Hari itu,Yeon Woo telah mulai melakukan pelatihan sebagai calon
Putri Mahkota.Seorang dayang yang bertugas bersama pelayan lainnya
membantu mengajari Yeon Woo.
Hal pertama yang dipelajari Yeon Woo
adalah dasar Seupui (Seupui-latihan untuk upacara kerajaan yang akan
diselenggarakan).
Ia dilatih untuk memberi hormat dengan
begitu tenang dan lembut sehingga cahaya lilin tidak bergerak.pemberian
hormat seperti ini biasanya dilakukan pada ritual acara pernikahan
istana persis sebuah panah saat ia harus membungkukan badan.
ketika
hendak berlutut seketika lututnya bersuara sedikit keras dan menatap
takut pada Dayang.Dayang tersenyum lalu menjelaskan pada Yeon Woo bahwa
dia juga harus memastikan saat membungkuk agar kepalanya tetap tertahan
dan tidak goyang.
Namun Yeon Woo gagal melakukannya
karna hiasan kepalanya terlalu berat.
Hwon lewat didepan
kamar Yeon Woo (Bangunan bulan perak /Eun wolgak).Ia menoleh dan
tersenyum.Ia bergumam dalam hati seolah bertanya pada Yeon Woo. "Apa
kau tidur nyenyak?Aku kira mulai hari ini kedepan kau akan menghadapi
pelajaran yang sangat sulit"Pikir Hwon.
Ya sebuah
senyuman bahwa ia percaya Yeon Woo memiliki mental yang kuat dan percaya
pada kemampuannya untuk berhasil. Terdengar suara benda pecah dari
luar,dan Hwon terkejut.
Yeon Woo sedang berlatih berjalan
dengan hati-hati agar piring yang diletakan pada kedua tangannya tidak
jatuh. "Jadwal beberapa hari ini mungkin akan memberatkanmu menghadapi
pelajaran yang sulit.Tapi aku percaya bahwa kau akan kuat dan
gigih"Ujar Hwon
Dan lagi-lagi Yeon Woo membuat
kesalahan,piring tersebut pecah berjatuhan kelantai.Setiap Yeon Woo
melakukan kesalahan,dayang menghela nafas panjang.Yeon Woo tersenyum
malu.
Mendengar suara pecah terdengar dari luar,Hwon lalu
tersenyum berpikir jika Yeon Woo harus lebih bekerja beras untuk bisa
melebihi para dayang.
Dayang lalu membawakan makanan
ringan untuk Yeon Woo.Yeon Woo tersenyum melihat sebuah surat yang juga
dikirimkan Hwon untuknya,ia lalu membacanya. "Istana dijaga dengan
sangat ketat,jadi aku tidak bisa pergi menemuimu dengan segera tapi aku
akan sangat menghargainya dan aku akan menunggu....akan menunggu sampai
hari di mana aku akan bertemu denganmu lagi setelah kau menjadi Putri
Mahkotaku".
Yeon Woo tersenyum.
Malam
itu,Shaman Nok Young sedang menunggu kedatangan Ibu Suri.Kemudian
suara pintu terdengar dibuka.Ibu Suri menemui Shaman Nok Young
dikediamannya (Seongsucheong). Ibu Suri terlihat menyamar dengan
menggunakan pakaian serba hitam serta menggunakan topi yang menutupi
wajahnya.
Ia lalu menanyakan persiapannya.Nok Young
mengiyakan.Ia kemudian menanyakan pada seorang dayang apakah dia telah
mengundang mereka.Sepertinya ada seseorang yang berada didalam satu
ruangan pemisah dari ruangan itu. Ibu Suri tersenyum dan menoleh pada
dayangnya.Dayang tersebut mengerti lalu memberikan barang kepunyaan Yeon
Woo.
Ibu Suri mengatakan kalau didalamnya terdapat
kertas dimana tertulis tanggal kelahiran Yeon Woo,juga pakaian yang
dikenakan dikediaman pribadinya.Ibu Suri lalu menyuruh Shaman Nok Young
memulai ritualnya.
Shaman Nok Young
mulai membakar kertas bertanggal lahir Yeon Woo dan memulai
ritualnya.Sementara itu Ibu Suri berdiri memperhatikan.Shaman Nok Young
trus membacakan mantranya.
Dikehingan yang sunyi senyap
itu,sebuah dupa yang digunakan untuk ritual.Apinya terus menyala.Dan
setelah Shaman Nok Young membuka matanya menyelesaikan mantranya.
Tiba-tiba
Dupa tersebut berganti dengan asap hitam yang kemudian bergerak cepat
mengitari ruangan.Asap hitam tersebut semakin membesar dan terlihat
seperti kabut tebal.
Bahkan Ibu Suri yang melihatnya
sedikit ketakutan.Asap hitam tersebut seolah menerjang Shaman Nok Young.
Dikamarnya
Yeon Woo membaca ulang surat dari Hwon untuknya,kemudian tersenyum.
Ia
kemudian melipatnya dan menyimpannya didekat bantal.Lalu ia bersiap
untuk tidur.
Akhirnya Asap hitam itu bisa
dikendalikan oleh Shaman Nok Young.Ibu Suri yang terus memperhatikan
terbelalak takut.Asap hitam berkabut tebal bergerak keluar
dari Seongsucheong yang kemudian masuk kekediaman Eunwolgak (Bangunan
bulan perak) tempat Yeon Woo yang sedang tertidur.
Asap
hitam bergerak mendekati Yeon Woo yang baru saja hendak tidur.Yeon Woo
terbangun karna merasakan sesuatu,dirinya seolah tercekik kuat oleh asap
hitam tersebut yang bergerak menyelimuti leher Yeon Woo sehingga
membuatnya tidak bernafas.
Ia berusaha bergerak
menuju pintu dan berjuang untuk bisa bernafas,namun ia pingsan sebelum
bisa berteriak minta tolong.
Asap itu kemudian tiba-tiba
menghilang dan meninggalkannya tergeletak dilantai.
Ibu
suri bertanya apa semuanya sudah selesai?Dan Nok Young mengiyakan.Ibu
Suri ingin memastikan hal itu dan kemudian bertanya lagi kapan ia bisa
memastikan semua kata-kata Nok Young?Nok Young kemudian bergerak
mendekati Ibu Suri lalu menjawabnya mengatakan jika hal itu akan menjadi
masalah bagi Ibu Suri,jika ia terlalu mengandalkan kemampuan
darinya.Karna Ibu suri mengandalkan kekuatannya untuk mengacaukan
keseimbangan alam.
Ibu Suri tak mau tahu dengan hal
itu,ia hanya berpikir ucapan Nok Young sebelumnya bahwa rencana ini
adalah tindakan yang bisa membuat Yeon Woo berakhir(tindakan fatal).
Nok
Young membenarkan namun menjelaskan jika membuat seseorang mati dengan
lemas dari nyawa yang telah diberikan Tuhan itu tidak akan ada.Jelas
ia tidak bisa membunuh seseorang yang kematiannya sudah ditakdirkan
oleh Tuhan. "Jadi kau ingin meninggalkan akar permasalahannya (Tidak
membunuh Yeon Woo)?"Tanya Ibu Suri khawatir Nok Young menjelaskan jika
Ibu Suri tidak perlu khawatir akan hal itu,karna Yeon Woo akan menjadi
sakit untuk beberapa waktu kemudian dimana tidak akan diketahui apa
penyakitnya.Lalu tiba waktunya Yeon Woo akan mati secara alami.
Mendengar
hal itu,Ibu suri tersenyum lega.Ia berpikir dengan apa yang dilakukan
Nok Young adalah benar,karna orang akan menjadi curiga jika Yeon Woo
mati secara mendadak.Dan hal itu akan menjadi metode yang memuasakan
untuknya.
Ibu Suri tahu jika Raja tidak akan
membiarkan orang sakit dimasukan kedalam istana.Dan selama tidak ada
penjagaan dari Istana,maka hidup Yeon woo tidak akan ditentukan oleh
Tuhan tapi ditentukan oleh tangan mereka(Cha_sya :sebenarnya khusus
bagi rencana ibu suri).Dan Ibu Suri berpikir jika hal itu akan lebih
baik lagi.
Namun Ibu Suri mengingatkan jika Yeon
Woo mati pada saat yang telah ia harapkan,maka pada saat itulah ia
memerintahkan Nok Young untuk menghabisinya.
Ibu suri
kemudian pergi keruang sebelah dan kemudian membukanya.Putri Min Hwa
berdiri ketakutan dengan tubuh gemetar karna telah menyaksikan semua
rencana itu.
"Oh Tuhan apa kau ketakukan?"Tanya Ibu
Suri.Ia mencoba menenangkan Putri Min Hwa mengatakan untuk tidak
khawatir karna semuanya telah selesai.Ia mengatakan kalau Putri Min Hwa
dimasa mendatang akan mendapatkan apa yang ia inginkan.Putri Min Hwa
hanya diam tanpa berkata apapun,ia cukup takut setelah semua itu.
(Cha_sya
: Ibu Suri disini terlalu sadis,melibatkan rencana pembunuhan dengan
seorang anak kecil.mengatakan kalau keinginan putri Min Hwa menikah
dengan Yeom akan tercapai dengan semua rencana jahat ini.Benar-benar
salut aktingnya Kim Young Ae disini,sudah cukup kesal liat dia di Royal
Family sebagai presiden Gon ini nambah lagi he he).
Dayang
berteriak kaget saat menemukan Yeon Woo terbaring tak sadarkan diri
dilantai. kepala Dayang yang bertugas melayani Yeon Woo segera berlari
keruangan mencoba untuk membangunkannya dan meminta Dayang tersebut
memanggil tabib dengan segera. "Yang Mulia,bisakah anda mendengar
saya?Yang Mulia...Yang Mulia?"Ujar Kepala Dayang mencoba menyadarkan.
Berita
tersebut akhirnya terdengar oleh semua pihak istana termasuk para
pejabat dan Dewan mentri Istana.Salah seorang mentri istana menginginkan
agar Raja memerintahkan mengeluarkan Yeon Woo dari istana. Ia berpikir
karna penyakit Yeon Woo sudah berhari-hari sejak ia terkena sakit
tidak mendapatkan perkembangan yang jauh lebih baik.
Menteri
tersebut beralasan agar itu segera dilakukan karna penyakit Yeon Woo
bukanlah penyakit biasa yang dengan mudah disembuhkan dalam 1 atau 2
hari saja. Raja menegaskan jika Yeon Woo telah menjadi calon Putri
Mahkota hanya belum saja dilangsungkan upacara peresmiannya.Ia masih
ingin menunggu kesehatan Yeon Woo pulih.
Raja
berpikir jika Yeon Woo terus dibiarkan berada didalam istana untuk
terus menerima perawatan dari tabib adalah hal yang diharuskan.
Mentri
tersebut menolak,bukankah sudah keputusan istana tidak membiarkan
orang sakit berada didalam istana.Ia khawatir jika penyakit Yeon Woo
akan membuat orang lain di istana tertular.Dan bagaimana Raja akan
mengatasinya?.
Mentri yang lain membela Yeon Woo
mengatakan bahwa ucapan mentri tersebut terlalu berlebihan.Ia
bertanya-tanya apakah maksud Mentri tersebut secara khusus mengclaim
Yeon Woo sebagai Putri Mahkota telah terserang sebuah wabah penyakit?
Namun mentri tersebut berdebat mengatakan penyakit Yeon Woo tidak
seperti penyakit pada umumnya.Dimana Penyakit Yeon Woo adalah penyakit
yang belum pernah ada dengan sebab yang belum diketahui.
Dan
ia memastikan jika Penyakit Yeon Woo adalah penyakit yang tidak bisa
disembuhkan. Perdebatan terus terjadi Mentri yang membela Yeon Woo juga
sama bersikerasnya mengatakan kalau Penyakit Yeon Woo akan segera
sembuh jika terus diobati.
Mentri Yoon Dae Hyung angkat
bicara,mengatakan kalau dirinya bicara sebagai Seorang Mentri Aparatur
Negara.Ia mengingatkan jika Yeon Woo sebagai Putri Mahkota akan
mengandung keturunan Raja.Hal itu sangat penting dengan menjaga agar
keturunan Raja tidak mewarisi penyakit seperti itu (Tidak boleh
mempunyai riwayat kesehatan yang buruk).Ia bertanya-tanya pada Raja
,bagaimana bisa Raja memperlakukan Yeon Woo yang sedang sakit sebagai
pendamping Putra Mahkota.
Mentri Yoon juga menambahkan
jika menunda Pernikahan sebagai alasan dari penyakit Yeon Woo tanpa
batas waktu yang ditetapkan juga akan mempengaruhi masalah
kerajaan.Yoon memohon pada Raja,agar Raja berpikir masalah ini dengan
sungguh-sungguh agar menemukan cara yang masuk akal atas masalah
penyakit Yeon Woo.
Raja lalu bertanya pada Yoon Dae Hyung
cara yang masuk akal menurut pikirannya?Mentri Yoon lalu mengatakan
kalau Yeon Woo yang sakit harus segera diganti dengan memilih Putri
Mahkota baru yang lebih pantas.
Ia juga menambahkan jika
anggota keluarga Yeon Woo,yaitu Mentri Heo Young Jae(Ayah Yeon Woo)
telah mengetahui penyakit Yeon Woo namun merahasiakan penyakitnya
dimana kemudian mendaftarkan dalam pemilihan calon Putri Mahkota.
Setelah
menyebutkan nama mentri Heo,Yoon Dae Hyung juga menyebutkan anggota
keluarga Yeon Woo lain yang telah masuk istana singangwon yaitu Heo Yeom
sebagai penjahat.Yeom dituntut kesalahannya mendapat tugas baru
sebagai pembukuan istana.Ya,Yoon Dae Hyung berniat membuat semua
keluarga Yeon Woo keluar dari istana.
Dimana Hal ini
sepertinya sesuai rencana Ibu suri,jika Yeom tidak memegang jabatan
apapun lagi maka putri Min Hwa bisa menikahinya.
Kepala
Dayang merawat Yeon Woo dengan sangat baik.Para Tabib berdatangan
kekediaman Yeon Woo.Kepala Dayang kaget melihat kedatangan Tabib
mengatakan kalau belum ada pemberitahuan secara langsung untuk
kedatangan mereka dan apa yang ingin mereka lakukan. Tabib Istana
mengatakan kalau Yeon Woo yang sakit tidak boleh berada diistana.Dimana
Pengadilan istana telah memberikan perintah untuk mengeluarkan Yeon
Woo dari Istana.Kepala Dayang terkejut bertanya kenapa begitu
tiba-tiba? Meski sedikit berat,Kepala Dayang mengatakan kalau dia
meminta waktu sebentar untuk menyiapkan semua barang Yeon Woo.
Tabib
mengatakan kalau penyakit Yeon Woo kemungkinan Penyakit menular,dan
berpikir semua benda yang telah digunakan olehnya harus segera dibakar
dan meminta pada pelayannya untuk segera memindahkan barang milik Yeon
Woo tanpa meninggalkan sedikitpun.Yeon Woo mendengar hal itu tanpa bisa
berbuat apapun,ia terlihat tidak berdaya.
Hwon berjalan
pergi kekediaman Yeon Woo dengan wajah menangis setelah mendengar
berita itu.Para Pengawal istana sama sekali tidak memberi jalan masuk
untuk Hwon.Hwon terlihat kesal bertanya pada Pengawal istana apakah
mereka juga tidak ingin memberikan jalan untuknya masuk?
Hwon
teriak marah "Dia adalah putri Mahkotaku,siapa yang berani mengirimnya
kembali kerumahnya?Mundur....!"Teriak Hwon
Kasim Hyun
Sung juga tidak berdaya akan keputusan Raja.Dimana Raja tidak bisa
mengambil keputusan lain selain setuju dengan ucapan Mentri
Yoon.Ketakutan jika keluarga Kerajaan Istana akan tertular menjadi
masalah yang besar.Dan Yeon Woo pun terpaksa dikeluarkan dari istana
dimana semua barangnya harus dimusnahkan.
Hyun
Sung mencoba menjelaskan pada Hwon ,"Yang Mulia,Tolonglah...ini untuk
melindungi anda."Hwon terus mencoba agar pengawal istana memberikan
jalan untuknya,namun Pengawal istana hanyalah sebuah alat dari sebuah
kekuasaan tunggal yang telah diperintahkan.Ia harus mencegah Hwon
mendekati Yeon Woo.
Yeon Woo kemudian dibawa keluar yang
dituntun oleh tabib istana.Hwon melihatnya dengan menangis.Yeon Woo
terdiam sejenak melihat Hwon yang menangis,ia bergumam.."Yang Mulia..."
Hwon
tidak bisa menahan tangisnya,ia berkata dengan sedih menyebut nama Yeon
Woo.
"Yeon Woo...,Yeon Woo-ku,Yeon Woo!Yeon Woo!Yeon Woo!Dia
adalah putri Mahkotaku!Minggir kalian"Ujar Hwon dengan teriak menangis.
Tanpa
berkata apapun,Yeon Woo dengan sedih menoleh Hwon untuk terakhir
kalinya.Ia lalu berjalan keluar istana.
Hyun Sung
juga menangis melihat Pangeran Hwon seperti itu.Ibu Suri ternyata
menyaksikan semua itu,ia melihat kepergian Yeon Woo dari jauh.Ia
teringat percakapan Mentri Yoon Dae Hyung padanya.
Dimana
Mentri Yoon mengingatkan Ibu Suri untuk terus mengawasi Hwon.Ia
berpikir jika dimasa mendatang Yeon Woo dipindahkan kembali,Hwon tentu
tidak akan berdiam diri menunggu dan melihat saja.Ibu Suri berkata jika
Hwon belum mengerti apapun tentang politik saat ini. Yoon Dae Hyung
bertanya-tanya begitukah menurut pendapat Ibu Suri?
Ibu
suri berpikir jika Hwon hanya akan merasa kasihan saja dan berpikir
jika Istana Timur tidak akan diam saja akan hal itu.Tapi Mentri Yoon
mengingatkan Ibu suri,Jika para Pelajar Sungkyuwkwan juga telah membuat
sebuah gerakan dimana selama ini mereka hanya diam saja.Ia membuat Ibu
Suri memikirkan alasan kenapa Pelajar Sungkyuwnkwan tiba-tiba berteriak
untuk memilih Putri Mahkota dan protes selama pemilihan itu? Karna
Pelajar Sungkyuwnkwan-lah,Raja akhirnya mendapatkan kekuasaan yang
lebih.Sama seperti pemilihan guru untuk Singangwon.
Dimana
orang-orang yang telah dimasukan oleh pihak mereka sendiri kemudian
dikeluarkan tanpa kesalahan dari Singangwon .Dan Heo Yeom lah yang
berhasil menempatkan diri disingangwon.
Hal
itulah yang membuat Yoon Dae Hyung berkesimpulan jika Pangeran Hwon
tidak lah bodoh hingga bisa membuat menggerakan Pelajar
Sungkyuwkwan,serta mengerti akan politik istana.Hanya saja ia
mengingatkan Ibu Suri sebelum Hwon menjadi Joseon negara ini menjadi
miliknya,Hwon hanya berpura-pura bagai seorang anak yang naif sebagai
kamuflase (mengatakan kalau sepertinya Hwon mengerti rencana
mereka,namun hanya menunggu dirinya sebagai Joseon).
Yoon
Dae Hyung memberikan sebuah ungkapan yang harus diingat Ibu Suri
"Tunas muda yang lembut harus di pangkas pada waktunya.Sehingga dia
bisa menjadi bonsai yang kau inginkan."
Ibu Suri
kemudian berjalan mendekati Hwon dan berpura-pura terlihat sedih.
Ia
kemudian memanggil Hwon untuk bicara.Mengatakan kalau ia tahu jika
Hwon saat ini sedang terluka.Hwon membenarkan hal itu.Ia lalu meminta
Hwon untuk melupakan Yeon Woo. Hwon menoleh kaget,mengatakan kalau
Yeon Woo adalah Putri Mahkota yang juga akan menjadi cucu Ibu Suri.Ia
bertanya-tanya bagaimana ia bisa dengan mudah melupakannya? Ibu Suri
mengatakan dengan lembut bahwa Hwon harus melupakan Yeon Woo,dimana
dengan begitu keluarga kerajaan akan menjadi stabil. Hwon menolak,Ibu
Suri tetap berkeras akan hal itu untuk meminta Hwon tidak melakukan
apapun dan mematuhi perintah tertinggi yang telah diputuskan dengan
tenang.
Hwon kesal,"Perintah tertinggi itu apa?siapa yang
telah menetapkan perintah tertinggi itu dan kenapa anda ingin saya
patuh?"Tanya Hwon menentangnya. Ibu Suri berkata Hwon seharusnya tidak
menggerakan pelajar Sungkyuwkwan karna hal itu tidak akan mendapatkan
apapun.
Ia mengingatkan jika hal itu tidak akan
mendapatkan apapun selain menambah kepercayaan diri para pelajar
tersebut.Hwon terdiam sejenak.Ibu Suri menambahkan ucapannya mengatakan
Jika Raja dan Putra Mahkota belum menentukan pilihan pada Yeon
Woo.Mungkin Yeon Woo akan menjalani hidupnya secara tenang dan bahagia.
"Jika
bukan karna dia telah dipilih sebagai Putri Mahkota,masalah apa yang
akan dihadapinya selain sakit sementara waktu?"Ujar Ibu Suri.Dan jika
Yeon Woo sakit,tentunya Ibunya akan merawat Yeon Woo dengan penuh kasih
sayang dan hal itu akan membuat Yeon Woo juga terhibur. "Jadi anda
lihat,dengan tindakanmu ini siapa yang telah menerima kebahagiaan?Jika
anak itu menderita,itu semua karnamu"Ujar Ibu Suri menyalahkan Hwon
atas apa yang telah ia lakukan.
Ia juga
menyalahkan Hwon jika Yeom juga mendapat masalah akan hal ini yang
terkait atas kedudukannya diistana,serta Raja yang akan kehilangan nama
baiknya,ditambah seluruh anggota keluarga Yeon Woo akan menderita
kehilangan segalanya(mungkin dieksekusi).Ia meminta Hwon untuk diam dan
tidak melakukan apapun.
Hwon mengepalkan
tangannya kuat-kuat,Ibu Suri melihat hal itu adalah cara satu-satunya
agar tidak ada yang terluka dan Hwon harus rela mematuhinya.Hwon
diam,air matanya menetes.
(Cha_sya : Kupikir,Ibu
Suri terlalu kejam atas rasa cinta pada dirinya sendiri dan ia sama
sekali tidak terlihat mencintai keluarganya,satu persatu ia menyalahkan
semua hal yang terjadi pada anggota keluarganya dimana dimulai dari Min
Hwa yang kemudian Hwon).
Yeon Woo tidur
dikamarnya.Seorang Tabib datang untuk memeriksa penyakit Yeon
Woo.Keluarganya duduk mengelilinginya.Tabib tersebut heran dengan
penyakit Yeon Woo dan berpikir jika Penyakit Yeon Woo adalah penyakit
aneh. Ia sendiri telah menjadi seorang tabib selama 30 Tahun dan ini
adalah pertama kalinya ia menemukan hal seperti itu.Ia mengatakan pada
Ayah dan Ibu Yeon Woo,bahwa tidak ada yang salah pada organ dalamnya
dan kesehatannya terlihat baik-baik saja.
Namun
gejala yang dimiliki Yeon Woo,hal ini benar-benar mengherankan.
Tiba-tiba
Yeon Woo terbangun dan dirinya merasa tercekik.Ibunya dengan panik
bertanya apa yang terjadi padanya.Ibu Yeon Woo terus memohon pada Tabib
untuk membantu menyelamatkan putrinya dan berjanji akan melakukan
semuanya demi hal itu.
Tabib mengatakan kalau hal
pertama yang akan ia lakukan adalah memberikan beberapa resep obat
untuknya tapi meminta agar Ibu Yeon Woo jangan terlalu berharap.Ibu Yeon
Woo benar-benar marah mengatakan bagaimana bisa tabib mengatakan ia
tidak bisa bertanggung jawab akan hal itu?
Ibu
Yeon Woo terus menguncang Tabib mengatakan apakah Tabib tidak melihat
jika Putrinya terlihat begitu kesakitan?Dan meminta agar Tabib bisa
memikirkan hal ini meski hanya untuk mengurangi rasa sakitnya.
Heo
teriak memanggil istrinya. "Istriku,bagaimana kau bisa mengabaikan tata
krama?Cukup!"Seru Heo Young Jae.Yeom mencoba menenangkan ibunya.
Ibu
Yeon Woo begitu sedih,kemudian memohon "Selamatkan dia.Aku bahkan rela
menggunakan rambutku untuk membuat sepatu untuk Anda.Saya juga rela
menyerahkan hidup saya untuk Anda.Jadi tolong selamatkan Yeon Woo
kami.Kami..."Ratapnya.Kemudian ia pingsan. Ia lalu meminta Yeom membawa
istrinya pergi keruangan lain beristirahat,lalu meminta Tabib
mengikutinya untuk memeriksa Ibu Yeon Woo.
Ayah Yeon Woo
keluar rumah untuk merenung memikirkan penyakit Yeon Woo.Shaman Nok
Young datang menemuinya kemudian memberi hormat menanyakan kabarnya.
Heo Young Jae kaget karna ini pertama kalinya ia bertemu dengan shaman
Nok Young,ia sama sekali tidak mengenalnya dan ia bertanya siapa
dirinya? Nok Young mengenalkan dirinya seorang shaman dari Istana
Bintang lalu menyebutkan namanya.
Heo Young Jae bingung
kenapa ada shaman dari kerajaan datang kesini?Shaman Jang berkata kalau
ia dituntun oleh tangan dewa hingga ia bisa datang kesini (sebuah
ramalan yang kuat).Heo Young Jae bingung dengan ucapan Nok Young
mengatakan kalau ia dituntun oleh tangan dewa.
Nok
Young menenangkan Heo Young Jae bahwa ia datang kesini tanpa diketahui
oleh seorang pun dari istana.Ia ingin melihat Yeon Woo.
Nok
Young kemudian dibawa masuk,ia lalu duduk didekat Yeon Woo yang
kemudian menatapnya lama.Ia lalu berkata pada Young Jae bahwa Yeon Woo
menderita sakit karna teluh.Yeon Woo bangun mendengar ucapan Nok Young.
Mentri
Yoon Dae Hyung merayakan keluarnya Yeon Woo serta kaki tangannya dari
Istana bersama teman-temannya.Seorang dari mereka berkata kalau Tuhan
sedang menolong mereka,karna waktu yang sangat tepat muncul tiba-tiba
dengan penyakit Yeon Woo.
Yang lainnya berkata
kalau mereka besok harus segera merekomendasikan penggantinya.Dan
bertanya-tanya bagaimana kalau Yeon Woo segera dibuang ketempat yang
jauh. Mentri Yoon berpikir jika bagi seorang konfisius seperti
mereka,pembuangan itu hanya seperti berjalan-jalan saja.
Seorang
Pria lain menambahkan jika hal itu juga sama seperti menghirup udara
segar.Mentri Yoon berpikir jika mereka tidak bisa begitu mudah membuang
mentri Heo Young Jae dari istana karna ada banyak begitu pelajar yang
patuh dan segan terhadapnya.Dimana ia berpikir jika Heo Young Jou
dibuang sekali,maka hal itu akan memberikan kesempatan dirinya akan
mengumpulkan kekuatan yang lebih besar.
Semua
sahabat Dae Yung mengangguk.Ia menambahkan meskipun Raja sementara akan
kehilangan pengikut setianya ia akan mengikuti Heo Young Jae sampai
pengasingan dan kemudian membebaskannya.Ia mengatakan pada sahabatnya
kalau mereka bisa merekrut sejumlah orang baru dari luar . Seorang pria
lain memukul meja mengatakan kalau setelah itu apakah Dae Hyung akan
meracuni raja.Dae Hyung tersenyum mengatakan kalau ia tak perlu
meracuninya karna ia berpikir jika Raja sama sekali tidak memiliki
kekuatan apapun,ia bahkan tidak bisa berbuat banyak.Yoon Dae Hyung
tersenyum dengan hal ini,ia berpikir akan melakukan penderitaan
terbesar untuk raja secara pelan-pelan.
Namun
salah seorang dari mereka khawatir bagaimana jika kondisi Yeon Woo
membaik? Dae Hyung memastikan jika Yeon Woo tidak akan pernah bisa
kembali keistana secara hidup-hidup kecuali dia menjadi roh atau bangun
dari kuburnya.
Diluar,Bo Kyung ketakutan
mendengar pembicaraan mereka.Setelah teman-teman Dae hyung pergi,Dae
Hyung kemudian berjalan menuju kamarnya.Bo Kyung sengaja menunggunya
diluar untuk menemuinya.
Ia kemudian bertanya pada
ayahnya apakah Dae Hyung akan membunuh Yeon Woo?
Mereka
kemudian duduk didalam,ia menuangkan arang lalu bertanya apakah Bo Kyung
takut pada ayahnya atau kasihan dengan Yeon Woo? "Apa kau takut pada
ayahmu?Kau kasihan dengan anak itu?Bagaimanapun,seperti katamu, bahwa
takdir anak itulah untuk mati pada waktunya tiba .Tentu saja waktunya
telah ditunda.Jadi tentu saja kita harus melakukannya sesuai dengan
rencana.Kenapa menurutmu aku mengatakan padamu bahwa rencana ini tidak
akan menemui rintangan?Ini karena aku benar-benar membutuhkanmu untuk
memahami suatu hal".Ujar Dae Hyung
"Memahami?"Tanya
Bo Kyung tak paham.
Yoon Dae Hyung berkata kalau Bo
Kyung tahu bagaimana orang-orang telah merendahkan dirinya dengan
menyebut dirinya sebagai anjing gelandangan.Simpul rahasia Ibu
Suri(kaki tangan).Ia mengatakan kalau itu adalah garis keturunan darah
bangsawan tertentu yang telah menjadi takdirnya.
Yoon
lalu berkata kalau ia telah berhasil mencapai posisi tinggi ini hingga
sekarang karna ia sama sekali tidak bisa melupakan penghinaan dan
kemarahan itu.Ia membalas semua yang telah ia alami dimasa lalu.
Bo
kyung sedikit takut mendengarnya,ia tahu hal ini bukanlah hal baru
yang dilakukan ayahnya namun ini pertama kalinya ia mendengar ayahnya
membunuh seseorang untuk mewujudkan keinginannya.
Dae
Hyung lalu bertanya pada putrinya mengatakan bukankah Bo Kyung pernah
mengatakan padanya kalau ia ingin hidup didalam istana dan ingin
mendapatkan hati Putra Mahkota.Ia mengatakan kalau Bo Kyung
menginginkan hal itu terjadi,maka Ia tidak boleh memiliki perasaan
kasihan atau bersalah dari sekarang.
"Tapi kau
juga harus ingat kemarahan dan penghinaan yang akan kau rasakan mulai
dari saat ini.Ingatlah kebahagiaan yang akan kau rasakan dengan
mendapatkan apa yang kau inginkan. Jika kau tidak memahami hal ini,maka
berhentilah mengincar posisi itu sekarang"Ujar Dae hyung.Bo Kyung
menatap ayahnya dengan perasaan takut mencoba memahami hal itu.
Heo
Young Jae menjaga putrinya yang sedang tertidur.Ia teringat ucapan
Shaman Nok Young yang mengatakan Penyakit Yeon Woo adalah sihir.
Shaman
Nok Young mengatakan Heo Young Jae harus menerima kekuatan sihir lain
untuk mengobati penyakit Yeon Woo karna jika tidak penderitaan Yeon Woo
tidak akan berakhir.
Young Jae menolak hal
itu,karna ia tahu bahwa keluarganya tidak pernah terkena sihir dan
bertanya marah kenapa harus anaknya?. Nok Young mengatakan kalau ia
sendiri tidak tahu kenapa Tuhan memilih putrinya,tapi Tuhan sedang
marah karna Yeon Woo mencoba menolak untuk menerimanya sehingga ia
jatuh sakit. Nok Young bertanya pada Young Jae apa yang akan direncakan
olehnya ataukah ia hanya akan diam saja menerima kekuatan sihir itu?
Young
Jae lalu bertanya apakah ada cara untuk melepaskan kekuatan sihir
tersebut pada Yeon Woo?Nok Young menjawab kalau ada satu cara.Dengan
cepat Young Jae bertanya cara apa itu?
Shaman
Jang mengatakan kalau penyakit Yeon Woo bisa disembuhkan dengan
kematian. Young Jae menawarkan untuk mengorbankan nyawanya
sendiri.Namun Nok Young mengatakan kalau Yeon Woo sendirilah yang harus
mengorbankan nyawanya sendiri.
Young Jae memejamkan
matanya,memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk putrinya.
Yeon
Woo membuka matanya dan melihat ayahnya namun ia sama sekali tidak
memiliki kekuatan untuk bicara.
Semua Mentri dan para
Pejabat istana telah berkumpul melakukan permohonan mengganti Yeon Woo
sebagai Putri Mahkota dan memilih putri mahkota yang baru.Salah seorang
mentri dari mereka mengatakan agar Raja berpikir hal itu untuk
menyelamatkan Negara. Didalam Istana,Raja begitu kesal membaca semua
petisi itu.
Hwon marah didalam kamarnya dan teriak
menyebut nama Yoon Dae Hyung.Kasim Hyun Sung mencoba menenangkannya
agar Hwon tidak pergi keluar.Hwon berkata kesal mengatakan kalau ia
akan pergi keaula kerajaan untuk meminta pada Raja menarik kembali
perintahnya atas Yeon Woo.
Hyun Sung memohon pada
Hwon agar mengerti,ia ingin Hwon tenang dalam masalah ini berpikir
jika hal ini bisa mengakibatkan masalah yang lebih buruk.Hyun Sung
terus meminta agar Hwon tenang.
Hwon menurut meski
kesal,ia lalu berbalik kembali duduk.Ia benar-benar kesal karna tidak
memiliki kekuatan untuk menyelamatkan Yeon Woo dan sama sekali tidak
menyukai Bo Kyung sebagai pengganti Putri Mahkota.
Ia
teriak marah berpikir jika Tiga pejabat kementrian yang awalnya
berpihak pada kendali kepala sarjana(Heo Young Jae) dari kantor
penasihat khusus juga telah berpindah haluan memihak Yoon Dae Hyung dan
anteknya sehingga kesemuanya telah berpihak pada Dae Hyung.Ia sangat
kesal bertanya-tanya apakah tidak ada seorang pun yang bukan merupakan
antek-antek Dae Hyung diistana?
Ia begitu kesal
dan bertanya-tanya akan berapa banyak lagi orang yang akan berpihak
padanya.Hyun Sung berlutut meminta Hwon tenang.
Ia
memegang kepalanya berpikir jika dirinya adalah orang yang tidak
berguna.Hyun Sung meminta agar Hwon tidak menyalahkan dirinya.Ia
berpikir sedih,memikirkan Yeon Woon seolah diminta keluar dari istana
bahkan Yeom juga telah dilarang untuk masuk istana hanya karna dia
adalah anggota keluarga Yeon Woo .
Hwon menangis jika
saat ini ia merasa benar-benar kesepian bahkan ia teringat kakak
sepupunya Pangeran Yang Myung yang juga tidak berada disisinya.Hwon
tersenyum sedih mengingat hal itu.Ia tersenyum berpikir jika diistana
kini tidak ada lagi orang yang berpihak kepadanya.Lalu Hwon berhenti
sejenak,terpikir sesuatu olehnya...
Woon sedang berlatih
bersama Pengawal istana lainnya,Seorang Pengawal istana lain memuji
kehebatan Woon dalam memainkan pedangnya dengan menyebutnya sebagai
seorang Hantu pedang.Meskipun ia menolak mengatakan kalau wajah Woon
dan kemampuannya benar-benar berbeda.Wajah Woon yang tampan diwariskan
dari ibunya seorang gisaeng.
Pengawal Istana yang
lainnya menyayangkan hal itu,karna Kim Chae Woon dilahirkan dari
seorang selir,jika tidak ia pasti sudah menjalani kehidupan yang lebih
baik memiliki karir yang cemerlang meskipun ayahnya adalah seorang
Gubernur.Ia benar-benar memuji seni bela diri yang dimiliki Woon yang
diwariskan turun oleh ayahnya.
Tiba-tiba Hwon datang.Para
Pengawal istana bingung kenapa Hwon datang ?Hwon berpura-pura
mengatakan kalau ia merasa sangat kesal hari ini dan ia ingat
kemarahannya saat pertandingan sepak Bola ketika itu dan hal itu
semakin membuat perasaannya kesal bahkan terganggu.
Ia
kemudian berbicara pada pengawal Istana yang ketika itu tanpa sengaja
membuatnya terjatuh,Hwon mengatakan kalau pikirannya sedikit aneh
karna ia selalu mengingat wajahnya yang hadir dalam pikirannya.
Pengawal
istana tersebut bingung untuk bicara.Lalu Hwon bertanya apakah dirinya
lah yang telah mencetak skor tertinggi pada permainan Bola waktu itu?
Dia mengatakan kalau tidak seperti itu,ia hanya berpikir keinginan
untuk menang meskipun ia mengakui kemampuan dirinya sangatlah kurang.
Lalu
Hwon bertanya,"Kalau begitu,siapa orang itu?".
Semua
pengawal Istana serempak menoleh Kim Chae Won dan kemudian bersama-sama
menyebut namanya.Hwon tersenyum lalu meminta Chae Won dan pengawal
tersebut mengikutinya.
Setelah Hwon pergi,Pengawal Istana
mendesah.Bertanya-tanya apakah Ini tindakan kekanak-kanakan Hwon untuk
menyelesaikan kekalahan Skor pada permainan sepak bola?
Ia
berpikir jika pertandingan tersebut bukankah sudah selesai begitu
lama.Seorang pejabat lain bertanya-tanya apakah keduanya akan dipecat
karna masalah ini?.Ya..mereka khawatir kalau mereka akan berakhir dengan
menanggalkan pakaian mereka. Ya,hal itu adalah suatu
ungkapan/perumpamaan kalau mereka harus menjadi kambing hitam dan
kemudian dipecat.
Ditelanjangi?ha ha ha...LOL.Seorang
Pengawal istana ditelanjangi .Ia terlihat sangat kedinginan dan kasim
Hyun Sung datang membawakan pakaian kasim sepertinya mengatakan kalau
ia tidak tahu apakah pakaian tersebut akan pantas untuknya tapi meminta
Pengawal tersebut memakainya dulu.
Pengawal
Istana tersebut segera mengambil pakaian itu,namun Hyun Sung menariknya
lagi mengingatkan jika Pengawal tersebut harus tutup mulut dan
mengatakan kalau hal tersebut terdengar keluar,maka nyawanya akan
menjadi taruhan. Pengawal tersebut menyetujuinya.
Yap,Hwon
memiliki ide baru.Yaitu menggunakan pakaian Pengawal istana tersebut
untuk menyamar agar bisa pergi keluar menemui Yeon Woo,ia lalu pergi
kesana bersama Won.
Berulang kali namanya dipanggil.Yeon
Woo perlahan membuka matanya dan menoleh. Hwon khawatir akan ingatan
Yeon Woo bertanya apakah ia bisa mengenali dirinya?
Namun
Yeon Woo sama sekali tidak bisa menjawab. Hwon berkata sedih dengan
meneteskan air matanya ,"Tak masalah.Asalkan aku bisa mengenalimu,itu
sudah cukup".
Yeon Woo kembali menutup matanya hingga Hwon
memegang tangan Yeon Woo dan memanggilnya kembali.
Air
Mata Hwon perlahan jatuh.Dan Yeon Woo dengan lemah bertanya apakah
Hwon yang datang menemuinya adalah nyata? "Apa maksudmu?"Tanya Hwon
mulai menangis. "ini bukanlah bayangan..Apa benar-benar..Yang
Mulia?"PIkir Yeon Woo. "Ini bukanlah bayangan.Aku telah datang untuk
menemuimu"Jawab Hwon.
Yeon Woo kemudian tersenyum begitu
juga Hwon. "Apa aku sangat bodoh?"Tanya Hwon.Yeon Woo tersenyum dan air
matanya jatuh menatap Hwon.
Hwon lalu mengeluarkan sebuah
hiasan tusuk rambut dan kemudian memberikannya pada Yeon Woo.Hwon
menaruh ditangan Yeon Woo binyeo itu.
Yeon Woo
melihat itu bertanya dengan suara lemah,"Apa...ini?". "Ini adalah Bulan
yang memeluk matahari.Jika Raja adalah matahari,maka ratu adalah
bulan.Tusuk konde Phoenix ini menggambarkan bulan yang putih memeluk
matahari yang merah.Karna itu aku menamakannya"Bulan yang memeluk
matahari"Ujar Hwon.
Binyeo tersebut berbentuk
Phoenix yang melambangkan kalau Yeon Woo sebagai seorang Putri
Mahkota,dimana diartikan Hwon jika Raja adalah lambang matahari.Umumnya
Binyeo selalu berbeda-beda pada tiap Ratu,selir dan lainnya dalam
menggunakan hiasan tersebut.
Yeon Woo bergumam
mengulangi ucapan Hwon "Bulan yang memeluk matahari." Hwon tersenyum
lalu bicara. "Sumber kehidupanku adalah Putri Mahkotaku.Hanya kaulah
Yeon Woo,kaulah orang itu.Jadi cepatlah sehat kembali dan kembalilah
kesisiku."
Hwon tersenyum kepadanya,dan Yeon Woo ikut
tersenyum,"Yang Mulia.."Ujar Yeon Woo. "Katakanlah..."Jawab Hwon cepat.
"Saya benar-benar minta maaf." "Untuk Apa?"Tanya Hwon tak mengerti.
"Dihari pertama saya bertemu anda,saya sudah salah menuduh anda sebagai
seorang Pencuri. Saya benar-benar minta maaf.Saya sangat kasar dan
tidak hormat pada Yang Mulia.Saya benar-benar minta maaf".
Hwon
tersenyum mengangguk"Saya sungguh mohon maaf atas hal
ini".(Mengartikan bahwa Hwon minta maaf atas kesalahannya membuat Yeon
Woo cemburu atas pertemuan kesalahan dirinya dengan Bo Kyung).
"Semuanya...adalah
kesalahan saya.Aku tidak menyalahkanmu.Karena itu,apapun yang terjadi
tolong jangan salahkan dirimu lagi."Pinta Yeon Woo "ada pepatah
:Raja(pria terhormat) tidak akan menyesali langit(surga) dan tidak akan
menyalahkan manusia(menaruh dendam pada orang lain)"Ujar Hwon
mengatakan.Yeon Woo berkata hal itu benar.
Lalu
Yeon Woo mencoba bicara sesuatu padanya.Hwon mengatakan kalau Yeon Woo
tak perlu segan untuk mengatakannya.Yeon Woo mengatakan kalau ia
benar-benar bahagia setelah bertemu Hwon.Hwon terdiam sejenak,kata-kata
Yeon Woo terdengar seperti ucapan selamat tinggal dan senyum Hwon
menghilang.
Ia lalu memberi tahu Yeon Woo sambil
menangis bahwa Yeon Woo mulai sekarang akan kembali bahagia jadi
memintanya untuk tidak mengatakan hal itu lagi.Keduanya tersenyum satu
sama lain.
Yeom dan Woon menunggu diluar.Yeom berkata
untuk menjadi Pengawal Hwon dalam sebuah misi berbahaya seperti ini,ia
berpikir jika Woon bukanlah tipe orang seperti itu.
Yeom
berpikir jika hal ini adalah situasi darurat jadi Yeom akan
membiarkannya,namun ia khawatir terjadi sesuatu pada Hwon nanti.Woon
menjawab jika seseorang perlu bersama keluarganya serta Putra Mahkota
juga memerlukan hal itu.
Woon menjawab kalau ia
harus melakukan hal itu karna akan lebih berbahaya jika membiarkan Hwon
marah karna khawatir dan membuatnya sakit.Yeom tersenyum memberitahu
jika Hwon sebenarnya ingin menjadikan Won sebagai Pengawal Pribadinya.
Yeom
mengatakan apakah Won tidak berpikir kenapa Hwon mengajak Won datang
kesini bertemu dengan Yeon Woo mereka.Won sama sekali belum berpikir
seperti itu.
Seol diam-diam menguping pembicaraan
mereka,Won menoleh dan melihatnya.Seol segera pergi meninggalkan mereka.
Won
tersenyum melihatnya.Yeom berkata jika Seol kelihatannya menyukai
Won.Won bilang kalau ia tidak yakin berpikir seperti itu,dan berpikir
jika Seol adalah seorang wanita yang sedikit berbeda.Yeom berkata kalau
Seol sangat menyukai Seni bela diri pedang dan selalu diam-diam
mengintip mereka.Woon berkata kalau ia berpikir sebaliknya.
Dalam
perjalanannya kembali keistana,Hwon bertanya nama Woon.
"Jadi
Namamu adalah Kim Chae Won bukan?"Tanya Hwon.
"Yang Myung dan Heo
Munhak(Yeom) hanya memanggilmu Won?"Tanya Hwon
"Benar.."Jawab Won
berjalan dibelakang Hwon.
"Bolehkah aku juga memanggilmu seperti
itu?"Tanya Hwon.
Won memberi hormat mengucapkan terima kasih
sebagai kehormatan untuk dirinya.
Hwon tersenyum."Woon
ah,terima kasih..."Ucap Hwon padanya.Hwon mengucapkan terima kasih
karna Won telah membantunya bertemu dengan Yeon Woo.Ia pikir ia sangat
senang sekali bisa melihat tempat lahir dan tinggal Yeon Woo disini.Ia
mengakui kalau ia benar-benar sangat ingin pergi dan melihatnya seperti
apa.
Hwon pikir jika sekarang Yeon Woo sangat menderita
dan tak ada yang bisa ia lakukan.
"Yang Mulia..."Ujar Won
"Menjadi
Putra Mahkota negara ini...Hanya karena aku adalah Putra Mahkota
negara ini aku menjadi sangat tidak berguna..."Ujar Hwon sedih.Air mata
Hwon perlahan turun,ia menghela nafas dengan perasaan sedih.
Won
hanya bisa diam memperhatikan Hwon dengan rasa kasihan.
Yang
Myung kembali melakukan perjalanan berkelana,hidup mengembara sebagai
seorang pemburu.Ia telah mendapatkan hasil buruannya seekor kelinci dan
berjalan masuk kedesa untuk menjual hasil buruannya.Ia berjalan
bersama dua orang anak kecil.
Ia bergumam
menyebut dirinya Sunjeong Macho (Seorang pria yang jantan tangguh namun
berhati lembut).
"kau sangat kesepian dan sedih Sunjeong
Macho.Menatap bulan dimalam hari,menatap matahari disiang
hari.Ya,akulah manusia kesepian Sunjeong Macho"Ujar Yang
Myung.Anak-anak kecil tersebut sama sekali tidak mengerti apa itu
Macho?
Yang Myung mengatakan kalau Macho ya Macho dan ia
berkata kalau dirinya telah ditakdirkan hidup menjadi orang
berkarakteristik seperti dirinya.
Lalu salah seorang anak
kecil dari mereka kemudian tanya pada Yang Myung.
"Lalu, apa arti
Sunjeong Macho ?".
"Itu diartikan seorang pria yang keras kepala
dengan kepolosannya.Keanehan ini membuat orang malu, aku akan
menyelesaikan itu disini."Ujar Yang Myung
Anak-anak
tersebut menujuk arah desa sudah didepan mereka,dan mereka sedikit lagi
hampir sampai.Yang Myung memberi mereka uang untuk membeli makanan.Dua
anak kecil tersebut menerimanya,berterima kasih dan berlari kecil
dengan hati senang pergi meninggalkan Yang Myung.
Yang
Myung baru saja selesai menjual kelinci perburuannya,ia tersenyum
menatap koin uang yang diterimanya.Beberapa orang pria berlari
melewatinya,Yang Myung berpikir sejenak dan kemudian mengikutinya.
Ternyata
tempat tersebut adalah tempat pertarungan (klub tarung).Yang Myung
menonton dari atas.Salah seorang Pemenang pertarungan mencari penantang
baru untuk memenangkan hadiah seekor sapi.
Pembawa Acara
memperkenalkan pemenang mereka adalah Si beruang Raksasa(Big grizzly
bear) dan Yang Myung memutuskan untuk berkelahi.Ia kemudian turun
kebawah dan bersiap bertarung dengan pria berjulukan beruang besar.Yang
Myung menyebutkan nama samarannya adalah "Sunjeong Macho".Namun
Pembawa acara salah menyebutkan namanya menjadi Sunjeong Chima yang
diartikan rok yang polos.(Ha ha....).
Yang Myung
memperbaiki ucapan pembawa acara, meminta pembawa acara mengulangi
namanya dengan benar.Pembawa acara mengatakan apakah Yang Myung mampu
mengalahkan Beruang Raksasa yang terkenal akan kehebatannya.
Suasana
semakin riuh,saat Yang Myung dan Beruang Raksasa bertanding dengan
seimbang.Yang Myung mampu menahan serangan yang diberikan Beruang
Raksasa berulang kali dan membalikan badannya yang membuat beruang
Raksasa terjatuh ketanah.Yang Myung bersiap melakukan serangan dan telah
memasang kuda-kuda pertahanan.
Ia menatap kesegala arah,semua
penonton terlihat bersorak riuh memberikan semangat pada mereka.
Yang
Myung tiba terdiam teringat ucapan ayahnya yang mengatakan kalau semua
manusia itu sama dan mereka semua memiliki keinginan yang lebih baik
hal itu sama seperti seorang wanita,dan Yang Myung tidak bisa mencapai
keinginan itu.
Ia teringat kenangan dirinya bersama Yeon
Woo ketika ia melindungi dirinya dari Hujan dan saat ia bertanya
apakah Yeon Woo tidak menyesal telah memilih jalannya?dan saat ia
mengetahui Yeon Woo bukan menatap dirinya melainkan Hwon.
Yang
Myung menurunkan tinjunya dan membiarkan lawanya memukulinya.Seakan
dia ingin mati rasa terhadap rasa sakit yang lain.Yang Myung akhirnya
kalah.
Seusai pertarungan itu Yang Myung kemudian
pergi makan sup disebuah kedai.Ia mendengar beberapa orang berbicara
kalau putri Mahkota yang baru akan dipilih dan Yeon Woo sedang sakit
keras telah diusir dari istana dan mungkin akan meninggal.Mereka juga
membicarakan pajak yang terus naik tanpa memikirkan hal itu ketimbang
pemilihan Putri Mahkota yang baru.
Yang Myung terkejut.
Ia
berjalan mendekati orang itu dan menarik kerah bajunya.Bertanya-tanya
apa maksudnya Putri Mahkota telah diganti dan apakah maksudnya Putri
Mahkota diinginkan mati?
Setelah mendengar kabar
tersebut,Yang Myung segera pergi berkuda untuk kembali keistana,sambil
memohon agar Yeon Woo tetap hidup.
Heo Young Jae menyuruh
putranya Yeom untuk pergi ketempat lain sementara waktu karna Yeom
harus mendampingi Putra Mahkota.Yeom menolak melakukan hal itu
mengatakan kalau ia tidak bisa pergi meninggalkan adiknya yang sedang
sakit keras dan bahkan berada diantara hidup dan mati hanya untuk
sebuah kursi diistana.
Namun Heo Young Jae mengingatkan
dirinya tentang tanggung jawabnya terhadap putra Mahkota.Yeom berkeras
tidak mau pergi,ia ingin tahu apa penyakit adiknya itu.Yeom berkata
bagaimana ia bisa menjaga Putra Mahkota kalau dirinya sendiri tidak
mampu menjaga adiknya yang terbaring sakit.
Heo Young Jae
membentaknya mengatakan sekali lagi bahwa Tugas Yeom adalah melindungi
Putra Mahkota dan ayahnya harus memastikan hal itu karna mereka harus
membalas kebaikan Raja.Yeom mengatakan kalau ia masih mengingat apa
yang telah diajarkan ayahnya.Young Jae kemudian meninggalkan
Yeom,memintanya pergi.
Mungkin ini adalah Hal yang sedang
dipertimbangkan oleh Young Jae atas ucapan Nok Young padanya untuk
mengakhiri penderitaan Yeon Woo.
Yeom
lalu berjalan keluar bersiap untuk pergi.Seol diam-diam mengintip
kepergiannya.Yeom menoleh,ia melihat Seol yang melihat kepergiannya yang
kemudian bersembunyi.Ia kemudian mendekati Seol mengatakan kalau ia
tidak bisa mengucapkan selamat tinggal pada adiknya Yeon Woo karna ia
sedang sakit (Ia takut membangunkan adiknya yang sedang beristirahat
untuk penyembuhannya).
Yeom meminta Seol untuk menuliskan
surat untuknya (ia ingin jika Yeon Woo ingin bertemu dengannya,seol
menuliskan surat untuk Yeon Woo kemudian mengirimkan untuknya).
Yeom
lalu ingat jika Seol tidak bisa menulis dan membaca.Yeom lalu meminta
Seol untuk menyampaikan pesan itu pada orang lain untuk memanggil dia
datang.
"Hamba bisa membaca,aku akan menuliskannya.Nona
Yeon Woo lah yang mengajarinya,dimana Nona berkata bisa membaca berarti
bisa melihat dunia.Dia selalu mengajari sedikit-sedikit tiap harinya
"Ujar Seol
Yeom tersenyum mendengarnya,ia mengatakan
kalau dirinya merasa lebih baik karna Seol menjaganya.Yeom berkata
kalau sekarang ia tidak mempunyai waktu untuk menjaga Yeon Woo dan
mengandalkan Seol lah selama ia pergi.Seol menangis.
Yeom
menepuk kepalanya untuk meminta bantuannya.Seol mengangguk tanpa bisa
menahan tangisannya.
Seol menangis melihat kepergian
Yeom.Seol kembali berjalan masuk kedalam rumah,ketika masih berjalan
diluar.Tuan Heo Young Jae memanggilnya.Saat itu Young Jae baru saja
berbicara dengan seorang pria.
Young Jae mengatakan pada
Seol jika orang tersebut akan menjadi majikan baru untuknya. Seol
terkejut mendengar hal ini.Young Jae mereferensikan jika pria itu
adalah majikan yang sangat baik dan juga jujur.
Ia lalu
bicara pada pria itu mengatakan kalau Seol adalah hamba yang sangat
disayangi oleh Putrinya,ia berharap majikan Seol tidak memintanya untuk
melakukan pekerjaan yang berat.
Pria tersebut menyanggupinya
mengatakan kalau Tuan Young Jae tidak perlu khawatir akan hal itu.
Seol
segera berlutut bertanya apakah dirinya telah melakukan kesalahan?
Tuan Young Jae menggeleng mengatakan kalau bukan seperti itu.
"Aku
akan berubah,tolong jangan menjual saya ketempat lain.Hamba tidak akan
makan banyak.Tolong biarkan hamba berada disisi Nona Muda.."Ujar Seol
memohon
"Seol...!"Ujar Tuan Young jae.
"Hamba berjanji pada
Tuan Muda untuk melindungi Nona Yeon Woo,jadi tolonglah jangan"Ujar
Seol memohon sambil menangis.
Tuan Young Jae
kemudian ikut duduk dan menjelaskan jika ia akan meminta Seol kembali
setelah Yeon Woo sembuh dan pulih sepenuhnya dari sakit.Ia meminta Seol
untuk mendengar apa yang ia katakan.
Keadaan Yeon Woo
semakin memburuk.Ibu memeluk Yeon Woo dengan rasa khawatir ia menangis
melihat putrinya yang begitu menderita oleh sakitnya.
Ayah Yeon
Woo masuk kedalam dan memohon agar Yeon Woo bangun dari rasa
sadarnya.Ibu Yeon Woo teriak melihat Yeon woo tiba-tiba memuntahkan
darah.
Ayah Yeon Woo memeluk putrinya,ia ingat ucapan Nok
Young yang mengatakan kalau penyakit Yeon Woo tidak akan hilang selama
dia masih hidup,karna tidak ada cara untuk menghilangkan roh jahat
tersebut.Ayah Yeon Woo benar-benar tidak tahan melihat penderitaan
putrinya.
Ia kemudian memanggil Shaman Nok Young untuk
bertemu dengannya,Ayah Yeon Woo tanya apakah Nok Young meminta dirinya
membunuh putrinya sendiri?
Shaman Nok Young mengatakan kalau ada
cara untuk memusnahkan Roh jahat tersebut setelah Yeon Woo meninggal
dan cara terbaik untuk menghindari Yeon Woo dari rasa sakit saat ia
menutup mata.
Setelah Nok Young tiba,Ayah Yeon Woo (Tuan
Young Jae/Heo Young Jae) tanya pada Nok Young untuk sebuah
pertanyaan.Nok Young meminta Young Jae mengatakannya.
"Jika
ia makan obat itu,benarkah hal itu dapat meringankan rasa sakit putriku
dari Roh jahat itu?"Tanya Young Jae.
"Benar.."
"Apakah ini
benar-benar menghilangkan rasa sakit.Biarkan ia melalui kematiannya
dengan mudah."Pinta Tuan Young Jae.
"Aku janji padamu.."Ujar Nok
Young meyakinkan.
Nok Young kemudian berjalan pulang,ia
terhenti sejenak berbicara pada dirinya.
"Tuan. Saya benar-benar
minta maaf.Saya akan menggunakan seumur hidup saya untuk menebus dosa
ini"Ujar Nok Young dalam hati.
Sementara itu Young Jae
masih terdiam menatap obat pemberian Nok Young yang masih berada diatas
meja.Ia merenungkan semua ucapan Nok Young.
Young
Jae/Ayah Yeon Woo merebus obat dan menunggu agar apinya tidak
mati.Istrinya Shin Jung Kyung keluar dan menghampiri suaminya bertanya
kenapa suaminya tidak memanggil dirinya untuk datang membantu?
"Berikan
itu padaku.kau pergilah beristirahat..Tinggalkan padaku"Ujar Nyonya
Shin.
"Nyonya,anda seharusnya beristirahat hari ini"Pinta Ayah
Yeon Woo
"Aku tidak melakukan apa-apa sehingga tidak perlu untuk
beristirahat,berikan saja itu padaku"Ujar Istrinya mencoba merebut
kipas tersebut.
Ayah Yeon Woo menolak.
"Aku juga
ingin melakukan sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang
ayah.Setidaknya dengan mempersiapkan obat ini, memberiku perasaan bahwa
aku masih bisa membantunya"Ujar Ayah Yeon Woo sedih.
Yeon
Woo teringat ucapan Shaman Nok Young padanya mengatakan kalau
penyakitnya sangat mematikan.Diluar ayah Yeon Woo sudah menyelesaikan
rebusan obatnya,ia menatap kedalam lalu melihat rebusan obat tersebut.
Yeon
Woo menangis,air matanya jatuh.Ia perlahan bangun dari tempat tidurnya.
Ia
bangun dan mengambil kertas,ia ingin menulis surat untuk Hwon dengan
segenap kekuatannya yang tersisa.
"Yang Mulia Putra
Mahkota,Saya menggunakan kekuatan terakhirku untuk menulis surat ini
padamu"Tulis Yeon Woo.
Pada saat yang bersamaan,Hwon
terbangun dari tidur.Ia membuka matanya dan menoleh. ia melihat
bayangan Yeon Woo sedang duduk dikamarnya memandangi tanaman seladanya.
Hwon
tersenyum menyapanya.
"Yeon Woo...!apakah anda sudah
sembuh?"Tanyanya.
Yeon Woo menjawab,"Yang Mulia. Apakah Anda tahu
mengapa saya mengirimkan pot bunga ini pada Yang Mulia?"
"Benda
ini. Bukankah kau sudah memberitahuku ?"Tanya Hwon.Yeon Woo kemudian
tersenyum.
"Faktanya, disana ada...dan juga ada makna yang
tersembunyi"Ujar Yeon Woo
"Makna tersembunyi?"
"Hamba
berharap Yang Mulia penasaran akan tumbuh seperti apa tanaman
ini.Dengan cara itu,anda pasti penasaran dan menulis surat".
Hwon
tersenyum ,"Lalu meminta saya untuk mengatakannya,anda selalu menunggu
saya untuk menulis surat itu?.
Yeon Woo mengangguk.Hwon
tersenyum geli mengatakan pada yeon Woo kenapa ia harus jujur bicara
seperti itu.Mengatakan kalau ia masih tidak tahu apa yang akan terjadi
nanti.Ia berpikir jika Yeon Woo selalu mencoba untuk menghindar
darinya.
"Yang Mulia..."Ujar Yeon Woo.
"mm..."
Yeon
Woo kemudian berdiri lalu memberi hormat pada Hwon.
Ia
tersenyum pada Hwon mengatakan semoga Hwon selalu sehat dan baik-baik
saja.Yeon Woo kemudian menghilang.
Hwon
terbangun dan menoleh kesekeliling ruangannya.Ia tidak menemukan Yeon
Woo disana.Seperti sebuah firasat yang tidak enak.
Yeon
Woo memasukan surat tersebut kedalam kotak dan kembali tidur.Ayah Yeon
Woo kemudian masuk sambil membawakan obat untuknya.Ia berusaha
mendinginkannya dengan obat yang ia pegang.
Ia membangunkan Yeon
Woo untuk minum obat itu,Yeon Woo melihat obat tersebut.
Sambil
mengaduk obat tersebut dengan jarinya,ayah Yeon Woo kemudian menangis
meminta maaf jika ia tahu hal ini akan terjadi maka ia akan membiarkan
Yeon Woo membaca semua buku yang ia mau dan membiarkan melakukan semua
yang ia inginkan.Ayah Yeon Woo bersedih mengatakan kalau ia berpikir
sebelumnya Yeon Woo memiliki masih banyak waktu yang tersisa.
Yeon
Woo bisa merasakan apa yang diucapkan ayahnya tentang obat itu dimana
ia bisa mengerti arti raut kesedihan ayahnya.Ia pun meminta pada
ayahnya untuk segera memberikan obat itu padanya agar ia segera
meminumnya dan tidak sakit lagi.
"Ayah,cepat berikan obat itu.Aku
akan segera meminumnya dan tidak sakit lagi..."Ujar Yeon Woo lirih.
Dengan
tangan gemetar,ia mengangkat Yeon Woo kedalam pelukannya dan
mendekatkan obat itu kebibir Yeon Woo.Dengan hati yang hancur ia
membantu meminumkan obat itu pada Yeon Woo.Yeon Woo kemudian menangis.
Ayahnya
bertanya apakah rasa obat tersebut pahit?Yeon Woo menjawab kalau obat
itu benar-benar sangat pahit.
Ayah Yeon Woo,"Ayah akan
memelukmu sampai kau tertidur..."
Yeon Woo,"Aku senang,pelukan
ayah sehangat pelukan kakak.."
Ayah Yeon Woo,"kau akan tidur
dengan damai dalam pelukan ayah.."
Ayah Yeon Woo melihat
binyeo pemberian Hwon sebagai hadiah untuk Yeon Woo.Ia terkejut
mengetahui apa arti dari binyeo tersebut dan semakin tidak dapat
menahan rasa sedihnya.Ia menangis.
Yeon Woo meminta
ayahnya untuk membiarkan dirinya tidur dengan binyeo itu sambil
menggengamnya.
"Ayah,aku lelah.Aku akan tidur
sebentar."Ujar Yeon Woo.
"Yeon Woo...."Ujar Ayahnya memeluk Yeon
Woo semakin erat,ia meminta maaf mengatakan kalau ia akan segera
menyusul Yeon Woo kealam baka.
Tangan Yeon Woo terkulai
lemas,ia meninggal dipelukan ayahnya.Ayah Yeon Woo berteriak keras
memanggil manggil nama putrinya .Nyonya Shin berlari masuk kedalam dan
berjalan merangkak mendekati putrinya.Ia benar-benar tak percaya dengan
apa yang ia lihat.
Ia membelai wajah putrinya dan
memeluknya sambil menangis pilu(meraung-raung).
Di
istana,Hwon diberitahu Hyun Sung jika Yeon Woo sudah meninggal dengan
tenang dalam tidurnya.Hwon bagai orang kehilangan akal,ia keluar
terhuyung-huyung sementara kasim Hyun Sung berjalan mengikutinya dari
belakang sambil memanggil-manggil Hwon.
Ia benar-benar
mati rasa karna ketidakpercayaan akan berita ini.
Hwon
hendak berlari keluar istana tapi pengawal istana menghentikannya
mengatakan kalau ada perintah untuk menahan Hwon sehari dikediamannya
dengan cara apapun.Hwon menangis dan berteriak melawan pengawal istana
agar mereka membiarkan Hwon pergi.
Kemarahan dan air
matanya bercampur.
"Yang Mulia...."
"Yeon Woo...Yeon
Woo...Biarkan aku pergi!Ada sesuatu yang ingin kukatakan
padanya!Lepaskan aku!Lepaskan aku!Yeon Woo....!Yeon Woo!"Tangis Hwon
lirih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar