Seol sedang berada diluar karena ingin mencari Wol. Ia merasa khawatir
memikirkan Wol dan malah bertemu dengannya. Wol menyuruhnya diam dan
membawanya ke sebuah kamar. Seol bertanya apa yang terjadi .
Wol berkata kalau ia pingsan dan ingat masa lalunya. Wol: “ Ketika aku menjadi peramal, kau juga mengingatnya kan? Seol berkata kalau ia tidak ada disana ketika itu terjadi. Wol bertanya kapan Seol datang ke sisinya. Seol berbohong dan berkata kalau ia melarikan diri dari pemiliknya dan ditemukan oleh Nok Young dan datang setelah Wol mendapatkan kekuatan. Wol: “Kenapa kau berbohong. Aku melihatmu ketika aku dikeluarkan dari dalam kuburan.” Seol kaget.
Profesor memberitahu Ibu Suri kalau Wol selamat. Ibu Suri berpikir kalau tidak sia-sia menyimpan Wol disampingnya karena Wol punya kekuatan yang hebat . Ia kemudian bertanya dimana ia mengirim Wol. Profesor teringat bagaimana Wol melaporkan tentang hantu itu. Wol berbohong kalau hantu itu marah ia membutuhkan waktu untuk berdoa untuk roh itu jika tidak maka ia dan orang-orang yang membawanya masuk ke Istana Bulan Tersembunyi akan mendapatkan akibatnya, oleh sebab itu ia meminta untuk di ijinkan pergi ke Seongsucheong untuk melakukannya.
Ibu Suri bertanya apa ia membiarkannya melakukan itu, ia takut kalau Wol akan melarikan diri. Profesor berkata kalau ia menempatkan penjaga untuk mengawasi Wol.
Seol menangis dan minta maaf. Wol berkata kalau ia tidak punya waktu, jadi ia akan memaafkannya nanti. Ia bertanya kenapa Seol menutup mulutnya selama 8 tahun. Seol bercerita kalau orangtuanya memutuskan untuk memberi obat yang bisa menyelamatkannya dari serangan ilmu hitam. Karena keluarga mereka dituduh berkhianat karena menyembunyikan penyakitnya, maka mereka tidak punya pilihan lain selain menghapusnya dari dunia ini. Wol bertanya apa ayahnya tahu kalau ia akan hidup. Seol berkata kalau ayahnya tahu. Ini harus dilakukan untuk menyelamatkan seluruh keluarga dan klannya.
Wol ingat kalau ia pernah menderita suatu penyakit. Seol berkata sebenarnya ia heran karena Wol kelihatan tidak punya kekuatan. Tapi ketika ia menanyakan hal itu pada Nok Young, ia hanya berkata kalau kekuatan Wol belum sempurna. Kutukan itu hanya berefek pada ingatannya saja.
Wol berpendapat kalau seharusnya keluarganya diberi tahu kalau ia masih hidup. Seol berkata kalau Nok Young menyuruhnya merahasiakannya, kalau tidak nyawa Wol akan terancam. Wol merasa curiga, Seol juga merasa begitu, tapi Nok Young menekankan kalau Seol tidak perlu tahu selebihnya.
Wol berpikir kemudian teringat kalau Nok Young tidak pernah memberinya obat. Seseorang tidak bisa menjadi seorang peramal, jika ia tidak minum obat tertentu. Tapi ia heran kenapa Nok Young tetap membawanya ke Seongsucheong. Bahkan menjadikannya jimat hidup.
Delapan tahun yang lalu Nok Young menjadi Kepala Peramal dan Ibu Suri sangat menyukainya. Tiba-tiba ia menjadi sakit parah dan kenapa Nok Young menyelamatkannya. Wol, “Benarkah aku menderita penyakit karena kutukan?” Seol mengusulkan kalau mereka bertanya langsung pada Nok Young. Wol tidak setuju, saat ini mereka tidak bisa mempercayai siapapun. Sampai mereka menemukan orang yang berada dibalik semua ini, mereka harus merahasiakan kalau ingatannya sudah kembali.
Hyung Sun pergi ke Seongsucheong untuk menjemput Nok Young. Tapi seorang gadis peramal berkata kalau Nok Young pergi ke gunung untuk berdoa.
Hyung Sun melaporkan kalau Nok Young sedang berdoa digunung dan Hwon ingin jalan-jalan diluar untuk menghirup udara segar.
Ketika ia keluar, Bo Kyung datang. Ia bertanya kemana Hwon akan pergi. Hwon berkata kalau ia ingin jalan-jalan. Bo Kyung menawarkan teh tapi Hwon berkata kalau ia tadi sudah minum teh. Ia meminta Bo Kyung untuk berjalan-jalan dengannya. Bo Kyung langsung tersenyum bahagia.
Bo Kyung berkata kalau beberapa hari belakangan terasa dingin tapi hari ini kelihatannya musim semi akan datang. Hwon memandang Istana Bulan Tersembunyi dan berhenti mendengarkan perkataan Bo Kyung. Hwon berkata apa yang telah Bo Kyung katakan. Bo Kyung berkata kalau ia akan menunggu. Hwon: “Untuk apa?” Bo Kyung, “Sampai Yang Mulia mau menerimaku, tidak peduli berapa lama itu. Aku tidak akan mendorong Yang Mulia melupakannya” Ia menyebutkan kalau Raja adalah matahari dan Ratu adalah bulan, Kedudukan mereka akan ada ditempatnya jika Hwon mengakuinya. Hwon teringat ketika ia memberikan binyeo pada Yeon Woo dan mengatakan hal yang sama.
Wol memegang binyeo pemberian Hwon dan teringat bagaimana ia memberikannya pada Yeon Woo sebelum ia meninggal. Wol teringat apa yang Hwon katakan tentang bulan dan matahari dan kenapa binyeo itu diberi nama bulan memeluk matahari.
Hwon juga teringat kenangan itu dan membayangkan Yeon Woo berdiri dihadapannya. Ia tersenyum padanya saat ia melihat kalau Yeon Woo memakai binyeo itu dirambutnya. Tapi sebenarnya yang ia lihat adalah Bo Kyung dan senyumnya langsung menghilang. Wol memeluk binyeo tsb dan menangis.
Seol memanggil dan berkata kalau ia akan masuk. Seol memakai hanbok sederhana. Wol berkata kalau Seol terlihat seperti seorang gadis yang cantik. Seol bertanya kapan ia jadi laki-laki. Wol memintanya datang ke Hwalinseo setelah Seol melakukan apa yang diperintahkannya.
Woon mengirim para penjaga di rumah Yang Myung pergi. Yang Myung bertanya apa sekarang ia boleh pergi?
Yang Myung sedang membereskan barang-barangnya. Woon bertanya Yang Myung akan pergi kemana. Woon memberitahu kalau Yang Myung tidak boleh pergi kesana. Yang Myung; “Kau pikir aku akan pergi kemana?” Woon: “Bukan kau akan pergi ke Hwalinseo?”
Yang Myung bertanya kenapa ia tidak bisa pergi kesana, apa karena Wol orang Raja? Jika ia Heo Yeon Woo, maka ia akan melepaskannya, tapi gadis itu adalah seorang peramal bernama Wol, semuanya jadi berbeda. Bukankah lebih baik kalau Yang Myung yang menyukainya daripada Raja. Woon mencoba menghentikannya, tapi Yang Myung mengabaikannya.
Yang Myung berteriak pada petugas di Hwalinseo kenapa ia tidak mencari penjahat itu (Wol) ketika ia menghilang, tapi petugas itu dengan santai berkata kenapa mereka harus mencari seorang penjahat. Seorang pria miskin berkata kalau putrinya sakit parah dan meminta tolong. Yang Myung berteriak pada petugas itu untuk menolong pria miskin tersebut, tapi petugas itu malah mengusir Yang Myung.
Wol diantar menuju Hwalinseo dan orang-orang masih melemparinya dengan berbagai hal. Wol melihat sekelilingnya . Terdapat banyak orang miskin yang sakit, terluka serta kelaparan.

Wol didorong masuk ke dalam sebuah ruangan yang penuh dengan orang sakit. Yang Myung juga ada disana bertanya pada seorang gadis apakah ia bisa bernapas. Ia menyuruh ayahnya untuk membuat gadis itu muntah. Ia menenangkan gadis itu untuk bersabar dan penyakitnya akan segera hilang. Yang Myung melihat kalau Wol ada disana. Ia menyuruh Wol datang untuk memegang hidung gadis itu, jadi mereka bisa memaksa gadis itu agar mau minum. Gadis itu muntah dibaju Yang myung. Ayahnya lega karena putrinya akan selamat. Yang Myung dan Wol saling memandang dan tersenyum.
Yang Myung sedang makan dan Wol datang, ia membawa baju Yang Myung yang telah dibersihkannya. Yang Myung bertanya apa nodanya masih ada. Wol berkata kalau ia tidak bisa menghilangkan semuanya. Wol bertanya dari mana ia belajar ilmu pengobatan. Yang Myung berkata dulu ia pernah belajar sedikit.Wol berkata kalau gurunya pasti orang yang menyenangkan. Yang Myung mengatakan hal-hal yang baik tentang gurunya dan itu membuat Wol sedih karena Yang Myung membicarakan tentang ayahnya.
Yang Myung keluar dan berkata kalau ia senang bertemu dengannya lagi. Yang Myung: “Itu pasti sangat berat bagimu, tapi terimakasih karena tetap hidup. Aku datang karena mengkhawatirkanmu. Jangan khawatir, aku tidak akan datang kesini lagi. Karena kau masih hidup dan aman. Semoga tetap sehat.” Yang Myung akan pergi ketika beberapa perawat memanggilnya. Mereka memintanya datang lagi karena hari ini ia sudah banyak membantu. Mereka sedang kekurangan orang. Mereka semua memintanya dan Yang Myung berpura-pura bingung dan berkata kemanapun ia pergi, ia selalu menjadi populer, jadi apa yang seharusnya ia lakukan. Wol berpikir kalau Yang Myung selalu sama, Ia lebih cocok kalau ceria. Woon melihat hal itu.
Woon melaporkan pada Hwon. Hwon bertanya apa Wol baik-baik saja, bagaimana dengan lukanya. Woon berkata kalau Wol baik-baik saja. Hwon bertanya apa kakaknya baik-baik saja dan Woon berbohong. Hwon bertanya apakah Woon menyembunyikan sesuatu. Ketika ia berbohong, matanya mengkhianatinya. Ia bertanya apakah Yang Myung bersama Wol?
Woon keluar dan mendekati Kyu Tae yang datang untuk melapor pada Hwon. Salah satu menteri melihatnya dan Woon juga menyadarinya.
Menteri itu bertanya-tanya kenapa Kyu Tae dipanggil dan berkata kalau ada sesuatu yang mencurigakan. Apa Raja sedang menyelidiki sesuatu. Yoon berpikir kalau ini tentang kejadian 8 tahun yang lalu, ia menambahkan kalau mereka perlu seseorang untuk memata-matai Kyu Tae.
