.
Ibu Suri berkata :"Yang Mulia.Mohon dengarkanlah permohonan Nenekmu ini.Mohon pergilah untuk sementara keluar Istana dan jagalah kesehatanmu".

Hwon menolaknya berkata :"Maafkan saya Nenek. Tetapi urusan pemerintahan membuatku tetap harus disini".Ibu Suri berkata kalau urusan Istana bisa ditunda namun untuk menciptakan pewaris hal itu tidak bisa ditunda lagi.Hwon berkata kalau kesehatannya tidak menurun.

Ratu Han mencoba menjelaskan jika Hal ini dilakukan untuk Hwon semata agar ia kembali sehat.
"Ini untuk kesehatan Yang Mulia.Kebangkitan dan kejatuhan negara dan nasib rakyat semua bergantung pada kesehatan Yang Mulia"Ujar Ratu Han.
"Itulah kenapa saya tidak setuju dengan hal itu.Tubuhku tidak serapuh itu,jadi kalian semua tidak perlu khawatir"Jawab Hwon.

Lalu Ibu Suri bertanya kenapa Hwon belum memiliki anak?

Bo Kyung pun segera meminta maaf.
"Maafkan saya, ini karena saya begitu kurang dalam kebajikan,dan saya kurang ketulusan.Saya telah membuat kedua Yang Mulia khawatir"Ujar Bo Kyung.

Ratu Han berkata kalau semua ini bukanlah kesalahan Bo Kyung beralasan bahwa Hwon memang memiliki kesehatan yang kurang baik dan selalu sendirian di istana.Bo Kyung menangis menyalahkan dirinya lagi berkata kalau tidak seperti itu,semua itu karna dirinyalah yang tidak bisa merawat Hwon.Hwon mendengarkan pembicaraan mereka dengan wajah dingin.

Ibu Suri merasa menyesal dan kasihan pada Bo Kyung ia lalu berkata pada Hwon,

"Yang Mulia, jika Anda tidak memperhatikan kesehatan Anda,Anda tidak akan dapat membuat ahli waris.Ini adalah sesuatu yang tidak harus terjadi pada seorang raja".

Hwon tersenyum berkata,"Walaupun begitu,ini semua adalah rencana Tuhan".Ibu Suri terus mendesak berkata meskipun begitu Hwon tetap harus berusaha.Ibu Suri mengatakan agar Hwon memberikan tanggung Jawab Urusan negara kepada Mentri.Ia berpikir kalau dirinya juga tidak akan lama lagi mengatur urusan Istana dengan kekuasaannya.


Hwon menolak tegas kemudian berkata :"Bisakah saya memberikan semua tugas negara hanya pada Mentri.Bukankah hal itu sangat tabu.?"


Ibu Suri menyangkal ucapan Hwon bahwa hal itu bukanlah hal yang lalai,ia kemudian bertanya apakah Hwon sedang mengarahkan maksudnya dengan satu orang tertentu?Hwon berkata kalau ia tidak bermaksud seperti itu (berkata kalau itu hanya perumpamaan).

Ibu Suri berkata Jika Hwon tidak mendengarkan dirinya maka ia akan bersumpah untuk tidak makan lagi dan meminta Ratu Han sebagai Saksi.
"Baiklah,saya tidak mempunyai pilihan lagi jika Yang Mulia tidak mau mendengarkan maka saya tidak punya pilihan.Ratu Han,mulai hari ini saya tidak akan makan lagi."Ujar Ibu Suri.
Ratu Han dan Bo Kyung segera berlutut meminta Ibu Suri tidak mengurungkan niatnya.

"Jika Yang Mulia tidak mau memahami keinginan seorang tetuah dengan cara ini.Saya juga tidak perlu untuk bertahan hidup.Hari ini saya akan mogok makan dan mati kelaparan disini"Ujar Ibu Suri.
"Nenek kenapa anda seperti ini.Mohon jangan marah"Ujar Ratu Han khawatir berlutut.
"Nenek jangan lakukan ini.Mohon ambil kembali kata-kata anda..."Ujar Bo Kyung.
Hwon benar-benar terpojok.

Ratu Han menegur Hwon meminta Hwon setuju atas permintaan Ibu Suri,hal itu agar Hwon bisa berbakti kepada Ibu Suri .Hwon menolak kenapa ia harus memperdulikan masalah sederhana ini  ketimbang masalah Negara .Ratu Hwon berjanji ia hanya akan mengadakan upacara kecil,karna Hwon tidak mau menghabiskan banyak uang untuk masalah seperti itu.

Ratu Hwon berkata kalau Hwon juga harus berpikir hal ini yang juga menjadi keinginannya.
"Tapi Ibu...."
"Kau telah membuat nenekmu marah..kau masih ingin membuat dia marah lagi?".
Hwon terdiam,lalu Kasim Hyun Sung datang dan Hwon memintanya masuk.

Hyun Sung,"Yang Mulia...mohon untuk keluar sebentar..."
Hwon,"Apa yang terjadi..?
Hyun Sung,"Ini tentang Ratu..."Ujarnya terbata-bata

Yah,sepertinya ini akan menambah keruh masalah Hwon.Karna Ratu Bo Kyung terlihat sedang berlutut diluar kamar Ibu Suri dan menangis berkata agar Ibu Suri berhenti marah.

"Harap berhenti marah Yang Mulia....Hal ini bukanlah kesalahan Yang Mulia,tapi karna saya.Saya meminta anda untuk menghukum saya.Tolong...Saya meminta anda untuk berhenti atas keputusan mogok makan ini..."Tangis Bo Kyung.

Hwon berjalan keluar melihat Bo Kyung dan memintanya dengan lembut agar Bo Kyung berdiri.
"Bangunlah, Ratuku..."Ujar Hwon.Bo Kyung menoleh,melihat Hwon sudah berada disampingnya.
"Yang Mulia...".
"Cuacanya sangat dingin, jadi cepatlah bangun."
Namun Bo Kyung menolaknya dengan mimik sedih berkata,"Ratu akan berlutut terus agar Ibu Suri mengakhiri keputusannya untuk mogok makan."

Lalu Hwon berjanji berkata :"Aku akan menyelesaikan masalah ini dengan Ibu Suri.Aku tidak akan membiarkannya untuk mogok makan,jadi kau lebih baik bangun."
Mendengar Hal itu Bo Kyung bernafas lega dan tersenyum menatap Hwon.."Yang Mulia...".
Ia kemudian berdiri.

Bo Kyung berpura-pura lemah ketika berdiri dan seolah bersandar pada Hwon,sehingga Hwon harus segera menangkap(membantu) dan memeluknya.Bo Kyung berada didalam Pelukan Hwon,sehingga mereka begitu dekat.Para Dayang segera memalingkan wajah mereka.

Hwon tersenyum sepertinya tahu hal itu dan kemudian berkata pada Bo Kyung secara diam-diam membisikan ketelinganya:"Kau bergerak didalam mengambil hati nenek,dan ayahmu bergerak diluar . Betapa beruntungnya anda memiliki dukungan tersebut, Ratu".

Ya,hal itu agar menyempurnakan keinginan Bo Kyung untuk menikahi Raja.Bo Kyung menegang,ia sadar kalau Hwon sangat jeli dan mencoba melepaskan dirinya dari Hwon.

Namun Hwon segera menarik Bo Kyung dengan mempererat pegangannya dan tersenyum mengingatkan Bo Kyung dengan kata-kata yang pernah ia ucapkan.
"Apakah kau ingat apa yang Aku katakan di pernikahan kita?Jika kau lupa, izinkan Aku
mengingatkanmu sekali lagi".

Hwon kemudian mencondongkan tubuhnya seperti seorang kekasih dan kemudian berbisik.
"Kau dan keluargamu mungkin mendapatkan segala sesuatu yang di inginkan,tapi jangan berharap untuk mendapatkan hatiku juga.Karena kau tidak akan pernah mendapatkannya". Hwon tertawa sinis saat berbicara seperti itu kemudian melepaskan Bo Kyung lalu pergi meninggalkannya sendiri.

Bo Kyung terlihat terpukul atas ucapan Hwon didepan para dayangnya.Air matanya mengalir jatuh perlahan.

Bo Kyung lalu masuk kekediamannya dengan penuh rasa kesal.Ia berpikir pada dirinya dengan mencengkram gaunnya penuh marah.Meneteskan air mata berkata seolah mengejek Hwon "Jangan katakan bahwa Anda masih belum bisa melupakan dia? Anda tahu bahwa orang itu sudah mati.Ratu Istana ini, bukanlah anak itu,tapi aku".

Pelayan nya datang mengatakan kalau Putri Min Hwa datang menemuinya.Bo Kyung mengatakan pada pelayannya untuk mempersilahkan Min Hwa masuk.

Putri Min Hwa(Nam Bo Ra) mengunjunginya.Ia adalah wanita yang ceria.Ia lalu masuk kemudian duduk didekat Bo kyung.
"Aku harap Anda baik-baik saja, Yang Mulia"Ujar Min Hwa menyapanya .
Bo Kyung tersenyum padanya.
"Anda datang, Putri.Apa masalah yang membuat Anda datang menemuiku?"

Min Hwa," Hari ini, aku pergi menemui Ibu.Dia memintaku untuk datang dan menghibur Anda.Tapi kudengar kau merasa bersalah pada saat perjamuan tadi."
Bo Kyung,"Itu semua adalah salahku.Aku tidak bisa memberikan keturunan.Saya harus meminta maaf."
Min Hwa,"Hal itu Tidak  cukup moralitas dan perilaku yang baik(kebajikan).Tetapi bukankah harus cukup untuk kasih sayang".(Min Hwa berpikir jika Hwon kurang kasih sayang pada Bo Kyung).
Bo Kyung,"Apa?"
Min Hwa,"Antara Pria dan wanita tidak cukup hanya kebajikan tetapi harus cukup kasih sayang.Bukannya ia tidak mau menyerahkan tugas Negara pada mentri,itu karna ia tidak menyukai anda Permaisuri."

Bo Kyung tersenyum (mengartikan ia tidak suka mendengar kebenaran itu) lalu segera bertanya pada Min Hwa mengapa Min Hwa datang keistana hari ini?.
Bo Kyung tergagap untuk menjelaskan ia menoleh kebelakang memastikan tak ada siapapun yang akan mendengarkan ucapannya.Min Hwa berbisik pada Bo Kyung bahwa ia pergi kekantor astrologi Kerajaan untuk berkonsultasi  memastikan tanggal untuknya menghabiskan malam keluar bersama suaminya.

"Saya sedang memastikan tanggal yang sesuai untuk saya dan suami saya untuk berbagi kamar.Aku pergi dulu...Jika suamiku tidak melihatku,aku tidak tahu harus berbuat apa.Jadi aku berharap Anda selalu sehat, Yang Mulia"Ujar Min Hwa penuh semangat.

Bo Kyung datar mempersilahkan Min Hwa pergi (Seolah cemburu melihat Min Hwa begitu bahagia bersama suaminya).Ia menatap wajahnya kecermin ,kecewa lalu menutup cermin itu dengan kuat.
Sebenarnya pernikahan Min Hwa sudah resmi hanya mereka belum berbagi kamar ^^.

Putri Min Hwa sudah tiba didepan rumah suaminya Yeom,ia kemudian keluar dari tandu/paladin tersenyum berpikir sesuatu.Ia lalu kembali masuk ketandu dan meminta pelayannya untuk menutupkan kembali pintunya.
Pelayannya heran bertanya kenapa Min Hwa seperti itu?Ataukah dia sedang melupakan sesuatu?

Min Hwa marah lalu berkata,"Apa kau pikir aku perempuan pelupa?"
Pelayannya menjawab lembut,"Ya..memang seperti itu." Didalam Paladin,Min Hwa menulis surat untuk Yeom.Dia menghitung tanggal dengan jari-jarinya.Pada kertas yang ia tulis telah berisi tanggal yang telah ditentukan itu dan ia menambahkan sesuatu kedalam daftarnya.


Putri Min Hwa segera berlari-lari hendak masuk berteriak dari luar pintu memanggil suaminya."Suamiku,ini aku..Mengapa kau tidak menjawab? Kalau begitu,aku masuk saja."

Pelayan Min Hwa mencoba menghentikannya,tapi dia pergi dengan cepat .Karna Putri Min Hwa tidak sabar memperlihatkan pada suaminya daftar tanggal malam pernikahan yang menguntungkan.Dia berjalan cepat kedalam kamar suaminya Yeom untuk memberikan tanggal itu.

Seorang Pria tidur dengan punggung membelakangi.Min Hwa pikir dia berbicara pada suaminya Yeom dengan malu-malu Min Hwa bertanya :"Suamiku.Kenapa kau tidak membaca buku dan tidak membuka baju luarmu?Kenapa masih dibalik selimut ketika kau tahu aku datang?Hari ini aku pergi menemui Orabeoni.Dalam perjalanan aku berhenti di Pavilion Istana Bintang.Aku dapat tanggal yang tepat ketika kita bisa berbagi kamar sebagai suami dan istri".

Diluar Pelayan Min Hwa sedang berbicara sendiri.
Pelayan Min Hwa berkata "Dia menemui Ibu Suri untuk mendapatkan tanggal".Ia lalu merapikan sepatu Putri Min Hwa,dan terkejut-kejut melihat kedatangan Yeom yang baru saja kembali dari suatu tempat.

Melihat sikap pelayan Min Hwa ,Yeom bertanya mengapa ia terkejut melihatnya?Pelayan bertanya Mengapa Uibin(suami Putri) ada disini? Yeom berkata kalau ia baru saja pergi untuk mendapatkan buku yang ia akan pelajari.

Pelayan/Dayang Min Hwa bingung bertanya pada Yeom "Jadi, sekarang Putri lagi dengan siapa?"

Didalam Putri Min Hwa menunjukan kertas catatannya.
"Lihatlah dan kau akan tahu.Hari ini adalah kesempatan yang baik.Bahkan, selimut pun sudah ditata.Semua orang mengatakan untuk menempa besi saat masih mendidih"Ujar Min Hwa.
Ia mengatakan itu sambil menggeserkan  badannya sedikit demi sedikit mendekati Seseorang yang tertidur itu hingga membuatnya bangun.
Terdengar suara pria mengkoreksi ucapan Min Hwa yang saat itu sedang berada didalam selimut.
Ia mengatakan kalau Bukan mendidih,melainkan menempa besi saat masih panas.Min Hwa menyadari itu bukan suara suaminya Yeom melainkan orang lain.Segera ia bertanya Siapa kamu?

Yang Myung lalu keluar dari selimut..."Kakakmu.." (Cha_sya :Ha ha Lol,Malu banget Min Hwa nih...).
Putri Min Hwa segera teriak kesal."Yang Myeong orabeoni!"

Yang Myung kemudian mengambil kertas tersebut.Min Hwa berteriak meminta segera mengembalikan pada dirinya.Yang Myung tertawa menggodanya berkata kalau ia bisa melihat tanggal yang ditulis juga tulisan oleh Min Hwa yang ditengah.Min Hwa benar-benar malu karna Yang Myung tahu jika itu adalah tulisan tangan Min Hwa.(Cha_sya :Sepertinya Min Hwa nambahin tanggal selain tanggal yang dituliskan dari Kantor Astrologi Bintang)

Putri Min Hwa,"Kau... Bagaimana kau tahu?"
Yang Myung,"Bagaimana kau bisa menempa kalau seperti ini?Memangnya aku yang datang tidak bisa melihat ini?...
Putri Min Hwa meminta Yang Myung berhenti mengoloknya,ia teriak ..."Orabeoni...".
Kemudian Yeom masuk kedalam,Putri Min Hwa menutup matanya merasa malu dengan kesalahan yang ia lakukan.

Yeom berkata "Jangan bilang kalo kalian berdua sedang berantem".
Yang Myung,"Berdebat. Wanita ini ingin melakukannya selagi masih panas.Jadi bagaimana aku bisa berani berdebat dengan dia?".
Min Hwa benar-benar kesal dan malu ia kemudian menarik kertas itu kembali berkata jika kakaknya Yang Myung benar-benar menjengkelkan.Putri Min Hwa kemudian pergi keluar.

Ia berhenti sejenak menatap kedalam dengan perasaan jengkel,lalu menemukan Ide untuknya.Ya..Min Hwa mengambil sepatu Yang Myung kemudian melemparkannya ke atas atap dengan rasa bahagia.

Yang Myung dan Yeom minum dan makan bersama.Yang Myung mengatakan jika hal ini adalah  harga yang harus ia bayar karena telah menganggu mereka berdua.

Yang Myung mengeluh berkata.."Aigooo...kenapa aku bisa memiliki hubungan seperti ini dengan adikku?".Yeom bertanya kenapa ia selalu seperti ini terhadap Min Hwa?.

"Aku...Apa yang salah denganku?"Tanya Yang Myung tak paham.
"Setiap kali Anda datang,Anda selalu membuat Putri marah"Jawab Yeom.Yang Myung membuat alasan berpura-pura berkata,
"Bukankah aku sudah mengatakannya padamu?itu karna aku cemburu.Aku tidak tahan melihat."

Yeom tertawa mendengarnya berkata kalau Putri Min Hwa tidak selalu menjengkelkan.Yang Myung mengingatkan bahwa Yeom telah dipaksa olehnya untuk menjadi Uibin.

"Tuanku..."Ujar Yeom
"Saat Raja terdahulu masih hidup,Dia menginginkan kau untuk membantu Raja saat ini.Tapi mengapa mereka harus menahan orang berbakat sepertimu?Aku hanya marah pada Raja terdahulu,Baginda Raja, dan Putri Min Hwa".

"Jangan berkata seperti itu.."Pinta Yeom.
"Jika aku tidak mengatakan seperti itu, kenapa aku tidak mengubah bagaimana seharusnya dikatakan?"
"Putri adalah penyelamat keluargaku..Seluruh keluargaku tidak terbunuh.Sekarang aku aman dan tentram.Ini adalah bantuan yang Putri lakukan untukku."
Yang Myung sedih mengatakan kalau itu bukanlah bantuan melainkan sesuatu maksud yang tersembunyi.
"Ambisi besar dan pengetahuan yang luas mu.Dikuburkan begitu saja"Ujar Yang Myung sedih mengatakan kalau Raja(termasuk Min Hwa)menghapuskan impian Yeom,ia kemudian meneguk minumannya untuk berhenti bicara.


Ketika Yang Myung dan Yeom keluar,didepan pintu Yang Myung melihat sepatunya telah hilang.Melihat Yang Myung tersenyum menghela nafas,Yeom bertanya apa yang salah padanya.
Yang Myung berkata kalau adiknya Min Hwa telah membuang sepatunya.Yeom kaget karna ia tak menyadarinya kemudian mencoba memastikan,namun ia tidak menemukan sepatu Yang Myung.

Yeom mengeluh bagaimana ini bisa terjadi?dan menawarkan Yang Myung untuk menggunakan sepatu miliknya.Yang Myung berkata itu tidak perlu,dan kemudian mengeluarkan sepatu ekstra yang tersimpan didalam saku bajunya.
"Itu tidak perlu,sebagai pengembara,aku harus selalu menyimpan cadangannya.Yeom kaget berkata jadi akhir-akhir ini Yang Myung telah mengembara?

Yang Myung berkata hal itu karena ada lalat mengganggu didepan rumahnya.

Keduanya berjalan dihalaman,Yeom berkata kalau kondisi kesehatan Raja tidak membaik. Yang Myung berhenti sejenak menatap sedih dinding yang biasa Yeon Woo duduk.Yeom meminta agar Yang Myung tidak melihat itu lagi(agar Yang Myung tidak mengingat Yeon Woo lagi sebab hal itu akan membuatnya sedih).

Yang Myung balik bertanya,"Tidakkah kau ingin tahu?"
"Apa maksudmu..."
"Jika dia masih hidup,bagaimana rupanya sekarang?.."Ujar Yang Myung sedih (Cha_sya :Hal ini ngingatin aku dengan Yeon Woo besar yang akan jadi Wol diperanin Han Ga In,ingat ucapan Mbak Dee yang bilang ternyata Yeon Woo tumbuh besar juga tumbuh Tahi lalat gede dihidung,kekekek).
"Yang Mulia..."Ujar Yeom
"Aku tumbuh bersamamu.Di dalam ingatanku, adikmu....masih berumur tiga belas tahun.

Yeom hanya mengantar Yang Myung sampai diluar.Yang Myung berjalan perlahan tersenyum sedih teringat pada Yeon Woo.Seolah bayangan Yeon Woo kecil mendekatinya berjalan bersamanya berkata apa yang sedang ia pikirkan?Yang Myung menjawab kalau ia sedang memikirkan Yeon Woo.

Yeon Woo kecil bertanya.
"Kenapa kau tidak kembali ke istana untuk sekedar menjenguk?".
"Apakah dia memintamu untuk mengatakan itu?"Ujar Yang Myung menyela ucapan Yeon Woo.
"Tidak, dia tidak.Aku hanya merasa bahwa ia sedang menunggumu".

Yang Myung berkata sedih kalau siapa yang akan menunggunya?Yeon Woo menjawab Yang Mulia sendiri.
Yang Myung bertanya-tanya setelah ia menyebabkan Hwon sakit begitu banyak berpikir bagaimana ia masih menunggu Yang Myung.Yeon Woo berkata ":Dia menunggumu".

Yang Myung menghentikan langkahnya mengangguk mengerti berkata bahwa Setiap apa yang dibicarakan Yeon Woo semuanya selalu tentang Hwon.Yeon Woo mengatakan kalau Diistana Hwon juga tidak memiliki seorang pun diistana yang bisa berbagi perasaan dengannya.

Yeon Woo berkata kalau Hwon pasti sangat kesepian.Yang Myung mengangguk berkata bukankah masih ada Un(Woon) yang selalu disisi Raja Hwon.Yeon Woo berkata "Pangeran Yang Myeong, mohon lindungi dia.Aku berharap tuan Yang Myung bisa melindungi Yang Mulia".

Tiba-tiba bayangan Yeon Woo hilang dihadapannya,ia melihat banyak orang berkerumun didepan rumahnya terlihat sedang menunggu.Seorang Pria melihatnya dan kemudian memanggil namanya beberapa kali,namun Yang Myung segera pergi berlari untuk menyembunyikan diri.Semua orang yang sedang menunggunya mencoba untuk mengejar Yang Myung.Namun Yang Myung telah berhasil kabur.Mereka pun kemudian mencari kesekeliling untuk menemukan keberadaan Yang Myung.


Ketika Yang Myung keluar dari tempat persembunyiannya,ia bergumam sesuatu seolah hal itu untuk ditujukan pada Yeon Woo."Apakah kau puas sekarang?Inilah bagaimana caraku melindungi Yang Mulia".(Ternyata Yang Myung mencoba melarikan diri dari para pendukungnya yang ingin merebut takhta Raja Hwon).

Malam itu Hwon tertidur nyenyak.Namun ia bermimpi buruk.
Dimana Yeon Woo berkata padanya"Yang Mulia. Ini semua salahku.Ini bukanlah salah Yang Mulia.Walau bagaimanapun,Yang Mulia tidak boleh menyalahkan diri sendiri".

Kemudian Mimpi Hwon berganti dengan ucapan Ibu Suri yang berkata padanya"Anak itu menjadi sengsara,maka itu karena mu, Putra Mahkota".Lalu berganti suara Yang Myung yang berkata padanya"Saat dia dimakamkan di tanah yang dingin,Yang Mulia, apa yang sedang Anda lakukan?".
"Ini karena Anda, Putra Mahkota.Ini karena Anda, Putra Mahkota.Ini karena Anda, Putra Mahkota."Suara Yang Myung dan Ibu Suri berkata seperti itu silih berganti.Lalu Yang Myung berucap padanya"Jika itu aku, Aku pasti akan melindunginya.Dengan segala yang kumiliki,dan bahkan hidupku, Aku akan melindunginya.."

Hwon terbangun dan membuka matanya.Dia ingat ucapan Yang Myung yang berkata padanya." Yang Mulia, Anda tidak mampu melindunginya.Tidak mampu melindunginya.Tidak mampu melindunginya".

Won(Song Jae Rim) yang berjaga didalam kamarnya bertanya pada Hwon apakah itu mimpi yang sama?Hwon menoleh bertanya apakah itu Woon?Woon mengiyakan.Lalu Hwon mengajak Won untuk pergi keluar mendapatkan udara yang segar.

Diluar Hwon menjelaskan makna dibalik Paviliun tersembunyi ini.
"Woon..."Ujar Hwon.
"Menunggu perintahmu..."
"Apakah kau tahu mengapa halaman ini disebut Pavilion Bulan Tersembunyi?"Tanya Hwon.
"Semenjak kata-kata Eunjang Eun dan Wolryang Wol digunakan,itu artinya bulan rahasia, bukan?"Jawab Woon.
(Eunjang - rahasia, Wolryang - bulan)

Hwon berkata kalau tebakan Woon hampir benar meskipun tidak sepenuhnya benar.Woon lalu bertanya apakah ada makna lain yang tersembunyi?
Hwon lalu berkata"Ketika Ayah pertama kali membangun tempat ini,Bulan di dalam kolam begitu indah,sehingga ia ingin memiliki selamanya.Jadi bahkan ketika tidak ada bulan di langit,dia masih tetap bisa melihat bulan".
"Jadi itulah mengapa tempat ini disebut Pavilion Bulan Tersembunyi"Ujar Woon.



Namun Hwon menjelaskan lebih berkata "Peta tersembunyi di sisi kolam kecil.Ketika bulan tidak muncul.Membawanya keluar dari kolam.Itulah arti sebenarnya dari Pavilion Rahasia Bulan".Woon berkata kalau ia akan mengingat ucapan Hwon.Hwon mengatakan kalau ia juga sudah menyimpan secara diam-diam bulan disini.Lalu tersenyum dan menambahkan ucapannya mengatakan "Saat bulan tidak bersinar,Aku bisa dengan diam-diam mengeluarkan nya untuk melihatnya.Dan lihat, Matahari dan Bulan tidak bisa berada di langit di saat yang sama.Tapi setidaknya di dalam kolam,keduanya bisa tetap bersama".

Woon dan Hwon menatap kolam tersebut dimana pada bayangan air kolam,terlihat bayangan  bulan yang berada diatas bahu Hwon.

Disebuah hutan,Shaman Nok Young melakukan ritual.Tiba-tiba api lilin padam ketika ia sedang mulai berdo'a,seolah ada kekuatan yang tidak terlihat.

Jan Shil berlari-lari kecil berteriak memanggil Nok Young."Shaman..shaman...."Nok Young bertanya kenapa Jan Shil kesini?ternyata Jan Shil membawakan surat dari pendeta Tao untuknya.Shaman Nok Young kemudian mengambil surat itu dan meminta Jan Shil untuk menghidupkan kembali cahaya lilin.
Jan Shil lalu berkata "Jangan bilang kau tidak menyalakan lilin saat kau datang ke sini untuk berdoa".Jan Shil lalu mencoba menghidupkan kembali lilin.

Shaman Nok Young kemudian membaca surat tersebut.Isinya adalah "Cuaca saat ini mengubah aliran ini.Waktunya telah tiba. dalam 3 hari aku akan datang menemuimu". Shaman Nok Young selesai membaca surat tersebut ,Ia merasakan sesuatu diudara,sesuatu yang mengganggu dan sangat kuat.

Beberapa hari kemudian,Shaman Nok Young berjalan bersama Seol(Yoon Seung Ah),Jan Shil dan Yeon Woo(Han Ga In) kedermaga.Hanya Yeon Woo terlihat bersembunyi dibalik jubahnya.

Setibanya di tepi dermaga.Shaman Nok Young berhenti berjalan kemudian berbalik lalu berkata pada Yeon Woo untuk kembali"Nak,kau sekarang bisa kembali."Yeon Woo melepas jubah yang menutupi wajahnya.Seol tampak melihat Yeon Woo...



Dan Wajah Yeon Woo tampil untuk pertama kalinya mengungkapkan bahwa ia telah dewasa.