type='text/javascript'/>/>

Jumat, 11 Mei 2012

JYJ MEMBER








Stage Name: Hero
Birth Name: Kim Jae Joong
Birthday: January 26, 1986
Birthplace: Chungnam
Height: 180 cm
Weight: 63 kg
Blood Type: O
Hobbies: Playing computer games, Listening to music, Playing the piano, Composing, Cooking
Specialty: Singing
Position: Main Vocalist
Twitter:mjjeje


 
Stage Name: Xiah
Birth Name: Kim Jun Su
Birthday: December 15, 1986, though his parents registered him on January 1, 1987
Birthplace: Gyeonggi
Height: 178 cm
Weight: 63 kg
Blood Type: B
Hobbies: Piano, Soccer
Specialty: Singing, Dancing
Position: Middle High VocaL
Twitter: 1215thexiahtic


Stage Name: Micky
Birth Name: Park Yoo Chun
Birthday: June 4, 1986
Birthplace: Seoul
Height: 180 cm
Weight: 60 kg
Blood Type: O
Hobbies: Composing music/Lyrics/Rap, Piano, RC Car Driving
Specialty: Singing, Composing
Position: Middle Low Vocal
Twitter:6002theMicky

PROFIL MEMBER DBSK


 
Stage Name: Max
Birth Name: Shim Chang Min
Birthday: February 18, 1988
Birthplace: Seoul
Height: 186 cm
Weight: 61 kg
Blood Type: B
Hobbies: Music, Singing, Eating
Specialty: Singing, Dancing
Position: High Note Vocals
Drama : Paradise Ranch




Stage Name: U-Know
Birth Name: Jung Yun Ho
Birthday: February 6, 1986
Birthplace: Gwangju
Height: 184 cm
Weight: 66 kg
Blood Type: A
Hobbies: Music, Reading, Playing sports, Composing music
Specialty: Dancing
Position: Bass Vocal

2AM Jo Kwon Berbagi Foto Masa Kecil




2AM Jo Kwon baru-baru ini merilis sebuah foto ketika dirinya masih kecil.
(UNYUK-UNYUK)
Pada tanggal 10 Mei Jo Kwon mengupload gambar melalui akun Twitter dengan komentar, ”Wow, hari ini adalah hari ulang tahun ke-1400 dari I AM. I AM! Jangan terlalu khawatir . “


Dalam gambar tersebut, Jo Kwon melihat sesuatu sambil memegang makanan kecil dengan kedua tangannya dan ia memakai jaket biru dan celana kuning.
Meskipun ia memiliki pipi tembem, ia memiliki fitur yang sama dari ketika ia masih kecil.
Netizen berkomentar: “Dia lucu. Dia tidak berubah sedikitpun “” Ini terlihat seperti ia baru saja menjadi lebih tinggi.. Dia memiliki pipi tembem ”" aku pikir dia berusia tiga atau empat tahun.. . “

Source : Korea.com
indotrans : kidihae@Koreanindo.net

Kamis, 10 Mei 2012

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun 20 (Happy together)

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun 19

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun 18

 

Hwon terbaring ditempat tidur sambil tersenyum, “Bukankah sangat menyenangkan terbaring di tempat tidur bersama seperti ini?” Yeon Woo yang memakai baju tidurnya setuju.
(di sini lucu bangat.ketawa ngakah deh breng kyuppa )


Tapi ternyata Hyung Sun duduk diantara mereka dengan mata yang ditutup
Hwon menggerutu pada Hyung Sun, apakah ia tidak bertindak terlalu jauh dan bertanya apakah ia tidak mempercayainya.
Hyung Sun mendesah dengan berat dan berkata kalau ia percaya pada Raja tapi tidak pada insting prianya yang sudah sekian lama ditekan. Hwon memukul selimutnya dengan kakinya karena kesal dan berkata bagaimana ia bisa tidur dalam situasi seperti ini. Hyung Sun membuka penutup matanya dan menawarkan kompromi, jika Raja mau berjanji. Hwon langsung memotong kata-katanya, “Janji? Janji macam apa?”
Hyung Sun menjelaskan kalau Raja harus berjanji kalau ia tidak akan menyentuh sehelai rambut Yeon Woo. Hwon merasa tersinggung dan menolak keras, tapi Yeon Woo mengambil alih dan berkata kalau mereka sudah berpisah selama 8 tahun. Walaupun mereka bisa memandang satu sama lain sepanjang siang dan malam, rasanya masih belum cukup. Bisakah Hyung Sun mengerti dan membiarkan mereka bersama?


Hyung Sun melunak dan meninggalkan mereka berdua. Hwon sebal karena Hyung Sun lebih mendengarkan Yeon Woo daripada dirinya. Ia berbaring dengan marah dan berkata kalau ia tidak akan menyentuh Yeon Woo dan Yeon Woo menenangkannya dengan menggenggam tangannya.

Yeon Woo menggodanya apakah ia akan mengusirnya karena berani menyentuh Raja atau akan menghukumnya? Hwon hanya tersenyum. Yeon Woo menambahkan kalau ia yang menyentuh Hwon dan bukan sebaliknya. Hwon menggenggam tangannya dengan erat dan tersenyum.

Mereka berbaring berdampingan sambil berpegangan tangan dan tertidur sambil tersenyum.

Bo Kyung mendengar kalau dayang mata-matanya sudah dipindahkan ke istana lain, tapi mereka tidak bisa menemukannya dimanapun. Kelihatannya Raja sudah tahu kalau ada mata-mata disekitarnya karena ia mengganti semua dayang yang melayaninyan kecuali yang pernah melayaninya sejak ia masih menjadi Putra Mahkota.
Bo Kyung menyimpulkan kalau Hwon menyembunyikan sesuatu di kamarnya,. Tapi apa yang disembunyikannya?

Min Hwa berlari menemui ibunya untuk memberitahu kabar bagus. Ibu Yeom memperingatkannya kalau Min Hwa harus hati-hati dengan badannya mulai saat ini. Min Hwa ternyata sedang hamil. Ditengah jalan ia bertemu dengan Hong kyu Tae yang kemudian memperkenalkan dirinya. Min Hwa memujinya dan berkata kalau ia pasti sangat setia pada Raja. Ketika Min Hwa pergi, Kyu Tae memandangnya dengan pandangan menyelidik.
Hong Kyu Tae melaporkan pada Raja kalau Raja terdahulu sering datang mengunjungi Min Hwa sebelum ia menutup kasus penyelidikan kematian Yeon Woo. Tapi itu bukan hal yang aneh karena Raja sangat menyayangi Min Hwa

Yeon Woo mendengarnya dari kamar rahasianya. Ia merasa khawatir karena ini alasan kenapa mereka tidak bisa mengungkap semuanya. Hong Kyu Tae menambahkan kalau yang membuatnya curiga, Ibu Suri juga sering mengunjungi Min Hwa. Kecurigaan Hwon pun muncul.
Kyu Tae menambahkan sebuah informasi lagi.Sebagaian besar mantra menggunakan boneka jerami untuk mewakili targetnya, tapi pada kasus tertentu, seorang manusia juga bisa digunakan.Ini akan memperkuat mantra yang digunakan karena biasanya orang yang digunakan mempunyai keinginan yang kuat.

Hwon mengingat kembali kata-kata neneknya yang mengatakan kalau ia harus menghentikan penyelidikannya untuk melindungi orang-orang yang dicintainya dan ayahnya melakukan hal sama untuk alasan yang sama pula. Ia tambah curiga. Ia bertanya pada dirinya sendiri, “Kenapa harus Min Hwa…? Kenapa?”

Min Hwa dan ibu mertuanya menyampaikan kabar baik ini pada Ratu Han yang sangat senang karena sebentar lagi punya cucu. Min Hwa pamit karena ia ingin segera menyampaikan berita ini kepada suaminya. Padahal, ia tidak ingin bertemu dengan neneknya. Ratu Han mmenyuruhnya untuk menemui Hwon terlebih dahulu sebelum ia pergi.


Hwon sekarang mengerti dengan sikap ayahnya 8 tahun yang lalu. Ayahnya minta maaf karena tidak mampu melindungi calon istri putranya. Ia juga mengatakan kalau suatu saat Hwon pasti mengerti kenapa ia mengatakan hal ini. Ia menyuruhnya untuk memaafkan orang-orang yang sekarang dilindunginya. Ia memperingatkan Hwon kalau tahta Raja adalah tempat yang sepi, dikelilingi oleh musuh yang kadang-kadang punya hubungan darah dengannya.Kadangkala ia harus membuat keputusan diluar keinginannya karena ia tidak punya pilihan lain. Sekali lagi ia meminta Hwon untuk memaafkan kesalahan keluarganya.
Ayahnya bertanya apakah Hwon akan memaafkan ayahnya ketika ia mengerti apa maksud perkataannya dan juga untuk melindungi, walaupun ia tidak menyebutkan nama seseorang. Sekarang Hwon mengerti kalau itu permohonan untuk menutupi masalah itu untuk tidak menimbulkan pertengkaran dikeluarga mereka. Kemudian ia teringat ketika Min Hwa menangis dan berkata kalau ia benci padanya karena mengatakan hal yang buruk tentangnya didepan Yeom.
Yeon Woo memanggilnya dan Hwon tersadar dari lamunannya. Ia bertanya apa selama ini Yeon Woo sudah tahu? Apakah ini sebabnya ia menyembunyikan kalau ingatannya sudah kembali?

Ia kemudian pergi ke ruang pertemuan dewan kerajaan dan mengingat lebih banyak kenangan ketika ia berlutut didepan ayah dan seluruh menteri supaya ayahnya mencabut keputusannya untuk menjadikan Yeom menjadi suami Min Hwa dan menyebutnya menyia-nyiakan hidup Yeom. Itu sama saja dengan memberinya hukuman mati. Ia rela untuk menikahi putri Menteri Yoon asalkan ayahnya mencabut keputusannya itu. Raja sangat marah dan menyuruh Hwon mengikutinya.

Raja memarahi Hwon secara pribadi. Hwon membela diri kalau tindakannya itu karena ia ingin melindungi Yeom. Raja memberitahunya dengan jelas kalau Hwon sudah memperburuk keadaan. Ia menyebut semua orang yang akan terkena akibatnya termasuk Yeom, keluarga Heo dan raja sendiri karena perbuatannya itu. Mereka akan menggunakannya sebagai target politik. Jika ia menunjukkan perasaannya, siapa yang bisa dilindunginya?
Hwon membalas, “Apa kau memberitahuku untuk duduk dan melihat? Tidak melakukan apapun, tidak merubah apapun, tidak melindungi siapapun? Mengikuti alasan yang dibuat oleh orang lain, tidak punya kekuatan dan lemah? Apa kau menyuruhku untuk hidup seperti itu? Apa itu artinya menjadi Raja?”

Ayahnya menjawab kalau semakin ia mencoba melindungi akan membuatnya semakin tersakiti dan semakin mencoba untuk menang akan membuatnya kalah, “Itulah takdir tahta Raja yang akan kau ambil.” Jika ia ingin melindungi sesuatu, maka ia tidak boleh memperlihatkan perasaannya.
Ayahnya menambahkan kalau politik artinya memenangkan sesuatu dengan mengorbankan suatu hal. Hwon bertanya apa keputusan yang diambil ayahnya, apa yang dilindungi dan dikorbankannya. Raja berpikir dalam hati, ia harus kehilangan Yang Myung untuk melindungi Hwon dan kehilangan putri mahkota untuk melindungi Min Hwa.
Hwon mengumumkan kalau ia akan berbuat hal yang berbeda dan melakukan apa yang benar, Walaupun ia harus mempertaruhkan semuanya, ia tetap akan melindunginya. Jika ia merasa ada sesuatu yang tidak benar, maka ia tidak akan menyerah, “Joseonku akan seperti itu.”

Hwon muda keluar dari ruangan dan berhadapan dengan Hwon dewasa. Hwon muda menantangnya, bertanya apakah ia sudah lupa pada tekadnya, untuk merubah cara mengatur negara. Apa ini politiknya dan apakah ia sudah lupa? Membiarkan semua hal ataupun orang kembali ke posisinya yang sah. Membuat orang yang tidak pantas untuk jabatannya mengembalikan jabatan itu pada orang yang lebih pantas. Ini adalah tugas raja masa depan. Ini adalah jalan yang harus dijalaninya, apakah ia lupa? Hwon dewasa merasa sangat terguncang.


Hwon kembali ke kediamannya dan menemukan Min Hwa disana. Hwon menemuinya dengan hati yang berat. Hwon bertanya apakah Min Hwa begitu menginginkan Yeom sampai ia bisa berbuat hal sejahat itu pada adiknya. Min Hwa kaget tapi berpura-pura tidak tahu apa yang dikatakan Hwon sampai Hwon ingin tahu kenapa Min Hwa ikut dalam ritual untuk menyerang Yeon Woo. Min Hwa menangis dan memohon pada Hwon supaya tidak menceritakannya pada suaminya.
Hwon menatap adiknya dan menyuruhnya untuk menatap matanya dan bertanya bagaimana ia bisa berbuat seperti itu. Min Hwa menangis, “ Dengan mata yang sama, suara yang sama dan kata-kata yang sama……Ayah juga berbicara seperti itu padaku.”

Flashback.
Segera setelah Raja mengetahui apa yang terjadi, Min Hwa muda menangis dihadapan ayahnya yang murka. Ia berkata kalau ia tidak tahu apa yang telah ia lakukan. Neneknya hanya menyuruhnya duduk disana dan Yeom akan menjadi miliknya. Ia tidak tahu kalau Yeon Woo akan meninggal.
Raja memegangnya dan menekankan kepadanya kalau tidak seorangpun yang boleh tahu dan ia harus menutup mulutnya sampai ia mati.

Min Hwa bekata pada Hwon kalau ia benar-benar tidak tahu dan tidak sadar apa yang telah ia lakukan. Tapi setelah ia melihat suaminya sering duduk dikamar Yeon Woo sambil menangis, ia baru sadar kesalahan besar apa yang dibuatnya.Hwon memberitahunya kalau ia sudah berbuat dosa yang tak termaafkan pada ayahnya, dirinya dan juga Yeon Woo. Hwon berteriak padanya, “Bagaimana kau akan membayar semua ini? Bagaimana kau akan memperbaikinya?”
Min Hwa menyatakan, “ Bahkan jika aku bisa kembali ke masa lalu, aku tetap akan memilih suamiku.”

Hwon menatapnya dengan hati yang hancur saat Min Hwa berkata kalau ia mungkin akan dihukum seribu kali atau akan masuk neraka, “Aku tidak akan menyesali keputusanku.”
Hwon berkata kalau ia akan menghukum Min Hwa, itu satu-satunya cara agar ia bisa menghukum keluarga neneknya atas kejahatan yang telah mereka lakukan. Min Hwa menerima kalau ia harus dihukum, tapi ia mohon pengampunan untuk anak yang ada di kandungannya serta suaminya. Hwon tertegun. Ia melihat Min Hwa pergi dengan terguncang dan menangis.


Min Hwa tiba dirumah dengan wajah yang sedih, tapi Yeom sangat senang karena berita kehamilannya. Yeom memperhatikan suasana hati Min Hwa. Min Hwa berkata dengan penuh airmata kalau ia harus mengatakan sesuatu padanya. Saat ia sedang mencari kata-kata yang tepat, Yeom berterimakasih padanya dan minta maaf karena belum bisa membayar semua kebaikannya. Min Hwa menangis dipelukan suaminya dimana Yeom tidak mengerti kenapa Min Hwa jadi seperti itu.
Di balik pagar, Seol menatap mereka. Ia kembali ke rumah dengan perasaan suram dan Janshil memandangnya, kemudian dengan suara berat seorang peramal ia berkata kalau anak yang dikandung Min Hwa laki-laki, pintar dan tampan seperti ayahnya. Ia akan jadi pilar negara.

Seol mulai menangis. Janshil memandangnya dengan heran, ia tidak sadar kalau ia baru saja membuat prediksi. Seol menangis untuk ketidakadilan yang harus dihadapi Yeom. Nok Young memarahinya, itulah sebabnya ia melarangnya pergi kesana. Seol menangis karena Yeom harus punya anak dengan wanita yang membunuh adiknya. Ia menyesali ketidakmujuran kakak beradik Heo.

Hwon sangat terguncang ketika Yeon Woo yang sudah mendengar semuanya ingin bersama dengannya. Hwon menolaknya. Ia tidak mampu melihatnya sekarang karena ia tahu kalau saudaranya sendiri yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi padanya. Ia berjanji akan mencari orang yang melakukan ini padanya dan menghukum mereka tapi ternyata pelakunya adalah keluarganya sendiri.
Yeon Woo keluar dari kamar rahasianya dan memberitahunya kalau inilah yang ditakutkannya. Hwon akan terluka dan tidak mau menemuinya. Hwon berkata kalau hubungan darah ini berarti ia juga harus disalahkan atas kesalahan itu. Yeon Woo memberitahunya untuk tidak berpikir seperti itu yang membuatnya menyalahkan dirinya sendiri karena tetap hidup.

Hwon bertanya Yeon Woo ingin ia berbuat apa dan Yeon Woo memberitahunya untuk menutupi semuanya. Kakaknya tidak akan mampu untuk menerima kebenaran itu. Hwon bertanya apa itu tidak membuatnya marah atas semua penderitaan yang ditahannya. Tapi Yeon Woo berkata kalau ia tidak mau kakaknya berbagi penderitaan dengannya. Hwon bertanya dengan hati hancur, apakah Yeon Woo tidak kasihan padanya. Jika bukan Yeon Woo yang menjadi Ratunya, ia harus memeluk wanita lain. Yeon Woo hanya bisa menangis.

Tapi ketika ia bertemu dengan neneknya, ia berpura-pura tenang. Ia berkata kalau neneknya harus pindah ke istana Onyang. Ia berkata kalau lingkungan yang indah dan lebih hangat akan baik untuk kesehatannya. Hwon menambahkan kalau inilah saatnya neneknya mundur dari dunia politik.
Ibu Suri tidak membiarkan Hwon melakukan apa yang diinginkannya, jadi Hwon memberinya pilihan: Neneknya memilih mundur atau harus menghadapi pengadilan kerajaan. Hwon menunjukkan kesalahannya, membunuh putri mahkota dan memanfaatkan Min Hwa sebagai persembahan untuk ilmu hitam yang menyerang Yeon Woo. Ibu Suri hanya menyuruh Hwon untuk membuktikannya. Hwon mengejutkannya dengan memperingatkannya kalau ia tidak akan longgar padanya hanya karena mereka keluarga. Ia tidak akan seperti ayahnya. Karena ia masih ingin berbakti, maka ia menyuruhnya untuk pensiun dan pindah ke tempat lain, “Aku akan mengembalikan semuanya pada tempatnya.”


Ibu Suri menggeram kalau Hwon tidak bisa melakukan ini padanya. Ia berteriak, “Apa kau tidak tahu dengan kekuatan siapa kau mendapatkan kedudukan ini? Aku! Karena aku, nenekmu, yang memeras otakku dan menodai tanganku dengan darah untuk melindungi tahta itu untukmu!”
Ia marah kalau Hwon tidak bisa mengirimnya pergi begitu saja. Ia berteriak kemudian pingsan.

Para menteri mendengar berita tentang pengusiran Ibu Suri dan mengerti kalau Raja sudah tahu semuanya. Pembersihan politis tak terelakkan lagi. Mereka takut kalau mereka semua akan terkena. Menteri Yoon berkata satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan adalah menyerang terlebih dulu.

Luka Yang Myung sudah membaik dan siap untuk meninggalkan kuil. Ia berjalan bersama ibu yang memandangnya dengan khawatir. Yang Myung menenangkan ibunya kalau ia akan baik- baik saja. Ibunya memberitahunya untuk mengikuti kata hatinya dan hidup seperti yang diinginkannya.
Ibu juga menasehatinya kalau kesedihannya akan hilang seiring dengan berjalannya waktu dan ia akan membuat hubungan yang baru dengan orang yang baru pula. Ia percaya kalau Yang Myung akan membuat keputusan yang benar, apapun yang terjadi dan Yang Myung terlihat sedih melihat kepercayaan ibunya.


Ketika ia kembali ke rumah, ia menemukan kerumunan bangsawan yang menunggu di luar rumahnya. Untuk pertama kalinya ia tidak melarikan diri dan mengundang mereka masuk. Mereka berkata kalau Yang Myung berada di garis pertama pengganti Raja yang saat ini masih belum punya putra. Ini percakapan yang berbahaya tapi Yang Myung tetap mendengarkan mereka. Merekapun tambah semangat.


Kepercayaan diri itu berubah menjadi kegelisahan ketika Yang Myung mengambil pedangnya dan mengamatinya kemudian mengarahkannya pada mereka. Leher siapa yang akan terpenggal dahulu karena percakapanyang berbau pengkhianatan ini? Mereka langsung berkata kalau mereka tidak bermaksud lain, mereka hanya memikirkan negara dan mereka tersadar kalau mereka salah membaca reaksi Yang Myung. Yang Myung memperingatkan mereka untuk terakhir kalinya, jika mereka menyebutkan hal itu lagi, maka kepala mereka harus mengucapkan selamat tinggal pada badan mereka.


Pemimpin dari kelompok tersebut melaporkan pada pendukung rahasia mereka yang tak lain dari para menteri jahat. Menteri Yoon terkekeh, ia sudah tahu kalau Yang Myung tidak akan terpengaruh dengan begitu mudah. Pemimpin itu juga menyampaikan pesan Yang Myung untuk mereka, jika mereka punya sesuatu yang ingin dikatakan padanya, maka mereka harus datang sendiri untuk menemuinya.
Salah satu menteri heran kenapa mereka harus membujuk Yang Myung yang jelas-jelas sangat setia pada Raja. Menteri yang lain menyahut kalau keduanya memperebutkan gadis yang sama, walaupun ia menyimpulkan kalau tidak mudah memanipulasi friksi itu menjadi suatu pengkhianatan.
Menteri Yoon masih yakin kalau mereka bisa membawa Yang Myung ke kubu mereka dan membuat jebakan licik mereka yang lain.

Bo Kyung gembira ketika ia melihat ibunya datang sambil membawa seorang gadis kecil, Soo Hyang, tapi Bo Kyung kemudian bersembunyi ketika ayahnya muncul. Ibu menyapa ayahnya dan memperkenalkan keponakan yang dibawanya untuk menemani Bo Kyung. Menteri Yoon senang dengan keterusterangan Soo Hyang saat ia mengemukakan kekagumannya pada istana dan berkata kalau ia pasti suka tinggal disini.
Bo Kyung mendengar gema menakutkan ketika dulu ayahnya menanyakan hal yang sama padanya dan bagaimana ayahnya menggunakan keinginannya dulu untuk memenuhi keinginannya pribadinya. Tapi ketika ayahnya melihat Bo Kyung berdiri disana, diam-diam ia berpaling dengan ketidaksetujuan, meninggalkan putrinya hancur dengan penolakannya.


Bo Kyung memberitahu ibunya kalau ia berpikir ayahnya akan membuangnya. Ibunya protes, tapi Bo Kyung berkata kalau ayahnya bisa melakukan hal itu, apalagi jika ia menganggapnya tidak berguna. Ibu bertanya dengan putus asa siapa yang akan menggantikan Bo Kyung menjadi Ratu dan Bo Kyung langsung menatap Soo Hyang. Jika ayahnya tidak bisa mengontrol putrinya sebagai Ratu, kenapa tidak menggantikannya dengan yang lebih muda dan lebih menarik bagi seorang pria.
Ibu menyuruh Soo Hyang untuk pergi dan minum teh ditempat lain sebelum meneruskan pembicaraan dengan Bo Kyung. Ia berkata jika itu terjadi, maka Soo Hyang hanya akan jadi seorang selir. Lagipula kenapa Raja akan menyukai gadis sekecil itu.
Bo Kyung menjawab kalau bukan itu yang harus mereka khawatirkan, jika tahta jatuh pada orang lain, maka situasinya akan berbeda: “Jika itu ayah, semuanya sangatlah mungkin.”


Yang Myung mendapat tamu lain, ia adalah menteri Yoon yang langsung berbicara pada pokok permasalahannya. Ia bertanya apakah Yang Myung mau menjadi matahari. Yang Myung heran kenapa ia memilih dirinya. Menteri Yoon berkata kalau Yang Myunglah yang paling pantas.
Yang Myung menolak dan berkata kalau mereka harus menghentikan pembicaraan sampai disini, ia akan merahasiakannya dari Raja. Menteri Yoon bertanya, “Apakah kau selamanya akan hidup jadi bayangan Raja?” Yang Myung berkata, walaupun mereka melakukan ini, menggabungkan kekuatan dan melakukan kudeta, mereka memerlukan pembenaran untuk penggulingan itu. Menteri Yoon sudah menyiapkan alasan yang tepat: Hwon adalah raja yang tidak bertanggungjawab yang mengabaikan tugasnya untuk mengamankan suksesinya, yang berselirkan seorang peramal yang tidak bermoral yang menyebabkannya meninggalkan kewajibannya untuk berbakti.


Yang Myung menunjukkan kalau peramal itu bukanlah sekadar peramal, tapi ia dulu seorang putri Mahkota. Menteri Yoon kaget karena ternyata selama ini Yang Myung sudah tahu dan bertanya bagaimana Yang Myung masih menginginkan wanita milik raja? Bukankah itu terlalu serakah?


Hwon punya masalah penting lain yang mendesak yang ia percayakan pada Hong Kyu Tae dan memberinya surat yang berisi rincian tugas-tugasnya. Ia tahu kalau musuhnya sedang mempersiapkan penyerangan balik dengan memfitnahnya serta akan menyerang dengan gencar. Yeon Woo takut kalau dirinya yang menyebabkan Hwon mendapatkan masalah lebih banyak. Tapi Hwon menenangkannya, “Kau tidak berpikir kalau aku hanya akan duduk disini dan diserang kan? Tunggu dan lihatlah. Sebentar lagi akan ada cerita menarik yang akan menyebar di masyarakat.”


Hwon mengajak Yeon Woo keluar untuk berjalan-jalan di Istana Bulan Tersembunyi. Ia kemudian memberitahunya kalau ia telah menyembunyikan hadiah untuknya disini. Yeon Woo menjawab: “Aku sudah memiliki segalanya. Bagaimana aku berani menginginkan yang lain?”


Hwon menyuruhnya untuk mencarinya, jadi Yeon Woo mulai mencarinya di halaman. Hwon menunjukkan kalau Yeon Woo terlihat mencari dengan keras untuk seseorang yang baru saja berkata kalau ia tidak menginginkan apapun. Yeon Woo bertanya-tanya apakah hadiah itu terlalu kecil sehingga ia tidak bisa melihatnya. Hwon menyahut dengan setengah mengejek, “Kecil? Hadiah itu tidak kecil!”
Kata-kata Hwon memberinya ide dan ia bertanya dengan tidak percaya apakah Hwon akan memberinya Istana Bulan Tersembunyi. Hwon tertawa dan berkata kalau itu terlalu besar. Ia berkata kalau hadiah itu adalah sesuatu yang penting, hanya ada satu didunia, unik dan semua wanita menginginkannya.

Yeon Woo bertanya-tanya, “Yang Mulia tidak bermaksud…..” dan Hwon memastikannya, “ Ya , yang kumaksud adalah diriku.” Yeon Woo tertawa. Ketika Hwon bertanya kenapa ia tertawa, Yeon Woo menjawab kalau ia tertawa karena bahagia.

Ia maju kedepan untuk memeluknya dan berkata kalau Yeon Woo sudah memberikan hatinya, jadi sekarang ia akan memberikan seluruh dirinya.

Menteri Yoon bertanya apakah Yang Myung sudah menyerah dan mengingatkannya bagaimana Raja yang terdahulu memperlakukannya dengan sangat buruk.
Yang Myung tertawa karena Menteri Yoon sudah salah menilainya. Ia berkata, “Apakah kau menganggapku begitu picik sehingga aku akan membiarkan kemarahan dan kecemburuan mendorongku untuk merebut kekuasaan? Aku tidak tertarik pada tahta. Restorasi, kehormatan dan kekuasaan. Aku tidak memerlukan hal-hal seperti itu.”
Menteri Yoon berpikir dalam hati kalau ia kecewa dengan kurangnya ambisi pada diri Yang Myung dan bersiap untuk meraih belati yang disembunyikannya. Seperti yang Bo Kyung katakan, ia tidak memerlukan hal-hal yang tidak berguna dan Menteri Yoon mempersiapkan belatinya.


Yang Myung berkata, “Yang kuinginkan adalah tempat untuk ritual leluhurku di Makam Jongmyo (makam raja) dan Heo Yeon Woo. Hanya dua hal itu.”

Jumat, 04 Mei 2012

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun 17


Yang Myung dan Wol berjalan bersama. Myung mengatakan Wol tak perlu keluar mengantarkannya. Ia bertanya apa Wol akan menghilang lagi tanpa ia ketahui. Wol mengatakan bahkan jika ia ingin lari, tapi ia hanyalah seorang kriminal. Myung mengatakan, benar, kau adalah kriminal, kau hanya shaman Wol. Myung berkata ia sangat senang kalau Wol adalah seorang kriminal dan seorang shamna. Myung berkata agar Wol masuk dan beristirahat. Yang Myung meninggalkannya, Wol menatap Yang Myung. (Pada dasarnya Yang Myung senang kalau wol adalah kriminal dan hanya seorang shaman, bukan Heo Yeon Woo, agar ia bisa bersama dengan Wol).
(love........)


Saat Myung sedang berjalan, ia melewati beberapa orang laki-laki menuju ke tempat Wol. Yang Myung terlihat khawatir.

Wol akan masuk ke dalam dan mendengar namanya dipanggil "Heo Yeon Woo". Itu adalah Hwon yang berpakaian seperti seorang bangsawan. Hwon berjalan mendekati wol danWol bertanya apakah ini kenyataan/ia tak bermimpi. Hwon bertanya apa. Wol bertanya apakah ia ini bukan ilusi, bahwa orang yang ada dihadapannya adalah Raja.

Hwon berkata dia bukanlah ilusi dan ia sungguh datang untuk menemukannya. Hwon mengatakan dirinya benar-benar bodoh karena tak menyadari siapa Wol sampai sekarang. Wol menangis. Hwon memeluknya. (OMo ya~!!! Aku terharu T_T akhirnyaaaa.....).

Yang Myung berdiri disana dan melihat mereka berpelukan dengan hati yang hancur.

Yang Myung berjalan pergi dan menangis. Ia melihat Woon. Woon menyuruh Myung diam karena beberapa pria datang ke arah mereka. Won berbalik dan melawan 3 pria. Mereka menarik pedang mereka. Won bertarung dengan mereka. Woon berlari setelah Hwon dan Myung mengambil pedang dan berlari setelah Woon.

Hwon dan Yeon Woo dikelilingi oleh pembunuh itu. Woon melindungi mereka, Wol ada dibelakang. Woon berkelahi dengan mereka. Myung maju dan bertarung juga. Hwon meraih pedang Yang Myung dan membunuh satu orang. Yeon Woo memanggil nama Myung. Myung berkata ia baik-baik saja. lalu banyak pria yang muncul. Woon melawan mereka. Hwon melihat kearah Myung memberitanda untuk membawa Wol lari. Hwon pun ikut berkelahi dengan pembunuh. Myung dan Wol kabur. Yeon Woo bertanya kemana Myung akan membawanya. Tapi Myung diam saja.

Woon bertanya kemana Myung membawa Wol. Dan mungkin ketempat yang aman. Mereka merasa tempat itu tak aman dan menuju kesana. tapi samapi disana Myung dan Wol tak ada. Myung membawa Wol ketempat yang lain. Hwon dan Woon lalu pergi dengan menunggang kuda.

Ternyata pembunuh itu adalah suruhan menteri Yoon. Mentri Yoon bertanya apakah mereka kehilangan gadis itu. Pembunuh berkata itu karena Raja dan Woon muncul disana. Juga Myung yang muncul dan membawa gadis itu dan menghilang. Yoon berkata bagaimana pun caranya mereka harus menangkap gadis itu. Ia juga menyuruh para pembunuh untuk membunuh kepala Seungsucheong, Shaman Jang, tanpa ada yang mengetahuinya.

Shaman Jang berjalan dengan Jansil dan Seul dan mengingat apa yang dikatakan Hyung Sun. Bahwa Shaman jang adalah saksi penting dalam pembunuhan puteri mahkota dan sampai insiden itu teratasi shaman Jang harus hidup, tak peduli bagaimanapun. Hyung Sun memberitahukan kemana Shaman Jang harus bersembunyi samapi ia dipanggil dan shaman Jang harus datang kesana. Hyung Sun memperingatkan agar Shaman Jang tidak lari atau mencoba bunuh diri. Jansil bertanya kemana Seul. Shaman jang berkata ia meninggalkan Seul karena sudah jelas kemana Seul pergi. Jansil khawatir dia tidak akan kembali. Shaman Jang berkata Seul akan kembali jadi tidak usah khawatir dan ikuti saja.

Hwon pergi kekamar Myung dan melihat, tapi tak ada seorang pun disana. Hyung Sun datang dan melihat darah di baju Hwon, ia memanggil tabib tapi Hwon berkata ia baik-baik saja. Hwon berkata apa yang dia lakukan hari ini harus dirahasiakan. Hwon berkata dalam kepalanya : Yoon dan Hyung Nim.

Yang Myung ternyata membawa Wol ke biara tempat ibunya. ada luka ditubuh Myung. Myung memanggil ibunya dan pingsan. Ibu mengatakan pada Wol : Aku tak tahu siapa kau, tapi apa kau bisa membantuku membawanya kedalam? Wol mengatakan ia akan membantunya. Ibu ingat saat ia bertemu Yeon Woo kecil. (Semirip itukah Wol dengan Yeon Woo sampai semua orang yang melihatnya tahu? Hm...).

Ibu Myung sedang mengobati luka puteranya. Ibu bertanya apakah Wol adalah puteri menteri Heo. Wol menjawab iya. Yeon Woo bertanya mengapa ibu seperti ingin menangis, dan ibu berkata bagaimana hati puteranya begitu sakit dan terus menyimpan Yeon Woo dalam hatinya.

Ibu berkata ia tak akan menanyakan mengapa Yeon Woo masih hidup. Dia mengatakan suatu hari Myung datang dan bertanya tentang Yeon Woo, bahwa ia bisa melepaskan segalanya tapi ada satu orang yang tak bisa ia biarkan pergi. Ia mungkin ingin menunjukkan gadis itu yang ada dalam hatinya. Orang macam apa dia. Ibu melanjutkan kalau ia bukanlah ibu yang baik dan Myung datang kesana dengan tubuh yang terluka. Woon mengamati mereka dari jauh dan diam-diam meninggalkan mereka. Woon melapor pada Hwon kalau Yang Myung dan Yeon Woo tak ada ditempat ibu Myung. Hwon : mereka tidak di kuil? Hwon meminta Woon mengikutinya. (aih.... Woon pasti galau. ia berbohong pada Hwon untuk Yang myung T_T).

Hwon membawa Woon kekamar mandi raksasa. Hyung Sun mengatakan itu disiapkan seperti yang diinginkan Hwon. Hwon memberitahu semua orang untuk meninggalkannya kecuali Woon dan Hyung Sun. Mereka meninggalkan Hwon, Hyung Sun dan Woon. Hwon meminta pedang milik Woon. Hwon menempatkan pedang itu ke leher Woon. Hyung Sun bertanya mengapa Hwon melakukannya. Hwon memerintahkan Woon untuk membuka pakaiannya. Hwon mengatakan ini bukan lelucon. Kau melihat pedang diacungkan kelehermu untuk sebuah candaan? Hyung Sun bertanya mengapa Hwon melakukannya, Hyung Sun takut Hwon kehilangan akal. Hwon mengatakan betapa kotor Woon dengan pedangnya menjaga Hwon semalam. Hwon menyuruh Woon masuk kedalam bak yang telah disiapkan. Woon berkata ia tak bisa tapi Hwon memerintahkannya untuk masuk. Hwon mengatakan sesuatu tentang Woon yang tak mengikuti perintah kerajaan, ketidak setiaan, bimbang antara raja dan saudaranya adalah pengkhianatan/pemberontakan. Hwon memerintahkan agar Hyung Sun meyakinkan Woon masuk dalam bak mandi kerajaan kalau tidak maka ia akan menyerang dengan pedang itu. Hwon memberitahu seberapa banyak ia menghargai Woon. Jangan terluka. karena rasa sakit Woon juga sakit baginya. Hwon pergi meninggalkan Hyung Sun dan Woon. (Hwon tahu kalau Woon berbohong kepadanya tentang dimana Myung. Ia juga merasa sedih karena Woon bimbang pada dirinya dan Myung).

Yang myung terbangun dan mencari Yeon Woo. Ia melihat ibunya sedang bersama Yeon Woo. Mereka berbicara tentang ibun yang akan membuat sesuatu dengan manik-manik.

Yang Myung berjalan kearah mereka. Ibu bertanya apakah Myung sudah baikan. Ibu berkata ia akan memanggilnya kalau sarapan sudah siap. Yeon Woo bertanya apakah Myung baik-baik saja. Myung berkata ia pikir Yeon Woo akan pergi. Yeon Woo berkata ia menunggu Yang Myung bangun sebelum ia pergi. Myung meminta Yeon Woo berjalan bersamanya.

Yeon woo bertanya sejak kapan Myung tahu kalau ia adalah Yeon Woo. Myung tak menjawab. Yeon Woo bertanya apakan itu karena nama batu (nama yang ia berikan pada batu yang diberikan myung). Myung berkata jika ia tak tahu justru itu aneh. Myung berkata saat ia memberi batu sebagai hadiah, ia mengarang namanya dan selain Yeon Woo siapa lagi yang tahu? Yeon Woo lalu bertanya mengapa Myung bertindak seolah-olah tak mengenalinya? Myung : karena aku tak ingin tahu. jika mungkin aku akan bertindak tidak tahu samapi akhir. Bahwa kau kembali hidup, bahkan jika aku sangat senang aku tak bisa bertahan, disatu sisi aku harus mengakui kebenaran dan semuanya akan terbang jauh dan menghilang (harapan Myung bahwa Wol hanyalah shaman bukan Yeon Woo).Kau tahu? ketika aku membuka mata, aku punya tempat untuk pergi, tempat untuk bekerja, orang yang membutuhkanku, dan juga karena aku melihatmu jadi aku sangat bahagia. Yeon Woo berkata itu juga menyenangkan baginya. Ketika sulit untuk menghadapi kenyataan didepan mataku, kau adalah cahaya terang bagiku. berkat dirimu aku bisa melupakan kekhawatiranku sebentar dan tertawa. Ketika aku adalah shaman Wol dan ketika aku adalah Heo Yeon Woo, aku selalu berterima kasih, tapi juga meminta maaf setiap hari. Tapi aku tak dapat memberikan jawaban yang kau inginkan. Yeon Woo mengatakan agar Yang Myung mencari seseorang yang baik dan bahagia. Yeon Woo : Ini adalah hal paling jujur yang bisa aku katakan. Tetaplah sehat. Yeon Woo lalu memberi hormat pada Yang Myung. Yeon woo akan pergi tapi Yang Myung memegang tangannya. Myung menangis dan bertanya dalam hidupmu sebelumnya kau adalah wanita pangeran, dalam kehidupan sekarang tak bisakah kau tinggal disisiku? Hwon berkata itu tak akan terjadi.

Hwon berjalan kearah mereka bersama Woon. Hwon menarik Yeon Woo dan memerintahkan woon membawa Yeon Woo. Yeon Woo melihat kembali ke arah mereka dan Myung menatapnya. Yeon Woo pergi. Hwon bertanya pada Myung : apa kau tahu apa saja yang baru kau lakukan kakak? Lari dengan wanita milik raja adalah kejahatan.

Hwon melempar pedang pada Yang Myung. Mereka berhadapan. Myung bertanya apakah Hwon berniat menyerangnya tapi Hwon mengatakan dia bisa membawa Myung ke jalur hukum. Myung bertanya apa maksudnya. Hwon mengatakan ia memberikesempatan Myung untuk menempatkan/mengacungkan pedang ke leher raja. Pedang ditanganmu adalah nyata. Ditempat ini jika kau menyerangku maka kau akan menjadi penguasa negeri ini. Mereka mulai bertarung. Flashback ketika mereka masih kecil dan Myung menletakkan pedangnya di leher Hwon kecil. Dan saat ini Myung melakukan hal yang sama. Myung memegang pedang dan mengarahkan ke leher Hwon, Hwon berkata : Jika kau menjadi penguasa, apa kau fikir semuanya akan ada dalam genggamanmu? Myung : Bahkan jika aku menjadi penguasa, setidaknya aku tak akan menjadi kriminal. Hwon mengatakan pada Myung untuk menyerang. hwon : kenapa kau ragu-ragu? cepat, potong leherku!

Yang Myung menangis dan melemparkan pedangnya ke bawah. Hwon : Kau telah kehilangan kesempatanmu hari ini, kakak. Jadi jangan berharap ada kesempatan lain lagi. Yang Myung melotot padanya. (Aduuuuh, dua saudara ini. Kenapa dibagian ini aku agak nggak suka sama Hwon ya? Aku rasa dia agak sedikit sombong atau gimanaaa gitu. T_T kasian myung...).

Hwon kembali bersama Woon. Hyung Sun terlihat khawatir. Hwon bertanya apakah Yeon Woo istirahat. Yeon Woo menjawab ya. Hwon bertanya apakah ia boleh minta sesuatu. Apakah Yeon Woo datang kesini atas kehendaknya. Yeon Woo berkata apakah jika itu bukan keinginannya maka Hwon akan mengirimnya pergi. Hatiku sudah menjadi milikmu, apakah kau gugup? hwon bertanya apakah ia bisa membuka pintu. Yeon Woo berkata jika Hwon menginginkannya maka ia boleh membukanya. Hyung Sun memberitahukan pelayan untuk membuka pintu. Yeon Woo keluar menggunakan pakaian bagus, mirip dengan pakaian Yeon Woo kecil saat masuk istana. Hwon melihatnya dan meminta Yeon Woo lebih dekat. Yeon Woo mendekat satu langkah. Hwon memintanya lebih dekat lagi. Yeon Woo melangkah, Hwon langsung menujunya dan memeluk Yeon Woo.

Yeon Woo bertanya mengapa Hwon seperti itu. Hwon berbalik dan Hyung Sun tersenyum padanya. Hwon dengan matanya memerintahkan Hyung Sun menyuruh yang lain meninggalkan mereka. Hyung Sun mengerti dan tersenyum manis pada Hwon dan meninggalkan mereka. ^^

Hwon memeluk Yeon Woo lagi dan memanggil namanya. Yeon Woo : ya paduka. Hwon terus tersenyum dan memanggil nama Yeon Woo berulang-ulang. Dan Yeon Woo terus mengatakan YA paduka.

Hwon berjalan dan mengingat Yeon Woo mengatakan 'hatiku sudah menjadi milik paduka, mengapa anda gugup?'. Hwon tersenyum. Ia melihat Hyung Sun yang menyeringai. Hwon tersenyum dan kembali berjalan. Mereka menuju Yoon. Yoon bertanya kemana Hwon akan pergi. Yoon mengatakan ia mendengar sesuatu yang penting beberapa waktu lalu saat Hwon pergi. Dia bertanya apakah Hwon baik-baik saja. Hwon mengatakan hanya Hwon dan beberapa orang yang tahu tentang hal itu jadi bagaimana Yoon bisa tahu. Yoon mengatakan itu kewajibannya mengetahui apa yang terjadi pada Raja. Hwon mengucapkan terima kasih atas kekhawatiran Yoon. Hwon dan Yoon membicarakan sesuatu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Hwon menyebutkan tentang sebuah kompetisi yang akan datang dan meminta beberapa tips olahraga pada Yoon. Yoon : Saat targetku didepan mata, maka aku tak akan menyerah hingga akhir. Hwon : JAdi, setelah target terpilih, jangan menyerah dan kejarlah. dan akhirnya bunuh mangsanya. Aku akan mengingat itu.

Hwon bertanya apa yang dilakukan Yeon Woo diruangannya. Yeon Woo mengatakan ia membaca buku sastra. Hwon mengatakan Yeon Woo melakukan hal yang sama ketika ia bertanya beberapa waktu lalu. Hwon : Apa kau bosan? Yeon Woo: Aku tak bosan. Kau harus berkonsentrasi pada gulunganmu. Hwon bertanya apa buku yang sedang dibaca Yeon Woo. Yeon Woo : Han BI Ja. Hwon mendesah dan bertanya apakah buku itu menyenangkan? Yeon Woo menjawab buku itu menyenangkan untuk dibaca. Hwon tiba-tiba mendongak.

Yeon Woo yang sedang membaca buku mendongak juga untuk melihat Hwon dan melihat Hwon memegang banyak gulungan dan mengangkat mejanya. Ia meletakkannya didepan Yeon Woo, duduk dan membaca. Hwon berkata buku itu begitu menyenangkan hingga Yeon Woo tak mendengar ia masuk. Yeon Woo bertanya kapan ia datang. Hwon bergumam bagaimana Yeon Woo tidak bertemu dengannya setelah 8 tahun. Hwon cemberut karena Yeon Woo tak memberikannya perhatian^^. Hwon berbicara tentang bagaimana selama 8 tahun dia tidah memperbolehkan dirinya melihat orang lain. Dimana ia hidup dikelilingi gadis-gadis cantik diistana tapi ia masih melindungi hatinya karena rasa bersalah atas kematian YEon Woo dan begitu banyak penderitaan mental dan fisik. Yeon Woo bertanya apakah Hwon membutuhkan kekuatan fisik untuk melindungi dirinya dari rasa bersalah. Hwon berkata tentu saja. Hwon membicarakan tentang malam ketika darah pria mendidih dan bla bla bla. Yeon Woo berkata Hwon berbohong tentang tidak melihat seorangpun. Hwon bertanya maksudnya. Hwon : siapa yang aku lihat? aku terombang-ambing oleh shaman Wol yang disimpan disampingku setiap malam. bukan, memang benar aku disihir sejenak tapi... Ia mulai bersikap defensif dan mengatakan : Tunggu dulu, kau bukan Wol kan? Yeon Woo : bagaimanapun, sebelum kau tahu Wol adalah aku, aku yakin kau tertarik dengan Wol.

Hwon tertawa. Yeon Woo bertanya mengapa Hwon tertawa. Hwon : Bukankah ini lucu, kau cemburu pada dirimu sendiri. Yeon Woo : Aku bilang aku tidak begitu, kenapa kau terus melakukan itu? Ngomong-ngomong aku akan selesai membaca dan kau harus melihat gulunganmu. Tapi Hwon mendorong mejanya kesamping dan membuat Yeon Woo meletakkan bukunya. Hwon mengatakan bagaimanapun sangat lucu Yeon Woo cemburu pada dirinya sendiri. Hwon : Tapi bagiku, jatuh cinta kedua kalinya pada gadis lain tak akan terjadi. ^^

Hwon lalu mencium Yeon Woo. Hwon tersenyum dan melanjutkan membaca bergaya cool. Yeon Woo hanya menatapnya.

Nenek bertanya apa maksudnya pembicaraan konyol mengenai gadis yang sudah mati hidup kembali. Nenek : Bagaimana bisa gadis yang sudah mati dan dikubur selama 8 tahun hidup kembali. Nenek lalu mengingat apa yang dikatakan oleh shaman Jang saat shaman jang bertanya apakah nenek begitu mempercayainya 8 tahun lalu sehingga ia memberi tugas itu padanya. Tiba-tiba Nenek berkata : SHaman Jang, beraninya dia!. Yoon mengatakan Hwon mungkin tahu. Nenek bertanya bagaimana Hwon bisa tahu apa yang terjadi. Yoon mengatakan bagaimana Hwon menyuruh Shaman Jang bersembunyi dan juga gadis di rumah perawatan disembunyikan disuatu tempat oleh raja. Yoon memastikan Shaman Jang dan Wol disembunyikan oleh raja. Nenek berkata jika Hwon tahu kebenarannya ia tak akan menutup-nutupinya. Yoon berfikir Hwon menunggu waktu yang tepat dan ia belum tahu bagian terakhir dari kebenaran itu (about Min Hwa pastinya). Mereka memutuskan mencari shaman Jang dan Wol serta menyingkirkannya. Bahkan jika raja tahu apa yang terjadi 8 tahun lalu, jika dua orang itu menjadi saksi kebenaran, kebenaran itu akan dikubur selamanya. (aduh, pasti sulit banged saat tahu Min hwa terlibat). Nenek memutuskan mengunjungi Hwon.

Hwon dan Yeon Woo masih membaca di kamar Hwon. Yeon Woo mendongak dan menatap Hwon. Hwon juga melihat dan tersenyum padanya^^. Hyung Sun menyeringai lagi^^. nenek muncul dan minta Hyung Sun melaporkan kalau ia mengunjungi Hwon.

Hyung Sun berteriak keras-keras bahwa Nenek datang. Hwon dan Yeon woo terkejut. Hyung Sun terus berteriak kalau nenek datang dan perlahan-lahan kemudian. Nenek memerintahkan mereka segera membuka pintu.

Nenek masuk dan melihat Hwon sedang mengangkat meja. Hwon pura-pura mengangkat meja keatas-kebawah dan mengatakan itu adalah latihan olahraga.

Yeon Woo ada disebuah ruangan dan mendengarkan dari pintu. Hwon bertanya apa yang membawa Neneknya menemuinya. Nenek berkata ia datang untuk memberitahukan sesuatu. Hwon berkata Nenek harusnya memanggilnya. Nenek mengatakan apakah Hwon ingat bagaimana ia menyelamatkan hidup Wol. Hwon berkata bagaimana ia bisa lupa. nenek mengingatkan Hwon pernah berkata kalau Hwon akan membayar kembali dengan mendengarkan permintaannya. Hwon berkata bagaimana mungkin ia lupa. nenek mengatakan ia disini sekarang untuk menagihnya. Hwon bertanya apa itu. Nenek meminta Hwon menemukan shaman seungsucheong, shaman Jang dan puteri babtisnya Wol dan membawa mereka padanya. Hwon bertanya mengapa nenek mencari mereka. nenek : aku memintanya karena kau menyembunyikan mereka. Hwon : bagaimana mungkin anda berfikir bahwa.... Tapi nenek menyela : Kau sedang menyelidiki apa yang terjadi 8 tahun lalu. Jangan lakukan itu dan tutuplah. Apa kau ingat apa yang aku katakan 8 tahun lalu? Aku katakan untuk tidak melakukan apapun. Karena ada alasannya mengapa Raja bahkan menutupinya.

Hwon bertanya apa yang nenek sembunyikan darinya. Nenek : Aku harus menyembunyikan hal yang menyakitkan bagimu. Hwon : mengapa kau harus menyembunyikannya? Nenek berkata itu semua demi Hwon. Lebih detailnya untuk melindungimu dan semua orang yang kau hargai. Hwon : JIka itu seseorang yang aku hargai, siapa dia? Nenek mengatakan kau tahu. Pikirkan baik-baik. Yang paling kau ingin lindungi. Nenek meminta jawaban atas permintaannya. Ia bertanya mengapa Hwon tak menjawab. Kau tak ingin mengabulkan permintaanku? Hwon berkata tentu ia akan melakukannya dan berkata akan memakan waktu lama untuk menemukan mereka. Hwon : Jika kau mempercayaiku, maka tunggulah. Aku pastikan aku akan menemukan mereka jadi jangan khawatir. Hwon mengatakan dalam kepalanya, tapi tempat yang akan menjadi tempatmu adalah hukuman. Sebagai pelaku, nenek dan shaman Jang dan Yeon Woo korbannya.

Yeon Woo masih dalam kamar dan dengan khawatir mengatakan 'kakak'. (Yeon Woo tahu maksud nenek adalah Min hwa, dan ia mengkhawatirkan Yeom).

Yeom ingat bagaimana Hong mengatakan ia diperintahkan untuk menyelidiki kematian Yeon Woo diam-diam. Dia juga ingat saat ia mengatakan bagaimana mungkin ia menghindari penyakit saat adiknya diantara hidup dan mati. Jika ia tak bisa melindungi adik satu-satunya bagaimana ia bisa mengurus pangeran. Yeom : Yeon Woo ya~

Yeom sedang berjalan diluar dan mendengar seseorang mendekat. Yeom bertanya siapa itu, siapa yang diam-diam mengamatinya. JIka kau tak menunjukkan wajahmu, aku akan memanggil seseorang. Yeom berjalan dan melihat Seul disana. Seul memberitahukan namanya dan memanggil Yeom tuan muda. Yeom mengingat Seul yang melayani Yeon Woo. Yeom bertanya mengapa Seul datang sembunyi-sembunyi seperti kucing bukannya masuk dari gerbang depan. Seul berkata dia hanya lewat dan berfikir untuk datang kesana. Ia bertanya bagaimana kabar Seul. Seul berkata ia bertemu pemilik yang baik dan hidup dengan baik. Seul memanggilnya Tuan muda, tapi Yeom berkata ia bukan tuan muda lagi karena ia sudah tua. Seul berkata dalam hatinya kalau Yeom selalu tuan muda baginya, ketika waktu itu Yeom memberinya nama Seul. Yeom bertanya apakah Seul punya sesuatu untuk dikatakan. Ibu memanggil Yeom dan bertanya apa yang dilakukan oleh Yeom. Yeom ingin mengatakan kalau pelayan Yeon Woo ada disana tapi seul sudah hilang. Ibu berkata ia mendengar Yeom berbicara dengan seseorang dan bertanya apa ada yang datang. Yeom berkata tak ada. dan bertanya mengapa ibu keluar. Ibu berkata ia khawatir tentang Min hwa dan ingin mencarikan tabib karena sejak kembali dari makam ayah Min hwa belum membaik. Ibu bertanya apa yang dia pikirkan. Yeom menawarkan diri membawa Min Hwa ke dokter. Ibu bertanya apakah Yeom akan pergi, Yeom berkata ia akan ikut.

Hwon mengingat percakapannya dengan Nenek. bagaimana nenek mengatakan pasti ada alasannya kenapa mantan Raja menutupi apa yang terjadi. Bahwa itu semua demi Hwon. lebih detail, untuk melindungimu dan orang yang kau cintai. Yeon woo memanggil 'yang mulia'. Hwon mengatakan maaf, ia sedang berfikir. Yeon Woo mengatakan itu sudah larut malam dan meminta Hwon untuk segera tidur. Hwon bertanya mengapa Yeon Woo belum tidur. Yeon Woo menjawab ia tak ingin tidur. Hwon minta maaf karena membuat Yeon Woo tinggal dalam kamarnya sepanjang hari. Yeon Woo : Aku ada disisimu. Jika aku disisimu, bahkan juka bukan di ruangan ini, bahkan jika di neraka, aku akan baik-baik saja. Hwon menawarkan padan Yeon Woo untuk berjalan keluar.

Hwon dan Yeon Woo berjalan didekat paviliun bulan perak. Hwon mengatakan mereka bertemu terakhir kalinya di bangunan bulan perak, mengapa Yeon Woo tak mengatakan kalau ia kehilangan ingatannya, mengapa menyembunyikannya. Yeon Woo mengatakan ia tak bisa melakukannya karena disamping Hwon ada Ratu.

Bo Kyung lagi-lagi terbangun dan ketakutan. Pelayan bertanya mengapa Bo Kyung seperti itu. Apakah ia bermimpi buruk lagi. Bo Kyung mengatakan itu aneh karena ia tidak mendengar suara tangisan dari bangunan bulan perak. Dayang mengatakan shaman sudah mengusir hantu. Tapi Bo Kyung mengatakan itu karena pemiliknya telah kembali, gadis itu Yeon Woo ada disekitar sini. Aku akan menyuruh ayahku menyingkirkan gadis itu segera. Tapi Bo Kyung berubah pikiran dan mengatakan ia tak bisa memperlihatkan sisinya yang sekarang pada ayahnya karena ia akan kecewa. Bo Kyung minta pada dayangnya membawakan gadis mata-mata itu padanya. dayang : selarut ini? Bo Kyung : Apa yang kau lakukan? Aku bilang panggil dia sekarang!

Yeon Woo mengatakan bagaimana ia seharusnya mati tapi kemudian ia menyadari siapa dirinya. Dia tak yakin apa yang terjadi dengan Hwon dan semacamnya. Juga tidk segera mengenali Hwon. Hwon bertanya apa maksudnya Yeon Woo harus menanggung siksaan karena kesalahnnya? Ketika kau mengalami mimpi buruk dan shock menjadi mati, aku tak bisa melakukan apapun, itu salahku karena aku tak berdaya. Yeon Woo berkata maksudnya bukan begitu. Yeon Woo : Ketika aku tak layak, kenyataannya kau tak melupakanku selama 8 tahun, aku tak bisa meminta lebih dari itu. Bahkan untuk sisa tahunnya, jika kau melupakanku, aku akan hidup mengingatmu lebih, dan kehilanganmu. Hwon : Aku tak akan pernah lupa. semua orang yang membuatmu menderita, aku akan mengungkapkannya, siapa dalangnya dan mengembalikan semuanya ketempat asalnya. Yeon Woo : Apa yang ada dimasa lalu, kubur di masa lalu. Ketika mantan raja menutupi kebenarannya bukankah dia punya alasan? Hwon : Kau percaya padaku? Aku akan menemukan kebenarannya. Bukankah kau yang menghiburku dengan kata-kata? Jadi bagaiman bisa kau... Yeon Woo : Aku mempercayai paduka. Tapi aku takut kebenarannya akan menyakiti anda. Hanya ingin berada disisi anda, aku tak ingin lebih dari itu. Hwon : Kau ingin berada ditempat yang tak ada cahaya matahari.Yeon Woo mengatakan ia tak memerlukan cahaya lain karena dia berada disamping matahari. Hwon membawa Yeon Woo pergi. Yeon Woo bertanya kemana dia akan membawanya.

Hwon membawa Yeon Woo keruangan dimana ia biasa bertemu dengan para menteri. Yeon Woo : Tempat ini... Hwon : Ini adalah tempat dimana politik di mulai. Ini adalah tempat dimana aku mendengar pembicaraan tentang warga negara dan memutuskan apa yang harus aku lakukan terhadap rakyat. Yeon Woo bertanya kenapa ia di bawa kesana. Hwon : hari ini pertama kali aku bertemu denganmu, kau bisa mengatakan padaku, bahwa hukum yang salah di negeri ini adalah kesalahan raja. Yeon Woo : Waktu itu aku masih terlalu muda jadi aku tak tahu (Hwon dan Yeon Woo kecil pertama bertemu di Ep 1 dimana Yeon Woo membahas tentang hukum negara). Hwon : Jika melihat dari mata seorang anak, segala sesuatu didunia iani dapat menjadi masalah atau segala sesuatu bisa menjadi jawabannya. Itulah yang saudaramu, guru pertamaku ajarkan padaku. Jika mata anak kecil mengetahuinya maka itu akan menjadi masalah. Setiap kali aku membuat keputusan tentang sesuatu, aku pikir , jika aku adalah dia, jika aku adalah guruku, apa yang akan mereka katakan?

Hwon meminta Yeon Woo untuk melihat latar belakang tempatnya duduk. Ketika ia masih seorang pangeran, ia memberitahukan makna matahari dan bulan untuk membuat sebuah binyeo (hairpin). Hwon menatap Yeon Woo dan berkata : aku memintamu menjadi bulanku, dan terima ini sebagai proposal. Hwon mengeluarkan hairpin. Hwon mengatakan ia membuatnya sepasang dan ia sudah memberikan pada Yeon Woo satu. Dan dia berencana akan memberikan yang lain pada Yeon Woo disana, dihari pernikahan mereka. hwon memberikannya pada Yeon Woo. Hwon mengambil hairpin lain milik Yeon Woo yang ia temukan saat ia memerintahkan seseorang mengambil barang Yeon Woo di rumah perawatan. Hwon memberikannya pada Yeon Woo. (2 hair pin, ternyata Hwon kecil membuatnya sepasang. Yang satu ia berikan saat Yeon Woo sakit, dan satunya ia akan memberikannya saat mereka menikah, sayangnya ia baru bisa memberikannya sekarang, sebagai tanda lamaran. ^^).

Yeon Woo memegang kedua hair pin itu di tangannya. Hwon : Sekarang dua telah menjadi satu. Wol menangis. Hwon menunduk dan mencium Yeon Woo^^.

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun 16

Sipnosis The Moon That Embraces The Sun 15