Kyu Tae melapor pada Hwon kalau sangat sulit menyelidiki kejadian 8 tahun yang lalu. Hwon berpikir kemudian mengatakan tentang dayang yang dulu merawat Yeon Woo. Hwon menyuruh Kyu Tae mencari tahu tentang penyebab sakit Yeon Woo dari dayang itu. Woon masuk dan berkata kalau kubu para menteri mulai beraksi. Hwon menyuruh Kyu Tae untuk hati-hati.
Seol pergi menemui Dayang itu untuk mendapatkan informasi. Dayang itu berkata kalau Hwon dan Yeon Woo banyak menangis pada hari ketika Yeon Woo diusir. Seol bertanya apakah ada yang berbeda hari itu? Apakah ada pergantian dayang, makanan yang berbeda atau seseorang yang berkunjung? Apapun yang bisa diingatnya. Dayang itu ingat kalau Min Hwa datang. Tapi Min Hwa hanya bertanya bagaimana keadaan Yeon Woo dan langsung pergi. Ia kelihatan banyak pikiran.
Kyu Tae bertanya dimana dayang itu tinggal. Kyu Tae berpapasan dengan Seol, ketika ia pergi.
Ketika Kyu Tae masuk, ada beberapa pria bertopeng yang menunggunya. Mereka berkelahi. Ketika ia masuk kedalam, dayang itu sudah dibunuh.
Hwon sangat marah karena ada jiwa tak bersalah lagi yang melayang. Kyu Tae minta maaf. Hwon berkata kalau ini bukan kesalahan Kyu Tae dan mungkin ia juga bisa kehilangan nyawanya. Jika Kyu tae mau berhenti, ia akan mengerti. Kyu Tae berkata kalau ia tidak akan berhenti. Hwon berterimakasih padanya. Ia tahu kalau ada seseorang yang menghambat jalan mereka.
Hwon keluar dan bertemu dengan Yoon. Menteri Yoon mengatakan sebuah syair dan Hwon menyelesaikannya. Tapi Hwon berkata dalam hati, itu berarti jika kau mengetahui kebenaran,tutupilah. Hwon berkata keras kalau tidaklah bagus menutupi suatu kebenaran. Menteri Yoon menjawab kalau kebajikan seorang bangsawan untuk mempertimbangkan akibat dari perbuatannya, apakah akan membawa kebaikan atau pertumpahan darah. Yoon berpikir dalam hati ditujukan untuk Hwon, “Jika kau tidak berhenti disini, maka itu akan berbahaya.”
Wol bertemu dengan Seol. Seol bertanya apakah Wol teringat apapun tentang Min Hwa. Seorang perawat memberi Wol perintah dengan nada kasar. Seol menawarkan diri untuk pergi, tapi Wol berkata kalau Seol harus pergi kesuatu tempat dengannya.
Wol dan Seol pergi ke makam Menteri Heo. Wol membungkuk kemudian menangis. Wol: “Ayah, aku Yeon Woo.” Ia teringat ketika ayahnya memujinya kalau ia lebih pintar dari semua professor yang dikenalnya. Ia juga teringat kalau ia pernah berkata kalau ia sangat nyaman berada dipelukan ayahnya karena rasanya mirip dengan pelukan kakaknya dan bagaimana ayahnya menyuruhnya tidur dengan nyaman di pelukannya. Ia terus memanggil ayahnya dan menangis.
Yeom, ibu serta Min Hwa pergi ke suatu tempat. Min Hwa tersandung dan Yeom bertanya apakah ia baik-baik saja. Yeom berkata kalau seharusnya Min Hwa tinggal dirumah saja.Min Hwa berkata kalau ia ingin bertemu dengan ayah Yeom dan semua penderitaannya tidak berarti. Yeom berterimakasih padanya. Min Hwa tidak suka Yeom melakukan itu karena mereka suami istri, tidak perlu mengucapkan terimakasih.Yeom ingin membantu Min Hwa, tapi Min Hwa menyuruhnya untuk membantu ibunya karena ibunya tidak sehat akhir-akhir ini.
Yeom membantu ibu dan Min Hwa naik ke makam. Ibu meletakkan kepalanya di makam. Yeom berkata kalau seseorang telah datang . Dan itu belum lama. Min Hwa berpikir kalau Yang Myung yang datang.
Ibu berkata pada Yeom kalau ayahnya meninggal bukan karena sakit. Ayahnya bunuh diri. Setelah ia memakamkan Yeon Woo, ia berkata kalau ia membuat Yeon Woo meninggal dan menyesalinya. Dan itu sangat menyakitkan. Setelah Yeom menikah dengan Min Hwa, kesehatan ayahnya memburuk dan akhirnya ia melepaskan nyawanya. Min Hwa mendengarnya, ia menjatuhkan buah yang dibawanya dan menangis
Ibu bertanya pada ayah, “Apa kau baik-baik saja. Belum lama ini aku melihat seseorang yang sangat mirip dengan Yeon Woo. Tapi tidak mungkin kalau ia masih hidup kan? Aq melihat gadis itu dicemooh dan dilempari batu, Yeon Woo kita tidak akan menderita seperti itu kan? Tolong katakan padaku. Ia baik-baik saja bersamamu kan?” Ibu menangis dan Min Hwa juga menangis, begitu pula dengan Yeom.
Di dekat mereka, Wol menangis bersama Seol.
Wol dan Seol berjalan turun. Wol terus menangis. Wol: “Karena diriku. Karena diriku, aku membuat ayahku meninggal. Dulu aku terlalu muda dan kupikir jika aku mati, semua orang bisa selamat. Seharusnya aku memohon pada mereka kalau aku ingin hidup.” Seol menyuruhnya untuk memberitahu keluarganya kalau ia masih hidup. Wol berkata kalau Seol tidak memberitahu mereka karena ia ingin melindunginya. Mungkin jika sekarang ia mengatakannya, ia akan membahayakan keluarganya dan Raja. Sampai semua kebenaran terungkap, Yeon Woo harus tetap menjadi orang yang meninggal.
Bo Kyung bertemu dengan serombongan peramal. Mereka berkata kalau ada suara tangisan dari istana Bulan Tersembunyi, jadi mereka kan berdoa. Bo Kyung berkata kalau mereka sudah bekerja keras. Bo Kyung melihat gadis yang dulu menjadi jimat hidup menggantikan Wol. Bo Kyung bertanya kenapa ia ada disini. Gadis itu berkata kalau jimat hidup Raja bukan dirinya. Bo Kyung tersadar kalau ia bertemu dengan peramal yang salah. Gadis itu berkata kalau sekarang Wol ada di Hwalinseo.
Bo Kyung pergi kekamarnya dan memerintahkan agar peramal yang bernama Wol dibawa ke hadapannya dan tidak ada seorangpun yang boleh tahu tentang hal ini.
Wol kembali ke Hwalinseo dan Yang Myung sedang bermain bersama anak-anak. Yang Myung berkata kalau Wol sudah memegang kayunya dan Wol adalah musuhnya. Tapi Wol sedang tidak ingin bermain. Anak-anak menariknya . Yang Myung memegang tangannya dan mengambil bungkusan obat serta memberinya tongkat.
Yang Myung menyuruhnya untuk mulai. Anak-anak menyuruhnya untuk cepat dan melakukannya. Mereka pun bermain. Mereka memainkan permainan memukul kayu yang kalau di Jawa Tengah di sebut bentik.
Yang Myung menyentil dahinya dan Wol tidak mau melepaskan tongkatnya. Merekapun berebut. Yang Myung melihat Hwon dan Woon melihat dari jauh.
Jadi sebelum Wol melihat mereka, ia langsung memeluknya. Wol bertanya kenapa ia melakukan itu. Yang Myung hanya melotot pada Hwon. Hwon memandang mereka dengan pandangan cemburu dan kemudian pergi. Yang Myung berkata kalau ia pikir Wol akan terjatuh, ia tidak melakukan itu untuk tujuan lain.
Saat mereka berjalan pergi, Hwon berkata pada Woon; “Jangan mengatakan apapun. Tidak satu katapun.”
Anak-anak mengucapkan selamat tinggal pada Yang Myung dan Wol. Mereka pulang ke rumah. Yang Myung: “Apa kau baik-baik saja sekarang? Apa yang kau pikirkan samapai-sampai wajahmu terlihat murung.” Yang Myung berkata, ketika ia bermain dengan anak-anak, ia bisa menghilangkan rasa sedihnya. Wol berterimakasih karena Yang Myung sudah membuatnya merasa senang.Yang Myung cemberut: “Jadi bukan karena bermain dengan diriku yang tampan dan hebat?”
Yang Myung berpikir dalam hati: “ Lebih baik kau menjadi peramal saja, jadi aku bisa berada disisimu dan melihat wajahmu yang tersenyum.” Yang Myung mengambil sebuah batu dan berkata dengan keras, apakah mereka akan bermain dengan batu itu besok. Wol merebutnya dan berkata kalau ia akan menjadikannya batu penghilang masalah. Ia akan menyimpan masalahnya didalam batu itu. Yang Myung menghadiahkan batu itu pada Wol. Perawat bertanya kenapa Wol tidak membawa obat yang dimintanya. Wol berterimakasih pada Yang Myung dan pergi.
Nok Young kembali ke Seongsucheong dan bertanya pada seorang gadis peramal apa ada yang terjadi. Gadis itu melaporkan kalau ada perintah kerajaan yang memintanya datang ke istana. Nok Young berkata kalau ia akan datang besok.Janshil berlari mendekatinya dengan Seol. Janshil berkata kalau Seol berpakaian wanita. Nok Young terlihat terkejut melihat Seol berdandan seperti itu.
Wol meletakkan batu pemberian Yang Myung ke sebuah tumpukan batu. Wol: “Ayah, sampai semuanya pasti, aku akan mengubur semua kekhawatiranku disini. Setiap langkah yanga akan dilakukan putrimu, tolong ayah menjaganya.”
Seseorang bertanya apakah ia peramal yang bernama Wol, Ratu ingin bertemu dengannya.
Yang Myung sedang berjalan pergi dan teringat apa yang ia katakan pada Wol ketika ia memberikan batu itu. Ia tiba-tiba sadar kalau dirinyalah yang dulu memberitahu tentang batu penghilang masalah. Ia juga teringat kalau reaksi Wol ketika disentilnya, sama dengan reaksi Yeon. Ia sadar kalau Wol mungkin tahu siapa dirinya yang sebenarnya.
Tiba-tiba Hwon memanggil kakaknya.
Yang Myung dan Hwon minum-minum dalam suasana yang tegang. Yang Myung menuangkan minuman. Hwon berkata kalau ia mendengar Yang Myung sering pergi ketempat itu. Yang Myung berkata kalau ia pergi kesana setiap hari. Gadis yang disukainya sedang dalam bahaya, jadi bagaimana ia bisa berpura-pura kalau ia tidak tahu.
Hwon: “Apa kau akan menentang perintahku untuk tidak mendekati gadis itu.
Yang Myung; “Yang Mulia.”
Hwon: “Hyungnim!”
Bo Kyung sedang menunggu dengan gelisah. Dayangnya berkata kalau peramal Wol datang. Dayang itu menyuruh Wol menghormat pada Ratu. Wol menghormat dan menatap Bo Kyung. Bo Kyung melihat wajahnya dan kaget. Ia tidak percaya apa yang dilihatnya.
Wol berkata kalau ia pingsan dan ingat masa lalunya. Wol: “ Ketika aku menjadi peramal, kau juga mengingatnya kan? Seol berkata kalau ia tidak ada disana ketika itu terjadi. Wol bertanya kapan Seol datang ke sisinya. Seol berbohong dan berkata kalau ia melarikan diri dari pemiliknya dan ditemukan oleh Nok Young dan datang setelah Wol mendapatkan kekuatan. Wol: “Kenapa kau berbohong. Aku melihatmu ketika aku dikeluarkan dari dalam kuburan.” Seol kaget.
Profesor memberitahu Ibu Suri kalau Wol selamat. Ibu Suri berpikir kalau tidak sia-sia menyimpan Wol disampingnya karena Wol punya kekuatan yang hebat . Ia kemudian bertanya dimana ia mengirim Wol. Profesor teringat bagaimana Wol melaporkan tentang hantu itu. Wol berbohong kalau hantu itu marah ia membutuhkan waktu untuk berdoa untuk roh itu jika tidak maka ia dan orang-orang yang membawanya masuk ke Istana Bulan Tersembunyi akan mendapatkan akibatnya, oleh sebab itu ia meminta untuk di ijinkan pergi ke Seongsucheong untuk melakukannya.
Ibu Suri bertanya apa ia membiarkannya melakukan itu, ia takut kalau Wol akan melarikan diri. Profesor berkata kalau ia menempatkan penjaga untuk mengawasi Wol.
Seol menangis dan minta maaf. Wol berkata kalau ia tidak punya waktu, jadi ia akan memaafkannya nanti. Ia bertanya kenapa Seol menutup mulutnya selama 8 tahun. Seol bercerita kalau orangtuanya memutuskan untuk memberi obat yang bisa menyelamatkannya dari serangan ilmu hitam. Karena keluarga mereka dituduh berkhianat karena menyembunyikan penyakitnya, maka mereka tidak punya pilihan lain selain menghapusnya dari dunia ini. Wol bertanya apa ayahnya tahu kalau ia akan hidup. Seol berkata kalau ayahnya tahu. Ini harus dilakukan untuk menyelamatkan seluruh keluarga dan klannya.
Wol ingat kalau ia pernah menderita suatu penyakit. Seol berkata sebenarnya ia heran karena Wol kelihatan tidak punya kekuatan. Tapi ketika ia menanyakan hal itu pada Nok Young, ia hanya berkata kalau kekuatan Wol belum sempurna. Kutukan itu hanya berefek pada ingatannya saja.
Wol berpendapat kalau seharusnya keluarganya diberi tahu kalau ia masih hidup. Seol berkata kalau Nok Young menyuruhnya merahasiakannya, kalau tidak nyawa Wol akan terancam. Wol merasa curiga, Seol juga merasa begitu, tapi Nok Young menekankan kalau Seol tidak perlu tahu selebihnya.
Wol berpikir kemudian teringat kalau Nok Young tidak pernah memberinya obat. Seseorang tidak bisa menjadi seorang peramal, jika ia tidak minum obat tertentu. Tapi ia heran kenapa Nok Young tetap membawanya ke Seongsucheong. Bahkan menjadikannya jimat hidup.
Delapan tahun yang lalu Nok Young menjadi Kepala Peramal dan Ibu Suri sangat menyukainya. Tiba-tiba ia menjadi sakit parah dan kenapa Nok Young menyelamatkannya. Wol, “Benarkah aku menderita penyakit karena kutukan?” Seol mengusulkan kalau mereka bertanya langsung pada Nok Young. Wol tidak setuju, saat ini mereka tidak bisa mempercayai siapapun. Sampai mereka menemukan orang yang berada dibalik semua ini, mereka harus merahasiakan kalau ingatannya sudah kembali.
Hyung Sun pergi ke Seongsucheong untuk menjemput Nok Young. Tapi seorang gadis peramal berkata kalau Nok Young pergi ke gunung untuk berdoa.
Hyung Sun melaporkan kalau Nok Young sedang berdoa digunung dan Hwon ingin jalan-jalan diluar untuk menghirup udara segar.
Ketika ia keluar, Bo Kyung datang. Ia bertanya kemana Hwon akan pergi. Hwon berkata kalau ia ingin jalan-jalan. Bo Kyung menawarkan teh tapi Hwon berkata kalau ia tadi sudah minum teh. Ia meminta Bo Kyung untuk berjalan-jalan dengannya. Bo Kyung langsung tersenyum bahagia.
Bo Kyung berkata kalau beberapa hari belakangan terasa dingin tapi hari ini kelihatannya musim semi akan datang. Hwon memandang Istana Bulan Tersembunyi dan berhenti mendengarkan perkataan Bo Kyung. Hwon berkata apa yang telah Bo Kyung katakan. Bo Kyung berkata kalau ia akan menunggu. Hwon: “Untuk apa?” Bo Kyung, “Sampai Yang Mulia mau menerimaku, tidak peduli berapa lama itu. Aku tidak akan mendorong Yang Mulia melupakannya” Ia menyebutkan kalau Raja adalah matahari dan Ratu adalah bulan, Kedudukan mereka akan ada ditempatnya jika Hwon mengakuinya. Hwon teringat ketika ia memberikan binyeo pada Yeon Woo dan mengatakan hal yang sama.
Wol memegang binyeo pemberian Hwon dan teringat bagaimana ia memberikannya pada Yeon Woo sebelum ia meninggal. Wol teringat apa yang Hwon katakan tentang bulan dan matahari dan kenapa binyeo itu diberi nama bulan memeluk matahari.
Hwon juga teringat kenangan itu dan membayangkan Yeon Woo berdiri dihadapannya. Ia tersenyum padanya saat ia melihat kalau Yeon Woo memakai binyeo itu dirambutnya. Tapi sebenarnya yang ia lihat adalah Bo Kyung dan senyumnya langsung menghilang. Wol memeluk binyeo tsb dan menangis.
Seol memanggil dan berkata kalau ia akan masuk. Seol memakai hanbok sederhana. Wol berkata kalau Seol terlihat seperti seorang gadis yang cantik. Seol bertanya kapan ia jadi laki-laki. Wol memintanya datang ke Hwalinseo setelah Seol melakukan apa yang diperintahkannya.
Woon mengirim para penjaga di rumah Yang Myung pergi. Yang Myung bertanya apa sekarang ia boleh pergi?
Yang Myung sedang membereskan barang-barangnya. Woon bertanya Yang Myung akan pergi kemana. Woon memberitahu kalau Yang Myung tidak boleh pergi kesana. Yang Myung; “Kau pikir aku akan pergi kemana?” Woon: “Bukan kau akan pergi ke Hwalinseo?”
Yang Myung bertanya kenapa ia tidak bisa pergi kesana, apa karena Wol orang Raja? Jika ia Heo Yeon Woo, maka ia akan melepaskannya, tapi gadis itu adalah seorang peramal bernama Wol, semuanya jadi berbeda. Bukankah lebih baik kalau Yang Myung yang menyukainya daripada Raja. Woon mencoba menghentikannya, tapi Yang Myung mengabaikannya.
Yang Myung berteriak pada petugas di Hwalinseo kenapa ia tidak mencari penjahat itu (Wol) ketika ia menghilang, tapi petugas itu dengan santai berkata kenapa mereka harus mencari seorang penjahat. Seorang pria miskin berkata kalau putrinya sakit parah dan meminta tolong. Yang Myung berteriak pada petugas itu untuk menolong pria miskin tersebut, tapi petugas itu malah mengusir Yang Myung.
Wol diantar menuju Hwalinseo dan orang-orang masih melemparinya dengan berbagai hal. Wol melihat sekelilingnya . Terdapat banyak orang miskin yang sakit, terluka serta kelaparan.

Wol didorong masuk ke dalam sebuah ruangan yang penuh dengan orang sakit. Yang Myung juga ada disana bertanya pada seorang gadis apakah ia bisa bernapas. Ia menyuruh ayahnya untuk membuat gadis itu muntah. Ia menenangkan gadis itu untuk bersabar dan penyakitnya akan segera hilang. Yang Myung melihat kalau Wol ada disana. Ia menyuruh Wol datang untuk memegang hidung gadis itu, jadi mereka bisa memaksa gadis itu agar mau minum. Gadis itu muntah dibaju Yang myung. Ayahnya lega karena putrinya akan selamat. Yang Myung dan Wol saling memandang dan tersenyum.
Yang Myung sedang makan dan Wol datang, ia membawa baju Yang Myung yang telah dibersihkannya. Yang Myung bertanya apa nodanya masih ada. Wol berkata kalau ia tidak bisa menghilangkan semuanya. Wol bertanya dari mana ia belajar ilmu pengobatan. Yang Myung berkata dulu ia pernah belajar sedikit.Wol berkata kalau gurunya pasti orang yang menyenangkan. Yang Myung mengatakan hal-hal yang baik tentang gurunya dan itu membuat Wol sedih karena Yang Myung membicarakan tentang ayahnya.
Yang Myung keluar dan berkata kalau ia senang bertemu dengannya lagi. Yang Myung: “Itu pasti sangat berat bagimu, tapi terimakasih karena tetap hidup. Aku datang karena mengkhawatirkanmu. Jangan khawatir, aku tidak akan datang kesini lagi. Karena kau masih hidup dan aman. Semoga tetap sehat.” Yang Myung akan pergi ketika beberapa perawat memanggilnya. Mereka memintanya datang lagi karena hari ini ia sudah banyak membantu. Mereka sedang kekurangan orang. Mereka semua memintanya dan Yang Myung berpura-pura bingung dan berkata kemanapun ia pergi, ia selalu menjadi populer, jadi apa yang seharusnya ia lakukan. Wol berpikir kalau Yang Myung selalu sama, Ia lebih cocok kalau ceria. Woon melihat hal itu.
Woon melaporkan pada Hwon. Hwon bertanya apa Wol baik-baik saja, bagaimana dengan lukanya. Woon berkata kalau Wol baik-baik saja. Hwon bertanya apa kakaknya baik-baik saja dan Woon berbohong. Hwon bertanya apakah Woon menyembunyikan sesuatu. Ketika ia berbohong, matanya mengkhianatinya. Ia bertanya apakah Yang Myung bersama Wol?
Woon keluar dan mendekati Kyu Tae yang datang untuk melapor pada Hwon. Salah satu menteri melihatnya dan Woon juga menyadarinya.
Menteri itu bertanya-tanya kenapa Kyu Tae dipanggil dan berkata kalau ada sesuatu yang mencurigakan. Apa Raja sedang menyelidiki sesuatu. Yoon berpikir kalau ini tentang kejadian 8 tahun yang lalu, ia menambahkan kalau mereka perlu seseorang untuk memata-matai Kyu Tae.
Kyu Tae melapor pada Hwon kalau sangat sulit menyelidiki kejadian 8 tahun yang lalu. Hwon berpikir kemudian mengatakan tentang dayang yang dulu merawat Yeon Woo. Hwon menyuruh Kyu Tae mencari tahu tentang penyebab sakit Yeon Woo dari dayang itu. Woon masuk dan berkata kalau kubu para menteri mulai beraksi. Hwon menyuruh Kyu Tae untuk hati-hati.
Seol pergi menemui Dayang itu untuk mendapatkan informasi. Dayang itu berkata kalau Hwon dan Yeon Woo banyak menangis pada hari ketika Yeon Woo diusir. Seol bertanya apakah ada yang berbeda hari itu? Apakah ada pergantian dayang, makanan yang berbeda atau seseorang yang berkunjung? Apapun yang bisa diingatnya. Dayang itu ingat kalau Min Hwa datang. Tapi Min Hwa hanya bertanya bagaimana keadaan Yeon Woo dan langsung pergi. Ia kelihatan banyak pikiran.
Kyu Tae bertanya dimana dayang itu tinggal. Kyu Tae berpapasan dengan Seol, ketika ia pergi.
Ketika Kyu Tae masuk, ada beberapa pria bertopeng yang menunggunya. Mereka berkelahi. Ketika ia masuk kedalam, dayang itu sudah dibunuh.
Hwon sangat marah karena ada jiwa tak bersalah lagi yang melayang. Kyu Tae minta maaf. Hwon berkata kalau ini bukan kesalahan Kyu Tae dan mungkin ia juga bisa kehilangan nyawanya. Jika Kyu tae mau berhenti, ia akan mengerti. Kyu Tae berkata kalau ia tidak akan berhenti. Hwon berterimakasih padanya. Ia tahu kalau ada seseorang yang menghambat jalan mereka.
Hwon keluar dan bertemu dengan Yoon. Menteri Yoon mengatakan sebuah syair dan Hwon menyelesaikannya. Tapi Hwon berkata dalam hati, itu berarti jika kau mengetahui kebenaran,tutupilah. Hwon berkata keras kalau tidaklah bagus menutupi suatu kebenaran. Menteri Yoon menjawab kalau kebajikan seorang bangsawan untuk mempertimbangkan akibat dari perbuatannya, apakah akan membawa kebaikan atau pertumpahan darah. Yoon berpikir dalam hati ditujukan untuk Hwon, “Jika kau tidak berhenti disini, maka itu akan berbahaya.”
Wol bertemu dengan Seol. Seol bertanya apakah Wol teringat apapun tentang Min Hwa. Seorang perawat memberi Wol perintah dengan nada kasar. Seol menawarkan diri untuk pergi, tapi Wol berkata kalau Seol harus pergi kesuatu tempat dengannya.
Wol dan Seol pergi ke makam Menteri Heo. Wol membungkuk kemudian menangis. Wol: “Ayah, aku Yeon Woo.” Ia teringat ketika ayahnya memujinya kalau ia lebih pintar dari semua professor yang dikenalnya. Ia juga teringat kalau ia pernah berkata kalau ia sangat nyaman berada dipelukan ayahnya karena rasanya mirip dengan pelukan kakaknya dan bagaimana ayahnya menyuruhnya tidur dengan nyaman di pelukannya. Ia terus memanggil ayahnya dan menangis.
Yeom, ibu serta Min Hwa pergi ke suatu tempat. Min Hwa tersandung dan Yeom bertanya apakah ia baik-baik saja. Yeom berkata kalau seharusnya Min Hwa tinggal dirumah saja.Min Hwa berkata kalau ia ingin bertemu dengan ayah Yeom dan semua penderitaannya tidak berarti. Yeom berterimakasih padanya. Min Hwa tidak suka Yeom melakukan itu karena mereka suami istri, tidak perlu mengucapkan terimakasih.Yeom ingin membantu Min Hwa, tapi Min Hwa menyuruhnya untuk membantu ibunya karena ibunya tidak sehat akhir-akhir ini.
Yeom membantu ibu dan Min Hwa naik ke makam. Ibu meletakkan kepalanya di makam. Yeom berkata kalau seseorang telah datang . Dan itu belum lama. Min Hwa berpikir kalau Yang Myung yang datang.
Ibu berkata pada Yeom kalau ayahnya meninggal bukan karena sakit. Ayahnya bunuh diri. Setelah ia memakamkan Yeon Woo, ia berkata kalau ia membuat Yeon Woo meninggal dan menyesalinya. Dan itu sangat menyakitkan. Setelah Yeom menikah dengan Min Hwa, kesehatan ayahnya memburuk dan akhirnya ia melepaskan nyawanya. Min Hwa mendengarnya, ia menjatuhkan buah yang dibawanya dan menangis
Ibu bertanya pada ayah, “Apa kau baik-baik saja. Belum lama ini aku melihat seseorang yang sangat mirip dengan Yeon Woo. Tapi tidak mungkin kalau ia masih hidup kan? Aq melihat gadis itu dicemooh dan dilempari batu, Yeon Woo kita tidak akan menderita seperti itu kan? Tolong katakan padaku. Ia baik-baik saja bersamamu kan?” Ibu menangis dan Min Hwa juga menangis, begitu pula dengan Yeom.
Di dekat mereka, Wol menangis bersama Seol.
Wol dan Seol berjalan turun. Wol terus menangis. Wol: “Karena diriku. Karena diriku, aku membuat ayahku meninggal. Dulu aku terlalu muda dan kupikir jika aku mati, semua orang bisa selamat. Seharusnya aku memohon pada mereka kalau aku ingin hidup.” Seol menyuruhnya untuk memberitahu keluarganya kalau ia masih hidup. Wol berkata kalau Seol tidak memberitahu mereka karena ia ingin melindunginya. Mungkin jika sekarang ia mengatakannya, ia akan membahayakan keluarganya dan Raja. Sampai semua kebenaran terungkap, Yeon Woo harus tetap menjadi orang yang meninggal.
Bo Kyung bertemu dengan serombongan peramal. Mereka berkata kalau ada suara tangisan dari istana Bulan Tersembunyi, jadi mereka kan berdoa. Bo Kyung berkata kalau mereka sudah bekerja keras. Bo Kyung melihat gadis yang dulu menjadi jimat hidup menggantikan Wol. Bo Kyung bertanya kenapa ia ada disini. Gadis itu berkata kalau jimat hidup Raja bukan dirinya. Bo Kyung tersadar kalau ia bertemu dengan peramal yang salah. Gadis itu berkata kalau sekarang Wol ada di Hwalinseo.
Bo Kyung pergi kekamarnya dan memerintahkan agar peramal yang bernama Wol dibawa ke hadapannya dan tidak ada seorangpun yang boleh tahu tentang hal ini.
Wol kembali ke Hwalinseo dan Yang Myung sedang bermain bersama anak-anak. Yang Myung berkata kalau Wol sudah memegang kayunya dan Wol adalah musuhnya. Tapi Wol sedang tidak ingin bermain. Anak-anak menariknya . Yang Myung memegang tangannya dan mengambil bungkusan obat serta memberinya tongkat.
Yang Myung menyuruhnya untuk mulai. Anak-anak menyuruhnya untuk cepat dan melakukannya. Mereka pun bermain. Mereka memainkan permainan memukul kayu yang kalau di Jawa Tengah di sebut bentik.
Yang Myung menyentil dahinya dan Wol tidak mau melepaskan tongkatnya. Merekapun berebut. Yang Myung melihat Hwon dan Woon melihat dari jauh.
Jadi sebelum Wol melihat mereka, ia langsung memeluknya. Wol bertanya kenapa ia melakukan itu. Yang Myung hanya melotot pada Hwon. Hwon memandang mereka dengan pandangan cemburu dan kemudian pergi. Yang Myung berkata kalau ia pikir Wol akan terjatuh, ia tidak melakukan itu untuk tujuan lain.
Saat mereka berjalan pergi, Hwon berkata pada Woon; “Jangan mengatakan apapun. Tidak satu katapun.”
Anak-anak mengucapkan selamat tinggal pada Yang Myung dan Wol. Mereka pulang ke rumah. Yang Myung: “Apa kau baik-baik saja sekarang? Apa yang kau pikirkan samapai-sampai wajahmu terlihat murung.” Yang Myung berkata, ketika ia bermain dengan anak-anak, ia bisa menghilangkan rasa sedihnya. Wol berterimakasih karena Yang Myung sudah membuatnya merasa senang.Yang Myung cemberut: “Jadi bukan karena bermain dengan diriku yang tampan dan hebat?”
Yang Myung berpikir dalam hati: “ Lebih baik kau menjadi peramal saja, jadi aku bisa berada disisimu dan melihat wajahmu yang tersenyum.” Yang Myung mengambil sebuah batu dan berkata dengan keras, apakah mereka akan bermain dengan batu itu besok. Wol merebutnya dan berkata kalau ia akan menjadikannya batu penghilang masalah. Ia akan menyimpan masalahnya didalam batu itu. Yang Myung menghadiahkan batu itu pada Wol. Perawat bertanya kenapa Wol tidak membawa obat yang dimintanya. Wol berterimakasih pada Yang Myung dan pergi.
Nok Young kembali ke Seongsucheong dan bertanya pada seorang gadis peramal apa ada yang terjadi. Gadis itu melaporkan kalau ada perintah kerajaan yang memintanya datang ke istana. Nok Young berkata kalau ia akan datang besok.Janshil berlari mendekatinya dengan Seol. Janshil berkata kalau Seol berpakaian wanita. Nok Young terlihat terkejut melihat Seol berdandan seperti itu.
Wol meletakkan batu pemberian Yang Myung ke sebuah tumpukan batu. Wol: “Ayah, sampai semuanya pasti, aku akan mengubur semua kekhawatiranku disini. Setiap langkah yanga akan dilakukan putrimu, tolong ayah menjaganya.”
Seseorang bertanya apakah ia peramal yang bernama Wol, Ratu ingin bertemu dengannya.
Yang Myung sedang berjalan pergi dan teringat apa yang ia katakan pada Wol ketika ia memberikan batu itu. Ia tiba-tiba sadar kalau dirinyalah yang dulu memberitahu tentang batu penghilang masalah. Ia juga teringat kalau reaksi Wol ketika disentilnya, sama dengan reaksi Yeon. Ia sadar kalau Wol mungkin tahu siapa dirinya yang sebenarnya.
Tiba-tiba Hwon memanggil kakaknya.
Yang Myung dan Hwon minum-minum dalam suasana yang tegang. Yang Myung menuangkan minuman. Hwon berkata kalau ia mendengar Yang Myung sering pergi ketempat itu. Yang Myung berkata kalau ia pergi kesana setiap hari. Gadis yang disukainya sedang dalam bahaya, jadi bagaimana ia bisa berpura-pura kalau ia tidak tahu.
Hwon: “Apa kau akan menentang perintahku untuk tidak mendekati gadis itu.
Yang Myung; “Yang Mulia.”
Hwon: “Hyungnim!”
Bo Kyung sedang menunggu dengan gelisah. Dayangnya berkata kalau peramal Wol datang. Dayang itu menyuruh Wol menghormat pada Ratu. Wol menghormat dan menatap Bo Kyung. Bo Kyung melihat wajahnya dan kaget. Ia tidak percaya apa yang dilihatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar