Pangeran Hwon dan Yeon Woo akhirnya bertemu kembali,keduanya saling
menatap mata masing-masing tanpa menyadari Dua pasang mata lain sedang
memperhatikan mereka.
Pada dua sisi yang berbeda Pangeran
Yang Myung terdiam patah hati menatap pertemuan mereka dan Bo Kyung
terlihat menangis dari kejauhan.(Cha_sya:Poor Yang Myung^^ jangan
menangis meskipun engkau terlihat begitu terluka,Bo Kyung : yang lain
aja deh,kan masih ada Woon kekekek).
Hwon dan Yeon Woo
lalu duduk untuk bicara sambil menatap bunga sakura yang jatuh ketanah.
"jadi
arti namamu adalah Hujan berkabut.Tapi itu juga bisa hujan yang
lembut"Ujar Hwon
"Ini adalah arti dari bahasa cina yang diartikan
seperti itu"Jawab Yeon Woo.Hwon mengangguk.
Hwon :"jadi cukuplah
untuk menjelaskan arti tentang hujan.Nama yang cukup bagus."
Yeon
Woo :"Mohon dimaafkan atas keberanian saya.Bolehkah aku bertanya arti
nama anda Pangeran?"
Hwon : "Itu berarti matahari,nama
yang diambil dari keputusan beberapa dewan mentri yang diminta secara
pribadi oleh raja".
Yeon Woo bergumam menyebut nama "Lee Hwon"
dimana berarti Hangat dan ramah.
Pangeran Hwon lalu
bertanya hati-hati pada Yeon Woo.
"Aigoo,kenapa kau selalu
menghindari dariku?Apakah kau membenciku?"Ujar Hwon.Yeon Woo gagap
menjawab.
"bukan seperti itu.."Ujar Yeon Woo.Hwon tersenyum
mengembang mencoba mengulangi pertanyaannya.
"Benar tidak
membenciku?"Tanya Hwon.Yeon Woo bingung untuk menjawab,ia menutupi rasa
malunya dan mencoba berpaling dari Hwon.Hwon lalu tersenyum lebar
melihat sikap Yeon Woo.
Hwon lalu bertanya :"Lalu kenapa
tidak ingin bertemu denganku?Dan membiarkan aku mengambil resiko untuk
bertemu denganmu lagi.Ooh...masih tidak mau jawab"
"Saya
bukan orang yang ada dihati Yang Mulia.Karna sudah ada orang lain"Jawab
Yeon Woo.
"Kenapa bicara seperti ini?"Tanya Hwon bingung.
"Belum
lama,aku mendengar Yang Mulia bertemu dengan Putri dari Mentri
Yoon"Jawab Yeon Woo jujur
"Semua itu kesalahan anda?Jika tidak
untuk apa kau berbohong.Aku juga tidak akan membuat kesalahan seperti
itu".Ujar Hwon kesal.Yeon Woo bergumam senang.
"Jadi itu hanya
salah paham"Ujar Yeon Woo menghela nafas bahagia.
"Aku tidak
menyalahkanmu.kau juga mengeluhkan hal itu padaku.Tunggu
sebentar...jangan bilang kalau kau..."Ujar Hwon mendelik berpikir
sesuatu.Ia mendekatkan wajahnya pada Yeon Woo.
"...Cemburu karna
aku bertemu dengannya"Ujar Hwon tersenyum.
"Ah...tidak,bukan
begitu"Ujar Yeon Woo memalingkan wajahnya tersipu malu.
Hwon
tersenyum.
"Hmm,begini lebih baik..Untuk membuat hati seorang
wanita menjadi cemburu sangat mengerikan.Dimasa depan aku ingin menjadi
Hujan yang bisa membuat orang cemburu"Ujar Hwon.
"Sudahlah,jangan
selalu bilang seperti itu.."Pinta Yeon Woo.
Hwon tersenyum.
"Berapa
hari lagi ini akan menjadi masa lalu karna selanjutnya aku akan segera
dinikahkan.Dimana akan segera dipilih seorang permaisuri untuk menjadi
pasangan putra mahkota.Kau juga harus masuk.Aku akan menunggu.Kau pasti
bisa menjadi pendamping Putra Mahkota".Ujar Hwon tersenyum.
Tak
lama Kelopak bunga sakura yang jatuh tidak terlihat lagi.Hwon menyadari
jika Hyun Sung telah berhenti menaburkan kelopak bunga sakura yang
jatuh.Ia berdehem dan membangunkan Hyun Sung yang berada diatas atap
untuk kembali menaburkan kelopak Bunga sakura kebawah.
Sebelumnya
Hyun Sung ketiduran disana.
Setelah Hwon
berdehem,kemudian kelopak bunga sakura jatuh ketanah.Yeon Woo tersenyum.
Pagi
itu menjadi hari yang indah bagi Hwon .Hwon tampak
berbunga-bunga,tersenyum menatap tanaman yang tumbuh didalam
pot.Memperhatikan Pangeran Hwon Hyun Sung lalu berpikir sendiri.
"Meskipun
Yang Mulia mengatakan kepadaku untuk membuangnya,tapi aku tahu Yang
Mulia pasti akan mencarinya lagi,jadi aku melakukannya dengan baik untuk
tidak membuangnya."Ujar Hyun Sung
"kau sudah berpikir baik"Jawab
Hwon
"Yang Mulia..."
"Hujan berkabut telah memberi saya
alasan untuk selada ini.Kau pasti tidak akan pernah tahu alasannya"Ucap
Hwon.
"Apakah ini untuk menyampaikan rasa perasaan menunggu pada
seseorang dan suatu harapan untuk kebaikan rakyat."Pikir Hyun Sung
mencoba menjawab.
Mendengar hal itu Hwon kaget dan menoleh pada
Hyun Sung.Hyun Sung lalu bilang jika Hwon selalu menunggu segera tanaman
tersebut tumbuh untuk melihat tanaman apa itu.
Namun
Hyun Sung berpikir jika dibandingkan dengan Petani yang menanam tanaman
yang menunggu tanamannya berbuah.Apakah Hwon menunggu selada ini untuk
dijadikan obat kemarahan atas hatinya.Sehingga sayuran ini bermakna
sumber makanan dan obat-obatan sehingga dapat menenangkan jiwa
seseorang.
"Waktu itu Yang Mulia tidak puas akan
jawaban dari cendikia Yeom,Nona Hujan berkabutlah yang membantunya
meluruskan niatnya pada anda(Maksudnya Yeon Woo ingin Hwon untuk tenang
dan belajar keras untuk masa depan rakyat Joseon).Jadi jangan lagi marah
pada Yeom.Berkonsentrasilah pada sastra"Ujar Hyun Sung panjang lebar.
Hwon
melongo kaget bertanya-tanya bagaimana Kasim Hyun Sung tahu semua
itu.Hyun Sung mengingatkan jika makna selada kiasan itu bukankah sudah
diucapkan oleh Hwon pada Hyun Sung beberapa kali,dan jika Hyun Sung
adalah orang bodoh ia sendiri tahu jika Hwon berumur 14 Tahun dan tahu
maksud pertanyaan Hwon bertanya makna selada tersebut.
"Bagaimana
bisa anda tidak mengingatnya.Kecuali kepala saya penuh dengan
batu.Bagaimana bisa aku lupa"Keluh Hyun Sung
"Benarkah sudah kau
katakan?"Tanya Hwon
"Ya.."Jawab Hyun Sung.
"Kapan?"Tanya
Hwon
"Terakhir waktu anda berada diPaviliun rahasia dan
kedua pada saat anda bertanya arti tentang selada ini dimasa depan saat
upacara untuk Raja masa depan(Saat ritual shaman Nok Young).Hanya satu
yang kau lihat,dan itu setiap waktu.setiap kali"Jawab Hyun Sung.Hwon
tersenyum senang mengingat hal itu.
"Jadi seperti ini apa yang
diucapkan olehnya.Kau juga sangat bijaksana mengartikan hal ini."Pikir
Hwon.
"Hanya awalnya aku sedikit bingung dengan kekaguman
anda,tapi ini lebih baik dari sekedar mendengarkan lagu setelah mengerti
semua ini."Ujar Hyun Sung.
Mendengar ucapan Hyun
Sung,Hwon hanya senang atas pikiran cerdas Yeon Woo.Tapi Hyun Sung
sedikit mengeluh karna cukup sering dan bosan mendengar Hwon selalu
membicarakan Yeon Woo sepanjang hari.Hwon bertanya apakah itu artinya
Hyun Sung mendukung Yeon Woo menjadi istrinya juga?tapi sedikit merengek
mengatakan kenapa ia selalu menjadi bantuan bagi Hwon tiap kali
berbicara tentang Yeon Woo.
Hwon bergumam senang"Tunggu saja,ia
adalah gadis yang datang dari Surga.Dimana sepuluh ribu orang yang akan
berada diaula istana akan menghormatinya.Dan ia akan menjadi istriku".
Hari
itu,Pengumuman dari Raja untuk Pemberitahuan larangan pernikahan untuk
para gadis muda (perawan) berusia 12-16 Tahun yang akan ditempatkan
sebagai kandidat calon istri Putra Mahkota telah beredar.Yang Myung
melihatnya dan matanya sedikit melebar setelah membaca pengumuman
tersebut.
Hwon keluar dari kamarnya berlari menuju ruang
belajar dengan perasaan bahagia.Dimana ia harus kembali belajar bersama
Yeom.Hal pertama yang ia tanyakan pada Hwon adalah daftar para gadis
yang menjadi kandidat untuk calon istrinya.Dan apakah Yeon Woo
mencantumkan namanya.Yeom berpikir sejenak mengatakan belum.
"Apa
ada masalah"Pikir Hwon.
Hwon segera membusur(berlutut) memberi
hormat.
"Yang Mulia,hambamu ini meminta dengan sungguh-sungguh
bahwa Yang Mulia mendengarkan permintaan hamba."Ujar Yeom
"Permintaan
apa?"Pikir Hwon bingung
"Hanya yang diinginkan oleh Rakyat
Joseon.Dan melihat semua daftar kandidat para gadis,tetapi tolong
biarkan adik hambamu ini untuk tidak diikut sertakan meskipun usianya
patut untuk diikut sertakan.Hambamu ini berlutut memohon padamu Yang
Mulia"Pinta Yeom
"Bangunlah,kenapa kau bicara seperti ini.Mengapa
alasannya kau meminta permintaan ini?"Tanya Hwon.
Hwon berpikir
sejenak.
"Aku tanya padamu.Kenapa belum menjawab."Ujar Hwon
mengulangi pertanyaannya.
"Yang Mulia dan adik saya tidak bisa
untuk bersama-sama"Jawab Yeom.
"Apa maksudmu aku tidak bisa
bersama Yeon Woo?Apakah ini nyata"Ujar Hwon sangat marah.
"Hamba-Mu,rela
menerima hukuman dari Yang Mulia tapi saya meminta dengan
sungguh-sungguh kepadamu Yang Mulia.."Pinta Yeom
"Ini sama saja
melanggar hukum,apakah anda rela dihukum oleh para pejabat pengadilan
istana"Ujar Hwon kesal.
Yeom mencoba mengemis,tapi Hwon lalu
berdiri dan berkata kalau ia tidak bisa melakukan hal itu (menolak) dan
tidak akan menerima permintaan Yeom padanya.
"Aku tidak bisa
melakukannya.Tidak ada keharusan kenapa aku harus mengikuti permintaan
anda.Saya tak ingin kehilangan dia.Itu adalah alasan pertama saya dan
kedua saya...."Ujar Hwon.Hwon tiba-tiba terdiam sejenak,dan berteriak
keras "Karna aku menyukai adik anda"ujar Hwon menambahkan.
Yeom
terkejut,sementara Hwon terlihat malu dengan menutup kepalanya dan
berlari keluar meninggalkan Hwon yang membeku karna kaget.
Sementara
para penjaga istana dan dayang lainnya serta kasim Hyun Sung yang
berada diluar mendengarkan ucapan Hwon.
"Yang Mulia...Yang
Mulia..."Panggil kasim Hyun Sung namun Hwon terus berjalan menuju
kamarnya.Hyun Sung mencoba menutupi hal ini (maksudnya menutupi jika
Hwon suka Yeon Woo) mengatakan pada penjaga"Bukan seperti itu.Itu hanya
karna Yang Mulia begitu menyukai cendikia Yeom".
Para
penjaga istana segera berlari mengikuti Hwon pergi.Sementara Kasim Hyun
Sung masuk kedalam menemui Yeom.
"Harap tidak ada
kesalahpahaman disini,itu bukan anda.Sebenarnya saya tidak bisa
memberitahu siapa orang itu.Tetapi seseorang itu benar terlihat seperti
anda,tapi dia perempuan"Ujar Hyun Sung menjelaskan.Sementara Hwon
melongo bingung.
(*Cha_sya : Disini Yeom memohon untuk
tidak memasukan adiknya sebagai daftar calon istri untuk Putra
Mahkota,karna ia khawatir adiknya akan menjalani sisa hidupnya dengan
mengenakan pakaian biasa (tanpa status) atau mengacaukan kehidupannya
karna ia hidup sebagai orang istana atau juga menjadi selir
raja.Sementara Yeom sama sekali tidak mengetahui jika Hwon menyukai
adiknya.
Dan Hwon seharusnya tidak boleh menyebut nama
Yeon Woo sebagai kandidat terpilih untuk calon istri,hal itu bisa
berakibat buruk(sebuah politik).*
Yeom memegang kepalanya
sambil menutup mata,ia benar-benar malu atas apa yang ia ucapkan pada
Yeom.Hyun Sung segera masuk menemui Hwon.
"Yang Mulia...bagaimana
bisa anda pergi keluar dengan perasaan canggung seperti ini.Tidak
mengatakan apa yang sebenarnya pada Yeom.Tidak bicara jujur satu sama
lain padanya."Ujar Hyun Sung.
"Benar-benar berisik"Ucap Hwon
membuat Hyun Sung berhenti bicara.
"Aku sendiri belum mengatakan
hal ini sebenarnya pada Yeon Woo.Bagaimana bisa aku mengatakan hal ini
pertama kali pada orang lain?"Ujar Hwon
"Tapi Yang Mulia harus
mengatakan hal ini pertama kalinya"Ujar Hyun Sung.
"Kecewa,kecewa,kecewa.Pada
Orang lain aku mungkin bisa melupakannya.Tapi bagaimana bisa Yeom
berbicara tentang permintaan seperti ini?"Ujar Hwon kesal.
Hyun
Sung mencoba menjelaskan kenapa Yeom berkata seperti itu.
"Yang
Mulia,anda benar-benar tidak tahu alasannya kenapa ia melakukan itu"Ujar
Hyun Sung.
"He,Dia mungkin tidak menyukaiku sebagai suaminya"Ujar
Hwon cemberut
"Ia bukan berpikir anda tidak baik untuknya,tapi
Yeom memiliki maksud lain."
"Apa maksudmu?"Tanya Hwon.
Orang
Tua Yeon Woo berdebat atas masalah yang sama,Ia mengatakan pada
suaminya bahwa sebagai Mentri Heo yang menulis pengumuman tersebut
sebaiknya tidak mengirimkan nama Yeon Woo disitu,karna ia mendengar nama
Putri Mentri Yoonlah yang akan menjadi istri Putra Mahkota.Apa gunanya
melakukan hal itu bukan?
Ayah Yeon Woo terus menulis mengabaikan
ucapan istrinya.Sehingga Ibu Yeon Woo menarik kertas itu.
"Apa
yang kau lakukan?"Tanya Ayah Yeon Woo pada istrinya.
"Dalam kasus
Yeon Woo,bukankah kita bisa tidak mendaftarkannya"Ujar Ibu Yeon Woo
"Berikan
sini.."Pinta ayah
"Tiga orang akan dipilih dan kemudian kedua
sisanya akan terbuang gagal menjadi istri Putra Mahkota.Namun tetap
menjadi milik pangeran.Seumur hidup tak bisa menghabiskan waktunya
bersama pria lain.Yang Mulia juga tahu hal itu."Ujar Ibu Yeon Woo sedih.
Ibu
melanjutkan ucapannya dengan sedih,bahwa apakah Suaminya setuju jika
Yeon Woo hidup seperti itu,dimana sisa hidupnya sendirian tanpa pria
lain mengenakan pakaian biasa atau menjadi selir.Dan hal itu adalah
Nasib paling kejam.
Namun ayah Yeon Woo menolak untuk tidak
mematuhi peraturan hukum.
"Tuan,apakah kau tidak ingin seperti ini
terus menerus?"Tanya Ibu Yeon Woo yang kemudian meminta agar suaminya
melawan hukum seperti itu.Namun ayah tetap mengatakan tidak bisa,karna
hal itu sama artinya tidak mematuhi perintah Raja.
"Lalu
tuan akan seperti ini dan duduk menonton?"Tanya Ibu Yeon Woo sedih.Yeon
Woo tanpa sengaja mendengarkan percakapan kedua orang tuanya diluar
rumah.
Hyun Sung menjelaskan pada Pangeran jika Yeom
mencoba untuk melindungi adiknya jika dia terpilih sebagai salah satu
kandidat calon terakhir,tetapi tidak terpilih untuk menikah dengan Putra
Mahkota.Maka gadis itu akan dianggap tetap milik sang Pangeran dengan
kata lain tidak bisa menikah dengan siapapun.
Hyun Sung
menambahkan bahwa beberapa gadis dibawa keistana yang ditempatkan dengan
tingkatan lebih rendah untuk tinggal disana sebagai selir dan Hwon
menyadari jika Ibu Yang Myung (Royal Permaisuri Park) adalah salah satu
gadis tersebut.Hyun Sung menegaskan bahwa Raja hanya kasihan dan
membawanya keistana sebagai selir.
Namun sebagian besar
gadis-gadis tersebut akan dilupakan dan disingkirkan.Hwon menyadari jika
neneknya (Ibu Suri) bertanggung jawab atas seleksi ini.Dan Hwon ingat
jika Bo Kyung adalah putri dari Mentri Yoon Dae Hyung yang disukai Ibu
Suri yang tentunya akan memilih Bo Kyung.
Lalu Hwon segera pergi
menemui ayahnya (Raja Seong Jo).
Setibanya disana Hwon
meminta untuk berbicara berdua dan mendaptkan semua orang untuk keluar
meninggalkan ruangan.
"Apa yang ingin kau
katakan?"Tanya Raja.
Hwon segera berlutut langsung memohon pada
ayahnya untuk melakukan proses seleksi secara adil.
"Ayah.Mengenai
keputusan kekaisaran mencari pendamping Putra Mahkota untuk menunjuk
seorang pejabat yang dirahasiakan antara para mentri dalam satu
hierarki.Sangat menyenangkan jika Ayah mendengarkan permintaan saya.
Yang
Myung pergi menemui Raja.Ia terhenti melihat semua orang berada
diluar(terutama Hyun Sung) dan bertanya apakah Putra Mahkota sedang
menemui Raja dan lama?.Pelayan mengiyakan mengatakan bahwa tidak ada
yang diperbolehkan untuk kedalam saat ini.
Kembali
kedalam,Raja lalu mengatakan jika hal ini adalah keputusan Ibu Suri.Hwon
meminta proses yang adil.Raja mengatakan kalau hal itu bukanlah dirinya
yang memilih melainkan melalui proses pemilihan.Hwon meminta pada
ayahnya untuk menemui Ibu Suri.Ayahnya mengatakan hanya karna dia adalah
seorang Raja hal itu bukan berarti ia bisa saja bertemu dengan Ibu
Suri.
"Bahkan jika aku seorang Raja,aku juga tidak bisa
bertanggung jawab atas semuanya.Aku tidak bisa memiliki kewenangan
seperti itu."Ujar Raja
"Tapi saya tahu saya memiliki orang tua
yang berhak untuk hal itu."Ucap Hwon yang bernada khawatir akan hal
itu.Ia mengatakan kalau ia tidak menunjuk hal itu sebagai kecurigaan,ia
hanya menginginkan proses pemilihan Ratu secara adil
"Aku tidak
akan melakukan hal ini kalau bukan karna keegoisan anda dan membuat
langkah yang salah".Lanjut Raja
"Hal itu karna saya?Keegoisan
apa?"Ujar Hwon tak paham.
Raja kesal mengatakan kalau hal itu
adalah karna Hwon sendiri dimana dia bertemu secara diam-diam dengan Bo
Kyung.
Raja lalu mengatakan"Seorang Pria harusnya lebih tahu
bagaimana dia berprilaku."Dan mengatakan karna tingkah Hwonlah menjadi
semua hal menjadi rumit.Hwon mencoba memperbaiki hal itu dan bertanya
pada ayahnya "Bagaimana jika saya mendaptkan semuanyakembali
ketempatnya?kemudian anda akan mengizinkan sebuah seleksi secara adil.
Yeom berjalan pulang melewati halaman rumahnya dan diam-diam ia
melihat Seol berlatih bermain pedang.Seol mencoba untuk menyembunyikan
pedangnya,namun Yeom telah melihat hal itu lebih dulu dan berjalan
mendekatinya.
"kemampuan pedangmu lumayan.."Ujar Yeom
berkomentar
"Maafkan saya Tuan Muda.."Jawab Seol takut
"tidak
apa-apa."Ujar Yeom tersenyum.
"Tapi kenapa anda
datang?"Tanya Seol.
"Ah,sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu
padamu."Jawab Yeom yang kemudian lebih mendekat dengan Seol hingga
jarak mereka begitu dekat.
"Pertama-tama tataplah wajahku.."Ujar
Yeom
"Apa? Bagaimana bisa orang rendah seperti saya menatap wajah
Tuan Muda"Ujar Seol terus menunduk.
"Tidak apa-apa.tataplah
aku"Pinta Yeom.Seol lalu perlahan mendongakan wajahnya.
"Jika ada
seorang wanita yang mirip denganku,siapakah dia?"Tanya Yeom.
"Nona
Yeon Woo.."Jawab Seol cepat.
"Seperti dugaanku.Tapi mereka
belum pernah bertemu.Bagaimana kalian bertemu? Kapan dan dimana?"Gumam
Yeom bingung.
Dan pertanyaan itu segera ditanyakan Yeom
pada Yeon Woo dirumah.
"Pada hari upacara penghargaan untukmu,kami
bertemu secara tidak sengaja di istana".Jawab Yeon Woo.
"Apakah
kau merasakan perasaan yang sama dengan Putra Mahkota?Apakah hatimu
merasakan hal yang sama?"Tanya Yeom.
Yeon Woo terdiam sejenak lalu
bicara.
"Aku tahu apa yang orabeoni khawatirkan,
tapi..."Ujar Yeon Woo terpotong
(Orabeoni - kakak).
"Apakah
kau tahu bahwa Putri Mahkota sekarang ini sedang diseleksi?Keputusan
telah diambil."Tanya Yeom.
"Aku tahu.."Jawab Yeon Woo.Yeom
berpikir sejenak.
"Katakan bahwa kau punya penyakit sebagai
alasan.Kau harus berpura-pura sakit untuk
menghindari
pemilihan.Masih ingat pertama kalinya aku mengajarkanmu bagaimana
bermain Go?Hindari musuh yang lebih kuat untuk membela dirimu.Ketika
musuhmu lebih kuat,kau harus memastikan keamananmu terlebih dahulu".Ujar
Yeom mengingatkan.
"Tapi Orabeoni..."Ujar Yeon Woo
mencoba memberi penjelasan
"Jika mereka tahu mengenai
hubunganmu dengan Putra Mahkota,kau akan berada dalam bahaya.Yeon Woo,
kau mungkin akan menjadi korban"Ujar Yeom mengkhawatirkan adiknya.
Yeon
Woo lalu tersenyum.
"Aku tidak bisa melakukan itu."Jawab Yeon Woo
"Yeon
Woo..!"Seru Yeom
"Aku tidak akan mundur. Aku tidak bisa
membatalkan sebuah langkah dalam pertandingan catur.Ini juga sesuatu
yang kau ajarkan padaku.Ini sama dengan perasaan seseorang.Hanya jika
kau yakin, maka kau tidak akan mudah ragu.Tak peduli apapun hasil akhir
pemilihan itu nanti,aku tidak bisa berbohong kepada Yang Mulia."Jelas
Yeon Woo.
Yeom terdiam tak mampu berkata apapun atas
jawaban adiknya.Ia benar-benar frustasi masalah ini.
Malam
itu seorang Pria bernama Hong Gyu Tae dari persatuan pelajar
Sungkyuwnkwan dibawa oleh beberapa penjaga istana menemui Hwon.Hong Gyu
Tae awalnya menolak untuk ikut dan bertanya-tanya pada penjaga istana
tersebut alasan ia disuruh berpura-pura menjadi seorang pejabat dan
meminta alasannya.
Penjaga istana tetap diam dan secara diam-diam
terus berjalan membawa Gyu Tae menuju kamar Pangeran Hwon.
"Bagaimana
saya bisa diam.."Keluh Gyu Tae kesal tidak mendapatkan jawaban.Ia lalu
dibawa masuk menuju kamar Hwon.Gyu Tae kaget melihat kasim Hyun Sung.
"Beri
Hormat pada Yang Mulia"Ujar Hyun Sung.
Gyu Tae kaget segera
berlutut.Hwon mengatakan tidak apa-apa.
Diantara sehelai
tabir yang memisahkan keduanya,Hwon lalu bertanya pada Gyu Tae apakah
dirinya adalah ketua persatuan Pelajar Sungkyuwnkwan yang bernama Hong
Gyu Tae.
"Benar.Kenapa anda ingin bertemu dengan
hamba,orang kecil dan rendah ini?"Tanya Gyu Tae seraya berlutut.
"Saat
aku dianugerahi gelar Putra Mahkota,Aku juga diakui untuk belajar di
Sungkyunkwan. Aku tidak pernah bisa belajar bersamamu,tapi dianggap
sebagai pelajar Sungkyunkwan sepertimu,aku merasa sangat bangga."Ujar
Hwon memuji.
"Hamba tidak pantas mendapatkan pujian
anda."Ujar Gyu Tae
"Namun begitu, akhir-akhir ini aku merasa bahwa
belajar di Sungkyunkwan itu memalukan."keluh Hwon
"Apa?"Tanya Gyu
Tae kaget.
"Kau harus menggunakan apa yang telah kau pelajari dan
membantu Raja dalam mengikuti jalan yang benar,itu adalah tugasmu
sebagai pejabat.Kenapa Sungkyunkwan hanya menjadi
peneliti dari
keadaan sekarang?"Tanya Hwon.
"Hamba tidak tahu apakah hamba
bisa menebak dengan benar.Apakah yang anda maksud adalah pemilihan Putri
Mahkota?"Tanya Gyu Tae.
"Kau adalah pejabat resmi yang berhak
dalam hal itu disungkyuwnkwan yang bisa membawa keluar masalah
pemilihan putri Mahkota.apakah itu bisa digunakan sebagai alat
untuk
memelihara kekuasaan sebuah keluarga?"Ujar Hwon.
Gyu Tae
terdiam tak berani menjawab hal itu,begitu juga Kasim Hyun Sung yang
ikut mendengar terkejut.
Pagi itu Mentri Yoon Dae Hyung
pergi menemui Ibu Suri(Queen Dowager/Ratu Yoon).
"Apakah kau sudah
menyiapkan semuanya jika ada hal tak terduga?"Tanya Ibu Suri.
"Ya.
Orang yang diinginkan oleh Baginda Raja dan Putra Mahkota adalah Putri
Heo Young Jae.Saya tidak bisa hanya duduk dan melihat saja."Ujar Mentri
Yoon.
"Tenanglah, kekuasaan atas pemilihan itu ada di
tanganku"Ujar Ibu Suri menenangkan.
"Dari semua posisi di sekitar
Baginda Raja,apakah Putra Mahkota adalah satu-satunya?Suatu saat
nanti, anak itu akan dimanja sebagai selir kerajaan..."Pikir Mentri
Yoon.
"Itu tidak bagus..."Ujar Ibu Suri
"Bukan hanya itu,
tapi jika anak itu menjadi yang pertama mengandung..."Pikir Mentri Yoon.
"itu
tidak mungkin...kau benar,Paling baik jika kita memiliki rencana
untuk menghadapi hal-hal yang tak terduga.Tapi untuk membuat rencana
cadangan,Itu sulit"Jawab Ibu Suri.
"Anda bahkan bisa
menghilangkan matahari.(Matahari disini mengacu pada Raja)Bagaimana
sebuah bulan akan sulit?(Bulan - Ratu).Terlebih lagi, Peramal Istana
Bintang juga merupakah salah satu orang Yang Mulia.Apa yang anda
takutkan?"Tanya Mentri Yoon.
Keduanya tersenyum
bersama...( Cha_sya : Ah,rencana ini...bener-bener deh).
Gyu
Tae memberikan wejangan tentang pemikiran pemilihan Putri Mahkota pada
pelajar Sung Kyuwnkwan untuk melakukan protes masa.
"Kalian semua
tahu politik keluarga Ibu Suri dalam sejarah,bisa membawa pada suatu
keadaan tertentu.Transaksi penjualan kantor dan jabatan telah menjadi
hal yang biasa. Orang-orang yang membeli jabatan resmi menggunakan
uang, sulit dikatakan bahwa
mereka adalah pejabat yang bagus.Kita
pelajar Sungkyunkwan yang menerima
gaji sebagai seorang
pejabat,bagaimana kita hanya bisa duduk dan melihat saja?"Ujar Gyu Tae.
Lalu
bersama-sama para pelajar Sungkyuwnkwan,Gyu Tae membawa sebuah petisi
yang mereka ajukan pada Raja.Mereka melangkah maju berjalan menuju
gerbang istana untuk melakukan suatu tuntutan.
Lalu
memberikan petisi tersebut pada salah seorang pejabat yang berada
diluar istana.Gyu Tae tersenyum berpikir jika Gwondang/Demonstrasi
pelajar ini sebenarnya diatur pribadi oleh Putra Mahkota.Dan hal itu
sangat menyenangkan
Raja Sung Jo lalu membaca tuntutan
mereka dan berpikir kembali tentang percakapannya pada Hwon.
Sambil
membaca surat tersebut ia teringat kembali ucapan Hwon padanya
:"Tolong diperbaiki kembali.Aku percaya inilah yang disebut
politik yang sebenarnya.Semua benda yang hidup, terutama
manusia seharusnya bisa menemukan posisi yang cocok dengan mereka.Inilah
yang kurencanakan jika aku menjadi raja.Permulaan ini...Bukankah
seharusnya ini diawali dengan pemilihan calon istriku?"Tanya Hwon ketika
itu.
"Apa itu pendirian yang kau anggap benar?"Tanya Raja.Hwon
membenarkan.Lalu Raja meminta pada Hwon untuk menunjukan hal itu
padanya serta meyakinkan dirinya.Dan hal itu ia katakan sebagai
politik.
Raja terkesan akan pemikiran Hwon yang telah berhasil
mendapatkan pengakuan dari Pelajar Sungkyuwnkwan untuk melakukan petisi.
Para
Pelajar Sungkyuwnkwan berlutut diluar istana dan terus memohon untuk
melakukan proses pemilihan seleksi yang adil.Protes mereka berlangsung
sangat lama,hingga para mentri berpikir untuk menghukum mereka.
"Mohon
jawab permohonan kami, Yang Mulia.Mohon jawab permohonan kami.Mohon
hapuskan hukum bahwa keluarga lain bisa memilih istri."
Para
Pejabat istana melapor protes karna Hogok Gwondang terus
berjalan,mereka protes karna pelajar Sung Kywunkwan terus melakukan
petisi hingga hari kelima.
(Hogok Gwondang: cara demonstrasi
dimana seseorang duduk di luar istana, meratap dan menangis).Dan
meminta Raja untuk memberikan jawaban resmi sebagai tradisinya.
Salah
seorang pejabat lain berpikir jika yang dilakukan pelajar
Sungkyuwnkwan adalah salah,dimana ia menilai hal ini telah berlaku
sejak masa lalu dimana pemilihan ditentukan oleh ibu Suri.Dan meminta
Raja untuk tidak memperhatikan hal itu yang dianggap tidak masuk akal.
Salah
Seorang Pejabat lain juga turut mendukung hal seperti itu,mengatakan
jika peristiwa yang patut dirayakan malah terdapat keonaran yang
sebaiknya dihukum dan menyarankan untuk menghukum pemimpin Demonstrasi
tersebut dengan sangat berat.
Namun mentri Heo berpikir
lain ia salah satu orang yang mendukung Pelajar Sungkyuwnkwan melakukan
demonstrasi mengatakan kalau mereka telah bertindak tanpa memikirkan
kekhawatiran pada negara ini dan dengan tanpa keegoisan.Mentri Heo
bertanya-tanya bagaimana mereka bisa menyebut hal itu adalah suatu yang
salah.
"Jika kita tidak mengabulkan keinginan mereka,dan
menghalangi jalan kejujuran
serta nasihat yang bijak,siapa yang
akan punya keberanian di masa mendatang
untuk memusatkan diri
mereka pada masalah-masalah pekerjaaan dan mengkritik kebijakan
pemerintah?Pendapat publik.Tidak peduli dinasti apapun,mereka mendapat
persetujuan rakyat pada masalah itu.Di tempat yang di pengaruhi oleh
pendapat publik,bahkan seorang buangan tidak bisa di remehkan.Di tempat
yang tidak dipengaruhi oleh pendapat publik, bahkan seorang menteri
sebuah negara pun tidak akan punya kewenangan.Memberikan tanggapan
resmi setelah mencari jawabannya melalui pendapat publik adalah hal
yang benar
"Ujar Mentri Heo.
"Tapi Yang
Mulia..."Ujar Mentri Yoon mencoba menolak
"Dengarkan titah
kerajaan..Aku akan memberikan petisi pelajar sebuah tanggapan resmi,
sebagai berikut.Aku percaya pada kesetiaan kalian dan berencana untuk
memberitahu
kalian sebuah kebijakan kerajaan.Jadi, pemilihan
Putri Mahkota kali ini akan melanggar tradisi dimana Ibu Suri yang
memiliki kekuasaan.Aku secara pribadi akan melakukan
pemilihan
itu.Untuk bersama-sama dilakukan oleh para Klan Bangsawan dan keluarga
Raja.""Ujar Raja .
Akhirnya keputusan Raja resmi
dibacakan pada semua pelajar Sungkyuwnkwan yang melakukan Hogok
Gwondang.Salah seorang Pejabat Istana lalu membacakan hal tersebut
yaitu tiga keputusan resmi yang diturunkan oleh kekaisaran Raja.
1.Setiap
rumah berpartisipasi untuk memilih atau menentukan pilihan.Untuk
memilih yang adil.
2.Tempat pemilihan dilakukan diaula istana
dengan terbuka dimana tetap memelihara aula istana dengan damai yang
kemudian dipindahkan keruang raja dari kamar Ibu Suri.
3.Selanjutnya
untuk mencegah orang yang dianggap tidak berguna,untuk mengurangi
penderitaan rakyat dan kesulitan rakyat dengan tidak menggunakan tiga
kata untuk memilih melainkan menggunakan hak nya untuk memilih.Putra
Mahkota menikah sebagai jalan untuk melanjutkan garis hidup negara.Dari
keluarga kerajaan sampai generasi selanjutnya.
Ibu suri
pergi menemui Putranya(Raja Sung Jo) untuk mengeluhkan hal itu.Ia
menegur putranya mengapa membiarkan keputusan itu dari pelajar konfusius
yang ia anggap bodoh sebagai suatu fitnahan pada kerajaan,dan hal itu
membuat Ibu Suri mengatakan kalau kerajaan akan terlihat lemah atau
pihak istana tidak stabil dalam memiliki kekuasaan.
Raja
berpikir jika Pelajar Sungkyuwnkwan adalah saran yang paling setia
memberikan argumen untuk kerajaan,dimana ia bertanya-tanya apakah Ibu
Suri tidak peduli dengan ucapannya yang menuduh hal itu sebuah fitnahan.
"Apa
katamu?"Tanya Ibu Suri
"Bahkan jika seorang gadis dengan
kemampuan yang begitu bagus tidak dipilih dalam
persekongkolan
sejak awal,maka dia akan tetap terpilih.Bukan begitu?"Ujar Raja Sung Jo.
"Jadi
kau melawanku,begitukah?"Tanya Ibu Suri melotot.
"Rakyat
menyuarakan pendapat mereka dengan suara bulat.Aku tidak bisa menghindar
dari masalah ini lagi."Ujar Raja Sung Jo.
Ia meminta putranya
untuk menghindari ucapan seperti itu.Ibu Suri mengklaim bahwa dirinya
membuat pilihan dengan pemikiran besar dan bukan karena hubungan
kekeluargaan.
Raja mengingatkan bahwa mereka perlu memungkinkan
pilihan rakyat juga untuk didengar.Dimana ia sebagai Raja ia tidak
hanya berbakti kepada orang tuanya,tapi ia juga harus berbakti kepada
Rakyatnya.
"Sebagai raja negeri ini,bagaimana bisa kau hanya
memiliki orang tua kandung saja?Orang tua dari rakyat adalah raja.Jadi
orang tua raja juga adalah rakyat"Jawab Raja Sung Jo.
"Yang
Mulia...."Bentak Ibu Suri
Ibu Suri mengingatkan Raja
bahwa dia adalah seorang Ratu yang juga harus melindungi tahta
keluarganya dari orang-orang pemberontak dan penghianat.
"Aku
harap kau tidak lupa bahwa itu dilakukan olehku dan keluargaku"Ujar Ibu
Suri mengingatkan.
"Aku tidak akan melupakannya.Bagaimana aku bisa
lupa?"Ujar Raja pahit.
Raja Sung Jo tentu ingat akan hal
itu.Dia tahu bahwa untuk melindungi kekuasaan mereka,Ibu Suri dan
Mentri Yoon membunuh seorang Pangeran Uisung yang tidak
bersalah,Ya...adik tiri Raja Sung Jo.
Ia melotot menatap ibu Suri
,"Demi kekayaan dan kekuaan keluarga.Ibu dan Yun Dae Hyeong
telah melakukan suatu kekejaman.Itulah kenapa Pangeran Uisung yang
tidak bersalah dibunuh"Ujar Raja.
Ibu Suri terkejut,"Jika
kau tahu mengenai hal ini, lalu bagaimana bisa kau memperlakukan aku
seperti ini.Karena akulah, tangan Yang Mulia tidak terkotori oleh
darah"Ujar Ibu Suri menguatkan suaranya.
"Kenapa kau
harus tetap diam?Meskipun aku akan mengetahui kebenarannya nanti.Tapi
kenapa aku tidak bisa memberikan sebuah ganti rugi untuk Pangeran
Uisung?Aku tetap diam selama 13 Tahun dan memenuhi semua keinginanmu
sebagai anak berbakti.Jadi mohon,jangan membuat permintaan yang tamak
lagi.Pemilihan Putri Mahkota akan dilaksanakan secara adil"Ujar Raja
Sung Jo sama marahnya dengan Ibu Suri.
Ibu Suri terdiam
atas ucapan putranya,segera Raja Sung Jo memanggil pelayan Ibu Suri
untuk membawanya kembali kekamarnya.
Ibu Suri sangat
marah.Ia duduk dikamarnya sendirian dengan mengepalkan tangannya dan
terlihat ia ingin membunuh seseorang.Ia bergumam pada dirinya" Yang
Mulia, kau tidak bisa memperlakukan aku seperti ini.Tunggu dan lihat
saja.Aku tidak akan menyerah".
(Cha_sya : Wah,ada rencana
apa tuh ibu suri?bisa bisikan sama cha?kekekek).
Yeon Woo
sedang berlatih bagaimana berlutut memberi hormat,dimana Ibunya
memperhatikan langkahnya.
Segera melihat Yeon Woo salah,ibu
berkata "Kau tidak boleh melakukannya seperti itu.
Tidakkah kau
pikir itu terlalu lembut?Buat gerakan yang lebih lebar seperti ini."Ujar
Ibu Yeon Woo seraya mempraktekan.
"Benar,kita akan membiarkannya
seperti itu.Saat ada mie di meja makan,kau harus membuat suara saat kau
memakannya.Semakin jelek kau terlihat saat kau makan,
akan lebih
baik.Dan katakan bahwa membaca adalah kegemaranmu.Dan untuk menyulam,
katakan saja bahwa kau tidak bisa melakukannya.Ini adalah yang
sebenarnya jadi kau tidak
akan kesulitan untuk menjawabnya.Jika
kau ditanya seberapa banyak yang telah kau pelajari,kau harus menjawab
bahwa kau sudah memahami dengan baik Empat Buku dan
Lima Sastra
Klasik pada usia tiga tahun.Hmm,apa lagi nanti disana..."Pikir Ibu Yeon
Woo sedikit khawatir.
Melihat sikap ibunya,Yeon Woo
tersenyum.
"ibu.."Panggil Yeon Woo.
"Ada apa?"Tanya Ibu.
"Apakah
saya benar-benar akan gagal untuk dipilih jika seperti ini?"Tanya Yeon
Woo.
"Apa maksudmu dengan itu?Saya hanya mengatakan bahwa demi
pemilihan itu..."Tanya Ibu Yeon Woo terkejut.
"Jadi kau
menyadarinya..."Lanjut Ibu Yeon Woo.Yeon Woo tersenyum mengatakan kalau
hal itu akan terlihat aneh jika ia mengatakan tidak tahu.
"Jangan
seperti ini, ibu.Tak peduli seperti apapun hasilnya nanti,paling tidak
saya ingin menjadi putri yang bisa dibanggakan oleh ayah saat saya
tidak berada di depan beliau.Jadi Ibu awasi saja saya."Pinta Yeon Woo.
Mendengar
hal itu,Ibu Yeon Woo mengela nafas berat lalu memeluk putrinya.
Hari
itu,semua gadis memasuki istana untuk dilakukan seleksi.Terlihat Yeon
Woo keluar dari paladinnya tersenyum pada Bo Kyung yang juga baru
tiba,Bo Kyung balas tersenyum padanya.
Kemudian malam
itu,Yeon Woo berdiri didepan halaman menengadah keatas menatap bulan.Ia
ingat ucapan Hwon padanya,bahwa Hwon akan menunggunya dan memastikan
Bahwa Yeon Woo akan datang sebagai calon istri untuk Putra Mahkota.
Dan
ia melihat Yang Myung berjalan kearahnya.
"Ini sudah begitu
larut dan lagi, kenapa ada...anda mau pergi kemana?"Tanya Yeon Woo yang
melihat Yang Myung menggunakan pakaian biasa untuk perjalanannya.Yang
Myung tersenyum.
"Setelah di sini untuk beberapa hari,aku ingin
melakukan perjalanan lagi.Aku datang karena aku ingin bertemu denganmu
sebelum aku pergi"Jawab Yang Myung.
Yang Myung kemudian
menggodanya dan berjalan mendekatkan wajahnya pada Yeon Woo dimana Yeon
Woo juga menjauhi wajah Yang Myung.Ia menatap Yeon Woo dan tersenyum.
"Sungguh
wajah yang jelek.Aku sudah melihat dengan baik.Aku pergi sekarang"Ujar
Yang Myung hendak pergi.
"Akankah anda kembali?"Tanya Yeon
Woo.Yang Myung lalu tersenyum dan berbalik menolehnya.
"Kenapa?Apa
kau takut bahwa aku tidak akan kembali?"Tanya Yang Myung
"Ini
karena anda sering tidak membiarkan siapapun menemukan anda untuk
beberapa waktu. Semua orang akan khawatir.Saat anda melakukan
perjalanan, tolong paling tidak tetap berhubungan dengan
beberapa..."Ujar Yeon Woo terputus.Lalu Yang Myung menyelanya.
"Kau
ingin pergi denganku?Bahkan jika keputusan untuk menunjuk seorang
Pejabat atas pernikahan Putra Mahkota dibatalkan.Pada akhirnya tetap
putri Menteri Aparatur
Negaralah yang akan menjadi Selir
Kerajaan bagi Putra Mahkota.Anda paling tidak bisa menjadi istri yang
baik bagi adikku.Atau jika tidak, kau akan selamanya dilarang untuk
menikah.Dan hidup sendirian sepanjang sisa hidupmu.Jika kau ingin
melarikan diri dari keadaan ini,jika kau mengiginkannya,Tidak peduli
jika kau adalah milik Putra Mahkota aku akan melindungimu.Setelah
membawamu pergi jauh"Ujar Yang Myung.
"Lelucon ini sungguh
tidak lucu"Ucap Yeon Woo mengomentari ucapan Yang Myung.
Yang
Myung tersenyum pahit.
"Benar..ini tidak lucu..Apakah kau
tidak akan menyesali pilihanmu sendiri?Meskipun sedikit?
"Tanya
Yang Myung.
"Ya.."Jawab Yeon Woo.Yang Myung tersenyum.
"Kalau
begitu jangan terlalu banyak berpikir.Kau akan mampu melakukannya
dengan
sangat baik.Dan langsung menyingkirkan putri Menteri Aparatur Negara
dan yang lainnya.Kau mengerti?"Ujar Yang Myung mencoba memberi
semangat,meskipun wajahnya terlihat sangat sedih.Ia lalu menjetikan
jarinya kewajah Yeon Woo.
Yeon Woo mengaduh..."Argh..."
Lalu
Yang Myung pergi meninggalkan Yeon Woo dan melompat melewati dinding
rumah Yeon Woo,ia tersenyum pahit.Ia menoleh kesamping dan menyadari
Woon menunggunya.
"Aku tidak melihatmu dirumah..Jadi aku tahu aku
bisa menemukanmu di sini."Ujar Woon memberitahu.
Dalam
perjalanan,Woon lalu bercerita tentang Yeon Woo yang telah berhasil
masuk hingga seleksi akhir.
"Aku dengar dia telah masuk
dalam tahap pemilihan akhir.Kenapa kau tidak memohon pada Baginda
Raja?"Tanya Woon..
Yang Myung mengatakan dengan istilah konfusius
bahwa pernah seorang pria mengatakan "Memanggil bagian seseorang yang
telah menemukannya dimana seorang konfisius mengatakan :"Guru, tolong
puji aku.Hari ini, ayahku memukulku tanpa alasan.Dan saya dengan patuh
menahan pukulannya.Tidakkah anda pikir saya saya hebat?".Apa kau tahu
apa yang dikatakan oleh Konfusius?Orang bodoh.Jika kau dipukuli sampai
mati, maka ayahmu
akan menjadi seorang pendosa karena membunuh
anaknya sendiri.Bagaimana ini menjadi orang yang tidak berbakti.Saat
ayahmu memukulmu tanpa sebuah alasan yang jelas,kau harus melarikan
diri.."Ujar Yang Myung panjang lebar dengan senyuman pahit.
Mereka
berhenti sejenak dan Woon menyimpulkan ucapan Yang Myung.
"Jadi
kau berencana untuk pergi?"Tanya Woon.
Yang Myung lalu
melihat bulan.
"Sebuah pohon diharapkan untuk berdiri tegak,tapi
angin tidak akan pernah berhenti. Apalagi yang bisa kulakukan?Lebih
baik menghindar sebelum dia menjadi rusak dan terpotong.Tidak... apakah
ini jalan keluar paling buruk?Tapi, mungkin bulan itu.Tak peduli
kemanapun aku pergi,dia mungkin akan datang padaku".
Hari
ini adalah Hari kesepuluh dimana tiga orang gadis telah ditetapkan untuk
seleksi berikutnya.
"Sejak putaran pertama pemilihan sampai ke
putaran final.Kalian semua telah menderita. Kelihatannya kalian semua
terlalu gugup.Meskipun ini adalah istana, ini juga tempat
dimana
orang tinggal.Jadi kalian tidak perlu terlalu takut."Ujar Raja Sung Jo
menatap ketiga wajah gadis tersebut.
"Yang terbaik akan dipilih
secara pribadi oleh anda,Yang Mulia.Maka wajar jika mereka
ketakutan."Ujar Ibu Suri tanpa ekspresi.
Raja tersenyum kecil.
"Hari
ini aku punya sebuah pertanyaan untuk kalian.Aku adalah raja negara
Joseon. Jika kalian menilaiku sebagai uang.Berapa banyakkah
nilainya?Silahkan putri dari Choi Sang Jin yang menjawab untuk pertama
kali"Ujar Raja mempersilahkan Putri dari Choi Sang Jin.
"Apa?Seratus
ribu yang. Tidak. Sepuluh juta Yang.Mohon beri hamba hukuman.Hamba
tidak memahami uang dengan baik Hamba tidak tahu berapa banyak yang akan
dianggap sebagai uang yang banyak"Ujarnya memohon maaf.
(Yang:
mata uang di jaman Joseon).
"Jadi Putri Yoon Dae Hyung kau
lah yang harus menjawab.."Pinta Raja.
"Raja bernilai setinggi
gunung dilangit dan sedalam laut.Mustahil untuk dinilai.Bagaimana bisa
menggunakan uang untuk menilai? Kami mungkin bisa membandingkan dengan
emas dan permata.Mohon ijinkan hamba berbicara dengan terus terang.Mari
kita menunggu sampai alat untuk mengukur berat langit dan kedalaman
laut ditemukan.Ketika saat itu tiba, mohon tanyakan kepada hamba
kembali"Ujar Bo Kyung menjawab.
Mendengar ucapan Bo
Kyung,Ibu Suri tampak senang.
"Selanjutnya adalah giliran putri
Heo Yeong Jae untuk menjawab"Ujar Raja.
"Karena Yang Mulia telah
bertanya,saya harus menjawabnya.Jawabannya adalah satu yang."Jawab Yeon
Woo.
Mendengar Jawaban Yeon Woo yang terlalu berani, dua mentri
yang menjadi dewan juri terkejut,dan Raja sedikit masam,Ibu Suri
tersenyum mengejek.
Hwon sedang berlatih memanah,dan
beberapa kali semua arah panah tidak mengenai sasaran(keluar).Kasim
Hyun Sung berlari tergesa-gesa memanggil Hwon "Yang Mulia!"beberapa
kali.
Hwon tersenyum bertanya pada Hyun Sung bagaimana?Namun Hyun
Sung sulit mengatakan.
"Aku bertanya padamu, bagaimana
hasilnya?"Tanya Hwon mengulangi.
"Itu...."Ujar Hwon.
Yah,kita
sudah melihat Yeon Woo mengenakan pakaian Putri Mahkota.Ia berlutut
memberi hormat kepada Raja,Ibu Suri dan permaisuri.Raja tersenyum
menatap Yeon Woo,begitu juga Permaisuri.
Ibu suri tampak membeku
menatap Yeon Woo yang sedang memberi hormat kepadanya.
Raja
kemudian ingat tentang alasan Yeon Woo kenapa menjawab Raja dinilai
seperti mata uang Satu Yang.
"Bagi rakyat biasa yang miskin tidak
ada yang lebih berharga dari satu yang.Orang yang memiliki sepuluh
ribu yang adalah orang kaya dan tidak berpikir bahwa satu yang itu
berharga.Tapi bagi orang miskin yang tidak memiliki apa-apa, mereka
benar-benar paham
betapa berharganya satu yang itu.Jadi bagi
rakyat biasa yang miskin,Yang Mulia sama berguna dan sama berharganya
dengan satu yang ini.Hamba mohon kepada Yang Mulia untuk
menetapkan kebijakan yang baik bagi rakyat biasa"Ujar Yeon Woo panjang
lebar.
Raja lalu bertanya pada Yeon Woo bagaimana
perasaannya mengenai tinggal diistana?Ia tersenyum memuji Yeon Woo
mengatakan kalau menantunya(Yeon Woo) sangat sulit untuk
ditemukan.Permaisuri/Ratu Han membenarkan ucapan Raja mengatakan kalau
apa yang dikatakan Raja adalah benar sekali dan hal itu adalah
keberuntungan bagi kerajaan.Sedangkan Ibu Suri terlihat sangat memendam
kemarahannya.
"Aku hanya merasa senang dengan bakat ayah
dan kakakmu beberapa waktu lalu,dan untuk berpikir bahwa dia bahkan
memiliki putri yang begitu cantik dan bijaksana sepertimu.
Ini
benar-benar berkah bagi negara kita.Ibu, tolong sampaikan juga
kata-kata yang memberi harapan pada Selir Kerajaan"Pinta Raja pada Ibu
Suri.
"Apalagi yang bisa dikatakan oleh seorang wanita
tua seperti aku?Tolong layani Putra Mahkota dengan penuh
ketulusan."Ujar Ibu Suri pada Yeon Woo.
"Hamba akan selalu
mengingatnya dalam hati hamba".Ujar Yeon Woo
Putri Min Hwa
cemberut ditempat tidur dan menolak untuk makan atau pergi keluar.
Seorang
Dayang mencoba membujuk Putri Min Hwa untuk makan.
"Saya mohon
pada anda Putri,makanlah sedikit saja.Jika anda terus begini, itu tidak
baik
bagi kesehatan anda."
"Aku sudah bilang itu
tidak perlu.."Ujar Min Hwa .
"Kenapa kau melakukan ini?Permaisuri
mengkhawatirkan anda.Beliau bahkan tidak ikut dalam pertemuan dengan
selir kerajaan"Ujar seorang dayang.
Mendengar hal itu Min Hwa
beranjak bangun dan bertanya-tanya "Selir kerajaan?"Ia lalu ingat
dengan permohonannya pada Raja yang ditolak.
"Apa hubungannya
dengan aku.."Ujar Min Hwa cemberut.
"Bukankah di sana ada
seseorang yang anda sukai, Putri?"
"Itu...Di saat aku yakin bahwa
dia akan menjadi adik dari suamiku".Jawab Min Hwa.
"Apa??"Ujar
Dayang tersebut kaget.
"Jika dia bisa,kenapa aku tidak
bisa...Singkirkan makanan ini cepat.Aku akan mogok makan"Ujar Min Hwa
sedih
Ratu Han kemudian datang kekamar Putri Min Hwa dan
bertanya apa yang terjadi.
"Ayolah.Jangan menangis dan
katakan pada ibu ada masalah apa."Pinta Ratu Han meminta penjelasan
putrinya.
"Ibu.Tolong mohon pada ayah untukku. Jika dia
bukan orang itu, aku akan mati"Rengek Min Hwa.
"Ini sudah
keterlaluan.Aku sudah mengatakan padamu agar tidak menyebut namanya
lagi"Ujar Ratu Han mengingatkan.Namun Min Hwa terus menangis keras.
"Tapi
aku menginginkannya.Ayah Raja,Ibu Ratu..aku benci kalian semua.Aku juga
membenci ibu juga."Tangis Putri Min Hwa.
Ia lalu berlari keluar
meninggalkan Ratu Han yang sedang kebingungan.
Min Hwa
pergi menemui Ibu Suri,memintanya untuk meyakinkan Raja agar ia
mengijikan dirinya menikah dengan Yeom.
Ratu Han
bingung dan meminta bantuan dengan sikap Min Hwa yang terus merengek
pada Ibu Suri.
"jangan berdiri disini..Bantu saya membawa putri
kembali kekamarnya.."Ujar Ratu Han memerintahkan pada para Dayang.
"Aku
mohon,Nenek bisa membantu saya..."Pinta Min Hwa.Para Dayang lalu
membawa Putri Min Hwa pergi.
"Nenek...nenek..aku mohon
padamu..."Ujar Min Hwa terus menangis sepanjang jalan.
Dan
hal ini tiba-tiba memberikan sebuah ide bagi Ibu Suri.
Shaman
Nok Young berdiri diluar sambil memandang langit dengan perasaan
galau.Ia melihat awan hitam bergerak menutupi bulan.Mungkinkah ini suatu
pertanda buruk?
Lalu seorang shaman lain
memanggil Shaman Nok Young mengatakan kalau Dia dipanggil secara
diam-diam untuk menemui Ibu Suri malam itu.
Yeon
Woo dibawa oleh seorang dayang menempati bangunan bulan
perak( Eunwolgak).
Dayang tersebut lalu berkata"Tempat ini
disebut Eunwolgak.Karena anda belum menikah, anda tidak boleh tinggal
di istana Putri Mahkota.Istana Putri Mahkota seharusnya ada
diantara istana dan rumah pribadi anda.Tapi Baginda Raja telah memilih
eunwolgak
ini secara khusus untuk anda.Ini juga merupakan tempat
yang paling indah di dalam istana".
Yeon Woo
tersenyum membenarkan. "Sesuai dengan namanya. Ini adalah tempat yang
benar-benar indah"Gumam Yeon Woo. "Mohon jangan gunakan bahasa
formal/sopan kepada saya"Pinta Dayang "Apa?ooo...aku mengerti"Ujar Yeon
Woo tersenyum malu pada dayang tersebut.Dayang tersebut balas
tersenyum.(Ya,karna status Yeon Woo sekarang lebih tinggi dari dayang
tersebut).
Dayang tersebut mengatakan pada Yeon
Woo untuk istirahat lebih awal hari ini bahwa ia mulai besok akan
menjalani banyak serangkaian kegiatan.Lalu Dayang tersebut memberikan
sebuah sapu tangan untuk Yeon Woo. "Sapu tangan ...ini...?"Ujar Yeon Woo
bertanya-tanya "Anda pasti akan membutuhkannya.Kalau begitu saya akan
pergi dulu.silahkan istirahat dengan tenang"Jawab Dayang tersenyum.
Para
Dayang lalu meninggalkan Yeon Woo sendirian.
Ketika sudah
sendiri,Yeon Woo baru menyadari jika ia sangat merindukan ibunya.
"Ibu..."Gumam
Yeon Woo hendak menangis.Ia mencari saputangan yang diberikan dayang
tersebut lalu mengambilnya dan tersadar kalau ini yang dimaksud oleh
dayang tersebut.
"Itulah kenapa kau bilang aku akan
membutuhkannya"Pikir Yeon Woo menatap sapu tangan tersebut.
Yeon
Woo kemudian menangis dan akhirnya menyadari jika sapu tangan tersebut
terdapat tulisan.
Tulisan tersebut berbunyi :"Apakah kau menangis
karena kau meninggalkan keluargamu?Jika begitu, bukalah jendela dan
lihatlah".
Yeon Woo lalu pergi membuka jendela.Pangeran
Hwon dan Kasim Hyun Sung telah menunggunya,keduanya tersenyum. "Yang
Mulia..."Ujar Yeon Woo terkejut. "Apa aku menakutimu?"Tanya Hwon
"Sebenarnya ada larangan untuk masuk ke istana ini.Kenapa anda
disini?"Tanya Yeon Woo. "Aku menyuap seseorang"Jawab Hwon.Yeon Woo lalu
menutup jendelanya.Hwon teriak.."Tunggu!".Namun pintu telah tertutup
oleh Yeon Woo. "Yeon Woo bisakah kau tunggu sebentar saja?"Pinta Hwon.
"Mohon kembalilah,Yang Mulia akan menjadi panutan bagi rakyat,dasar
negara ini..."Ujar Yeon Woo panjang lebar.Namun Yeon Woo menyadari jika
tidak ada lagi terdengar suara diluar,ia lalu membuka jendela
kembali.Dan melihat tidak ada lagi Hwon dan Hyun Sung.
Melihat
hal itu,Yeon Woo panik(mungkin takut jika Pangeran marah) dan berlari
keluar dari kamarnya."Yang Mulia..."Panggil Yeon Woo.
Hwon
ternyata tidak pergi.Ia telah menunggu Yeon Woo keluar.Ia melihat
dihalaman sebuah panggung/teater kecil,dan tempat duduk serta para
dayang yang juga datang bersama Hwon.
"Apa kau sudah
selesai menangis?"Tanya Hwon sambil tersenyum.
"Yang Mulia..."Ujar
Yeon Woo tersenyum.
"Aku menerima ijin khusus dari Baginda
Raja.Jangan Khawatir"Ujar Hwon .Mendengar hal itu Yeon Woo tersenyum
lega.
Kemudian Hwon mengulurkan tangannya pada Yeon Woo.
"Aku
mempersiapkan Kouji ini hanya untukmu.Karena kita tidak akan bisa
tidur malam ini.Mari kita nikmati bersama"Ujar Pangeran Hwon
(Kouji:
sebuah jenis pertunjukan dimana seseorang menirukan berbagai macam
suara untuk menghibur penonton). Yeon Woo lalu berjalan turun mendekati
Hwon dan menyambut tangannya dan mereka duduk sambil tersenyum.(Cha_sya
:So sweet..)
Lalu Hwon menjelaskan jika pertunjukan
tersebut dibuat secara tergesa-gesa dan meminta Yeon Woo memberi
simpati atas apa yang telah dilakukan pada pertunjukan tersebut
meskipun kurang memuaskan.Yeon Woo tersenyum.
Lalu Hwon
mengatakan mulai...dan Pertunjukan pun dimulai.
Kasim
Hyun Sung muncul dengan tersenyum dengan dua boneka kecil sepasang
ditangannya.Boneka Hwon dan Yeon Woo.Melihat hal itu,wajah Yeon Woo
terlihat cerah.Ia pun tersenyum.
Shaman Nok Young kaget
atas ucapan Ibu Suri padanya.
"Apa yang baru saja anda
katakan?"Tanya Shaman Nok Young
"Putri Mahkota telah berubah,
jadi aku memintamu untuk melenyapkan dia.Baginda raja telah
meningkatkan pengamanan di istana Putri Mahkota.Tidak mungkin untuk
membunuhnya
atau meracuninya.Hanya kau yang bisa melakukan
pekerjaan ini tanpa harus mendekatinya".Ujar Ibu Suri
Shaman
Nok Young mencoba menolak.
"Keberadaan saya adalah untuk
berdoa demi keberuntungan keluarga kerajaan.Karena dia telah menjadi
Putri Mahkota,dia sudah merupakan bagian dari keluarga kerajaan"Jawab
Nok Young.
"Keadaan kelihatan tidak baik bagi Istana
Bintang(Kantor Astrologi) sekarang, bukan begitu? Para pelajar
berkali-kali meminta agar Istana Bintang di hancurkan.Pada
kenyataannya, itu hampir tidak bisa bertahan.Jika aku tidak terus
memberikan dukungan...Apa menurutmu yang akan terjadi nantinya?"Ujar
Ibu Suri mengingatkan.
"Apakah anda sedang mengancam saya
sekarang?"Tanya Nok Young.
"Ini adalah perintah"Jawab Ibu Suri
cepat.
"Orang itu adalah putri Mahkota."Ujar Nok Young tak kalah
cepat.
"Dia tidak akan lagi menjadi Putri Mahkota setelah kau
membunuhnya.Kau mengatakannya berulang-ulang bahwa putri Menteri
Aparatur Negara (Bo Kyung) akan menjadi pemilik Istana Kerajaan.Kau
harus bertanggung jawab atas apa yang telah kau katakan.Gunakan ilmu
hitammu dan bunuh anak itu,Heo Yeon Woo".Perintah Ibu Suri.
Shaman
Jang Nok Young berjalan terhuyung-huyung menuju kamarnya dengan
pikiran bingung.Shaman Jang Nok Young bergumam gundah ketika ia masuk
kedalam"Jadi ternyata aku ,ari.Orang yang akan menyebabkan anak itu
meninggal,ternyata aku.Tolong katakan padaku Ari...Apa yang harus
kulakukan?".
Ia terduduk lemas dalam ruangannya.Ia
bertanya-tanya "Anak itu dan Istana bintang,Siapa yang harus kulindungi
diantara dua itu?"
Tiba-tiba Shaman Jang Nok Young telah
berada dekat didepan kuburan Shaman Ari.Suatu desa yang terpencil
bahkan hanya terlihat semak belukar dan tebing yang curam tanpa seorang
pun berada disana .(Cha_sya :Ya elah cha,kayak mendramatisir aja..).
Ia
melihat sehelai pita Rambut berwarna merah tergantung disemak
belukar.Ia kemudian mengambilnya.Tiba-tiba tangan Shaman Jang Nok Young
gemetar mengetahui pita rambut tersebut terdapat sebuah tulisan.Pita
tersebut bertuliskan 3 Kata"dua,"manusia",kerja(mungkin dimaksudkan
orang yang akan mengerjakannya).."
Shaman Jang terbelalak
panik melihat tulisan tersebut dan tanpa sengaja melepaskan pita itu
dari tangannya yang kemudian jatuh ketanah.Setelah jatuh
ketanah,tulisan pada pita tersebut tiba-tiba menghilang dan muncul satu
kata"Shaman."
Lalu pita tersebut terbang ditiup angin dan
seolah hilang menuju langit.
Hwon dan Yeon Woo tertawa
bersama saat menonton pertunjukan panggung boneka Hwon dan Yeon Woo.
Hwon
bergumam pada dirinya..."Ayah,alasan aku datang menemui putri Mahkota
hari ini...".
Dan tiba-tiba kata itu terputus seolah Shaman Nok
Young mengulangi takdir yang dilihatnya untuk Yeon Woo.
"Meskipun
mendekati matahari akhirnya akan menyebabkan pembantaian terhadap
seluruh
anggota keluarganya,takdir akan memaksanya untuk berada di samping
matahari dan melindunginya.Sungguh.... haruskah aku benar-benar
membunuhnya?Putri Mahkota."Ujar Shaman Nok Young
Tidak ada komentar:
Posting Komentar