type='text/javascript'/>/>

Sabtu, 24 Maret 2012

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun Part 5

Hari itu,Yeon Woo telah mulai melakukan pelatihan sebagai calon Putri Mahkota.Seorang dayang yang bertugas bersama pelayan lainnya membantu mengajari Yeon Woo.
Hal pertama yang dipelajari Yeon Woo adalah dasar Seupui (Seupui-latihan untuk upacara kerajaan yang akan diselenggarakan).

Ia dilatih untuk memberi hormat dengan begitu tenang dan lembut sehingga cahaya lilin tidak bergerak.pemberian hormat seperti ini biasanya dilakukan pada ritual acara pernikahan istana persis sebuah panah saat ia harus membungkukan badan.

ketika hendak berlutut seketika lututnya bersuara sedikit keras dan menatap takut pada Dayang.Dayang tersenyum lalu menjelaskan pada Yeon Woo bahwa dia juga harus memastikan saat membungkuk agar kepalanya tetap tertahan dan tidak goyang.

Namun Yeon Woo gagal melakukannya karna hiasan kepalanya terlalu berat.

Hwon lewat didepan kamar Yeon Woo (Bangunan bulan perak /Eun wolgak).Ia menoleh dan tersenyum.Ia bergumam dalam hati seolah bertanya pada Yeon Woo. "Apa kau tidur nyenyak?Aku kira mulai hari ini kedepan kau akan menghadapi pelajaran yang sangat sulit"Pikir Hwon.


Ya sebuah senyuman bahwa ia percaya Yeon Woo memiliki mental yang kuat dan percaya pada kemampuannya untuk berhasil. Terdengar suara benda pecah dari luar,dan Hwon terkejut.

Yeon Woo sedang berlatih berjalan dengan hati-hati agar piring yang diletakan pada kedua tangannya tidak jatuh. "Jadwal beberapa hari ini mungkin akan memberatkanmu menghadapi pelajaran yang sulit.Tapi aku percaya bahwa kau akan kuat dan gigih"Ujar Hwon

Dan lagi-lagi Yeon Woo membuat kesalahan,piring tersebut pecah berjatuhan kelantai.Setiap Yeon Woo melakukan kesalahan,dayang menghela nafas panjang.Yeon Woo tersenyum malu.

Mendengar suara pecah terdengar dari luar,Hwon lalu tersenyum berpikir jika Yeon Woo harus lebih bekerja beras untuk bisa melebihi para dayang.

Dayang lalu membawakan makanan ringan untuk Yeon Woo.Yeon Woo tersenyum melihat sebuah surat yang juga dikirimkan Hwon untuknya,ia lalu membacanya. "Istana dijaga dengan sangat ketat,jadi aku tidak bisa pergi menemuimu dengan segera tapi aku akan sangat menghargainya dan aku akan menunggu....akan menunggu sampai hari di mana aku akan bertemu denganmu lagi setelah kau menjadi Putri Mahkotaku".


Yeon Woo tersenyum.

Malam itu,Shaman Nok Young sedang menunggu kedatangan Ibu Suri.Kemudian suara pintu terdengar dibuka.Ibu Suri menemui Shaman Nok Young dikediamannya (Seongsucheong). Ibu Suri terlihat menyamar dengan menggunakan pakaian serba hitam serta menggunakan topi yang menutupi wajahnya.

Ia lalu menanyakan persiapannya.Nok Young mengiyakan.Ia kemudian menanyakan pada seorang dayang apakah dia telah mengundang mereka.Sepertinya ada seseorang yang berada didalam satu ruangan pemisah dari ruangan itu. Ibu Suri tersenyum dan menoleh pada dayangnya.Dayang tersebut mengerti lalu memberikan barang kepunyaan Yeon Woo.

Ibu Suri mengatakan kalau didalamnya terdapat kertas dimana tertulis tanggal kelahiran Yeon Woo,juga pakaian yang dikenakan dikediaman pribadinya.Ibu Suri lalu menyuruh Shaman Nok Young memulai ritualnya.



Shaman Nok Young mulai membakar kertas bertanggal lahir Yeon Woo dan memulai ritualnya.Sementara itu Ibu Suri berdiri memperhatikan.Shaman Nok Young trus membacakan mantranya.

Dikehingan yang sunyi senyap itu,sebuah dupa yang digunakan untuk ritual.Apinya terus menyala.Dan setelah Shaman Nok Young membuka matanya menyelesaikan mantranya.



Tiba-tiba Dupa tersebut berganti dengan asap hitam yang kemudian bergerak cepat mengitari ruangan.Asap hitam tersebut semakin membesar dan terlihat seperti kabut tebal.

Bahkan Ibu Suri yang melihatnya sedikit ketakutan.Asap hitam tersebut seolah menerjang Shaman Nok Young.


Dikamarnya Yeon Woo membaca ulang surat dari Hwon untuknya,kemudian tersenyum.

Ia kemudian melipatnya dan menyimpannya didekat bantal.Lalu ia bersiap untuk tidur.


Akhirnya Asap hitam itu bisa dikendalikan oleh Shaman Nok Young.Ibu Suri yang terus memperhatikan terbelalak takut.Asap hitam berkabut tebal bergerak keluar dari Seongsucheong yang kemudian masuk kekediaman Eunwolgak (Bangunan bulan perak) tempat Yeon Woo yang sedang tertidur.

Asap hitam bergerak mendekati Yeon Woo yang baru saja hendak tidur.Yeon Woo terbangun karna merasakan sesuatu,dirinya seolah tercekik kuat oleh asap hitam tersebut yang bergerak menyelimuti leher Yeon Woo sehingga membuatnya tidak bernafas.


Ia berusaha bergerak menuju pintu dan berjuang untuk bisa bernafas,namun ia pingsan sebelum bisa berteriak minta tolong.

Asap itu kemudian tiba-tiba menghilang dan meninggalkannya tergeletak dilantai.

Ibu suri bertanya apa semuanya sudah selesai?Dan Nok Young mengiyakan.Ibu Suri ingin memastikan hal itu dan kemudian bertanya lagi kapan ia bisa memastikan semua kata-kata Nok Young?Nok Young kemudian bergerak mendekati Ibu Suri lalu menjawabnya mengatakan jika hal itu akan menjadi masalah bagi Ibu Suri,jika ia terlalu mengandalkan kemampuan darinya.Karna Ibu suri mengandalkan kekuatannya untuk mengacaukan keseimbangan alam.

Ibu Suri tak mau tahu dengan hal itu,ia hanya berpikir ucapan Nok Young sebelumnya bahwa rencana ini adalah tindakan yang bisa membuat Yeon Woo berakhir(tindakan fatal).


Nok Young membenarkan namun menjelaskan jika membuat seseorang mati dengan lemas dari nyawa yang telah diberikan Tuhan itu tidak akan ada.Jelas ia tidak bisa membunuh seseorang yang kematiannya sudah ditakdirkan oleh Tuhan. "Jadi kau ingin meninggalkan akar permasalahannya (Tidak membunuh Yeon Woo)?"Tanya Ibu Suri khawatir Nok Young menjelaskan jika Ibu Suri tidak perlu khawatir akan hal itu,karna Yeon Woo akan menjadi sakit untuk beberapa waktu kemudian dimana tidak akan diketahui apa penyakitnya.Lalu tiba waktunya Yeon Woo akan mati secara alami.


Mendengar hal itu,Ibu suri tersenyum lega.Ia berpikir dengan apa yang dilakukan Nok Young adalah benar,karna orang akan menjadi curiga jika Yeon Woo mati secara mendadak.Dan hal itu akan menjadi metode yang memuasakan untuknya.


Ibu Suri tahu jika Raja tidak akan membiarkan orang sakit dimasukan kedalam istana.Dan selama tidak ada penjagaan dari Istana,maka hidup Yeon woo tidak akan ditentukan oleh Tuhan tapi ditentukan oleh tangan mereka(Cha_sya :sebenarnya khusus bagi rencana ibu suri).Dan Ibu Suri berpikir jika hal itu akan lebih baik lagi.


Namun Ibu Suri mengingatkan jika Yeon Woo mati pada saat yang telah ia harapkan,maka pada saat itulah ia memerintahkan Nok Young untuk menghabisinya.

Ibu suri kemudian pergi keruang sebelah dan kemudian membukanya.Putri Min Hwa berdiri ketakutan dengan tubuh gemetar karna telah menyaksikan semua rencana itu.

"Oh Tuhan apa kau ketakukan?"Tanya Ibu Suri.Ia mencoba menenangkan Putri Min Hwa mengatakan untuk tidak khawatir karna semuanya telah selesai.Ia mengatakan kalau Putri Min Hwa dimasa mendatang akan mendapatkan apa yang ia inginkan.Putri Min Hwa hanya diam tanpa berkata apapun,ia cukup takut setelah semua itu.


 (Cha_sya : Ibu Suri disini terlalu sadis,melibatkan rencana pembunuhan dengan seorang anak kecil.mengatakan kalau keinginan putri Min Hwa menikah dengan Yeom akan tercapai dengan semua rencana jahat ini.Benar-benar salut aktingnya Kim Young Ae disini,sudah cukup kesal liat dia di Royal Family sebagai presiden Gon ini nambah lagi he he).


Dayang berteriak kaget saat menemukan Yeon Woo terbaring tak sadarkan diri dilantai. kepala Dayang yang bertugas melayani Yeon Woo segera berlari keruangan mencoba untuk membangunkannya dan meminta Dayang tersebut memanggil tabib dengan segera. "Yang Mulia,bisakah anda mendengar saya?Yang Mulia...Yang Mulia?"Ujar Kepala Dayang mencoba menyadarkan.

Berita tersebut akhirnya terdengar oleh semua pihak istana termasuk para pejabat dan Dewan mentri Istana.Salah seorang mentri istana menginginkan agar Raja memerintahkan mengeluarkan Yeon Woo dari istana. Ia berpikir karna penyakit Yeon Woo sudah berhari-hari sejak ia terkena sakit tidak mendapatkan perkembangan yang jauh lebih baik.

Menteri tersebut beralasan agar itu segera dilakukan karna penyakit Yeon Woo bukanlah penyakit biasa yang dengan mudah disembuhkan dalam 1 atau 2 hari saja. Raja menegaskan jika Yeon Woo telah menjadi calon Putri Mahkota hanya belum saja dilangsungkan upacara peresmiannya.Ia masih ingin menunggu kesehatan Yeon Woo pulih.


Raja berpikir jika Yeon Woo terus dibiarkan berada didalam istana untuk terus menerima perawatan dari tabib adalah hal yang diharuskan.


Mentri tersebut menolak,bukankah sudah keputusan istana tidak membiarkan orang sakit berada didalam istana.Ia khawatir jika penyakit Yeon Woo akan membuat orang lain di istana tertular.Dan bagaimana Raja akan mengatasinya?.

Mentri yang lain membela Yeon Woo mengatakan bahwa ucapan mentri tersebut terlalu berlebihan.Ia bertanya-tanya apakah maksud Mentri tersebut secara khusus mengclaim Yeon Woo sebagai Putri Mahkota telah terserang sebuah wabah penyakit? Namun mentri tersebut berdebat mengatakan penyakit Yeon Woo tidak seperti penyakit pada umumnya.Dimana Penyakit Yeon Woo adalah penyakit yang belum pernah ada dengan sebab yang belum diketahui.


Dan ia memastikan jika Penyakit Yeon Woo adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Perdebatan terus terjadi Mentri yang membela Yeon Woo juga sama bersikerasnya mengatakan kalau Penyakit Yeon Woo akan segera sembuh jika terus diobati.

Mentri Yoon Dae Hyung angkat bicara,mengatakan kalau dirinya bicara sebagai Seorang Mentri Aparatur Negara.Ia mengingatkan jika Yeon Woo sebagai Putri Mahkota akan mengandung keturunan Raja.Hal itu sangat penting dengan menjaga agar keturunan Raja tidak mewarisi penyakit seperti itu (Tidak boleh mempunyai riwayat kesehatan yang buruk).Ia bertanya-tanya pada Raja ,bagaimana bisa Raja memperlakukan Yeon Woo yang sedang sakit sebagai pendamping Putra Mahkota.

Mentri Yoon juga menambahkan jika menunda Pernikahan sebagai alasan dari penyakit Yeon Woo tanpa batas waktu yang ditetapkan juga akan mempengaruhi masalah kerajaan.Yoon memohon pada Raja,agar Raja berpikir masalah ini dengan sungguh-sungguh agar menemukan cara yang masuk akal atas masalah penyakit Yeon Woo.

Raja lalu bertanya pada Yoon Dae Hyung cara yang masuk akal menurut pikirannya?Mentri Yoon lalu mengatakan kalau Yeon Woo yang sakit harus segera diganti dengan memilih Putri Mahkota baru yang lebih pantas.

Ia juga menambahkan jika anggota keluarga Yeon Woo,yaitu Mentri Heo Young Jae(Ayah Yeon Woo) telah mengetahui penyakit Yeon Woo namun merahasiakan penyakitnya dimana kemudian mendaftarkan dalam pemilihan calon Putri Mahkota.

Setelah menyebutkan nama mentri Heo,Yoon Dae Hyung juga menyebutkan anggota keluarga Yeon Woo lain yang telah masuk istana singangwon yaitu Heo Yeom sebagai penjahat.Yeom dituntut kesalahannya mendapat tugas baru sebagai pembukuan istana.Ya,Yoon Dae Hyung berniat membuat semua keluarga Yeon Woo keluar dari istana.

Dimana Hal ini sepertinya sesuai rencana Ibu suri,jika Yeom tidak memegang jabatan apapun lagi maka putri Min Hwa bisa menikahinya.

Kepala Dayang merawat Yeon Woo dengan sangat baik.Para Tabib berdatangan kekediaman Yeon Woo.Kepala Dayang kaget melihat kedatangan Tabib mengatakan kalau belum ada pemberitahuan secara langsung untuk kedatangan mereka dan apa yang ingin mereka lakukan. Tabib Istana mengatakan kalau Yeon Woo yang sakit tidak boleh berada diistana.Dimana Pengadilan istana telah memberikan perintah untuk mengeluarkan Yeon Woo dari Istana.Kepala Dayang terkejut bertanya kenapa begitu tiba-tiba? Meski sedikit berat,Kepala Dayang mengatakan kalau dia meminta waktu sebentar untuk  menyiapkan semua barang Yeon Woo.

Tabib mengatakan kalau penyakit Yeon Woo kemungkinan Penyakit menular,dan berpikir semua benda yang telah digunakan olehnya harus segera dibakar dan meminta pada pelayannya untuk segera memindahkan barang milik Yeon Woo tanpa meninggalkan sedikitpun.Yeon Woo mendengar hal itu tanpa bisa berbuat apapun,ia terlihat tidak berdaya.

Hwon berjalan pergi kekediaman Yeon Woo dengan wajah menangis setelah mendengar berita itu.Para Pengawal istana sama sekali tidak memberi jalan masuk untuk Hwon.Hwon terlihat kesal bertanya pada Pengawal istana apakah mereka juga tidak ingin memberikan jalan untuknya masuk?

Hwon teriak marah "Dia adalah putri Mahkotaku,siapa yang berani mengirimnya kembali kerumahnya?Mundur....!"Teriak Hwon

Kasim Hyun Sung juga tidak berdaya akan keputusan Raja.Dimana Raja tidak bisa mengambil keputusan lain selain setuju dengan ucapan Mentri Yoon.Ketakutan jika keluarga Kerajaan Istana akan tertular menjadi masalah yang besar.Dan Yeon Woo pun terpaksa dikeluarkan dari istana dimana semua barangnya harus dimusnahkan.


Hyun Sung mencoba menjelaskan pada Hwon ,"Yang Mulia,Tolonglah...ini untuk melindungi anda."Hwon terus mencoba agar pengawal istana memberikan jalan untuknya,namun Pengawal istana hanyalah sebuah alat dari sebuah kekuasaan tunggal yang telah diperintahkan.Ia harus mencegah Hwon mendekati Yeon Woo.

Yeon Woo kemudian dibawa keluar yang dituntun oleh tabib istana.Hwon melihatnya dengan menangis.Yeon Woo terdiam sejenak melihat Hwon yang menangis,ia bergumam.."Yang Mulia..."
Hwon tidak bisa menahan tangisnya,ia berkata dengan sedih menyebut nama Yeon Woo.
"Yeon Woo...,Yeon Woo-ku,Yeon Woo!Yeon Woo!Yeon Woo!Dia adalah putri Mahkotaku!Minggir kalian"Ujar Hwon dengan teriak menangis.


Tanpa berkata apapun,Yeon Woo dengan sedih menoleh Hwon untuk terakhir kalinya.Ia lalu berjalan keluar istana.


Hyun Sung juga menangis melihat Pangeran Hwon seperti itu.Ibu Suri ternyata menyaksikan semua itu,ia melihat kepergian Yeon Woo dari jauh.Ia teringat percakapan Mentri Yoon Dae Hyung padanya.

Dimana Mentri Yoon mengingatkan Ibu Suri untuk terus mengawasi Hwon.Ia berpikir jika dimasa mendatang Yeon Woo dipindahkan kembali,Hwon tentu tidak akan berdiam diri menunggu dan melihat saja.Ibu Suri berkata jika Hwon belum mengerti apapun tentang politik saat ini. Yoon Dae Hyung bertanya-tanya begitukah menurut pendapat Ibu Suri?

Ibu suri berpikir jika Hwon hanya akan merasa kasihan saja dan berpikir jika Istana Timur tidak akan diam saja akan hal itu.Tapi Mentri Yoon mengingatkan Ibu suri,Jika para Pelajar Sungkyuwkwan juga telah membuat sebuah gerakan dimana selama ini mereka hanya diam saja.Ia membuat Ibu Suri memikirkan alasan kenapa Pelajar Sungkyuwnkwan tiba-tiba berteriak untuk memilih Putri Mahkota dan protes selama pemilihan itu? Karna Pelajar Sungkyuwnkwan-lah,Raja akhirnya mendapatkan kekuasaan yang lebih.Sama seperti pemilihan guru untuk Singangwon.


Dimana orang-orang yang telah dimasukan oleh pihak mereka sendiri kemudian dikeluarkan tanpa kesalahan dari Singangwon .Dan Heo Yeom lah yang berhasil menempatkan diri disingangwon.


Hal itulah yang membuat Yoon Dae Hyung berkesimpulan jika Pangeran Hwon tidak lah bodoh hingga bisa membuat menggerakan Pelajar Sungkyuwkwan,serta mengerti akan politik istana.Hanya saja ia mengingatkan Ibu Suri sebelum Hwon menjadi Joseon negara ini menjadi miliknya,Hwon hanya berpura-pura bagai seorang anak yang naif sebagai kamuflase (mengatakan kalau sepertinya Hwon mengerti rencana mereka,namun hanya menunggu dirinya sebagai Joseon).


Yoon Dae Hyung memberikan sebuah ungkapan yang harus diingat Ibu Suri "Tunas muda yang lembut harus di pangkas pada waktunya.Sehingga dia bisa menjadi bonsai yang kau inginkan."


Ibu Suri kemudian berjalan mendekati Hwon dan berpura-pura terlihat sedih.

Ia kemudian memanggil Hwon untuk bicara.Mengatakan kalau ia tahu jika Hwon saat ini sedang terluka.Hwon membenarkan hal itu.Ia lalu meminta Hwon untuk melupakan Yeon Woo. Hwon menoleh kaget,mengatakan kalau Yeon Woo adalah Putri Mahkota yang juga akan menjadi cucu Ibu Suri.Ia bertanya-tanya bagaimana ia bisa dengan mudah melupakannya? Ibu Suri mengatakan dengan lembut bahwa Hwon harus melupakan Yeon Woo,dimana dengan begitu keluarga kerajaan akan menjadi stabil. Hwon menolak,Ibu Suri tetap berkeras akan hal itu untuk meminta Hwon tidak melakukan apapun dan mematuhi perintah tertinggi yang telah diputuskan dengan tenang.

Hwon kesal,"Perintah tertinggi itu apa?siapa yang telah menetapkan perintah tertinggi itu dan kenapa anda ingin saya patuh?"Tanya Hwon menentangnya. Ibu Suri berkata Hwon seharusnya tidak menggerakan pelajar Sungkyuwkwan karna hal itu tidak akan mendapatkan apapun.

Ia mengingatkan jika hal itu tidak akan mendapatkan apapun selain menambah kepercayaan diri para pelajar tersebut.Hwon terdiam sejenak.Ibu Suri menambahkan ucapannya mengatakan Jika Raja dan Putra Mahkota belum menentukan pilihan pada Yeon Woo.Mungkin Yeon Woo akan menjalani hidupnya secara tenang dan bahagia.


"Jika bukan karna dia telah dipilih sebagai Putri Mahkota,masalah apa yang akan dihadapinya selain sakit sementara waktu?"Ujar Ibu Suri.Dan jika Yeon Woo sakit,tentunya Ibunya akan merawat Yeon Woo dengan penuh kasih sayang dan hal itu akan membuat Yeon Woo juga terhibur. "Jadi anda lihat,dengan tindakanmu ini siapa yang telah menerima kebahagiaan?Jika anak itu menderita,itu semua karnamu"Ujar Ibu Suri menyalahkan Hwon atas apa yang telah ia lakukan.


Ia juga menyalahkan Hwon jika Yeom juga mendapat masalah akan hal ini yang terkait atas kedudukannya diistana,serta Raja yang akan kehilangan nama baiknya,ditambah seluruh anggota keluarga Yeon Woo akan menderita kehilangan segalanya(mungkin dieksekusi).Ia meminta Hwon untuk diam dan tidak melakukan apapun.


Hwon mengepalkan tangannya kuat-kuat,Ibu Suri melihat hal itu adalah cara satu-satunya agar tidak ada yang terluka dan Hwon harus rela mematuhinya.Hwon diam,air matanya menetes.


(Cha_sya : Kupikir,Ibu Suri terlalu kejam atas rasa cinta pada dirinya sendiri dan ia sama sekali tidak terlihat mencintai keluarganya,satu persatu ia menyalahkan semua hal yang terjadi pada anggota keluarganya dimana dimulai dari Min Hwa yang kemudian Hwon).

Yeon Woo tidur dikamarnya.Seorang Tabib datang untuk memeriksa penyakit Yeon Woo.Keluarganya duduk mengelilinginya.Tabib tersebut heran dengan penyakit Yeon Woo dan berpikir jika Penyakit Yeon Woo adalah penyakit aneh. Ia sendiri telah menjadi seorang tabib selama 30 Tahun dan ini adalah pertama kalinya ia menemukan hal seperti itu.Ia mengatakan pada Ayah dan Ibu Yeon Woo,bahwa tidak ada yang salah pada organ dalamnya dan kesehatannya terlihat baik-baik saja.


Namun gejala yang dimiliki Yeon Woo,hal ini benar-benar mengherankan.

Tiba-tiba Yeon Woo terbangun dan dirinya merasa tercekik.Ibunya dengan panik bertanya apa yang terjadi padanya.Ibu Yeon Woo terus memohon pada Tabib untuk membantu menyelamatkan putrinya dan berjanji akan melakukan semuanya demi hal itu.


Tabib mengatakan kalau hal pertama yang akan ia lakukan adalah memberikan beberapa resep obat untuknya tapi meminta agar Ibu Yeon Woo jangan terlalu berharap.Ibu Yeon Woo benar-benar marah mengatakan bagaimana bisa tabib mengatakan ia tidak bisa bertanggung jawab akan hal itu?


Ibu Yeon Woo terus menguncang Tabib mengatakan apakah Tabib tidak melihat jika Putrinya terlihat begitu kesakitan?Dan meminta agar Tabib bisa memikirkan hal ini meski hanya untuk mengurangi rasa sakitnya.


Heo teriak memanggil istrinya. "Istriku,bagaimana kau bisa mengabaikan tata krama?Cukup!"Seru Heo Young Jae.Yeom mencoba menenangkan ibunya.


Ibu Yeon Woo begitu sedih,kemudian memohon "Selamatkan dia.Aku bahkan rela menggunakan rambutku untuk membuat sepatu untuk Anda.Saya juga rela menyerahkan hidup saya untuk Anda.Jadi tolong selamatkan Yeon Woo kami.Kami..."Ratapnya.Kemudian ia pingsan. Ia lalu meminta Yeom membawa istrinya pergi keruangan lain beristirahat,lalu meminta Tabib mengikutinya untuk memeriksa Ibu Yeon Woo.

Ayah Yeon Woo keluar rumah untuk merenung memikirkan penyakit Yeon Woo.Shaman Nok Young datang menemuinya kemudian memberi hormat menanyakan kabarnya. Heo Young Jae kaget karna ini pertama kalinya ia bertemu dengan shaman Nok Young,ia sama sekali tidak mengenalnya dan ia bertanya siapa dirinya? Nok Young mengenalkan dirinya seorang shaman dari Istana Bintang lalu menyebutkan namanya.

Heo Young Jae bingung kenapa ada shaman dari kerajaan datang kesini?Shaman Jang berkata kalau ia dituntun oleh tangan dewa hingga ia bisa datang kesini (sebuah ramalan yang kuat).Heo Young Jae bingung dengan ucapan Nok Young mengatakan kalau ia dituntun oleh tangan dewa.


Nok Young menenangkan Heo Young Jae bahwa ia datang kesini tanpa diketahui oleh seorang pun dari istana.Ia ingin melihat Yeon Woo.

Nok Young kemudian dibawa masuk,ia lalu duduk didekat Yeon Woo yang kemudian menatapnya lama.Ia lalu berkata pada Young Jae bahwa Yeon Woo menderita sakit karna teluh.Yeon Woo bangun mendengar ucapan Nok Young.

Mentri Yoon Dae Hyung merayakan keluarnya Yeon Woo serta kaki tangannya dari Istana bersama teman-temannya.Seorang dari mereka berkata kalau Tuhan sedang menolong mereka,karna waktu yang sangat tepat muncul tiba-tiba dengan penyakit Yeon Woo.


Yang lainnya berkata kalau mereka besok harus segera merekomendasikan penggantinya.Dan bertanya-tanya bagaimana kalau Yeon Woo segera dibuang ketempat yang jauh. Mentri Yoon berpikir jika bagi seorang konfisius seperti mereka,pembuangan itu hanya seperti berjalan-jalan saja.

Seorang Pria lain menambahkan jika hal itu juga sama seperti menghirup udara segar.Mentri Yoon berpikir jika mereka tidak bisa begitu mudah membuang mentri Heo Young Jae dari istana karna ada banyak begitu pelajar yang patuh dan segan terhadapnya.Dimana ia berpikir jika Heo Young Jou dibuang sekali,maka hal itu akan memberikan kesempatan dirinya akan mengumpulkan kekuatan yang lebih besar.


Semua sahabat Dae Yung mengangguk.Ia menambahkan meskipun Raja sementara akan kehilangan pengikut setianya ia akan mengikuti Heo Young Jae sampai pengasingan dan kemudian membebaskannya.Ia mengatakan pada sahabatnya kalau mereka bisa merekrut sejumlah orang baru dari luar . Seorang pria lain memukul meja mengatakan kalau setelah itu apakah Dae Hyung akan meracuni raja.Dae Hyung tersenyum mengatakan kalau ia tak perlu meracuninya karna ia berpikir jika Raja sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun,ia bahkan tidak bisa berbuat banyak.Yoon Dae Hyung tersenyum dengan hal ini,ia berpikir akan melakukan penderitaan terbesar untuk raja secara pelan-pelan.


Namun salah seorang dari mereka khawatir bagaimana jika kondisi Yeon Woo membaik? Dae Hyung memastikan jika Yeon Woo tidak akan pernah bisa kembali keistana secara hidup-hidup kecuali dia menjadi roh atau bangun dari kuburnya.


Diluar,Bo Kyung ketakutan mendengar pembicaraan mereka.Setelah teman-teman Dae hyung pergi,Dae Hyung kemudian berjalan menuju kamarnya.Bo Kyung sengaja menunggunya diluar untuk menemuinya.


Ia kemudian bertanya pada ayahnya apakah Dae Hyung akan membunuh Yeon Woo?

Mereka kemudian duduk didalam,ia menuangkan arang lalu bertanya apakah Bo Kyung takut pada ayahnya atau kasihan dengan Yeon Woo? "Apa kau takut pada ayahmu?Kau kasihan dengan anak itu?Bagaimanapun,seperti katamu, bahwa takdir anak itulah untuk mati pada waktunya tiba .Tentu saja waktunya telah ditunda.Jadi tentu saja kita harus melakukannya sesuai dengan rencana.Kenapa menurutmu aku mengatakan padamu bahwa rencana ini tidak akan menemui rintangan?Ini karena aku benar-benar membutuhkanmu untuk memahami suatu hal".Ujar Dae Hyung


"Memahami?"Tanya Bo Kyung tak paham.

Yoon Dae Hyung berkata kalau Bo Kyung tahu bagaimana orang-orang telah merendahkan dirinya dengan menyebut dirinya sebagai anjing gelandangan.Simpul rahasia Ibu Suri(kaki tangan).Ia mengatakan kalau itu adalah garis keturunan darah bangsawan tertentu yang telah menjadi takdirnya.


Yoon lalu berkata kalau ia telah berhasil mencapai posisi tinggi ini hingga sekarang karna ia sama sekali tidak bisa melupakan penghinaan dan kemarahan itu.Ia membalas semua yang telah ia alami dimasa lalu.

Bo kyung sedikit takut mendengarnya,ia tahu hal ini bukanlah hal baru yang dilakukan ayahnya namun ini pertama kalinya ia mendengar ayahnya membunuh seseorang untuk mewujudkan keinginannya.


Dae Hyung lalu bertanya pada putrinya mengatakan bukankah Bo Kyung pernah mengatakan padanya kalau ia ingin hidup didalam istana dan ingin mendapatkan hati Putra Mahkota.Ia mengatakan kalau Bo Kyung menginginkan hal itu terjadi,maka Ia tidak boleh memiliki perasaan kasihan atau bersalah dari sekarang.


"Tapi kau juga harus ingat kemarahan dan penghinaan yang akan kau rasakan mulai dari saat ini.Ingatlah kebahagiaan yang akan kau rasakan dengan mendapatkan apa yang kau inginkan. Jika kau tidak memahami hal ini,maka berhentilah mengincar posisi itu sekarang"Ujar Dae hyung.Bo Kyung menatap ayahnya dengan perasaan takut mencoba memahami hal itu.

Heo Young Jae menjaga putrinya yang sedang tertidur.Ia teringat ucapan Shaman Nok Young yang mengatakan Penyakit Yeon Woo adalah sihir.

Shaman Nok Young mengatakan Heo Young Jae harus menerima kekuatan sihir lain untuk mengobati penyakit Yeon Woo karna jika tidak penderitaan Yeon Woo tidak akan berakhir.


Young Jae menolak hal itu,karna ia tahu bahwa keluarganya tidak pernah terkena sihir dan bertanya marah kenapa harus anaknya?. Nok Young mengatakan kalau ia sendiri tidak tahu kenapa Tuhan memilih putrinya,tapi Tuhan sedang marah karna Yeon Woo mencoba menolak untuk menerimanya sehingga ia jatuh sakit. Nok Young bertanya pada Young Jae apa yang akan direncakan olehnya ataukah ia hanya akan diam saja menerima kekuatan sihir itu?


Young Jae lalu bertanya apakah ada cara untuk melepaskan kekuatan sihir tersebut pada Yeon Woo?Nok Young menjawab kalau ada satu cara.Dengan cepat Young Jae bertanya cara apa itu?


Shaman Jang mengatakan kalau penyakit Yeon Woo bisa disembuhkan dengan kematian. Young Jae menawarkan untuk mengorbankan nyawanya sendiri.Namun Nok Young mengatakan kalau Yeon Woo sendirilah yang harus mengorbankan nyawanya sendiri.

Young Jae memejamkan matanya,memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk putrinya.

Yeon Woo membuka matanya dan melihat ayahnya namun ia sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk bicara.

Semua Mentri dan para Pejabat istana telah berkumpul melakukan permohonan mengganti Yeon Woo sebagai Putri Mahkota dan memilih putri mahkota yang baru.Salah seorang mentri dari mereka mengatakan agar Raja berpikir hal itu untuk menyelamatkan Negara. Didalam Istana,Raja begitu kesal membaca semua petisi itu.

Hwon marah didalam kamarnya dan teriak menyebut nama Yoon Dae Hyung.Kasim Hyun Sung mencoba menenangkannya agar Hwon tidak pergi keluar.Hwon berkata kesal mengatakan kalau ia akan pergi keaula kerajaan untuk meminta pada Raja menarik kembali perintahnya atas Yeon Woo.


Hyun Sung memohon pada Hwon agar mengerti,ia ingin Hwon tenang dalam masalah ini berpikir jika hal ini bisa mengakibatkan masalah yang lebih buruk.Hyun Sung terus meminta agar Hwon tenang.

Hwon menurut meski kesal,ia lalu berbalik kembali duduk.Ia benar-benar kesal karna tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan Yeon Woo dan sama sekali tidak menyukai Bo Kyung sebagai pengganti Putri Mahkota.


Ia teriak marah berpikir jika Tiga pejabat kementrian yang awalnya berpihak pada kendali kepala sarjana(Heo Young Jae) dari kantor penasihat khusus juga telah berpindah haluan memihak Yoon Dae Hyung dan anteknya sehingga kesemuanya telah berpihak pada Dae Hyung.Ia sangat kesal bertanya-tanya apakah tidak ada seorang pun yang bukan merupakan antek-antek Dae Hyung diistana?


Ia begitu kesal dan bertanya-tanya akan berapa banyak lagi orang yang akan berpihak padanya.Hyun Sung berlutut meminta Hwon tenang.


Ia memegang kepalanya berpikir jika dirinya adalah orang yang tidak berguna.Hyun Sung meminta agar Hwon tidak menyalahkan dirinya.Ia berpikir sedih,memikirkan Yeon Woon seolah diminta keluar dari istana bahkan Yeom juga telah dilarang untuk masuk istana hanya karna dia adalah anggota keluarga Yeon Woo .

Hwon menangis jika saat ini ia merasa benar-benar kesepian bahkan ia teringat kakak sepupunya Pangeran Yang Myung yang juga tidak berada disisinya.Hwon tersenyum sedih mengingat hal itu.Ia tersenyum berpikir jika diistana kini tidak ada lagi orang yang berpihak kepadanya.Lalu Hwon berhenti sejenak,terpikir sesuatu olehnya...

Woon sedang berlatih bersama Pengawal istana lainnya,Seorang Pengawal istana lain memuji kehebatan Woon dalam memainkan pedangnya dengan menyebutnya sebagai seorang Hantu pedang.Meskipun ia menolak mengatakan kalau wajah Woon dan kemampuannya benar-benar berbeda.Wajah Woon yang tampan diwariskan dari ibunya seorang gisaeng.


Pengawal Istana yang lainnya menyayangkan hal itu,karna Kim Chae Woon dilahirkan dari seorang selir,jika tidak ia pasti sudah menjalani kehidupan yang lebih baik memiliki karir yang cemerlang meskipun ayahnya adalah seorang Gubernur.Ia benar-benar memuji seni bela diri yang dimiliki Woon yang diwariskan turun oleh ayahnya.

Tiba-tiba Hwon datang.Para Pengawal istana bingung kenapa Hwon datang ?Hwon berpura-pura mengatakan kalau ia merasa sangat kesal hari ini dan ia ingat kemarahannya saat pertandingan sepak Bola ketika itu dan hal itu semakin membuat perasaannya kesal bahkan terganggu.


Ia kemudian berbicara pada pengawal Istana yang ketika itu tanpa sengaja membuatnya terjatuh,Hwon mengatakan kalau  pikirannya sedikit aneh karna ia selalu mengingat wajahnya yang hadir dalam pikirannya.


Pengawal istana tersebut bingung untuk bicara.Lalu Hwon bertanya apakah dirinya lah yang telah mencetak skor tertinggi pada permainan Bola waktu itu? Dia mengatakan kalau tidak seperti itu,ia hanya berpikir keinginan untuk menang meskipun ia mengakui kemampuan dirinya sangatlah kurang.


Lalu Hwon bertanya,"Kalau begitu,siapa orang itu?".

Semua pengawal Istana serempak menoleh Kim Chae Won dan kemudian bersama-sama menyebut namanya.Hwon tersenyum lalu meminta Chae Won dan pengawal tersebut mengikutinya.

Setelah Hwon pergi,Pengawal Istana mendesah.Bertanya-tanya apakah Ini tindakan kekanak-kanakan Hwon untuk menyelesaikan kekalahan Skor pada permainan sepak bola?

Ia berpikir jika pertandingan tersebut bukankah sudah selesai begitu lama.Seorang pejabat lain bertanya-tanya apakah keduanya akan dipecat karna masalah ini?.Ya..mereka khawatir kalau mereka akan berakhir dengan menanggalkan pakaian mereka. Ya,hal itu adalah suatu ungkapan/perumpamaan kalau mereka harus menjadi kambing hitam dan kemudian dipecat.

Ditelanjangi?ha ha ha...LOL.Seorang Pengawal istana ditelanjangi .Ia terlihat sangat kedinginan dan kasim Hyun Sung datang membawakan pakaian kasim sepertinya mengatakan kalau ia tidak tahu apakah pakaian tersebut akan pantas untuknya tapi meminta Pengawal tersebut memakainya dulu.


Pengawal Istana tersebut segera mengambil pakaian itu,namun Hyun Sung menariknya lagi mengingatkan jika Pengawal tersebut harus tutup mulut dan mengatakan kalau hal tersebut terdengar keluar,maka nyawanya akan menjadi taruhan. Pengawal tersebut menyetujuinya.


Yap,Hwon memiliki ide baru.Yaitu menggunakan pakaian Pengawal istana tersebut untuk menyamar agar bisa pergi keluar menemui Yeon Woo,ia lalu pergi kesana bersama Won.

Berulang kali namanya dipanggil.Yeon Woo perlahan membuka matanya dan menoleh. Hwon khawatir akan ingatan Yeon Woo bertanya apakah ia bisa mengenali dirinya?


Namun Yeon Woo sama sekali tidak bisa menjawab. Hwon berkata sedih dengan meneteskan air matanya ,"Tak masalah.Asalkan aku bisa mengenalimu,itu sudah cukup".

Yeon Woo kembali menutup matanya hingga Hwon memegang tangan Yeon Woo dan memanggilnya kembali.


Air Mata Hwon perlahan jatuh.Dan Yeon Woo  dengan lemah bertanya apakah Hwon yang datang menemuinya adalah nyata? "Apa maksudmu?"Tanya Hwon mulai menangis. "ini bukanlah bayangan..Apa benar-benar..Yang Mulia?"PIkir Yeon Woo. "Ini bukanlah bayangan.Aku telah datang untuk menemuimu"Jawab Hwon.

Yeon Woo kemudian tersenyum begitu juga Hwon. "Apa aku sangat bodoh?"Tanya Hwon.Yeon Woo tersenyum dan air matanya jatuh menatap Hwon.

Hwon lalu mengeluarkan sebuah hiasan tusuk rambut dan kemudian memberikannya pada Yeon Woo.Hwon menaruh ditangan Yeon Woo binyeo itu.


Yeon Woo melihat itu bertanya dengan suara lemah,"Apa...ini?". "Ini adalah Bulan yang memeluk matahari.Jika Raja adalah matahari,maka ratu adalah bulan.Tusuk konde Phoenix ini menggambarkan bulan yang putih memeluk matahari yang merah.Karna itu aku menamakannya"Bulan yang memeluk matahari"Ujar Hwon.


Binyeo tersebut berbentuk Phoenix yang melambangkan kalau Yeon Woo sebagai seorang Putri Mahkota,dimana diartikan Hwon jika Raja adalah lambang matahari.Umumnya Binyeo selalu berbeda-beda pada tiap Ratu,selir dan lainnya dalam menggunakan hiasan tersebut.


Yeon Woo bergumam mengulangi ucapan Hwon "Bulan yang memeluk matahari." Hwon tersenyum lalu bicara. "Sumber kehidupanku adalah Putri Mahkotaku.Hanya kaulah Yeon Woo,kaulah orang itu.Jadi cepatlah sehat kembali dan kembalilah kesisiku."

Hwon tersenyum kepadanya,dan Yeon Woo ikut tersenyum,"Yang Mulia.."Ujar Yeon Woo. "Katakanlah..."Jawab Hwon cepat. "Saya benar-benar minta maaf." "Untuk Apa?"Tanya Hwon tak mengerti. "Dihari pertama saya bertemu anda,saya sudah salah menuduh anda sebagai seorang Pencuri. Saya benar-benar minta maaf.Saya sangat kasar dan tidak hormat pada Yang Mulia.Saya benar-benar minta maaf".


Hwon tersenyum mengangguk"Saya sungguh mohon maaf atas hal ini".(Mengartikan bahwa Hwon minta maaf atas kesalahannya membuat Yeon Woo cemburu atas pertemuan kesalahan dirinya dengan Bo Kyung).


"Semuanya...adalah kesalahan saya.Aku tidak menyalahkanmu.Karena itu,apapun yang terjadi tolong jangan salahkan dirimu lagi."Pinta Yeon Woo "ada pepatah :Raja(pria terhormat) tidak akan menyesali langit(surga) dan tidak akan menyalahkan manusia(menaruh dendam pada orang lain)"Ujar Hwon mengatakan.Yeon Woo berkata hal itu benar.


Lalu Yeon Woo mencoba bicara sesuatu padanya.Hwon mengatakan kalau Yeon Woo tak perlu segan untuk mengatakannya.Yeon Woo mengatakan kalau ia benar-benar bahagia setelah bertemu Hwon.Hwon terdiam sejenak,kata-kata Yeon Woo terdengar seperti ucapan selamat tinggal dan senyum Hwon menghilang.


Ia lalu memberi tahu Yeon Woo sambil menangis bahwa Yeon Woo mulai sekarang akan kembali bahagia jadi memintanya untuk tidak mengatakan hal itu lagi.Keduanya tersenyum satu sama lain.

Yeom dan Woon menunggu diluar.Yeom berkata untuk menjadi Pengawal Hwon dalam sebuah misi berbahaya seperti ini,ia berpikir jika Woon bukanlah tipe orang seperti itu.


Yeom berpikir jika hal ini adalah situasi darurat jadi Yeom akan membiarkannya,namun ia khawatir terjadi sesuatu pada Hwon nanti.Woon menjawab jika seseorang perlu bersama keluarganya serta Putra Mahkota juga memerlukan hal itu.


Woon menjawab kalau ia harus melakukan hal itu karna akan lebih berbahaya jika membiarkan Hwon marah karna khawatir dan membuatnya sakit.Yeom tersenyum memberitahu jika Hwon sebenarnya ingin menjadikan Won sebagai Pengawal Pribadinya.

Yeom mengatakan apakah Won tidak berpikir kenapa Hwon mengajak Won datang kesini bertemu dengan Yeon Woo mereka.Won sama sekali belum berpikir seperti itu.

Seol diam-diam menguping pembicaraan mereka,Won menoleh dan melihatnya.Seol segera pergi meninggalkan mereka.

Won tersenyum melihatnya.Yeom berkata jika Seol kelihatannya menyukai Won.Won bilang kalau ia tidak yakin berpikir seperti itu,dan berpikir jika Seol adalah seorang wanita yang sedikit berbeda.Yeom berkata kalau Seol sangat menyukai Seni bela diri pedang dan selalu diam-diam mengintip mereka.Woon berkata kalau ia berpikir sebaliknya.

Dalam perjalanannya kembali keistana,Hwon bertanya nama Woon.
"Jadi Namamu adalah Kim Chae Won bukan?"Tanya Hwon.
"Yang Myung dan Heo Munhak(Yeom) hanya memanggilmu Won?"Tanya Hwon
"Benar.."Jawab Won berjalan dibelakang Hwon.
"Bolehkah aku juga memanggilmu seperti itu?"Tanya Hwon.
Won memberi hormat mengucapkan terima kasih sebagai kehormatan untuk dirinya.

Hwon tersenyum."Woon ah,terima kasih..."Ucap Hwon padanya.Hwon mengucapkan terima kasih karna Won telah membantunya bertemu dengan Yeon Woo.Ia pikir ia sangat senang sekali bisa melihat tempat lahir dan tinggal Yeon Woo disini.Ia mengakui kalau ia benar-benar sangat ingin pergi dan melihatnya seperti apa.

Hwon pikir jika sekarang Yeon Woo sangat menderita dan tak ada yang bisa ia lakukan.

"Yang Mulia..."Ujar Won
"Menjadi Putra Mahkota negara ini...Hanya karena aku adalah Putra Mahkota negara ini aku menjadi sangat tidak berguna..."Ujar Hwon sedih.Air mata Hwon perlahan turun,ia menghela nafas dengan perasaan sedih.

Won hanya bisa diam memperhatikan Hwon dengan rasa kasihan.

Yang Myung kembali melakukan perjalanan berkelana,hidup mengembara sebagai seorang pemburu.Ia telah mendapatkan hasil buruannya seekor kelinci dan berjalan masuk kedesa untuk menjual hasil buruannya.Ia berjalan bersama dua orang anak kecil.


Ia bergumam menyebut dirinya  Sunjeong Macho (Seorang pria yang jantan tangguh namun berhati lembut).
"kau sangat kesepian dan sedih Sunjeong Macho.Menatap bulan dimalam hari,menatap matahari disiang hari.Ya,akulah manusia kesepian Sunjeong Macho"Ujar Yang Myung.Anak-anak kecil tersebut sama sekali tidak mengerti apa itu Macho?

Yang Myung mengatakan kalau Macho ya Macho dan ia berkata kalau dirinya telah ditakdirkan hidup menjadi orang berkarakteristik seperti dirinya.

Lalu salah seorang anak kecil dari mereka kemudian tanya pada Yang Myung.
"Lalu, apa arti Sunjeong Macho ?".
"Itu diartikan seorang pria yang keras kepala dengan kepolosannya.Keanehan ini membuat orang malu, aku akan menyelesaikan itu disini."Ujar Yang Myung

Anak-anak tersebut menujuk arah desa sudah didepan mereka,dan mereka sedikit lagi hampir sampai.Yang Myung memberi mereka uang untuk membeli makanan.Dua anak kecil tersebut menerimanya,berterima kasih dan berlari kecil dengan hati senang pergi meninggalkan Yang Myung.

Yang Myung baru saja selesai menjual kelinci perburuannya,ia tersenyum menatap koin uang yang diterimanya.Beberapa orang pria berlari melewatinya,Yang Myung berpikir sejenak dan kemudian mengikutinya.

Ternyata tempat tersebut adalah tempat pertarungan (klub tarung).Yang Myung menonton dari atas.Salah seorang Pemenang pertarungan mencari penantang baru untuk memenangkan hadiah seekor sapi.

Pembawa Acara memperkenalkan pemenang mereka adalah  Si beruang Raksasa(Big grizzly bear) dan Yang Myung memutuskan untuk berkelahi.Ia kemudian turun kebawah dan bersiap bertarung dengan pria berjulukan beruang besar.Yang Myung menyebutkan nama samarannya adalah "Sunjeong Macho".Namun Pembawa acara salah menyebutkan namanya menjadi Sunjeong Chima yang diartikan rok yang polos.(Ha ha....).

Yang Myung memperbaiki ucapan pembawa acara, meminta pembawa acara mengulangi namanya dengan benar.Pembawa acara mengatakan apakah Yang Myung mampu mengalahkan Beruang Raksasa yang terkenal akan kehebatannya.

Suasana semakin riuh,saat Yang Myung dan Beruang Raksasa bertanding dengan seimbang.Yang Myung mampu menahan serangan yang diberikan Beruang Raksasa berulang kali dan membalikan badannya yang membuat beruang Raksasa terjatuh ketanah.Yang Myung bersiap melakukan serangan dan telah memasang kuda-kuda pertahanan.
Ia menatap kesegala arah,semua penonton terlihat bersorak riuh memberikan semangat pada mereka.

Yang Myung tiba terdiam teringat ucapan ayahnya yang mengatakan kalau semua manusia itu sama dan mereka semua memiliki keinginan yang lebih baik hal itu sama seperti seorang wanita,dan Yang Myung tidak bisa mencapai keinginan itu.

Ia teringat kenangan dirinya bersama Yeon Woo ketika ia melindungi dirinya dari Hujan dan saat ia bertanya apakah Yeon Woo tidak menyesal telah memilih jalannya?dan saat ia mengetahui Yeon Woo bukan menatap dirinya melainkan Hwon.


Yang Myung menurunkan tinjunya dan membiarkan lawanya memukulinya.Seakan dia ingin mati rasa terhadap rasa sakit yang lain.Yang Myung akhirnya kalah.


Seusai pertarungan itu Yang Myung kemudian pergi makan sup disebuah kedai.Ia mendengar beberapa orang berbicara kalau putri Mahkota yang baru akan dipilih dan Yeon Woo sedang sakit keras telah diusir dari istana dan mungkin akan meninggal.Mereka juga membicarakan pajak yang terus naik tanpa memikirkan hal itu ketimbang pemilihan Putri Mahkota yang baru.

Yang Myung terkejut.


Ia berjalan mendekati orang itu dan menarik kerah bajunya.Bertanya-tanya apa maksudnya Putri Mahkota telah diganti dan apakah maksudnya Putri Mahkota diinginkan mati?

Setelah mendengar kabar tersebut,Yang Myung segera pergi berkuda untuk kembali keistana,sambil memohon agar Yeon Woo tetap hidup.

Heo Young Jae menyuruh putranya Yeom untuk pergi ketempat lain sementara waktu karna Yeom harus mendampingi Putra Mahkota.Yeom menolak melakukan hal itu mengatakan kalau ia tidak bisa pergi meninggalkan adiknya yang sedang sakit keras dan bahkan berada diantara hidup dan mati hanya untuk sebuah kursi diistana.

Namun Heo Young Jae mengingatkan dirinya tentang tanggung jawabnya terhadap putra Mahkota.Yeom berkeras tidak mau pergi,ia ingin tahu apa penyakit adiknya itu.Yeom berkata bagaimana ia bisa menjaga Putra Mahkota kalau dirinya sendiri tidak mampu menjaga adiknya yang terbaring sakit.

Heo Young Jae membentaknya mengatakan sekali lagi bahwa Tugas Yeom adalah melindungi Putra Mahkota dan ayahnya harus memastikan hal itu karna mereka harus membalas kebaikan Raja.Yeom mengatakan kalau ia masih mengingat apa yang telah diajarkan ayahnya.Young Jae kemudian meninggalkan Yeom,memintanya pergi.

Mungkin ini adalah Hal yang sedang dipertimbangkan oleh Young Jae atas ucapan Nok Young padanya untuk mengakhiri penderitaan Yeon Woo.



Yeom lalu berjalan keluar bersiap untuk pergi.Seol diam-diam mengintip kepergiannya.Yeom menoleh,ia melihat Seol yang melihat kepergiannya yang kemudian bersembunyi.Ia kemudian mendekati Seol mengatakan kalau ia tidak bisa mengucapkan selamat tinggal pada adiknya Yeon Woo karna ia sedang sakit (Ia takut membangunkan adiknya yang sedang beristirahat untuk penyembuhannya).

Yeom meminta Seol untuk menuliskan surat untuknya (ia ingin jika Yeon Woo ingin bertemu dengannya,seol menuliskan surat untuk Yeon Woo kemudian mengirimkan untuknya).

Yeom lalu ingat jika Seol tidak bisa menulis dan membaca.Yeom lalu meminta Seol untuk menyampaikan pesan itu pada orang lain untuk memanggil dia datang.

"Hamba bisa membaca,aku akan menuliskannya.Nona Yeon Woo lah yang mengajarinya,dimana Nona berkata bisa membaca berarti bisa melihat dunia.Dia selalu mengajari sedikit-sedikit tiap harinya "Ujar Seol

Yeom tersenyum mendengarnya,ia mengatakan kalau dirinya merasa lebih baik karna Seol menjaganya.Yeom berkata kalau sekarang ia tidak mempunyai waktu untuk menjaga Yeon Woo dan mengandalkan Seol lah selama ia pergi.Seol menangis.

Yeom menepuk kepalanya untuk meminta bantuannya.Seol mengangguk tanpa bisa menahan tangisannya.

Seol menangis melihat kepergian Yeom.Seol kembali berjalan masuk kedalam rumah,ketika masih berjalan diluar.Tuan Heo Young Jae memanggilnya.Saat itu Young Jae baru saja berbicara dengan seorang pria.

Young Jae mengatakan pada Seol jika orang tersebut akan menjadi majikan baru untuknya. Seol terkejut mendengar hal ini.Young Jae mereferensikan jika pria itu adalah majikan yang sangat baik dan juga jujur.

Ia lalu bicara pada pria itu mengatakan kalau Seol adalah hamba yang sangat disayangi oleh Putrinya,ia berharap majikan Seol tidak memintanya untuk melakukan pekerjaan yang berat.
Pria tersebut menyanggupinya mengatakan kalau Tuan Young Jae tidak perlu khawatir akan hal itu.

Seol segera berlutut bertanya apakah dirinya telah melakukan kesalahan? Tuan Young Jae menggeleng mengatakan kalau bukan seperti itu.
"Aku akan berubah,tolong jangan menjual saya ketempat lain.Hamba tidak akan makan banyak.Tolong biarkan hamba berada disisi Nona Muda.."Ujar Seol memohon
"Seol...!"Ujar Tuan Young jae.
"Hamba berjanji pada Tuan Muda untuk melindungi Nona Yeon Woo,jadi tolonglah jangan"Ujar Seol memohon sambil menangis.


Tuan Young Jae kemudian ikut duduk dan menjelaskan jika ia akan meminta Seol kembali setelah Yeon Woo sembuh dan pulih sepenuhnya dari sakit.Ia meminta Seol untuk mendengar apa yang ia katakan.

Keadaan Yeon Woo semakin memburuk.Ibu memeluk Yeon Woo dengan rasa khawatir ia menangis melihat putrinya yang begitu menderita oleh sakitnya.
Ayah Yeon Woo masuk kedalam dan memohon agar Yeon Woo bangun dari rasa sadarnya.Ibu Yeon Woo teriak melihat Yeon woo tiba-tiba memuntahkan darah.

Ayah Yeon Woo memeluk putrinya,ia ingat ucapan Nok Young yang mengatakan kalau penyakit Yeon Woo tidak akan hilang selama dia masih hidup,karna tidak ada cara untuk menghilangkan roh jahat tersebut.Ayah Yeon Woo benar-benar tidak tahan melihat penderitaan putrinya.

Ia kemudian memanggil Shaman Nok Young untuk bertemu dengannya,Ayah Yeon Woo tanya apakah Nok Young meminta dirinya membunuh putrinya sendiri?
Shaman Nok Young mengatakan kalau ada cara untuk memusnahkan Roh jahat tersebut setelah Yeon Woo meninggal dan cara terbaik untuk menghindari Yeon Woo dari rasa sakit saat ia menutup mata.

Setelah Nok Young tiba,Ayah Yeon Woo (Tuan Young Jae/Heo Young Jae) tanya pada Nok Young untuk sebuah pertanyaan.Nok Young meminta Young Jae mengatakannya.


"Jika ia makan obat itu,benarkah hal itu dapat meringankan rasa sakit putriku dari Roh jahat itu?"Tanya Young Jae.
"Benar.."
"Apakah ini benar-benar menghilangkan rasa sakit.Biarkan ia melalui kematiannya dengan mudah."Pinta Tuan Young Jae.
"Aku janji padamu.."Ujar Nok Young meyakinkan.

Nok Young kemudian berjalan pulang,ia terhenti sejenak berbicara pada dirinya.
"Tuan. Saya benar-benar minta maaf.Saya akan menggunakan seumur hidup saya untuk menebus dosa ini"Ujar Nok Young dalam hati.

Sementara itu Young Jae masih terdiam menatap obat pemberian Nok Young yang masih berada diatas meja.Ia merenungkan semua ucapan Nok Young.

Young Jae/Ayah Yeon Woo merebus obat dan menunggu agar apinya tidak mati.Istrinya Shin Jung Kyung keluar dan menghampiri suaminya bertanya kenapa suaminya tidak memanggil dirinya untuk datang membantu?
"Berikan itu padaku.kau pergilah beristirahat..Tinggalkan padaku"Ujar Nyonya Shin.
"Nyonya,anda seharusnya beristirahat hari ini"Pinta Ayah Yeon Woo
"Aku tidak melakukan apa-apa sehingga tidak perlu untuk beristirahat,berikan saja itu padaku"Ujar Istrinya mencoba merebut kipas tersebut.

Ayah Yeon Woo menolak.
"Aku juga ingin melakukan sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang ayah.Setidaknya dengan mempersiapkan obat ini, memberiku perasaan bahwa aku masih bisa membantunya"Ujar Ayah Yeon Woo sedih.

Yeon Woo teringat ucapan Shaman Nok Young padanya mengatakan kalau penyakitnya sangat mematikan.Diluar ayah Yeon Woo sudah menyelesaikan rebusan obatnya,ia menatap kedalam lalu melihat rebusan obat tersebut.

Yeon Woo menangis,air matanya jatuh.Ia perlahan bangun dari tempat tidurnya.


Ia bangun dan mengambil kertas,ia ingin menulis surat untuk Hwon dengan segenap kekuatannya yang tersisa.

"Yang Mulia Putra Mahkota,Saya menggunakan kekuatan terakhirku untuk menulis surat ini padamu"Tulis Yeon Woo.

Pada saat yang bersamaan,Hwon terbangun dari tidur.Ia membuka matanya dan menoleh. ia melihat bayangan Yeon Woo sedang duduk dikamarnya memandangi tanaman seladanya.


Hwon tersenyum menyapanya.
"Yeon Woo...!apakah anda sudah sembuh?"Tanyanya.
Yeon Woo menjawab,"Yang Mulia. Apakah Anda tahu mengapa saya mengirimkan pot bunga ini pada Yang Mulia?"

"Benda ini. Bukankah kau sudah memberitahuku ?"Tanya Hwon.Yeon Woo kemudian tersenyum.
"Faktanya, disana ada...dan juga ada makna yang tersembunyi"Ujar Yeon Woo
"Makna tersembunyi?"
"Hamba berharap Yang Mulia penasaran akan tumbuh seperti apa tanaman ini.Dengan cara itu,anda pasti penasaran dan menulis surat".

Hwon tersenyum ,"Lalu meminta saya untuk mengatakannya,anda selalu menunggu saya untuk menulis surat itu?.

Yeon Woo mengangguk.Hwon tersenyum geli mengatakan pada yeon Woo kenapa ia harus jujur bicara seperti itu.Mengatakan kalau ia masih tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.Ia berpikir jika Yeon Woo selalu mencoba untuk menghindar darinya.

"Yang Mulia..."Ujar Yeon Woo.
"mm..."
Yeon Woo kemudian berdiri lalu memberi hormat pada Hwon.

Ia tersenyum pada Hwon mengatakan semoga Hwon selalu sehat dan baik-baik saja.Yeon Woo kemudian menghilang.



Hwon terbangun dan menoleh kesekeliling ruangannya.Ia tidak menemukan Yeon Woo disana.Seperti sebuah firasat yang tidak enak.

Yeon Woo memasukan surat tersebut kedalam kotak dan kembali tidur.Ayah Yeon Woo kemudian masuk sambil membawakan obat untuknya.Ia berusaha mendinginkannya dengan obat yang ia pegang.
Ia membangunkan Yeon Woo untuk minum obat itu,Yeon Woo melihat obat tersebut.

Sambil mengaduk obat tersebut dengan jarinya,ayah Yeon Woo kemudian menangis meminta maaf jika ia tahu hal ini akan terjadi maka ia akan membiarkan Yeon Woo membaca semua buku yang ia mau dan membiarkan melakukan semua yang ia inginkan.Ayah Yeon Woo bersedih mengatakan kalau ia berpikir sebelumnya Yeon Woo memiliki masih banyak waktu yang tersisa.

Yeon Woo bisa merasakan apa yang diucapkan ayahnya tentang obat itu dimana ia bisa mengerti arti raut kesedihan ayahnya.Ia pun meminta pada ayahnya untuk segera memberikan obat itu padanya agar ia segera meminumnya dan tidak sakit lagi.
"Ayah,cepat berikan obat itu.Aku akan segera meminumnya dan tidak sakit lagi..."Ujar Yeon Woo lirih.

Dengan tangan gemetar,ia mengangkat Yeon Woo kedalam pelukannya dan mendekatkan obat itu kebibir Yeon Woo.Dengan hati yang hancur ia membantu meminumkan obat itu pada Yeon Woo.Yeon Woo kemudian menangis.

Ayahnya bertanya apakah rasa obat tersebut pahit?Yeon Woo menjawab kalau obat itu benar-benar sangat pahit.

Ayah Yeon Woo,"Ayah akan memelukmu sampai kau tertidur..."
Yeon Woo,"Aku senang,pelukan ayah sehangat pelukan kakak.."
Ayah Yeon Woo,"kau akan tidur dengan damai dalam pelukan ayah.."

Ayah Yeon Woo melihat binyeo pemberian Hwon sebagai hadiah untuk Yeon Woo.Ia terkejut mengetahui apa arti dari binyeo tersebut dan semakin tidak dapat menahan rasa sedihnya.Ia menangis.

Yeon Woo meminta ayahnya untuk membiarkan dirinya tidur dengan binyeo itu sambil menggengamnya.

"Ayah,aku lelah.Aku akan tidur sebentar."Ujar Yeon Woo.
"Yeon Woo...."Ujar Ayahnya memeluk Yeon Woo semakin erat,ia meminta maaf mengatakan kalau ia akan segera menyusul Yeon Woo kealam baka.

Tangan Yeon Woo terkulai lemas,ia meninggal dipelukan ayahnya.Ayah Yeon Woo berteriak keras memanggil manggil nama putrinya .Nyonya Shin berlari masuk kedalam dan berjalan merangkak mendekati putrinya.Ia benar-benar tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Ia membelai wajah putrinya dan memeluknya sambil menangis pilu(meraung-raung).

Di istana,Hwon diberitahu Hyun Sung jika Yeon Woo sudah meninggal dengan tenang dalam tidurnya.Hwon bagai orang kehilangan akal,ia keluar terhuyung-huyung sementara kasim Hyun Sung berjalan mengikutinya dari belakang sambil memanggil-manggil Hwon.

Ia benar-benar mati rasa karna ketidakpercayaan akan berita ini.

Hwon hendak berlari keluar istana tapi pengawal istana menghentikannya mengatakan kalau ada perintah untuk menahan Hwon sehari dikediamannya dengan cara apapun.Hwon menangis dan berteriak melawan pengawal istana agar mereka membiarkan Hwon pergi.

Kemarahan dan air matanya bercampur.
"Yang Mulia...."
"Yeon Woo...Yeon Woo...Biarkan aku pergi!Ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya!Lepaskan aku!Lepaskan aku!Yeon Woo....!Yeon Woo!"Tangis Hwon lirih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar